Anda di halaman 1dari 28

Struktur Beton 2

Pondasi Dalam

Politeknik Negeri Malang – Manajemen Rekayasa Konstruksi


Kelompok 4
Athallah Nujud Fahardi
Faris Irfan Satria
Himawan Tri Ilyasa
Syafira Oktaviani

Politeknik Negeri Malang – Manajemen Rekayasa Konstruksi


Pengertian Pondasi
Pondasi
• Pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan yang
berhubungan langsung dengan tanah serta berfungsi untuk
menyalurkan beban–beban yang di terima dari struktur
atas ke lapisan tanah.
• Proses desain struktur pondasi memerlukan analisis yang
cukup lengkap, meliputi kondisi/ jenis struktur atas, beban –
beban kerja pada struktur,
Pondasi Dalam
Pondasi Dalam (Deep Foundation)
• Pondasi dalam merupakan struktur bawah suatu konstruksi yang berfun
gsi untuk meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah keras yang be
rada jauh dari permukaan tanah.
• Suatu pondasi dapat dikategorikan sebagai pondasi dalam apabila per
bandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari sepuluh
(Df/B >10). Material pondasi dalam bisa dari kayu, baja, beton bertulan
g, dan beton pratekan.
Jenis-Jenis Pondasi Dalam
a.Pondasi Tiang Pancang (pile)
Untuk memasukkan tiang pancang ke dalam bumi menggunakan alat bera
t, metode yang digunakan mendesakkan pile ke dalam tanah bisa hammer
pile, getar, dan ditekan.
Bahan yang digunakan bisa berupa
• kayu (balok kayu)
• beton (berbentuk persegi, segi tiga, maupun silinder).
Jenis-Jenis Pondasi Dalam
KELEBIHAN KEKURANGAN
• Pondasi tiang pancang • produksi tiang pancang
mempunyai tegangan membutuhkan waktu untuk
yang kuat karena ia memastikan kualitas beton
terbuat dari mutu beton cukup keras dengan
terbaik maksimal. 
• Penggunaan pondasi tiang • Pemancangan sulit untuk
pancang akan meminimalis pondasi tiang pancang
ir galian pada tanah karena berdiameter besar. Di karena
pengaplikasian tiang kan Ukuran pemukulnya
pancang tidak dipengaruhi harus besar pula.
tinggi muka air tanah • Tiang rusak akibat
• Material tiang pancang pemancangan.
dapat awet hingga puluha • Pemancangan menimbulkan
n tahun. polusi suara
Jenis-Jenis Pondasi
b. Pondasi Bored Pile
Pemasangannya dilakukan dengan cara
1. Mengebor tanah terlebih dahulu
2. Diisi tulangan yang telah dirangkai
3. Kemudian dicor beton.
Pondasi Bored Pile
KELEBIHAN KEKURANGAN
• Pemasangan tidak menimbulkan • Pengecoran di pengaruhi
gangguan suara dan getaran dari kondisi cuaca
pada pemasangan pondasi tiang • Pengecoran beton agak sulit bila
pancang dipengaruhi air tanah karena
• Bored pile dapat dipasang mutu beton tidak dapat dikontrol
menembus batuan dg baik
• Diameter tiang memungkinkan • Pengeboran dapat
di buat besar, bila perlu ujung mengakibatkan gangguan
bawah tiang dapat di buat lebih kepadatan bila tanah berupa
besar guna meningkatkan daya pasir atau tanah yang
dukungnya berkerikil
• Akan terjadi tanah runtuh jika
tindakan pencegahan tidak
dilakukan, maka dipasang
temporary casing untuk
mencegah terjadinya
kelongsoran
Pile Cap
Pondasi tiang pada umumnya hadir dalam suatu grup tiang
yang diikat oleh satu buah pile cap. Satu pile cap dapat
terdiri dari beberapa tiang yang bekerja sebagai satu
kesatuan . seperti pada gambar 13.8 menunjukan beberapa
jenis pondasi tiang dalam satu grup tiang. Jarak antar
tiang pusat ke pusat (Y) dibatasi sebesar 2,5 hingga 3 kali
diameter tiang, sedangkan jarak as tiang pancang ke tepi pi
le cap (X) juga dibatasi sebesar 1 hingga 1,5 kali diamet
er tiang.
Perencanaan Pondasi
1. Penentuan Beban Rencana
Beban–beban yang bekerja pada suatu struktur dapat ber
upa berat sendiri struktur tersebut(beban mati),penggunaan at
au fungsi dari struktur (beban hidup), jika tidak menutup ke
mungkinan adanya beban-beban lain seperti beban gempa, a
ngin, tekanan tanah maupun gaya uplift.
• Beban mati pada dasarnya timbul akibat berat dari material
- material yang membentuk struktur atau bangunan dan
bekerja secara permanen selama umur bangunan tersebut.
• Beban hidup timbul akibat berat orang maupun peralatan
sebagai akibat dari fungsi atau kegunaan bangunan tersebut.
Perencanaan Pondasi
Dalam perencanaan suatu struktur pondasi, perlu diketahui
data – data seperti
• Besarnya beban
• Arah beban
• Lokasi beban bekerja (sentris atau eksentris
terhadap elemen pondasi)
• Sumber beban tersebut (beban mati, hidup, gempa, air, atau
yang lain).
Perencanaan Pondasi
2. Penyelidikan Tanah
• Salah satu parameter penting dalam proses perencanaan
suatu elemen pondasi adalah daya dukung tanah, serta
lokasi kedalaman tanah keras. Dengan diketahuinya besa
r daya dukung tanah maka dapat dihitung besar kapasitas
pondasi yang akan dipilih . Sedangkan letak kedalaman
tanah keras memegang peranan penting akan pemilihan
jenis pondasi, apakah akan menggunakan pondasi dangkal
(shallow foundation) atau menggunakan pondasi dala
m (deep foundation).
Perencanaan Pondasi
Salah satu jenis penyelidikan tanah dilapangan yang paling
sering digunakan adalah standart penetration test (SPT). H
asil uji SPT adalah berupa nilai NSPT yang dapat me
mberikan indikasi kekakuan tanah dan dapat dih
ubungkan rumus – rumus empiris untuk memperoleh data
sifat mekanik tanah
Perencanaan Pondasi
3. Pemilihan jenis Pondasi
Pemilihan jenis pondasi yang tepat harus me
mpertimbangkan kemudahan dalam pelaksanaan, biaya ko
nstruksi, dan kinerja pondasi tersebut. Suatu pemilihan je
nis pondasi dapat dikatakan optimal apabila dapat dik
erjakan dengan mudah dengan biaya konstruksi yang mini
mal
Faktor lingkungan terkadang juga cukup memenuhi dala
m hal pemilihan jenis pondasi, dimana seorang pere
ncana struktur pondasi tidak dapat memaksakan peng
gunaan pondasi tiang pancang didaerah padat pend
uduk.
Perencanaan Pondasi
Faktor getaran dan kebisingan yang terjadi pada saat
proses pemancangan terkadang menimbulkan keber
atan dari masyarakat sekitar lokasi proyek. Bila demiki
an halnya, maka alternatif pondasi dalam yang lain dapat d
itempuh, misalnya dengan menggunakan pondasi tiang b
or (bore pile)
Perencanaan Pondasi
4. Penentuan Dimensi Pondasi
• Dalam tahapan ini ditentukan dimensi dari pondasi,meliputi kedalaman
dasar pondasi, daya dukung pondasi, hingga ukuran penampang.
Apabila kedalaman dasar pondasi telah ditentukan maka selanjutnya
ukuran pondasi harus dihitung untuk memikul beban rencana yang
disalurkan oleh struktur atas.
• Untuk sebuah pondasi telapak beton bertulang, maka dimensi yang
diperlukan adalah ukuran panjang dan lebar serta ketebalan pelat
pondasinya. Disamping itu juga perlu diperhitungkan jumlah pembesia
n yang diperlukan. Sedangkan untuk sebuah pondasi tiang pancang,
perlu diperhitungkan dimensi penampang tiang, panjang tiang, jumlah
tiang pancang dalam satu pile cap, serta ukuran dari pile cap itu
sendiri meliputi panjang, lebar, dan tebalnya.
CONTOH SOAL
Rencanakan Penulangan sebuah pile cap yang
terdiri dari 4 buah tiang pancang berukuran
300 x 300 mm2. Dan memikul kolom struktur u
kuran 400 x 400 mm2. Beban kolom terdiri d
ari beban mati, PD =1.100 kN, dan beban hidup,
PL = 650 kN. Gunakan mutu beton f’c = 35 MPa,
mutu baja tulangan fy = 400 MPa.
Penyelesaian :
 Hitung beban terfaktor yang dipukul oleh kolom,
 

