3
Dinding penahan tanah adalah suatu
konstruksi penahan tanah yang umum
digunakan untuk menahan suatu massa
tanah dengan talud vertikal.
Tipe-tipe yang umum dari dinding penahan
tanah, antara lain:
1. Gravity Retaining Walls
2. Semi Gravity Retaining Walls
3. Cantilever Retaining Walls
4. Counterfort Retaining Walls
4
Gravity R.W. terbuat dari pasangan batu kali
biasa, dan hanya mengandalkan berat
sendiri untuk stabilitasnya. Tidak ekonomis
untuk dinding yang tinggi.
5
Cantilever R.W. terbuat dari struktur beton
bertulang, sehingga dimensinya akan lebih
ramping. Tipe ini ekonomis untuk menahan
dinding yang cukup tinggi.
6
7
Gravity retaining wall Counterfort retaining wall
8
(tulangan)
https://www.iamcivilengineer.com
12
Dinding penahan di jalan perimeter Bandara Soekarno-Hatta bagian
selatan ambrol sepanjang ± 20 m (5/2/2018). Tinggi dinding
penahan sekitar 4 meter. (foto: TMC Polda Metro Jaya).
13
Lokasi
15
Pada umumnya, dinding penahan tidak dapat
dianggap kaku, sehingga dimungkinkan
untuk bergerak. Akibatnya, akan terjadi
perubahan-perubahan besar h.
16
Bila dinding bergerak ke belakang (mendekati
atau menekan tanah), maka harga h akan
membesar, dan akan lebih besar daripada
harga h = K0 H semula. Tekanan yang
bekerja adalah tekanan tanah pasif.
Jadi: tekanan tanah:
Aktif h aktif = Ka H < K0 H
Pasif h pasif = Kp H > K0 H
Ka = Koefisien tekanan tanah lateral aktif
Kp = Koefisien tekanan tanah lateral pasif
17
Tanah
di belakang
dinding
Tanah
di depan
dinding
A O B
O = kondisi diam dinding tidak bergerak
A = kondisi aktif tanah mendorong dinding
B = kondisi pasif tanah terdorong dinding
18
Dinding penahan
Tanah
timbunan
19
20
Untuk merencanakan suatu dinding penahan
tanah, harga-harga koefisien Ka dan Kp
sangat diperlukan.
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan
harga-harga Ka dan Kp ini umumnya dapat
dijelaskan dari 2 teori, yaitu:
Teori Coulomb
Teori Rankine
21
Asumsi-asumsi:
Tanah adalah isotropik, homogen dan tak
berkohesi (c = 0)
Permukaan bidang longsor adalah datar, dimana
bidang longsor melewati ujung tumit dinding
Permukaan tekanan adalah datar dinding lurus
Terdapat gaya geser dinding pada permukaan
tekanan dinding kasar
Segitiga longsor adalah “Rigid Body”
Kelongsoran ditinjau dalam 2 dimensi
22
Di daerah AB: sewaktu W akan longsor, tanah akan
tergelincir dari B ke A. Hal ini akan ditahan oleh
gaya gesekan dari A ke B. bila Pn adalah total
normal, maka akan timbul gaya tekan aktif, Pa.
Di daerah AC: keterangan sama dengan daerah AB.
Terdapat friksi/gesekan dari A ke C, sehingga dari
Wn akan timbul gaya R.
Dari berbagai gaya-gaya di atas, akan timbul suatu
kesetimbangan gaya-gaya.
23
24
H2 . Ka
Pa = H2 .
Pa = H2 . Ka
Dimana: Ka =
25
Apabila dindingnya vertikal dan licin
sedangkan tanah isian (urugan) di belakang
dinding adalah horizontal, maka:
i==0
= 90
Rumus di atas dapat disederhanakan menjadi:
Ka = = tan2 (45 - )
26
Metodenya sama dengan teori tekanan tanah
aktif; hanya saja dianggap dinding yang
menekan tanah, sehingga akan terjadi gaya
gesekan pada daerah AB dan AC, tetapi
berlawanan arah dengan yang terjadi pada
kasus tekanan aktif.
Dari kesetimbangan gaya didapatkan:
Pp = .
27
Atau dapat dituliskan dalam bentuk:
Pp = . Kp
Dimana: Kp =
28
Bila dindingnya vertikal dan licin, sedangkan
tanah isian horizontal, maka:
i==0
= 90
Rumus menjadi:
Kp = = tan2(45+ )
29
Teori tekanan tanah aktif dan pasif dari
Rankine didasarkan pada kondisi
kesetimbangan plastis dari suatu elemen
tanah yang mengalami keruntuhan (failure).
