Anda di halaman 1dari 7

INFO – TEKNIK

Volume 5 No. 2, Desember 2004 (103 - 109)

Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls)


di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan

Syafruddin1

Abstrak – Genangan Dinding penahan tanah dibuat untuk dapat menahan gaya tanah lateral dari
tanah isian dibelakang dinding, hal yang harus diketahui adalah sifat-sifat tanah berupa berat
satuan volume (s), sudut geser dalam () dan kohesi (C). Ada beberapa type yang biasa
dibangun yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek
Ada 2 (dua) tahap dalam desain dinding penahan tanah, yaitu :
1. Analisa perhitungan tekanan tanah lateral, selanjutnya periksa stabilitas terhadap guling
(overturning stability), geser (sliding stability) dan keruntuhan daya dukung (bearing
capasity failure).
2. Periksa setiap komponen konstruksi untuk kekuatan struktur, periksa tegangan geser dan
tegangan tekan yang diinginkan.
Pada kondisi tanah rawa pada proyek jalan digunakan dinding penahan tanah tipe gravitasi.
Desain dinding penahan tanah yang aman pada daerah rawa menggunakan desain dinding
penahan yang ditambah dengan sepatu pada ujung tumitnya dan perkuatan daya dukung tanah
menggunakan kayu galam.

Keywords – dinding penahan tanah, tanah rawa, kayu galam, proyek jalan.

1 Dinding penahan kantilever dapat di buat dengan


PENDAHULUAN
konstruksi beton bertulang dan tipe ini ekonomis
Dinding penahan tanah adalah dinding yang sampai H = 8 meter. Dinding penahan kantilever
dapat menahan tekanan tanah lateral yang berusuk, hampir sama dengan tipe kantilever,
Kemiringannya vertikal atau mendekati vertikal. kecuali pada beberapa tempat dengan jarak tertentu
Bangunan ini biasanya digunakan di beberapa di buat rusuk sebagai penyeimbang untuk
proyek konstruksi, terutama pada proyek mengurangi geser dan momen
pembangunan jalan dan jembatan.
Ada beberapa tipe dinding penahan tanah yang Latar Belakang
biasa digunakan, yaitu dinding penahan gravitasi Pada Proyek pembangunan/peningkatan
atau dinding penahan berbobot (Gravity retaining
jalan/jembatan untuk pekerjaan timbunan, di
walls), dinding penahan kantilever (Cantilever
retaining walls), dinding penahan kantilever buat dinding penahan tanah dengan tipe yang
berusuk (Counterfort retaining walls). Dinding sesuai dengan kebutuhan proyek tersebut.
penahan gravitasi dapat dibuat dengan konstruksi Pada Proyek peningkatan jalan, direncanakan
beton atau pasangan batu yang mengandalkan dinding penahan tanah di tanah rawa untuk
berat sendiri dan apabila H terlalu besar, menjadi pekerjaan timbunan pada pelebaran jalan.
tidak ekonomis untuk di bangun. Pada beberapa Sedangkan pada Proyek peningkatan jembatan,
kasus, pembuatan dinding penahan gravitasi ini, dinding penahan tanah di buat untuk pekerjaan
dapat menggunakan tulangan baja untuk timbunan pada oprit jembatan.
mengurangi ketebalan dinding dan tipe ini disebut Dalam mendesain dinding penahn tanah, hal yang
dinding penahan semi gravitasi (Semi gravity harus diketahui adalah sifat-sifat tanah berupa berat
retaining walls). satuan volume ( s), sudut geser dalam ( ) dan kohesi
(C) untuk tanah di belakang dinding dan tanah di
bawah dasar lantai. Sifat-sifat tanah di belakang
dinding diperlukan untuk menghitung tekanan tanah
lateral dalam rangka mendesain dinding penahan
tanah tersebut.
1 Staf pengajar Fakultas Teknik Unlam
Banjarmasin

103
104 INFO TEKNIK, Volume 5 No.2, Desember 2004

Ada 2 tahap dalam desain dinding penahan bergerak maju, sampai suatu pergerakan tertentu
tanah, yaitu. yang cukup, maka tanah W akan longsor sepanjang
Mengetahui tekanan tanah lateral. Periksa 
permukaan AC’C permukaan longsor
stabilitas terhadap : guling (overturning), geser merupakan lengkungan (curve), apabila dianggap
(sliding) dan keruntuhan daya dukung (bearing lurus menjadi garis lurus AC yang akan
capacity failure). membentuk sudut (450 +  2) dengan arah
Periksa setiap komponen konstruksi untuk horizontal, dimana sudut  adalah sudut geser
kekuatan struktur, Periksa tegangan geser dan dalam.
tegangan tekan yang di ijinkan dari dinding Apabila dinding berotasi terhadap titik A, maka
penahan tanah. satuan tekanan yang bekerja pada dinding semakin
berkurang dibanding pada at rest condition (pada
Tekanan Tanah Lateral keadaan seimbang) dan pada suatu saat dapat
Tekanan tanah lateral merupakan suatu mencapai harga yang konstan. Tekanan yang
parameter perancangan yang utama didalam konstan untuk menahan pergerakan tersebut adalah
persoalan dinding penahan tanah. Ada 2 teori tekanan aktif.
klasik yang membahas tekanan tanah lateral :
1. Teori tekanan tanah lateral Coulomb (1776) Tekanan tanah pasif.
2. Teori tekanan tanah lateral Rankine (1857) Berlawanan dengan terjadinya tekanan tanah
Kedua teori ini memberikan analisis mengenai aktif, pada tekanan tanah pasif, dinding berotasi
besar dan arah dari kedua jenis tekanan tanah terhadap titik A kekanan, atau dinding mendekati
lateral yang disebut tekanan aktif dan tekanan tanah isian.
pasif. Pada kondisi ini tekanan tanah yang bekerja
pada dinding akan bertambah dari kondisi
Tekanan tanah aktif seimbang (at rest condition) sampai suatu
Untuk menggambarkan bagaimana tekanan harga maksimum yang mungkin. Tekanan
tanah aktif terjadi, maka : tanah yang mencapai harga maksimum yang
 Diambil suatu dinding yang kaku untuk mungkin tadi disebut tekanan pasif.
menahan konstruksi seperti terlihat pada
gambar di bawah. Tekanan tanah dalam keadaan seimbang
 Tanah isian di belakang dinding dianggap
tanah berbutir kasar (tanah tidak berkohesi). Kemungkinan lain dari pergerakan dinding
Dari gambar 1 terlihat bahwa dinding berotasi dengan adanya tanah timbunan adalah dinding
terhadap titik A kekiri, dengan perkataan lain tidak bergerak, artinya tidak terjadi suatu
dinding menjauhi tanah isian. kelongsoran pada tanah timbunan. Pada
Apabila dinding bergerak maju dari tanah kondisi ini, terdapat tekanan tanah yang bekeja
isiannya, maka tanah mempunyai kecenderungan

Gambar 1. Dinding berotasi terhadap titik A kekiri (Tekanan aktif)


Syafruddin,Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining... 105

Gambar 2. Dinding berotasi terhadap titik A kekanan (tekanan pasif)

pada dinding yang bukan tekanan aktif dan 1.3. Tujuan.


juga bukan tekanan pasif, tetapi tekanan dalam
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat
keadaan diam/seimbang (at rest pressure).
desain dinding penahan tanah pada daerah
Artinya kekakuan dinding = gaya/berat tanah
rawa pada proyek pembangunan/peningkatan
isian.
jalan dan jembatan.
Keadaan diam/seimbang dilukiskan pada
gambar 3.

Gambar 3. Illustrasi tekanan aktif, tekanan pasif dan tekanan dalam keadaan seimbang
Perumusan Permasalahan. TINJAUAN PUSTAKA
Pada Proyek pembangunan jalan/jembatan
untuk pekerjaan timbunan, menghendaki Dimensi/ukuran dinding penahan tanah
adanya dinding penahan tanah. Pada tanah dibedakan :
rawa diperlukan desain khusus terutama untuk 1. Dinding gravitasi (Gravity walls)
menjaga stabilitas terhadap sliding dan daya  Untuk mendapatkan total tekanan tanah
dukung. yang bekerja, perhitungan dilaksanakan
dengan grafis, apabila digunakan cara
Coulomb.
106 INFO TEKNIK, Volume 5 No.2, Desember 2004

 Pada umumnya dihitung dengan cara Kontrol stabilitas terhadap : Geser, guling dan
Rankine, apabila tinggi dinding kekuatan struktur dinding penahan tanah :
penahan tanah H > 6,00 M. 1. Teori Coulomb.

