Ke-3
TEKANAN TANAH LATERAL 3x45 menit
Keseimbangan Plastis : Adalah suatu kondisi dimana setiap titik dalam suatu massa
tanah menuju proses keadaan rutuh.
zc
v z c
H
h
Pa
-2c Ka
(a) (b)
Dari Gambar 1.3a, bila dinding tidak diizinkan bergerak maka h = Ko v. Kondisi
tegangan dalam elemen tanah dapat diwakili oleh lingkaran Mohr (Gambar 1.3c).
Bila dinding diizinkan bergerak menjauhi massa tanah perlahan-lahan, maka
tegangan tanah arah horizontal akan berkurang secara terus-menerus akhirnya suatu
kondisi keseimbangan plastis dapat tercapai dan diwakili oleh lingkaran. Mohr B
(Gambar 1.3c).
Berikut ini adalah penurunan dari a dari lingkaran Mohr :
Dari gambar 1.3c :
c c
Tan = ,AO = = c cot (15)
AO tan
CD CD
sin = = (16)
AC AO OC
dimana :
CD = jari-jari lingkaran keruntuhan = ½ (v + a)
OC = v – ½ (v - a) = ½ (v + a)
a = v tan2 45 2c tan 45 (17)
2 2
Bila tanah tidak berkohesi maka persamaan (17) menjadi :
a = v tan2 45 (18)
2
Koefisien tekanan tanah aktif (Ka) adalah :
σa
Ka = tan2 45 (19)
σv 2
Gambar distribusi tekanan tanah aktif dapat dilihat pada Gambar 1.3b. Dari gambar
tersebut terlihat bahwa tegangan pada z = 0 adalah : a – 2c Ka menunjukkan
tegangan tarik (tensil stress). Tegangan tarik akan berkurang terhadap kedalaman dan
menjadi nol pada kedalamanz = zc.
zc Ka - 2c K a = 0
2c
zc = (21)
γ Ka
karena tegangan tarik pada tanah, menyebabkan retak sepanjang permukaan tanah
dinding. Sehingga gaya aktif persatuan panjang dinding sebelum retak tarik adalah:
1
Pa = H2 Ka - 2c H Ka (22)
2
Gaya aktif persatuan panjang dinding sesudah retak tarik adalah distribusi tekanan
pada kedalaman z = zc s/d z = H, yaitu :
1
Pa = h ( H zc )
2
1
Pa = ( H Ka - 2c K a ) ( H – zc)
2
atau :
1
Pa = H 2c ( H Ka - 2c Ka ) (23)
2 γ Ka
x
45 + /2 45 + /2
v z c
H
h
(a) (b)
Dari gambar 1.4, apabila dinding didorong secara perlahan-lahan kearah masuk kedalam
tanah, maka tegangan utama h akan bertambah secara terus menerus.
CONTOH 5.
Suatu dinding penahan dengan kedalaman 6 m seperti Gambar Contoh 5. Tentukan gaya
aktif Rankine persatuan panjang sebelum dan sesudah retak tarik dan tentukan jarak
resultan gaya untuk kedua kasus tersebut.
z = 17,4 KN/m3
c = 14,36 KN/m3
H=6m = 260
Gambar Contoh 5
Penyelesaian :
Menentukan koefisien tekanan tanah aktif (Ka) :
26
Ka = tan2 45 = tan2 45 = 0,39
2 2
6 6
122,16 107,7
z = 3 2 = -5,448 m
14,46
Gaya tekan tanah aktif sesudah terjadinya retak tarik :
2c
Zc =
γ Ka
2 (14,36)
= = 2,64 m
(17,14) 0,39
1
Pa = ( H – zc) (H2Ka - 2c K a )
2
1
= ( 6 – 2,64) (22,77)
2
KN
= 38,25
m
H zc
z =
3
6 2,64
= = 1,12 m
3
CONTOH 6.
Gambar diagram distribusi tekanan tanah pasif dan tentukan gaya tekanan tanah pasif
serta lokasi resultan gaya tekan tanah dari dasar dinding pada soal 7.
z = 120 lb/ft3
Cu = 500 lb/ft3
H = 18 ft =0 + =
P1
P2’
A1
A2
(b)
Gambar Contoh 6
Penyelesaian :
Gambar distribusi tekanan tanah aktif.
0
Kp = tan2 45 = tan2 45 = 1
2 2
lb
= 0, c = cu = 500 , sehingga :
ft
p = zKp – 2c K p = z + 2c