Teori Rankine dapat dijelaskan dengan
bantuan lingkaran MOHR.
Asumsi dari teori Rankine adalah dinding
dianggap licin (tidak ada gesekan antara
dinding dan tanah) dan pada kondisi vertikal.
30
Terjadinya tekanan aktif dan pasif dapat dilihat
pada lingkaran MOHR berikut ini (ha = h aktif
dan hp = h pasif).
31
32
33
– 2 c Ka
z
Arah z0 = kedalaman
gerakan zone tarik
dinding
H
) 45 + /2
H Ka – 2 c Ka
34
35
36
2 c Kp
z
Arah
gerakan
dinding
H
) 45 - /2
H Kp + 2 c Kp
Diagram distribusi tekanan pasif
37
38
Untuk mendesain suatu dinding penahan
tanah dan untuk menentukan tekanan tanah
lateral yang bekerja, kita dapat memakai
metode RANKINE atau COULOMB.
Hal ini disesuaikan dengan kondisi-kondisi
yang ada, misal: kemiringan urugan jenis
tanah, bentuk dan karakteristik dinding dan
sebagainya, yang sesuai dengan anggapan-
anggapan atau asumsi-asumsi dari kedua
teori tersebut.
39
Soal #1 Tanah pasir:
Kepadatan medium
c=0
3m = 30
= 1.8 t/m3
1m
40
Soal #2
d Tanah pasir:
m.a.t
Kepadatan medium
H=3m c=0
= 30
sat d = 1.7 t/m3
sat = 1.9 t/m3
Pertanyaan:
Gambarkan distribusi tekanan tanah lateral aktif
bila terdapat muka air tanah sedalam 1 m dari muka tanah.
41
Perencanaan dinding penahan tanah
Stabilitas dinding penahan tanah:
Terhadap guling
Terhadap geser
Daya dukung
Dinding penahan tanah type cantilever
Contoh-contoh soal
44
Langkah-langkah:
1. Memperkirakan dimensi/ukuran dinding
penahan.
2. Mencari besar tekanan tanah lateral (aktif atau
pasif) sesuai dengan tipe dinding penahan,
dengan teori Rankine atau Coulomb.
3. Diusahakan agar tegangan yang bekerja pada
tanah (akibat konstruksi + gaya-gaya lain) tidak
melebihi q ijin tanah. Diusahakan pula agar
tegangan tanah adalah tekan.
4. Memperhitungkan kekuatan struktur dari
dinding.
45
46
GRAVITY/SEMI
GRAVITY
Retaining Wall:
47
CANTILEVER
Retaining
Wall:
48
Untuk COUNTERFORT R.W., ketentuannya
sama dengan CANTILEVER; hanya saja;
COUNTERFORT SLAB minimum setebal 30
cm dan dibuat pada interval 0,3 – 0,7 H.
49
Pada Kondisi Aktif
50
51
c. Sama dengan kasus (b), tetapi ada beban
merata q.
Pa total = luas diagram (b) + E
= Pa total (b) + Ka q H
Catatan:
Untuk lebih memahami, pelajari beberapa
contoh soal yang ada di modul kuliah.
52
Contoh soal:
Suatu dinding penahan tanah sebagai berikut.
Tanah urugan berupa tanah lanau berlempung,
dengan data-data:
c = 2 t/m2
= 10
= 1,8 t/m3
Hitung dan gambarkan diagram tekanan tanah
aktifnya!
53
Diagram tekanan tanah aktifnya sebagai berikut:
54
55
56
Suatu struktur dinding penahan tanah harus
stabil terhadap:
a. Bahaya guling (overturning).
b. Bahaya geser (sliding).
c. Bahaya karena daya dukung (bearing
capacity) tanah yang rendah.
57
58
59
60
Untuk struktur “cantilever retaining wall” sebagai
berikut:
W1 W3
W2
A = titik guling
61
Penyelesaian pada kasus ini adalah sama
dengan perhitungan type “gravity wall”. Hanya
saja, komponen tanah dengan berat W3
dianggap sebagai satu kesatuan dengan dinding
penahan tanah. Sehingga gaya penggulingnya
adalah Pa total dan gaya penahannya adalah: W1
+ W2 + W3.
62