Anda di halaman 1dari 14

Analisis struktur 2 Menggmbar SFD NFD BMD

Ashal Abdussalam

Disarikan dari Buku Prof. Sularso USTS


PENDAHULUAN

Struktur Statis Tertentu


Suatu struktur disebut sebagai struktur statis tertentu, jika gaya-gaya eksternal
internal akibat beban-beban yg
dan dapat dihitung seluruhnya
bekerja persamaan keseimbangan berikut dengan
ini: Untuk kasus bidang 2 dimensi (2D):
ΣH = 0 jumlah gaya-gaya horisontal pada seluruh sistem adalah
ΣV = 0 nol jumlah gaya-gaya vertikal pada seluruh sistem adalah
ΣM = 0 nol jumlah momen pada setiap titik di dalam struktur
adalah nol.
Syarat keseimbangan ada 3 persamaan maka pada konstruksi statis tertentu
yang harus bisa diselesaikan dengan syarat-syarat keseimbangan, jumlah
bilangan yang tidak diketahui dalam persamaan tersebut adalah 3
buah. Jika dalam menyelesaikan suatu konstruksi tahap awal yang
harus dicari adalah reaksi perletakan, maka jumlah reaksi yang tidak
diketahui maksimum 3.
Contoh 1

Balok diatas dua perletakan P


dengan beban P.
A = Sendi 2 reaksi yang tidak RAH
diketahui (RAV dan RAH adalah A B
reaksi vertikal dan horizontal di A)
B = Rol 1 reaksi yang tidak
diketahui RAV RBV
(RBV adalah reaksi vertikal di B)
maka konstruksi tersebut adalah
Jumlah reaksi yang tidak diketahui
adalah 3
konstruksi statis tertentu
Contoh 2

Konstruksi kantilever seperti gambar P


disamping dengan tumpuan di A M
adalah jepit RAH
A = jepit dengan 3 reaksi yang A
tidak diketahui (RAV = reaksi
vertikal di A, RAH = reaksi
horizontoal di A, M = momen di A) RAV

Jumlah reaksi yang tidak diketahui ada 3 buah maka konstruksi tersebut
adalah
statis tertentu
Contoh 3

Balok diatas dua perletakan P


dengan beban P.
A = Sendi 2 reaksi yang tidak RAH RBH
diketahui (RAV dan RAH adalah A B
reaksi vertikal dan horizontal di A)
B = Sendi 2 reaksi yang tidak
diketahui (RBV dan RBH adalah RAV RBV
reaksi vertikal dan horizontal di B)

Jumlah reaksi yang tidak diketahu maka konstruksi tersebut


adalah 4 adalah
konstruksi statis tak tertentu
GAYA-GAYA DALAM

Bangunan teknik sipil yang umumnya terdiri dari struktur beton, baja, kayu
yang dalam pembuatan struktur-struktur tersebut perlu diketahui
ukuran/dimensi dari tiap-tiap elemen struktur (balok, kolom, pelat). Untuk
menentukan dimensi dari elemen struktur tersebut, memerlukan gaya-gaya
dalam.

P1
Struktur pada gambar A
dan Gambar B disamping dengan A B
beban P dan Bentang (L) yang L1
berbeda, akan
Gambar
mengalami/mempunyai gaya-
A
gaya dalam yang berbeda
pula . Sehingga dimensi dari P2
struktur akan berbeda pula.

