TANAH LATERAL
Disusun oleh kelompok 4
Apa itu tekanan tanah lateral
Tekanan tanah lateral adalah tekanan yang dihasilkan oleh
tanah di sekitar struktur atau dinding yang dapat
menyebabkan tekanan pada dinding tersebut. Tekanan tanah
lateral sering terjadi pada dinding penahan tanah atau dinding
penahan lereng.
Tekanan tanah Dalam Keadaan Diam
Pembentukan tanah berasal dari pelapukan batuan
dan proses pengendapan. Selama proses
pengendapan tanah mengalami konsolidasi karena
pengaruh tekanan overburden (σv) (yaitu oleh akibat
bebannya sendiri). Tekanan vertikal menimbulkan
perubahan bentuk kearah lateral oleh pengaruh rasio
paisson. Tanah di sekitarnya menahan perubahan
kearah lateral ini dengan mengembangkan tekanan
tanah lateral sebesar σh. Setelah waktu yang lama,
konsolidasi dan rangkak (creep) arah vertikal dan
lateral menjadi nol.
Rasio tekanan arah horisontal dan tekanan arah vertikal dinamakan
"koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam (coefficient of earth
pressure at rest),
K0", atau: K0 =
Karena σv = γς,
maka σh = K0 (γς)
Dimana :
K0 =koefisien tekanan tanah saat diam
σh = tegangan horizontal
σv = tegangan vertikal
γ = berat volume
ζ = kedalaman dari muka tanah
Tekanan Tanah Aktif
didefinisikan sebagai koofesien tekanan tanah yang
aktif (coefficient of actife earth pressure) yang
dilambangkan dengan Ka. Nilai tekanan tanah
yang aktif lebih kecil dibandingkan dengan nilai
tekanan tanah saat diam. Gerakan dinding dapat
menjauh dari tanah urug yang dapat
menghilangkan pertahanan bagi tanah yang berada
di belakang dinding. Jadi, tekanan tanah aktif
merupakan gaya yang cenderung mengurangi
keseimbangan dinding penahan tanah.
Tekanan Tanah Pasif
Tekanan tanah pasif (passive earth pressure) merupakan gaya yang mendorong
dinding penahan tanah kea rah tanah urug yang menyebabkan tanag urug akan
mengalami keruntuhan. Tekanan tanah pasif (passive earth pressure)
dilambangkan dengan Kp. Nilai tekanan tanah pasif sangat lebih besar dari
nilaI koefisien tekanan tanah aktif, atau persisnya Kp>Ko>Ka. Tekanan tanah
pasif menunjukan nilai maksimum dari gaya yang dapat dihasilkan oleh tanah
pada gerakan struktur penahan terhadap tanah urug, yaitu gerakan perlawanan
tanah sebelum dinding mengalami keruntuhan
Teori tekanan tanah lateral
Rankine Coulumb
Menurut Rankine
Rankine Coulumb
Menurut Rankine
1. Kedalaman
2. Berat jenis tanah
3. Kondisi air tanah
4. Kemiringan lereng
5. Jenis tanah
6. Beban tambahan
7. Gaya geser
Bagaimana Hubungan Tekanan Tanah Lateral dengan Dinding Penahan
Tanah?
perubahan temperature.
b) Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever (cantilever retaining wall)
Beban adalah sebuah gaya yang dipikul oleh struktur bangunan. Jenis-jenis beban yang
bekerja pada bangunan struktur antara lain;
1) Beban Mati Beban mati adalah beban dengan besar yang konstan dan berada pada posisi
yang sama setiap saat. Beban ini terdiri dari berat sendiri struktur dan beban lain yang
melekat pada struktur secara permanen.
2) Beban Hidup Beban hidup adalah seluruh beban tidak tetap yang dapat mempengaruhi berat
bangunan dan atau unsur bangunan. Jenis beban hidup lain adalah angin, tekanan tanah,
tekanan air, beban lumpur, dan beban yang disebabkan oleh pelaksanaan konstruksi.
Tekanan Hidrostatis
Mair=Pair x
dengan :
Pair= Tekanan air aktif (kN/m)
kaki depan pelat fondasi. Momen penggulingan ini, ΣMt = momen melawan terhadap guling
(kNm)
dilawan oleh momen akibat berat sendiri dinding
ΣMg = momen yang mengakibatkan
penahan dan momen akibat berat tanah di atas pelat
penggulingan (kNm)
fondasi. Faktor aman terhadap penggulingan (SF)
Faktor aman terhadap penggulingan
dirumuskan: bergantung pada jenis tanah, yaitu:
SF=𝛴𝑀𝑡𝛴𝑀𝑔≥1.5
SF ≥ 1,5 untuk tanah dasar granuler
SF ≥ 2 untuk tana kohesif
Stabilitas Terhadap Keruntuhan Kapasitas Dukung Tanah
Tekanan kontak pada tanah dasar pondasi > tegangan ijin tanah. Tegangan ijin tanah = kapasitas
dukung ultimit dibagi faktor aman F (F≥3).