Gambar 4. Ukuran pada dinding gravitasi


Gambar 7. Gaya yang bekerja pada dinding gravitasi

2. Dinding kantilever (Cantilever walls). Mencari titik tangkap resultante gaya x Pada
 Perhitungan mencari tekanan tanah tahap pekerjaan ini gaya Pp dianggap = 0
dilakukan dengan cara Rankine Rv. X = W. X1 + Pv. X2 + PHz
X  W .X1  Pv .X 2  PHZ  W
WP V
V

Dimana M = momen terhadap titik B


= W. X1 + Pv . X2 +
PHz V = Rv = W + Pv
Gaya Rv = (V) bekerja tegak lurus
pada dasar.

Kontrol terhadap stabilitas guling


 Disini Pp dianggap = 0
 Ambil momen pada ujung dari
dinding penahan= tanah atau =
Gambar 5. Ukuran pada dinding kantilever. MC dimana
: :
Fs  Momen yang akanmelawan  1,5
3. Dinding kantilever berusuk (Counterfort Momen yang akanmenggulingkan
walls)
 Perhitungan mencari tekanan tanah Fs  Wa  1,5
dilakukan dengan cara Rankine. P .X 2
H

Kontrol terhadap kekuatan struktur


Untuk menghitung kekuatan struktur maka perlu
dikontrol terhadap beberapa potongan, misal
potongan a – a
1
PA  2 H 2 K a
W = berat konstruksi dalam kg di atas potongan a
– a pada satuan panjang 1 m = 100 cm.
B = lebar dinding pada potongan a – a

a. Kontrol terhadap tegangan geser


P
  a
 
geser 100 B ijin

Gambar 6. Ukuran pada dinding kantilever berusuk


Syafruddin,Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining... 107

d. Bila stabilitas geser belum memenuhi,


diberikan sepatu ditengah atau pada ujung
tumitnya

Gambar 8. Kontrol kekuatan struktur pada


potongan a – a Gambar 9. Cara memperbesar stabilitas geser
b. Kontrol terhadap tegangan tekan
P M .y 2. Teori Rankine
 tekan  
A I
M .y  M
I W
1
W  6 b.H 2

M = R. e
M  6.R.e
W b.H 2
V 6. R .e
 tekan  B B 2  tekanijin Gambar 10. Gaya yang bekerja pada dinding
Dalam perhitungan tegangan, tidak boleh kantilever
melampaui daya dukung (bearing capacity) tanah. Pada teori Rankine didapat :
Supaya tegangan tarik tidak termobilisasi, maka :
PA bersudut i = L
E < b/6 atau X < 2 b / 3 PV = PA sin i
PH = PA cos I
Kontrol terhadap stabilitas geser.
W = W1 + W2
Fs  W  Pvtan  Ca.b  1,5 Wtotal = W + W3 + W4
PH Jadi W total termasuk berat tanah diatas tumit dan
 = 2/3 sampai  ujung dari dinding penahan tanah

Ca = adhesi antara tanah dan dasar dinding


penahan tanah HASIL DAN PEMBAHASAN
Ca bisa diambil = C

1. Desain awal Dinding penahan tanah tipe


c. Bila tekanan pasif dimasukkan : Gravitasi dengan desain yang dianjurkan
Fs  W  Pvtan  Ca.b  2
PH
108 INFO TEKNIK, Volume 5 No.2, Desember 2004

Gambar 11. Desain dinding penahan tanah tipe Gravitasi yang dianjurkan
Tanah timbunan
2. Kondisi Existing Ka1 = 0,336
Kondisi existing lapangan hasil pengamatan 1 = 1 x H x Ka1 – 2C v/ Ka1
2
= 1,678 t/m

Tanah asli
Ka2 = 0,8397

Pv = 0,1748 t/m
Ph = 2,1958 t/m
3
beton = 2,4 t/m

Tabel. 1. Hasil perhitungan momen per bagian


dari dinding penahan
Bagian Berat Lengan Momen
(No) (ton) Momen (tm)
(m)
3.Kontrol terhadap gaya external 1 2,142 0,925 1,9814
Dinding penahan tanah tipe Gravitasi 2 2,142 1,275 2,731
3 2,053 1,617 3,32
4 2,646 1,05 2,78
5 1,54 1,808 2,784
6 0,54 2,05 1,107
7 0,025 1,875 0,047
W=11,088 MR=14,750

H
M0 = Ph x --- = 3,4416 tm
3

4. Kontrol terhadap Guling (Overturning)


M R 14,750
SFoverturning    4,2858  1,5
M 0 3,4416
Syafruddin,Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining... 109

5. Kontrol terhadap Sliding KESIMPULAN


SF  W  tan  B  C  Pp
sliding
Pa  cos Desain dinding penahan tanah tipe gravitasi
= 0,8544 < 1,5 (Tidak aman) berdasarkan desain yang dianjurkan untuk tanah
6. Kontrol terhadap Daya dukung tanah rawa, hasilnya aman terhadap 3 kontrol stabilitas,
yaitu guling, kekuatan struktur dan stabilitas
overall. Tidak aman terhadap 2 stabilitas, yaitu
B M R  0
 sliding dan bearing capacity, sehingga perlu ada
M solusi.
e    0,3483
2 W  Solusi sliding dengan penambahan sepatu di
e < 0,35 (Ok) ujung tumit dinding, dan solusi bearing capacity
dengan perkuatan kayu galam.
q     6e 
W
1 

B  B DAFTAR PUSTAKA
2
qtoe = 9,3877 t/m
qheel = 3,8001 t/m2 Bowles, J E, 1991, Analisa dan Desain Pondasi,
Edisi ke tiga Erlangga, Jakarta.
qult = C Nc Fcd + q Nq Fqd Fqi + 0,5 Fd Fi
2
= 6,3546 t/m Das, B.M, 1984, Principles of Foundation
q Engineering, The Maple=Vall Book
SF  u  6,3546  0,68  3
bearingcapacity q 9,3877 Manufacturing Group, The United States of
toemax America.
7. Desain dinding penahan tanah menggunakan
kayu galam LS Dunn, L R. Anderson, F W. Kiefer. Dasar-
Rumus kapasitas daya dukung tiang pancang dasar Analisa Geoteknik, Jhon Wiley and
Qt = Qe + Qf Son.

Tabel. 2. Perhitungan nilai Qe NAVFAC DM – 7.1, Soil Mechanics Design


Manual 7.1, Departement of the naval
No Jenis Qe (ton) facilities engineering command, 200 Stovall
tiang Meyerhoff Terzaghi Vesic Tomlinson street Alexandria, VA 22332.
1 Galam 0,104 0,1112 0,101 0,106 Nakazawa, Kazuto, Suyono Sosrodarsono, 2000,
Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT.
Tabel 3. Perhitungan nilai Qf
Pradnya Paramita, Jakarta.

Jenis Qf (ton) Pradoto Suhardjito, Ir.,DR., 1988/1989, Teknik


No tiang Pondasi, Laboratorium Geoteknik PAU –
Cara  Cara  Ilmu Rekayasa – ITB, Bandung.
1 Galam 4,3894 9,588

Qt = 0,101 + 4,3894 = 4,4904 ton.


8. Kapasitas daya dukung tiang dalam
group Qug = Qt. n. Eg
= 4,4904 x 4 x 0,8656 = 15,5476 ton
Qum = 12,381 ton
Qug
SF   1,256  1 (aman)
Q
um

6 , 3546 2
SF  1 , 256  5,0594 t/m
Jadi dengan adanya kayu galam beban yang di
ijinkan sebesar 5,0594 t/m2

Anda mungkin juga menyukai