B
L2
Gambar
B
MACAM-MACAM GAYA DALAM

Suatu balok terletak pada 2 perletakan dengan beban seperti pada gambar,
maka balok tersebut akan menderita beberapa gaya dalam yaitu :
1. Balok menderita beban lentur yang menyebabkan balok tersebut
melentur.
Gaya dalam yang menyebabkan lenturan tersebut disebut momen (M)
2. Balok tersebut menderita gaya tekan karena adanya beban P dari kiri
dan kanan. Balok yang menerima gaya yang searah dengan sumbu
batang, maka akan menerima beban gaya dalam yang disebut Normal (N)
3. Balok tersebut menderita gaya lintang, akibat adanya reaksi
perletakan atau gaya-gaya yang tegak lurus ( ) sumbu batang, maka
balok tersebut menerima
gaya dalam yang disebut gaya lintang (D)

P1
P P
A B

RA RB
PERJANJIAN TANDA

-
- - - - Tanda momen positif (+)
- -
- - - - +
++ + +
+ ++++++
+ + + ++ ++
++ ++
+
- - - - - - - - Tanda momen negatif
- -
- (-)
P

Tanda gaya lintang


positif (+)

P
P
T
a
n
d
a

g
a
y
a

l
i
Soal 0 : Balok Sederhana (simple beam)

Diketahui balok sederhana dengan tumpuan sendi-rol seperti pada


gambar dibawah. Hitunglah reaksi tumpuan, gambarkan Free Body Diagram
(FBD), Shearing Force Diagram (SFD), Bending Momen Diagram (BMD)
dan Normal Forced Diagram (NFD)

P (KN)
½L ½L

A B
C
L
RAV RBV

Penyelesaian
: ΣMA = 0 ΣMB = 0
- RBV.L + P. RAV.L - P. ½.L =
½.L = 0 0
RBV = ½P RAV = ½P
ΣV = 0
RAV + RBV – P = Oke
0
untuk
menggambar
Gaya Lintang SFD ½P
(+)
SFA = RAV = ½P KN
SFC = ½P – P = -½P KN
SFB = ½P KN
(-) ½P

Bending Momen Shearing Force Diagram


Diagram (SFD)
MA = 0 KNm
MC = RAV. ½L = ½P.
½L (+)
= ¼.P.L KNm
MB = 0 KNm
1/4 P.L

Catatan : Normal Forced Diagram (NFD) tidak dihitung karena tidak adanya beban yang
searah
sumbu batang
Soal 1 : Balok Sederhana (simple beam)

Diketahui balok sederhana dengan tumpuan sendi-rol seperti pada


gambar dibawah. Hitunglah reaksi tumpuan, gambarkan Free Body Diagram
(FBD), Shearing Force Diagram (SFD), Bending Momen Diagram (BMD)
dan Normal Forced Diagram (NFD)

P = 5 KN
2,5 2,5
m m

A C B
5m

Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal ini, pertama tama carilah reaksi di kedua
tumpuan balok tersebut yaitu gaya vertikal keatas karena adanya beban ke arah
bawah.
ΣMA = 0
P = 5 KN
- RBV.5 + 5.2,5 = 0
- 5.RBV = - 12,5
RBV = 2,5 KN A B
ΣMB = 0 RB = 2,5 KN
RA = 2,5 KN
RAV.5 - 5.2,5 = 0
5.RAV = 12,5
RAV = 2,5 KN Free Body Diagram (FBD)
ΣV = 0
2,5 – 5 + 2,5 =
0
Gaya Lintang 2,
Oke 5 (+)
untuk menggambar SFD
5
SFA = RAV = 2,5 KN
SFC ki = SFA = 2,5 KN (-)
SFC ka = 2,5 – 5 = -2,5 2,
KN SFB = -2,5 KN 5
Shearing Force Diagram
(SFD)
Daerah I 5
MX = RAV . X = 2,5 . X X X-
(Fungsi x berpangkat 2,5
satu) Linear
X=0 MX = 0 KNm Daerah I Daerah II
X = 2,5 MX = 6,25 KNm
2, 2,
Daerah II 5 5
MX = RAV . X – 5 (x-
2,5)
X = 2,5 MX = 6,25 KNm (+)
X=5 MX = 0 KNm
6,25

Bending Momen Diagram


(BMD)

Catatan : Normal Forced Diagram (NFD) tidak dihitung karena tidak adanya beban yang
searah sumbu batang

Anda mungkin juga menyukai