Kapasitas dukung ultiimit (qu) untuk pondasi memanjang menggunakan cara Terzaghi dinyatakan
sebagai berikut
qu = c. Nc + Df. γ.Nq + 0,5.B.γ.Nγ
Kapasitas dukung tegangan ijin dinyatakan sebagai berikut:
qa=qu:3 (dengan F = 3)
Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung didefinisikan sebagai:
F=
Nilai Nc’, Nq’, dan Nγ’ adalah faktor kapasitas dukung tanah pada kondisi keruntuhan geser lokal. Menurut
Hardiyatmo, 2007 dalam analisis kapasitas dukung tanah, istilah-istilah berikut ini penting diketahui:
a. Tekanan overburden total (total overburden pressure) (p) adalah intensitas tekanan total yang terdiri
dari berat material di atas dasar fondasi total, yaitu berat tanah dan air sebelum fondasi dibangun.
b. Kapasitas dukung ultimit (ultimit bearing capacity) (qu) adalah bagian maksimum persatuan luas
yang masih dapat didukung oleh fondasi, dengan tidak terjadi kegagalan geser pada tanah yang
mendukungnya. Besarnya beban yang didukung, termasuk beban struktur, beban pelat fondasi, dan
tanah urug di atasnya.
c. Kapasitas dukung ultimit neto (net ultimate bearing capacity) (qun) adalah nilai intensitas beban
fondasi neto di mana tanah akan megalami keruntuhan geser dengan
qun=qu–γ. Df
dengan:
qun = Kapasitas dukung ultimit neto (t/m2 )
qu = Kapasitas dukung ultimit (t/m2 )
Tekanan fondasi total (total foundation pressure) atau intensitas pembebanan kotor (gross loading
intensity) (q) adalah intensitas tekanan total pada tanah didasar fondasi, sesudah struktur selesai
dibangun dengan pembebanan penuh. Beban-bebannya termasuk berat kotor fondasi, berat struktur atas,
dan berat kotor tanah urug termasuk air di atas dasar fondasi.
e. Tekanan fondasi neto (net foundation pressure) (qn) untuk suatu fondasi tertentu adalah tamabahan
tekanan pada dasar fondasi, akibat beban mati dan beban hidup dari struktur. Bila dinyatakan dalam
persamaan, maka :
qn=q–γ. Df
dengan :
qn = Tekanan fondasi neto (t/m2)
Prinsip yang digunakan untuk menentukan besarnya tegangan pada dinding
sama seperti menentukan tegangan pada tanah dasar dimana tegangan pada
bidang horisontal dihitung dengan rumus:
• Tegangan vertikal desak maksimum, dihitung dengan rumus:
σmax = ( 1 + )
• Tegangan vertikal desak minimum, dihitung dengan rumus:
σmin = ( 1 - )) dengan,
• Tegangan geser (lintang) pada tubuh dinding: V = Komponen gaya vertikal
τ= ≤ kuat geser izin bahan dinding H = Komponen gaya horisontal
B = Lebar bagian potongan yang ditinjau
1 = Panjangn dinding tiap 1 meter
e = Eksentrisitas
Perencanaan Dinding Penahan Tanah
Setelah data-data yang diperlukan diperoleh, kemudian dengan literature yang relevan dan berhubungan
dengan pembahasan pada penelitian ini maka dilakukan perencanaan dinding penahan tanah. Perencanaan
dinding penahan tanah di rencanakan dengan langkah-langkah dan cara sebagai berikut:
1. Perhitungan volume dan berat longsoran Berdasarkan data yang ada volume longsorang dihitung
dengan cara mengandaikan bentuk longsoran adalah setengah lingkaran, sehingga perhitungan
dilakukan dengan rumus:
𝑉 = 𝑥 ᴫ 𝑥 𝑑 2𝑥𝐻 𝑉
= 𝑥 𝑥 𝜋 𝑥 𝑑2 𝑥 ℎ
= 1 2 𝑥 1 4 𝑥 𝜋 𝑥 5642𝑥 500
= 62426340 𝑐𝑚2
2. Perhitungan tekanan tanah aktiv dan tekanan tanah pasif Perhitungan tanah aktif dan tanah
pasif menggunakan Teori Rankine tentang tekanan tanah.
Nilai Koefisien tanah aktif (Ka) dan Koefisien tanah pasif (Kp) dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Angka keamanan terhadap bahaya guling sebesar 1,67> 1,5 jadi dinding
penahan tanah dengan beton bertulang dan dimensi seperti diatas aman
terhadap bahaya penggulingan Analisa Terhadap bahaya Penggeseran
(Sliding)