REKAYASA PONDASI I
BAB 2
DINDING PENAHAN
1. Tembok Gravitasi
a. Stabilitasnya tergantung dari berat sendiri konstruksi dan tanah isian.
CIVIL ENGINEERING ‘20
3. Tembok Kantilever
a. Struktur lebih langsing dari tembok semi gravitasi.
b. Memerlukan pembesian pada semua penampang untuk menahan gaya momen
dan gaya geser.
c. Bahan strukturnya yaitu beton bertulang.
4. Tembok penahan dengan pengaku
Gambar 2.2 Perkiraan dimensi untuk berbagai komponen dinding penahan untuk
stabilitas awal pemeriksaan: (a) dinding gravitasi; (b) dinding kantilever
(Sumber : Principle of foundation engineerimg, Braja Das. Hal. 653)
σh
Ko =
σv
Maka σ h=Ko . σv=Ko(q+ γ . z) .... (2.1)
Dimana : Ko = Koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam
h = Tekanan horizontal tanah
v = Tekanan vertikal tanah
Ka=
σa
σv [
=tan2 45−
φ
2 ] .... (2.2)
[
Kp=tan 2 45+
φ
2 ] .... (2.3)
Dimana
Ka=tan2 45− ( φ
)
2 = koefisien tanah aktif .... (2.5)
Persamaan gaya tanah aktif menurut Rankine sebelum retak adalah :
CIVIL ENGINEERING ‘20
H H H
Pa=∫ σ a dz =∫ γ ZKa dz −∫ 2 c √ Ka dz
0 0 0
1
Pa= γH Ka − 2 cH √ Ka
2
2 .... (2.6)
Sedangkan persamaan gaya tanah aktif setelah terjadi retak ialah :
1
Pa= ( H−Zc ) ( γH Ka − 2 c √ Ka )
2c
Zc=
2 , dimana γ √ Ka
Pa=
1
2(H−
2c
γ √ Ka )
( γH Ka − 2 c √ Ka )
.... (2.7)
Untuk tembok penahan yang mempunyai permukaan tanah miring, persamaan
koefisien tekanan tanah aktif dan gaya tanah aktif per satuan lebar tembok menjadi :
(
σp=σv tan2 45 +
φ
2 ) (
+ 2c tan 45+
φ
2 ) .... (2.11)
Koefisien tekanan tanah pasif.
( φ
)
CIVIL ENGINEERING ‘20
Kp=tan 2 45 −
2 .... (2.12)
Dan gaya tanah pasif per satuan lebar tembok menurut Rankine, adalah :
1
Pp= γ H 2 Kp + 2 C H √ Kp
2 .... (2.13)
1
Pp= γ H 2 Kp
2 .... (2.14)
ΣM 0 = Ph ( H3 )
CIVIL ENGINEERING ‘20
q max =
ΣV
B (
1−
6e
B ) .... (2.21)
Persamaan dari daya dukung tanah dari pondasi dangkal
qu = C2.Nc.Fcd.Fci + q.Nq.Fqd.Fqi + 22.B’.N.Fd.F .... (2.22)
Dimana,
q = γ2 . D B' = B − 2e
D
F qd = 1 + 2tan φ 2 ( 1 − sin φ2 )2
B'
MUH ARYA DWI PUTRA / F 111 20 124
UNIVERSITAS TADULAKO
REKAYASA PONDASI I
D
F cd = 1 + 0.4
B'
( )
2
ψ°
F γd = 1 F ci = F qi = 1 −
90 °
( ) ( )
Pa cos α 2
ψ ° = tan
−1 ψ°
F γi = 1 −
∑V 90 °
Sehingga faktor keamanan Fs (bearing capacity), adalah:
qu
Fs (bearing capacity ) = > 3
q max .... (2.23)
α=
1
L
π n [( √ 1 + m2 + m
√1 + m2 − m ) + m Ln
( √ 1 + m2 + 1
√ 1 + m2 − 1 )]
L
m=
Dan, B
b. Penurunan konsolidasi (Sc)
Untuk konsolidasi normal persamaan penurunan yang terjadi, adalah:
Cc . Hc P0 + ΔPav 1
Sc= log ΔP av = . ( Δ Pt + 4 Δ Pm + Δ Pb )
1 + e0 P0 6
CIVIL ENGINEERING ‘20
Dimana,
Keterangan : t : Top (atas)
m : Middle (tengah)
b : Bottom (bawah)
P0 : Tekanan efektif rata-rata tanah
Dimana,
[
Kp=tan 2 45+
φ
2 ]
1
Pp= γ 2 D Kp+2 C D √ Kp
2
2
qmaks=
ΣV
B (
1+
6e
B )
Menentukan nilai Nc, Nq, dan Nγ berdasarkan tabel 4.2 Bearing Capacity
Factors. Braja.M Das.
3) Menghitung Faktor Koreksi (Bentuk, Kedalaman, dan Kemiringan).
Faktor Koreksi Bentuk (Shape)
(Dinding penahan dianggap pondasi menerus dengan L/B ≈ 0)
( )( )
B Nq
- Fcs = 1+
L Nc
= 1+( ) tan ϕ
B '
- Fqs
L
= 1−0,4 ( )
B
- Fγs
L
Faktor Koreksi Kedalaman (Depth)
D
Dimana, ϕ '>0 dan ≤1
B
1−F qd
- Fcd = F qd−
N c tan ϕ
- Fqd = 1+2 tan ϕ ' ¿
- Fγd = 1
CIVIL ENGINEERING ‘20
Dimana, β=tan
−1
( ΣV
Ph
)
4) Menghitung Daya dukung Ultimite (qu)
Bq0
Se=
Es (1 − μ s2 ) α , di pusat pondasi
Dimana,
α=
1
[(
L
π n
√ 1 + m2 + m
√1 + m2 − m ) + m Ln
( √ 1 + m2 + 1
√ 1 + m2 − 1 )]
(Sumber : Principle of foundation engineerimg, Braja Das. Hal. 169) CIVIL ENGINEERING ‘20