Maka :
Pu = 1,2PD + 1,6 PL
Pu = 1,2(1100) + 1,6(650) = 2360 kN
Sehingga, reaksi pada masing – masing tiang panca
ng adalah :

 Periksa terhadap geser dua arah. Estimasikan


tebal pile cap adalah h = 750 mm, dengan
d = 750 – 75 – 22 = 653 mm
a. Geser dua arah di sekitar kolom
b0 = 4 (c + d)
b0 = 4 (400 +653) = 4212 mm
 
Nilai kuat geser pondasi dua arah untuk beton ditentuk
an dari nilai terkecil antara :
 Maka,

Geser dua arah di sekitar tiang pancang


)
) = 1853 mm
Nilai kuat geser pons dua arah untuk beton ditentukan dari nil
ai terkecil antara :
 

Maka,

Gambar 3.4 Momen lentur disekitar kolom


 Geser satu arah tidak terlalu menentukan keruntu
 

han geser,karena tiang pancang berada di dalam


daerah kritis peninjauan terhadap geser satu arah
yang terletak sejarak d=653 mm dari muka kolom
 Desain terhadap lentur, nilai momen lentur yang d
igunakan untuk mendesain penulangan pile cap d
iambil dari reaksi tiang pancang terhadap muka k
olom. Dalam hal ini ada dua buah tiang pancang
yang menimbulkan momen terhadap muka kolom
di masing – masing arah (gambar ….)
Mu = 2(590)(0,75 – (
Rn = =
 A =
s perlu

Gunakan 9D22 (As = 3420 mm2) atau dapat


digunakan tulangan 12D19,
As = 3396 mm2 (D19 – 200).
Gunakan penulangan struktur pile cap ditunjukkan dalam gambar
dibawah ini.
Referensi untuk perencanaan pile cap
jika berbentuk persegi panjang
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai