Anda di halaman 1dari 48

Dinding gravitasi, adalah dinding penahan yang dibuat dali hc

ton tak bertulang atau pasangan batu. Sedikit tulangan beton kadangkadang diberikan pada permukaan dinding untuk mencegah retakan
permukaan akibat perubahan temperatur (Gambar 9.1a).

BAB IX
DINDING PENAHAN TANAH
9.1 PENDAHULUAN

Bangunan dinding penahan tanah digunakan untuk rnenahan

tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urug atau tanah
asli
yang labil. Bangunan ini banyak digunakan pada proyek-proyek:
irigasi, jalan raya, pelabuhan, dan lain-lainnya. Elemen-elemen
fondasi,
seperti bangunan ruang bawah tanah (basement), pangkal jembatan
(abutment), selain berfungsi sebagai bagian bawah daristruktur,
berfungsijuga sebagai penahan tanah di sekitarnya.
Kestabilan dinding penahan tanah diperoleh terutama dari berat
sendiri struktur dan berat tanah yang berada di atas pelat fondasi, Besar dan distribusi tekanan tanah pada dinding penahan tanah, sangat
bergantung pada gerakan ke arah lateral tanahielatifterhadap ainairg.

(b) Dinding senli grvifasi

(c) Dinding kantilever

(d) Dinding counterfort

9.2 TIPE-TIPE DINDING PENAHAN

Balok pengunci

TANAH

Terdapat beberapa tipe dinding penahan tanah, antara lain


(Gambar 9.1):
(1) Dinding gravitasi
(2) Dinding semi gravitasi
(3) Dinding kantilever
(4) Dinding counterfort
(5) Dinding krib
(6) Dinding tanah bertul ang (reinforced earth wall).

(e)

(fl Dinding tanah

Dinding Rrib

berfulng

Gambar 9.1 Berbagai tipe dinding petrahan tanah.


BAB

IX-

Dinding penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

441

- Dincling semi gravita,sl acralah dinding gravitasi yang berbe,tuk


agak ramping. Karena ramping, pada strukturnya
cliperlikan

langan beton, namun hanya pada bagian dinding

,ri, i"f*gan

penu_

beton

yang berfungsi sebagai pasak, dipasang untuk


rnenghubungkln bagian
dinding dan fondasi (Gambar 9.lb).

Dinding leantilever adarah dinding yang terdiri dari


kombi.asi
g dan beton bertulang yang berbeniuk huruf z. Ketebalan
dari
bagian ini relatif tipis dan secara penuh diberi turangan
untuk
menahan momen dan gaya lintang yang bckerja
padanya |Cu_nu.

d
k

9.3.1 Tekanan Tanah saat Diam,

Ditinjau suatu dinding penahan tanah dengan permukaan tanah


mendatar pada Gambar 9.2. Mula-mula dinding dan tanah urug di belakangnya pada kondisi diam, sehingga tanah pada kedudukan ini
masih dalam kondisi elastis. Pada posisi ini tekanan tanah pada dinding akan berupa tekanan tanah saat diam (earth pressure at rest)
dan tekanan tanah lateral (horisontal) pada dinding, pada kedalaman
tertentu (z), dinyatakan oleh persamaan:

9.1c).

beton
diduk
penguat)' Ruang

di

cn

litrJ;;,1J;.l;:,1ffi..tTi:li:

yang diperkuat dengan trahan_bahan t".[rtu


iang ter_
buat dari geosintetik maupulr clari metal (Gambar
9.11).
9.3 TEORI

TEKANAN TANAH LATERAL

Untuk

merancang dinding penahan tanah diperlukan pengetahu_


an mengenai tekanan tanah lateral. Besar
dan distribusi tekanai tanah
pada dinding penahan tanalr sangat bergantung
pada regangan rateral
tanah relatif terhadap dinding. Daram beberapa
har, hitungJn tekanan

tanah lateral ini didasarkan pada kondisi regangannya.


Jika analisis
tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi,
Laka aapat mengaki_
batkan kesalahan perancangan. Untuk itu, pengcrtian
tentang hubung_
an regangan lateral dengan tekanan tanah pada
dinding saigat dibutuhkan.

442

BAB

IX-

Dinding penahan Tanah

Koo,: Koz y

K" :

ngan tanah urug (Garnbar 9.1d).

timbunan

(9.1)

dengan,

rl yang disebut counterJbrt (dinding


atas peiat foncrasi, cliantara c.ounterjort diisi
de-

Dinding krib terdiri dari balok_balok beton yang


disusun rnenjadi dinding penahan (Gambar 9.le).
Dinding tanah berturang atatt,inding tcrnah diperkttat (rein/brced ectrth
adarah dinding yang tercriri dari dinding yung
b".upu

Aktif dan Pasif

koefisien tekanan tanah saat diam


berat volume tanah (kN/m3).

Kedudukan tegangan di dalam tanah yang dinyatakan oleh lingkaran Mohr saat tanah pada kondisi diam (disebut juga pada kondisi
K") ini diwakili oleh lingkaran l. Perhatikan bahwa pada kedudukan
K. lingkaran A tidak menyinggung garis kegagalan OP (Gambar
9.3a).

Jika kemudian dinding penahan tanah bergeser menjauhi tanah


tir.nbunannya (Gambar 9.2b) dan jika gerakan ini diikuti oleh gerakan
tanah di belakang dinding, maka tekanan tanah lateral pada dinding
akan berangsur-angsur berkurang yang cliikuti dengan berkembangnya
tahanan geser tanah secara penuh. Pada suatu saat, gerakan dinding
selanjutnya mengakibatkan terjadinya keruntuhan geser tanah dan
tekanan tanah pada dinding menjadi konstan pada tekanan minimumnya. Tekanan tanah lateral minimum, yang mengakibatkan keruntuhan
geser tanah oleh akibat gerakan dinding menjauhi tanah di belakangnya disebut tekanan tanah rktif (active earth pressure).
Kedudukan tegangan saat tanah pada kedudukan keseimbangan
limit aktif terjadi diwakili oleh lingkaran B yang menyinggung garis
kegagalan OP (Gambar 9.3a). Jika tegangan vertikal (o,) di titik tertentu di dalam tanah dinyatakan oleh o, : y z, maka tekanan tanah
lateral pada saat tanah runtuh adalah:

Analisis dan Perancangan Fondasi

443

6r: Koo\: K,y

(:e.2)
Tanah ntendoronE drndin-q

mendorongtanah

l+.Dindins

Dndng p*notrr/

l-

/
{aJ lekailFff lanah .saal

olaar

trbJ

utnuinE penahary

+--'t'

/ LB

,{LBrdanE lrngsor

lekairan lanah irfitif

(r',1

d.,ng longr,r,

Tekarar ianah

p;-r.srf

2,2
2,0

1,8
1,6

'1,4

1.2

c
.9
o
o

1,0

on: Kp o,- Kry

0,8

I
o,4

Longgar

0,2

- o, = tg2(45,, + 9)
2
o, o.r l-sinrP "
=ry
Perhatikan bahwa pada kondisi pasif, tegangan
: oy(pasi1) dan tegangan utama mayor or : oh

Pada

0,002

0,004

K.,
'-t' =

0,006

Rasio Y/H

Gambar 9.2 Tekanan tanah lateral.

444

BAB IX

dr,n,,,,,

(g.5)
utama ffilrlor

o.3

(pasir)

Dari memperhatikan lingkaran Mohr pada Gambar 9.3b, dapat


ditentukan bahwa:

o/riaktit) o,1 l-sinO


(D
r
:-:=19-(45-_)
_
o,, ol l+sinq
2'

(9'4)

ditentukan bahwa:

Ka mjnimum (longgar)

0,0
-0,0002

Dari memperhatikan lingkaran Mohr pada Gambar 9.3b, dapat

0,6

Ko=
."

Pada kondisi keseimbangan limit aktif ini tegangan utarna


minor o.:: o-i, dan tegangan utama mayor o-t - o,
Sebaliknya, jika regangan lateral yang terjadi pada kondisi
tekan, yaitu bila tanah tertekan sebagai akibat dinding penahan
mendorong tanah (Gambar 9.2c), maka gaya yang dibutuhkan untuk
menyebabkan kontraksi tanah secara lateral sangat lebih besar
menekan ke dinding. Besarnya gaya
claripada besarn
hnya regangan dalam tanah seiring
ini bertambah
sampai suatu regangan tertentu,
hingga
dengan bergeraknya dinding,
tanah mengalami keruntuhan geser akibat desakan dinding penahan,
saat mana gaya lateral tanah mencapai nilai yang konstan yaitu pada
nilai maksimumnya. Tekanan tanah lateral rnaksimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan dinding menekan tanah
urug, disebut tekanan tanah pasif (passlve earth pressure)'
Kedudukan tegangan-tegangan saat tanah pada kedudukan limit
pasif tercapai diwakili oleh lingkaran C yang menyinggung garis kegagalan oP (Gambar 9.3a). Jika tegangan verlikal (o,) titik terlentu
di dalam tanah dinyatakan oleh o,: y z, fi1aka tekanan tanah lateral
pada saat tanah pada kondisi runtuh:

(9.3.)

Dinding Penahan Tanah

Dari Persamaan-persamaan (9.3) dan (9.5) untuk kondisi


permukaan tanah horisontal seperti pada Gambar 9.2 dapat diperoleh
hubungan:

|
K-, K,,

Analisis dan Perancangan Fondasi

(e.6)

445

Jadi untuk tekanan verlikal terlentu, tekanan tanah lateral hanya


akan terdapat diantara dua nilai batas K, o, dan K, o,. Kedudukan
tegangan pada batas-batas nilai tersebut disebut tegangan pada kedudukan Rankine (Rankine state). Kemiringan bidang-bidang kegagalan di dalam tanah pada ke dua kedudukan batas tersebut diperlihatkan
pada Gambar 9.3b.

Tegangan pada
kedudukan pasif
pada

kedudukan aktif

9.3.2 Pengaruh Regangan Lateral


Seperli yang telah dipelajari, tekanan tanah lateral pada dinding
bergantung pada regangan yang terjadi pada tanah atau gerakan

dinding relatif terhadap tanah urug di belakangnya. Gambar 9'2d


memperlihatkan hubungan uttara regangan lateral/gerakan dinding
dan koefisien tekanan tanah lateral (rQ pada tanah pasir hasil penelitian Terzaghi (19a8). Dalam gambar tersebut, K : o1,lyz (y: betat
volume tanah, z : kedalaman dan o7, - tekanan talah lateral pada kedalaman z). Terlihat bahwa regangan lateral (gerakan dinding penahan) yang dibutuhkan untuk mencapai kedudr"rkan tekanan tanah aktif
lebih kecil dibandingkan dengan gerakan dinding penahan yang dibutuhkan untuk mencapai kedudukan tekanan tanah pasif. Perhatikan
pula bahwa koefisien tekanan tanah aktif (K,) lebih besar untuk tanah
pasir longgar daripada tanah pasir padat, sedang untuk koefisien
tekanan tanah pasif (Kr) kebalikannya.

f--7,,

"r-lK
Vot

Tabel 9.1 Macam tanah dan translasi saat tanah dalam kondisi aktif (Bowles,
1971)
Macam tanah

I
te

Gambar 9.3 Tekanan tanah

I dan lingkaran Mohr yang mewakili

kedudukan
an di dalam tanah.
(a) Tegangan-tegangan pada kedudukan Rankine
(b) Orientasi garis_garis keruntuhan teori Rankine
pada:

(i) Kedudukan aktif. (ii) Kedudukan pasif.


446

BAB IX

Dinding penahan Tanah

Translasi yang dibutuhkan


tinggi dinding penahan)
0,001 sampai 0,002H
0,002 sampai 0,004H

(H:

Tanah tak kohesif, padat


Tanah tak kohesif, tak padat
Tanah kohesif, kaku
Tanah kohesif, lunak

0,01 sampai 0,02'11


0,02 sampai 0,05F1

Hasil penelitian Lambe dan Whitman (1969) pada tanah pasir


yang diuji pada alat triaxial menunjukkan bahwa tanah akan mencapai
Analisis dan Perancangan Fondasi

447

kedudukan aktif pada regangan kira-kira 0,5%0, sedang untuk kedudukan pasif kira-k ira 2oh.
Bila gerakan dinding penahan berupa translasi, nilai-nilai tipikal
mulai bekerjanya tekanan tanah aktif ditunjukkan dalam Tabel 9.1

(Bowles, 1977).
Diagram tekanan tanah aktif yang berbentuk segitiga hanya
akan terjadi bila keruntuhan tanah diakibatkan oleh menggulingnya
(rotasi terhadap kaki) dinding penahan sehingga regangan di dalam
tanah sama atau lebih besar dari regangan minimumnya (Gambar
9.4a). Untuk struktur penahan tanah yang melengkung akibat tekanan
tanah, atau bergerak menurut rnodel yang lain, distribusi tekanan
tanahnya akan berbeda, seperti diperlihatkan dalam Gambar 9.4b dan
9.4c.

sibel yang diangker pada ujung atas dan di pancang pada bagian
bawahnya. Tekanan tanah lateral yang terjadi mengecil pada bagian
tengah-tengah dinding akibat defleksi lateral dinding turap yang
fleksibel.
Nilai-nilai Koyangdiperoleh dari pengamatan beberapa peneliti,
disimpulkan oleh Teng (1962) sebagai berikut:
-K,

0,35 - 0,6 untuk pasir dan kerikil


0,45 - 0,75 untuk lemPung dan lanau
i untuk lempung terkonsolidasi berlebihan

(overconsolidated).

Punmia (1980) menyarankan K" untuk berbagai jenis tanah


tanah seperti ditunjukkan dalam Tabel 9.2.
Tabel 9.2 Nilainilai K. untuk berbagai jenis tanah (Punmia, 1980)
Jenis tanah

(a) Rotasi ujung

bawah

@) Rotasi ujung

atas

0,4

Pasir padat

0,6

Pasir dipadatkan per lapis

0,8

Lempung lunak

0,6

Lempung keras

0,5

(c) Melengkung di tengah

Gambar 9.4 Distribusi tekanan tanah aktif pada dinding penahan

Jika bagian atas struktur penahan tanah dicegah bergerak, dan di


bagian bawahnya bebas, maka tekanan tanah lateral yang terjadi akan
mendekati tekanan tanah saat diam pada bagian atasnya, dan berkurang sampai mendekati nol pada bagian bawahnya (Gambar 9.4b).
Dalam praktek, hal ini terjadi pada dinding penahan pada galian tanah
yang terbuka.
Tipe gerakan dinding yang berupa lengkung, diperlihatkan dalam Gambar 9.4c. Disini, dinding penahan tanah berupa turap flek-

BAB

Nilai-nilai kisaran koefisien tekanan tanah diam, aktif dan pasif


untuk tanah kohesif dan tanah tak kohesif pada umumnya, ditunjukkan
dalam Tabel 9.3 (Bowles, 1977).

menurut tipe gerakan dinding.

448

Pasir tak padat

IX

Dinding Penahan Tanah

Tabel 9.3 Nilai-nilai kisaran koefisien tekanan tanah lateral (Bowles, 1977)
Koefisien
Kp
Ko
Ku

Tanah granuler

3-14

0,4
0,33

Tanah kohesif

| -2

0,6

0,4 - 0,8

-0,22

I -0,5

449

(1)

9.3.3 Pengaruh Gesekan Dinding dan Adhcsi

Pada saat tanah di belakang dinding penahan tanah mencapai


keruntuhan akibat gerakan dinding ke depan, maka di belakang dinding terbcntuk baji tanah yang ikut bergerak ke depan, dan kemudian
ke bawah. Jika dinding penahan dijaga agar tetap kaku guna mencegah
gerakan baji tanah ke bawali, maka terlihat gerakan verlikal relatif,
antata dinding helakang dan tanahnya. Bila permukaan dinding penahan sangat kasar, dan regangan yang terjadi cukup besar, tegangan
gcser sepanjang dinding belakang (s) nrenjadi sebesar nilai tabanan
geser tanah ultimitnya, yaitu s: c * o tg rp. Pada kondisi ini, kalena
pemukaan dinding sangat kasar, gesekan yang terjadi adalah antala
tanah dan tanah, dengan bidang geser yang terletak sedikit di luar permukaan Cinding. Sebaliknya, jika dinding belakang dari dinding penahan haius (licin), maka tidak ada tahanan geser tanah yang bekerja
di belakang dinding, sehingga tekauan tanah bekerja tegak lurus
pennukaan di nding betrakang.
Bila tanah bergeser relatif terhadap dinding, tegangan geser (sa)
pada dinding belakang, dapat dianggap terdiri dari dua bagian, yaihr:
s11:

t:41o tg 6

9.3.4.1 Tekanan Tanah Lateral pada Tanah Tak Kohesif


(a) Permukaan tanah urug horisontal

Tanah tak kohesif atau tanah granuler adalah tanah-tanah yang


tidak mempunyai kohesi (c : 0) seperti pasir, kerikil. Bila permukaan
tanah urug horisontal (Gambar 9.5a), tekanan tanah aktif (p,) pada

sembarang kedalaman z dari permukaan tanah urug atau puncak


dinding penahan dinyatakan oleh persamaan:

po:Kozy

(9.8)

dengan,

Ko=

(.9.11

dengan,

=te2(45-l)
2'

Tekanan tanah aktif total (P,) untuk dinding penahan tanah setinggi

rd- tegangan geser yang terjadi pada dinding belakang


adhesi antara tanah dan dinding belakang
5
sudut gesek antaratanah dan dinding
o = komponen tegangan normai, yaitu tekanan tanah lateral
yang arahnya tegak lurus permukaan dinding.
Dalam perancangan dinding penahan tanah, gesekan antara din-

S.i

("1

ding belakang dan tanah, sebaiknya diperhitungkan sesuai

dengan

keadaan sebenamya.

9.3.4 Teori Rankine

'f,eori Rankine (1857) dalam analisis tekanan tanah lateral dilakukan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
450

(2)
(3)

Tanah dalam kedudukan keseimbangan plastis, yaitu sembarang


elemen tanah dalam kondisi tepat akan runtuh.
Tanah urug tidak berkohesi (c : 0) .
Gesekan antara dinding dan tanah urug diabaikan atau permukaan
dinding dianggap licin sempurna (5:0).

BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

11

dinyatakan oleh persamaan:

Po:O$lly K,
dengan

(9.9)

titik tangkap gayapada Hl3 dari dasar dinding penahan.

(b) Permukaqn tanah urug miring

Ditinjau untuk kasus tanah urug tidak berkohesi (c : 0) yang


permukaannya miring di belakang dinding penahan tanah, dengan
permukaan dinding belakang licin (Gambar 9.5b). Tegangan lateral
bekerja pada bidang vertikal dari elemen tanah (bidang yang paralel
dengan bagian permukaan dinding belakang) akan sejajar dengan
permukaan tanah urug.
45L

Jadi pada bidang-bidang ini, kecuali bekerja tegangan normal Jugtr


tegangan geser. Dengan demikian, kedua bidang ini bukan lagi
bidang-bidang utama seperti pada kasus permrtkaan tanah urug
horisontal.

Tekanan tanah pada dinding dengan pemrukaan tanah urug


miring dapat ditentukan dengan pertolongan lingkaran Mohr atau
dengan memperhatikan keseimbangan tanah yang akan longsor.
Berikut ini hanya akan diperlihatkan cara menentukan tekanan pada
dinding dengan lingkaran Mohr.
Ditinjau suafu elemen tanah di belakang dinding penahan tanah
dengan bagian dinding belakang verlikal, licin dan petmukaan tanah
urug miring sebesar p. Lingkaran Mohr saat elemen tanah pada
kedudukan aktif diperlihatkan dalam Gambar 9.5c. Tegarrgan vertrkal
(o) ditunjukkan oleh jarak OC, sedang tegangan lateral (p) yang
bekerja pada bidang miring dirryatakan oleh jarak OA. Tegangan o
danp merupakan tegangan-tegangan conjugate dengan arah o vertikal
dan p sejajar dengan permukaan tanah miring. Tegangan-tegangan o
danp ini merupakan resultan tegangan pada masing-masing bidang di
elemen tanah yang ditinjau (keduanya bukan tegangan-tegangar
utama). Bila or dan o3 berturut-turut adalah tegangan utama mayor
dan tegangan utama minor pada elemen tanah, untuk tanah tak

Arah P" miring Il (sejalar dengarr


muka tanah urug)
(c)

,4_
,.

berkohesi dapat diperoleh:

=-17

ot-62 :SnQ
ot+63

Garntrar 9.5 Diagrarn tekanan tanah aktif Rankine.


(a) Diagram tekanan untuk peflnukaan tanah urug horisontal.
(b) Diagrarr tekanan untuk permukaan tanah urug miring.
(c) Lingkaran Mohr untuk permukaan tanah urug miring.

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

(e.10)

Karena sudut yang dibentuk antara o dan p adalah [] (lihat


Gambar 9.5c sebelah kanan), maka garis dari titik O bersudut p
terhadap absis akan memotong lingkaran Mohr pada titik-titik A dan
C. Garis OA menyatakan resultan tegangan p dan garis OC menyatakan resultan tegangan o. Gambar 9.5c memperlihatkan OA: p dan
OC : o, sedang o1 dan 03 merupakan titik-titik potong lingkaran
Mohr dengan sumbu-x. Bila digambarkan DB tegak lurus AC, maka

Analisis dan Perancangan Fondasi

453

o'!o'

B-

OB

OD

BD

oD sin F: "'

jo'

BC:

- (ao)'

AB

cos

"o,

JfA'

":
p:

rl, P

: or)

diperoleh:

AB

BC

Or

(or + o:) sin

Gr

-F

f---- a-

{sin'

rP-

22'

dari Persamaan (9.10), dapat

rp,

sin'

(e.11)

(e.13)

1C,"'a*r"'B

cosB +

sin2 p

{sin2

,p

(e.14)

q:

sontal
sudut gesek dalam tanah

11

dinyatakan oleh persamaan:

(e.16)

yK,

dcngan arah garis kerja tekanan yang sejajar permukaan tarlzrh urug
dantekerja pada keting gian Hl3 dari dasar dinding penahan'
Bila p : 0 (untuk permukaan tanah horisontal), Persamaan
(9.15c) meniadi:

ata:u

rasio tekanan tanah lateral

Untuk kasus ini,

454

(9.1 5c)

sudut kemiringan permukaan tanah urug terhadap hori-

Po:0,5If

o.

K adalah rasio coniugate

cor'p-"os2q

setinggi

L : K:

Rasio
Rankine.

cosB-

Tekanan tanah aktif total (P,) untuk dinding penahan tanah

Dengan membagi Persamaan (9.12) dengan (9.13), diperoleh

atar-

Dalam persamaan tersebut,

dengan,

cosB-

(e.1sb)

(e.t2)

Teganganp:OB-AB

p
o

(9.1 5a)

atau

Kr: cos B

n + ol+ol {sm-Q-sinzB
t. ,

^ or+or f-

z cos

pu: Koy

cos lJ

o1*o1
)2

tekanan tanahlatetal: P,

Pr:\

reg;gan o:OB+BC
ol+o3

yz cos

Substitusi ke Persamaan (9"14), diperoleh:

ffi,;1'"',
Karena (or

yz.bcosP :
tti_

llo:

1-sinq
l+sinq'

Persamaan
BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

il

ini sama dengan Persamaan (9'3)'

Analisis dan Perancangan Fondasi

-I

Tekanan tanah pasif untuk permukaan tanah miring ditentukan


dengan cara yang sama. Pada kedudukan pasif, tekanan tanah pasif
(pr) pada kedalaman z dari pttncak dinding penahan dinyatakan oleh:

Pp:Kpzl

Tabel 9.4a Koefisien tekanan tanah aktif (K") teori Rankine

0,3495
0,3729
0,4142
0,4936

H, dinyatakan oleh persamaan:


y

Ko

(9.17b)

0,8660

dengan

Ko=cosp

cosp+J;r"

p-*"'a
(9.1 7c)

cosp- cos' B _ cos' g


Titik tangkap gaya tekanan tanah pasif terletak

pada

Pada Persamaan

1+sin<p

(9.18) bila tanah urug horisontal (B :

K o = ,-----7-= tg2
'

t-slnQ

Tabel 9.4b Koefisien tekanan tanah pasif

Hl3 dari

dasar dinding penahan dan arahnya sejajar dengan permukaan tanah


urug0),

0
5

10
15

20

(45+:)

25

ffi)

kemiringan permukaan tanah urug (B).


(c) Penggambaran diagram tekanan tanah latersl

Ditinjau dinding penahan tanah dengan tanah urug berupa pasir


yang di atasnya terdapat beban terbagi rata q (Gambar 9.6a). Muka
air tanah terdapat pada kedalaman hl dari muka tanah. Di bawah /21
terdapat tanah pasir 2. Tanah 2 mempunyai sudut gesek dalam (q) l"bih besar dari tanah I (<p,), sehingga nllai K^, > Kur.

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

3,85 I 8

1,1239

1,4347

40

t,717'7
0,7660

2,0088

1,2570

- Pada kedalaman z : 0:
:
Tekanan aktif efektif terhadap dindingp, Kt Q
air, tekanan verPada kedalamaflZ: hl,katenatanah tidak terendam
atau:
efektif'
tikal total sama dengan tekanan vertikal

or:

or'

(q + Ytht)

Tekanan tanah aktif pada bagian dinding setinggi

Pu:

Pu'

Krt or'

- Pada kedalaman

hl adalah

: Krt(q + Yth)

z: ht+ hz: II, karena tanah setebal h2tetendam

(y2'):
air, maka pada bagian ini dipakai berat volume efektif
ou,

4s6

teori Rankine

3,'787 5

35

ini sama dengan Persamaan (9.5).


Tabel 9.4a dan 9.4b memberikan nilai-nilai tekanan tanah aktif
dan pasif dengan berbagai variasi sudut gesek dalam (g) dan sudut

0,1 982

4,2037 4,5989 5.044't


4, I 360 4,52'72 4,9684
3,475'7
3,2946 3,5980 3,9365 4,3161 4,7437
3,0024 3,2926 3,61s4 3,9766 4,3827
2,6116 2,8857 3, I 888 3,5262 3,9044
2,1352 ? lqlR ? 675R 2,986'7 3,3328
1,5705 1,8269 2,0937 2,3802 2,6940

3,s3'71

2,5611 2,7698
? 5070 2,7145
2,3463
2,0826
l,'7141
1,1736

30

Persamaan

0,21'14

0,2399 0,2192 0,t991


0,2464 0,2247 0,2044
0,2581 0,2346 0,2129
0,2769 0,2504 0,2262
0,3070 o ?750 0,2465
0,3582 0,3 151 0,2184
0,46'77 0,3906 0,3340

0,3372

Tekanan tanah pasif total (Pr) untuk dinding penahan setinggi

Po:0,5 I?

0,23'79

0,3333

(9.17a)

(q +

yftt+

yz'h2)

Analisis dan Perancangan Fondasi

qK^,
Tanah 2 (pasir 2)

'a3

dz,^tz', K.z
c2=

Tekanan tanah aktif akibat tanah setebal frr sebesar


terletak di atas tanah urug dengan dinding setinggi hz adalah:

Poa: q'Kuh2:\thrhzKuz
Rankine

ah aktif'

dapat
Tekan

Pa4

aman ke

dinding setinggi 11(Gambar 9.7a) adalah:

QKoz

(a)

h.,11 Ku2,n2y2,

-'

xu2-'-i2y*-

Pp'

@)

Gambar 9.6 Diagram tekanan tanah aktif Rankine (K^t > K,z).

- Tekanan tanah aktif pada bagian dinding setinggi


fu adalah
pu' : Ku2 ou : Kuz(Q + ytht+ y2,h2)
- Tekanan lateral akibat tekanan air setebal h2 atatpada z : H:

u:

q' yang

Koou'

Dengan cara yang sama seperti penggambaran diagram tekanan

tanah aktif dapat diperoleh diagram tekanan pasif yang ditunjukkan


pada Gamb ar 9.7b. Nilai tekanan tanah pasif total Po adalah

Po:

Ppt

-l

Prz-l P6

Pp+

t Pos + P*

atau

pr:

h1qKo1

+ yry h:Kpt +

h2qKoz + y1h1h2Kpt

+ /, y2'h22Kozt'/ry*hz2

T*hz

Tekanan tanah aktif total pada dinding penahan dengan tinggi


H, adalah sama dengan luas diagram yang dintunjukkan prau Cuiriar
9.6b,
yaitu:

Pu: Pr + Pa+

Puz

Puq

Pus

Ppl

gKpt

p*

"\
-\ Knl \

rr

Yr

Pps

atau,

P":

qh1Ku1

t/rythr2Koi

ghzKuz-t y1h1h2Ku2+ yry2,h22K"2_t yry*hz2

eKp2 ht.tt Kp2

(a)

h2t2'

Kpz

h2yw

b)

(or)'
Gambar 9.7 Diagram tekanan tanah pasif Rankine (Ko, >
9.3.4.2 Tekunan Tansh Lateral pada Tanuh Kohesif
Q'

htYt

Bila tanah urug mempunyai kohesi (c) dan sudut gesek dalam

4sB

BAB

IX - Dinding penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

459

(<p), maka pada kedudukan Rankine, tekanan tanah


aktif (p,,) dinyata_
kan oleh persamaan:

K,:tg2 (45"

p.:

Tz

Ko

2c

',1K,

Kedalaman kritis h" yang menyatakan kedalaman

t
dipe

yang
:

(9.20)

y^lK,

Dari mernperhatikan persamaan (g.lg), di permukaan tanah (z


n1lai p,,akan sama dengan,

pu-

2c

tg2

(45

- al2):

_zc

",1

K,

e.2D

Bila tanah pada kedudukan pasif,

pp:

Tz Ko+ 2c

K,,

(9.1'l)

tekanan tanah aktif total (kN)


tekanan tanah Pasif total (kN)
tinggi dinding Penahan tanah (m)
beratvolume tanah urug ^(kN/m3)
kohesi tanah urug (kN/m2)

Diagram tekanan tanah aktif dan pasif untuk tanah kohesif


ditunjukkan dalam Gambar 9.8.
Untuk permukaan tanah urug kohesif dan miring, maka pada
hitungan Ko-dan Ko berlaku Persamaan-persamaan (9'l5c) dan
(9.17;), dengan cara penggambaran diagram tekanan pada prinsipnya
sama dengan tanah granuler dengan permukaan miring'
9.3.5 Teori Coulomb
Pada hitungan tekanan tanah lateral teori Coulomb (1176), pengaruh gesekan antara dinding dan tanah urug di belakangnya diperhitungkan. sudut gesek antara dinding dan tanah (5) bergantung pada
kekasaran dinding dan regangan lateral pada waktu dinding bergerak'
Dalam menghitung tekanan tanah lateral teori coulomtr, terdapat beberapa anggapan-an ggapan sebagai berikut:

.rlKo

e.22a)

l)

e.22b)

2)
3i

Di permukaan tanah,

pn:2clKu

Besamya gaya-gaya tekanan tanah aktif dan pasif pada dinding


penahan tanah dengan tanah urug yang kohesif, dinyatakan
oleh
persamaan-persamaan sebagai berikut:

l)

Pn

(9.1 9)

retak, terjadi saat po: 0. Dari persamaan (9.19), dapat

:0)

:
Pr:
H:
y:
c :

(9.18)

- <pl2),maka

2'
,,,^-_

2cH tl

dengan,

p,: T z tg2 (45o - al2) _ 2c tg (45" _ ql2)


Karena,

Pr:0,5 yt! Kr+

Tekanan tanah aktif total:

P,,:0,5 yll K, - 2cH I K,

(e.23)

2) Tekanan tanah pasif total;

4)

Tanah adalah bahan yang isotropis dan homogen yang mempunyai sudut gesek dan kohesi.
Bidang longsor dan permukaan tanah urug adalah rata'
Gayu gesek didistribusikan secara sama di sepanjang bidang
longsor dan koefisien gesek/: tg q.
Tanah yang longsor berbentuk baji, dan merupakan satu kesatuan.

Terdapat gesekan antara dinding penahan dan tanah urug' Tanah


yuog iorgtor bergerak turun di sepanjang dinding belakang mengembangkan gesekan.
Keruntuhan dinding penahan tanah dianggap masalah dua dimensi dengan memperhatikan dinding penahan tanah yang panjangI

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

467

nya tak terhingga.


PS

Ditinjau struktur dinding penahan tanah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.9.

Aktif

- ^ sin(u+ B)
: Po
' sin(t - p)

(9'2's l

QR: PQ sin (o + i)
PQ: Hlsin a

Bagian tarik diabaikan

Berat baji tanah persatuan panjang dinding penahan,


I'v

YH: sinto* ilrrlo*o))


- 2sins'"1ffi'1
cr\

-YA (t\

(9'26)

Tekanan aktif total

P,

ditentukan dari poligon gaya pada Gambar

9.10b.

sin(I80"

HyK^ - 2c.,lK.

-a-i+A+5)

atalu-

a) Diagram tekanan tanah aktif

P,:

*Pasit

W sin(i-<p)

sin(180o

(e.21)

-o"-i+e+6)

Dari Persamaan (9.27), dapat dilihat bahwa nllai P,

: f(i)

Gabungan Persamaan (9.26) dan (9.27) dapat diperoleh:

p.:
"
Zc,lKo

Derivatif dari Persamaan (9.28),

HyKo

b) Diagram tekanan tanah pasif

rp

462

> 0).

Luas baji tanah yang longsor

I :

l)-,
la--

yH2

ff=O

sin2 1a +

"in2
%

(e.28)

akan diperoleh nilai maksimum gaya P,terhadap dinding, yaitu:

Gambar 9.8 Diagram tekanan aktif dan pasif pada tanah kohesif (c >
dan

sinti-rp) ,': lsinta , i]!o'11)


sin(i /) /sin(I80-rz-i+(p'6)
2sinra\

osin(a-5

x QR x PS

BAB

IX

Dinding Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

1+

q\

(e.2e)

sin(p+ 6)sin(cp- 0)

sin(a-6)sirr(a+p)

)'
463
I

Jika B : 6 : 0 dan cr : 90" (dinding vertikal, licin dengan tanah urug


horisontal, maka Persamaan (9.29) akan berbentuk:
yH 2 (l

P": 2 - sino)=-r-'g'(45-ql2)
Gsrnrp)
yH2

(9.30)

Persarnaan (9.30) sama dengan persamaan tekanan tanah aktif


cara Rankine. Dari Persamaan (9.29) dapat diperoleh bentuk persamaan umum:

,,2

E-v"
P,:
"24

(g.3t)

dengan,
sin2

Ko

sin2 asin(a

(a + cp)

(e.32)

- a{r

Dengan cara yang sama, tekanan tanah pasif dapat pula ditentukan.
Menurut Gambar 9.11a,
(a) Untuk v. <

90"

(b) Untuk

u.

> 90''

Gambar 9.9 Kelongsoran ditinjau dari teori Coulomb.

w-

sin(a + i;

'

til(g * 4)
sin(i - B)

dan dari segi tiga gaya Gambar


sin(l + rp)

Po:

sin(l80"

(9.33)

9.1lb,
(e.34)

-i-<p-6-cr)

fi

-6
+t

(a)

@)

Gambar 9.10 (a) Kondisi saat longsor (b) Segi tiga gaya.

464

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

Gambar 9.11 (a) Gaya-gaya yang bekerja pada kondisi tekanan pasif
(b) Poligon gaya untuk hitungan tekanan pasif.

Analisis dan Perancangan Fondasi

465

Po:0,5

dP"

'-0

Dengan mengambil nilai minimum dari

di

diperoleh,

.2

stn

-t{2
,2
,in2

\c(

(p)

(9.3sa)

osin(a + O[,-

Untuk dinding vertikal sangat licin, dengan tanah


horisontal

(5: p:0

dan

or:900), Persamaan (9.35) menjadi,

dengan

Il y K,

(9.38)

K, ditunjukkan dalam Persamaan (9.36). Arah gaya tekanan

tanah pasif total miring sebesar -6 terhadap garis normal pada dinding

yH2 l+sin<o yH2

P': ;

(9.37)

dengan K" ditunjukkan dalam Persamaan (9.32), H : tinggi dinding


penahan tanah dan y : berat volume tanah. Tekanan tanah aktif total
(P,) arahnya miring sebesar *5 terhadap garis normal pada dinding
(Gambar 9.12a).
Secara sama, untuk dinding penahan tanah setinggi H, gaya
tekanan tanah pasif total dinyatakan oleh persamaan:

Po:0,5
urug

rtyK,

(Gambar 9.12b).

=;tg'1+s+'qlz1

(9'3sb)

'*-;

Persamaan (9.35) dapat dituliskan sebagai:


"vH2
Pr:;Kp

(e.35c)
S

Ko:

)
sln a sln(a+a ,I

sin(p+ 6)sin(g+ p)

sin(a+6)sinla+B

(e.36)

i)
arah Prniring +6
garis nonnal pada

dengan,

6
B

sudut kemiringan dinding penahan tanah terhadap garis


horizontal (derajat)
sudut gesek antara dinding dan tanah (derajat)
sudut kemiringan permukaan tanah urug (derajat)

(a) Tekanantarah

terhadap
dindirg

arah
garis

al<tif

(b) Tekanmtanah pasif

Gambar 9.12 Tekanan tanah lateral menurut teori Coulomb.

sudut gesek dalam tanah (derajat)

Untuk dinding penahan tanah seperti pada Gambar 9.12a, gaya


tekanan tanah aktif total pada dinding dengan tinggi H, dinyatakan
oleh persamaan:

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

Nilai-nilai tekanan tanah aktif dan pasif teori Coulomb dengan


berbagai variasi sudut gesek dalam (q), sudut gesek antara tanah dan
dinding (6) dan sudut kemiringan permukaan tanah urug dapat dilihat
poada Tabel 9.5a dan 9.5b.

Analisis dan Perancangan Fondasi

Tabel 9.5a Koefisien tekanan tanah aktif (K,) teori Coulomb


cr.

(o)

(D

26

0,354

0,328

16

0,311

t1

o loq

20
22

0,306
0.304

0,290
0,289
0,286

rn

26

28

30

0,407
0,312

11

0,443
0,404
0,404

20
22

0,402
0.401

0,370
0.369

0,374
0,342
0,342
0,340
0.340

32

34

0,304

0,281

o ?<q

0,239

0 z0l

0, 84

0,270

)5)

0,2t6

0 r84

0, 70

t6

0,269
0,267
0,266

0,2s

0,234
0,233

0,220
0,200

0,216

0,200

0 r84

0, 69

0,23r

0,2t4

0,1 98

0 r83

0, 69

0.230

0.214

0.1 98

0 t83

0. 68

28

0,285

ct:90o : B: +10o

= 90o : B = -10o

c)

Tabel9.5a (lanjutan)

30

0,249
0.248

38

36

40

42

0,37

ol
ol
o1

34

36

38

4ll

42

0,334

0,251

0,227

16

0,372
0,372

0,234

0,213

11

0,33 8

0,309

0 t91

0, 75

20
22

0,234
o )14

4,2t2

0, 75

0.371

0,338

0 tog

0,282
0,282
0,282

o)51

t9l

0,408
0,407
0,406
0,406

0,258

0, '76

4,447
0,447
0,446

0,304
0,283

0,276

0, 76

0,367
0,340
0,339

40

42

0,343

0,3 18

o ?q1

0,2'70

0,228

0 109

0, 91

16

0,264
0,263

0,245

0,209

0 192

0,327

0,324

0322

0.301

0,208
0,207
0,207

0 192

20
22

0,306
0,305
0,302

0,284

1'7

0,249
0,226
0,226
0,224
0.224

38

0,390

l6

0,349

0,361
0,324

t'7

0,348

20
22

0,34s
0.343

t?]

0,320
0.319

32

34

36

ttl

0,307

0,283
0,257
0,256
0,25s
0.254

0,260

0,278

0,299

0,27'7

0,297
0.296

0,276
0.215

0,23'7

0.237

o 715
0.235

0,2

o)

0,2 8
0,2 7
0.2 7

0,2t7
0,201
0,200
0,1 99
0-199

98
0 84

ro

28

30

32

34

0,414

0,382

0,3 ;2

0,323

0,291

16

0,373
0,372

0,345
0,344

o ?q5

o )'7)

o1 t6

0,294
o )q)

0.3 t6

0.292

0,271
0,270
0.269

11

20
22

0,370
0,369

0,342
0.341

ol t9
0,3 t8

a,n4

0,212
0,212

83

83

36

38

40

0,249
0,229

0,227
0,210

0,2s0
0,249

))q

0,210
0,209
0.209

)1)

0,248
0.248

0,228

0.228

42
0

06
92
92

91

9l

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

-10o

26

28

30

32

34

36

t,914

2,053

2,204

2,369

2,547

16

2,693

2,9s6

3,241

3,5'7

t7

2,760

3,034

I ttg

3,934
4,062

20

2,980

3,294

3,645

3,679
4,041

2,143
4,344
4,493

22

3.t45

3.490

3.878

4.3t7

4,488
4.81 6

4,997
5 tRg

38

95'7

4,807

4,983

40

42

3,193
5 tt5

3,452

5,5 81

5,543
6,255

6,0s0

6.819

s,940
6,r87
7,039
7

-'720

cr:90o;B=-5o
ro (o)

26
0

t6
t7
20
22

468

0,257
o ?s7

83

(")

26

<r:90" : B:

o:90o:B=*5o
5

0,3 10

Tabel 9.5b Koehsien tekanan tanah pasif (Kr) teori Coulomb

30
0,300

0.446

0,37

0,310

= 0"

ro ('''l

28

rn (o)

0,402

0,371
0,328

26

0,20
0.20

0,440

42

/o\

0,220
0.220

0,482

40

0,20
0,20

38

cr,:90u :

0,241
0.241

0,221

32

36

0,242
0,242

30

34

0.260

0,289
0,288
0,287
o 28'7

42
0,21

28

32

0,261

0,238
0,221

26

30

0,244
0,242
0.242

40

0,261

28

0,283
0,281
0.280

38

0,286
0,26s
0,264
0,263
0.263

cr:90":B=+l5o

ro (o)

26
0

36

0,314

0,3 3

o=90o:B:-5o
6

34
J

32

0,3,

t"'\

) 10)

3,367

3,709

3,469

3,828

3,806

4,226
4.532

4,094
4,234
4,704

4.064

32

34

36

40

42

2,781
4,529
4,694
s ?50
s,684

3,004

1250

5?l

3,826

4,163

5,024
5,218

6,243

6 lqq

7.236

7,000
7,326
8,468
9.397

7,883
8,277

5,879

5,591
5,820
6,609

30

28

))\

511

5.067

Analisis dan Perancangan Fondasi

38

6,5t6
7,462
8.222

9,665
10.809

469

beban tanah setebal h, dengan berat volume (y ) tertentu. Dengan


demikian tinggi h, : qly. Tekanan tanah aktif pada kedalaman h, dari

Tabel9.5b

tinggi tanah anggapan tersebut adalah:

po:

h,T

Ko:

Ko

(9.39)

Jadi, akibat beban terbagi rata,terdapat tambahan gaya tekanan


tanah aktif (P,

P,'

-- qK,

sebesar:

(e.40)

dengan,

q:
H:

0
16

Ko:

t7

v:

20
22
cr

= 90o : B = +10o

4,968

6,480

11,4t7
12,t83

t8,647
20,254

15,014

26,569

32.60r

beban terbagi rata (kN/m2)


tinggi dinding penahan (m)
koefisien tekanan tanah aktif

berat volume tanah (kN/m3)

Diagram tekanan tanah aktif, bila dinding penahan tanah di


pengaruhi oleh beban terbagi rata di atas tanah urug ditunjukkan
dalam Gambar 9.13.
Beban terbagi rata dianggap sebagai beban
taryah_selinSUiJr"_

hs = Qly

i\,

Beban terbagi rata q

o:90o:B:+15o
Tanah:rp,c=0
6,7

r0

p"' = qKaH

19,291
21,054
28,080
34,930

16

t7
20
22

QK"

HYK"

9.3.6 Pengaruh Beban di atas Tanah Urug


(1) Bebun Terbagi Rata

Gambar 9.13 Diagram tekanan tanah aktif akibat beban terbagi rata q untuk

Beban terbagi rata (q) di atas tanah urug dapat dianggap sebagai

470

BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

teori Rankine.

Analisis dan Perancangan Fondasi

477

(2) Beban Titik

mendekati kenyataan bila Persama, ln (9.43), dimodifikasi menjadi:

Tekanan tanah lateral akibat beban titik P yang bekerja di atas


tanah urug, dapat dihitung dengan persamaan Boussinesq, yaitu
dengan menganggap angka Poisson (p) sama dengan 0,5 (Spangler,
1938). Untuk pengaruh beban titik pada Gambar 9.14a, tekanan tanah
lateral di kedalaman zpada dinding dinyatakan oleh persamaan:

o,"2r
=_:_
Substitusi

x:

ot=

mH,

(9.41a)

z:

4q

o, =#

q
_ Y
or-E

itt

)0,an
/tt\n

untuk m > 0,4

Q.4aa)

unt,tkm < 0,4

(e.44b)

Diagram tekanan tanah lateral untuk pengaruh beban garis dapat


dilihat pada Gambar 9.14b.

nH dan 6,: 6h, diperoleh

3P

2nH'"

q (kN/m2)

(9.41b)

Dari penelitian Gerber (1929) dan Spangler (1938),

persamaan

tersebut mendekati kenyataan bila diubah menjadi,

oh=
"

o, :

l,

22
llr
mn
r (m'+n')'
)
\t untuklz>0,4
H'

0,28P

i|

Q.a2a)

lunf.tkm < 0,4

(e.42b)

(a) Beban

(a) Beban titik

garis

(a) Beban terbagi rata

Gambar 9.l4Tekanan tanah pada dinding akibat beban, beban titik beban
garis dan beban terbagi rata memanjang'

(3) Beban Garis

Dalam praktek, beban garis dapat berupa dinding beton, pagar,


saluran, dan lain-lain.Tekanan tanah lateral akibat beban garis per
satuan lebar (q) (Gambar 9.14b), dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Boussinesq, sebagai berikut:
2qm2 n

(e.43)

n rH(m2 +n')'

Dari pengamatan Terzaghi (1954), nilai-nilai yang diperoleh lebih

(4) Beban Terbagi Rata Memaniang

Terzaghi (1943), sebagai berikut:

oo

=4(f
1T

472

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

-sin p cos2a)

Analisis dan Perancangan Fondasi

(e.4s)

473

dengan cr dan B adalah sudut (dalam radian) yang ditunjukkan dalam


Gambar 9.14c. Dalam gambar tersebut ditunjukkan pula bentuk
diagram tekanan tanah lateralnya.

9.4

HITUNGAN TEKANAN TANAH LATERAL PADA


DINDING PENAHAN

Teori tekanan tanah lateral untuk menghitung tekanan tanah


pada dinding penahan yang telah dipelajari adalah didasarkan pada
anggapan-anggapan:

(l)

Dinding bergerak dengan cara menggeser atau mengguling pada


regangan tertentu, sehingga tahanan geser tanah di belakang
dinding dapat berkembang secara penuh.
(2) Tekanan air pori dalam tanah urug dapat diabaikan.
(3) Konstanta tanah yang terdapat dalam persamaan tekanan tanah
lateral mempunyai nilai yang pasti, dapat ditentukan, serta dapat

9.4.1Aplikasi Teori Rankine dan Coulomb


Dengan berdasarkan sifat-sifat tanah, hitungan estimasi tekanan
tanah terhadap dinding penahan tanah dapat dilakukan.Tekanan lateral
terhadap dinding penahan tanair ini dapat dihitung dengan menggunakan teori Rankine atau Coulomb.
Bila cara Coulomb yang dipakai, tekanan tanah aktif total dihitung dengan menggunakan Persamaan (9.31). Gaya P, mernbentuk
sudut 6 terhadap garis nonnal pada dinding" Bila cara Rankine

digunakan, tekanan tanah aktif total dihitung dengan Persamaan


(9.16), yaitu dengal gaya P, bekerja tegak lurus pada bidang verlikal
yang melalui kaki bawah dinding penahan. Untuk ini, berat tanah W,
dapat dianggap satu kesatuan dengan struktur dinding penahan' Bila
pennukaan tanah urug miring, arah gaya tekanan tanah aktif sejajar
dengan permukaan tatah urug tersebut (Gambar 9.15).

dipercaya.

Pn

Penggunaan teori tekanan tanah hanya dapat dibenarkan jika


ketiga persyaratan di atas terpenuhi. Syarat (1) hanya dapat dipenuhi

jika dinding penahan tanah bersifat massif dan kaku dan yang

P"'= o,str (AB).&


(Rankine)
Diabaikan pada
cara Coulornb

dilandasi oleh lapisan batu. Untuk memenuhi syarat (2), pada tanah
urug harus diberikan sistem drainase yang baik. Sedang untuk

memenuhi syarat (3), tanah urug harus dipilih dengan baik dan
diselidiki sebelum dinding penahan dirancang.
Jika dua syarat yang terakhir tidak dipenuhi, tekanan tanah pada
dinding akan tidak sesuai dengan teori. Pada tanah urug yang tidak
padat atau tidak diberikan sistem drainase yang baik, kelakuan
tekanan tanah akan berubah dari waktu ke waktu karena perubahan
iklim. Nilai tekanan maksimum tanah urug yang dipengaruhi oleh
perubahan iklim tersebut, akan lebih besar dari tekanan tanah yang
dihitung dari teori Rankine maupun Coulomb (Terzaghi dan Peck,

(Coulomb)

0 = F untuk cara Rankine


3

(a) Dindrrlq

gravitasi

;,

jJx[llTE',o'j:li * cara couromb


lb) Dinding kantilever

Gambar 9.15 Penggunaan teori tekanan tanah lateral pada perancangan


dinding penahan tanah (Bowles, 1977).
Pada perancafigarr,jika dinding harus dirancang sebelum sifatsifat material tanah urug dipelajari, maka estimasi tekanan tanah dapat
didasarkan pada material yang paling cocok yang mungkin akan

digunakan, atau perancangan yang bersifat pilihan hams disiap-

1e48).
BAB IX

Dinding Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

475

kan.Terzaghi da, Peck (1948), menyarankan bahwa jika dinding


penahan tanah merupakan pekerjaan yang besar atau ketinggian
dinding penahan tanah lebih dari 20 ft (atau kira-kira 6 m), lebih
ekonomis jika lebih dulu ditentukan sifat-sifat tanah urugnya, serta
diberikan prosedur pelaksanaan yang baik agar tekanan tanah yang
diharapkan terjadi, seperti pada teori.
9.4.2 Hitungan Tekanan Tanah

Aktif dan pasif

(c: 0)

Prosedur hitungan besarnya tekanan tanah aktif, untuk tanah


granuler adalah sebagai berikut (lihat Gambar 9.16):
476

2)

Dari titik,4 di dasar dinding penahan, gambarkan garis AC yang


membentuk sudut g (sudut gesek dalam tanah urug) terhadap
garis horizontal, ke arah atas.
Dari titik A, gatbarkan garis membentuk sudut 0 terhadap garis
,4C. Ditemukan garis posisi ,4D. Sudut 0 : cr - 6, dengan cr :
sudut kemiringan dinding penahan terhadap garis horizontal dan
6 : suclut gesek antara dinding dan tanah.
Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor, sehingga
telbentuk baji-baji tarnh ABC1, ABC2, ABq"... . " dan seterusnya.
Hitung berat tiap-tiap baji tersebut (Wt, Wz, trY3........ dan sete-

urugnya dengan skala tertentu.

4)
-5)

rusn1zn).

Aktd

Analisis keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada baji tanah


yang akan longsor dilakukan dengan memutar segitiga gaya searah
putaran jarum jam sebesar (90 - q) (Gambar 9.16). pada kondisi ini
vektor yang menyatakan berat baji tanah yang akan longsor W,
nrenjadi sejajar garis AC" Reaksi R akan sejajar garis longsor AC,, dan
vektor Po akan sejajar AD. Jlka berat baji-baji tanah yang akan rongsor
Wy Wz, W3,... dipasang dengan skala tertentu (dihitung dari titik A)
sepanjang garis longsor alam AC, danjika dari ujung akhir garis yang
menyatakan berat baji ditarik garis sejajar AD, maka garis paling akhir
Po6lakan berimpit dengan AC. Jika titik-titik ujung dari garis po1, pov
Pot ... dihubungkan, maka akan terbentttk kurva Culmann. Garis po1,1
yang terpanjang dikalikan dengan skala gaya yang dipakai adalah
tekanan tanah pasif total yang dihitung.
(a) Tanah Grunuler

Gambarkan penampang dinding penahan tanah bescrta tanah

Secara Grafis

Hitungan tekanan tanah secara grafis dapat dilakukan dengan


cara yang disarankan oleh Culmann (1857). Cara ini berguna untuk
bentuk permukaan tanah urug dan beban terbagi rata di atas tanah urug
yang tidak beraturan. Pada cara ini gesekan antara dinding dan tanah
di belakangnya diperhitungkan"
9.4.2.1 Tekanan Tunah

l)

BAB

IX-

Dinding Penahan Tanah

Gambar 9.16 Hiturgan tekanan tanah aktif cara grahk Culmann.


Dengan skala gaya tertentu, letakkan berat Wt, W2, W3-..... yang
ditarik dari A, di sepanjang garis AC. Ditemukan titik-titik wt, wz,
w3, "... .... dan seterusnya.
Dari titik-titik wr. w2, w3,...... tarik garis yang seja.jar dengan

Analisis dan Perancangan Fondasi

8)
e)

garis AD, sehingga memotong garis-garis longsor anggapan


(garis-garis ACy, AC2, ACt.....).
Gambarkan kurva Culmann lewat titik-titik potong yang ditemukan dalam langkah (7).
Gambarkan sebuah garis yang menyinggung kurva Culmann,
yang sejajar dengan garis AC. Ditemukan sebuah titik singgung.

adalah (lihat Gambar 9.17a):

garis lewat titik singgung kurva Culmann


yang telah ditemukan dalam langkah (9) sejajar garis AD, sehingga memotong garis AC. Panjang garis ini (garis P") dikalikan
dengan skala gaya yang dipakai adalah gaya tekanan tanah aktif
total yang dihitung.

10) Gambarkan sebuah

Ca = cax BD

C=cxBC

(b) Tanah kohesif

Bila tanah mempunyai kohesi (c), teori Coulomb dapat pula


dipakai untuk menghitung tekanan tanah aktif pada dinding dengan
cara Culmann. Tahanan geser maksimum tanah urug diberikan oleh
persamaan:

rs:c1_otgq

(e.46)

dengan,

c :
q:

kohesi
sudut gesek dalam tanah urug

bcnllBCn
ab llAB
endnllerah Pa

Tahanan geser maksimum antara dinding dengan tanah urug


diberikan oleh persamaan:

xf:co+otB}

(9.47)

dengan,

:
6:
c,

adhesi antaratanah dengan dinding


sudut gesek antara dinding dengan tanah urug.

(b)

Bidang longsor dianggap berkembang dari ujung kaki sampai


dasar retakan, di mana kedalaman retakan adalah h" : 2cl(ytlK,)
(Gambar 9.17). Gaya-gayayang bekerja pada baji tanah saat longsor

Gambar 9.l7Hitungan cara grafik Culmann

478

Analisis dan Perancangan Fondasi

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

e4

un

tekanan tanah aktif pada

tanah kohesif.

479

1)

Berat baji tanah


diketahui);

2)

Reaksi P" bekerja membentuk sudut 6 terhadap garis normal pada


permukaan dindin g (hanya arah y ang diketahui) ;

3)
4)
5)

W:

horisontal.

Gaya akibat komponen tahanan geser dinding (C" : c, x BD)


(arah dan besar gaya telah diketahui);
Resultan gaya geser dan gaya normal (R) yang bekerja pada
bidang longsor dan membentuk sudut rp ke bawah terhadap garis
normal pada bidang longsor (hanya arah yang telah diketahui);
Gaya pada bidang longsor akibat komponen kuat geser (C : c x
BD) (arah dan gaya telah diketahui).

Karena arah dari ke lima gaya-gaya yang diketahui, sedang I/,


C dapat dihitung, maka poligon gaya dapat digambar dan Po
dapat ditentukan. Prosedur di atas harus diulang-ulang sampai diperolehP, yarrg maksimum (Gambar 9.17b).
Jika retakan berisi air, maka akan terdapat tekanan hidrostatis
pada retakan tersebut. Gaya tekanan hidrostatis ini, dianggap sebagai
gay a y ang mendorong dinding.
Prosedur untuk menentukan besar gaya tekanan tanah aktif P,
sebagai berikut (Gambar 9.17a):
l) Gambarkan penampang dinding penahan tanah menurut skala
Co, dan

tertentu.

2)
3)
4)

Gambarkan garis D1D2, yaitu garis yang menunjukkan tempat


kedudukan kedalaman retakan maksimum.
Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor (ADBCA; -W1, ADIBC2Az: W2... dan seterusnya.
Hitunglah berat masing-masing baji tanah yang akan longsor,

yaitu

luasan-luasan pada

butir (3) dikalikan berat

volume

tanahnya.

5)

480

tanah yang dicoba, dan ab membentuk sudut cr dengan garis

berat ADBCE (arah dan besar gaya telah

Dengan skala gaya tertentu, dibuat poligon gaya seperti pada


Gambar 9.17b, dengan cara:
a) Gambarkan W1 : a1, W2: a2........ dan seterusnya.
b) Gambarkan Ca: c" (BD): ab. Nilai C, sama di seluruh baji

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

c) Hitunglah gaya kohesi yang bekerja di sepanjang


longsor; C1

d)
e)

: c(BCt):

bcr,

bidang

Cz: c(BCz): bcr...'.., yang

membuat sudut li, 12,... dengan garis horizontal.


Gambarkan garis cg{1, c2d2, .. .... yang membuat sudut (l1 - q),
(iz - g).. ... terhadap garis vertikal.
Gambarkan garis 1d1, e2d2, . .. .... yang membuat sudut (ct - 5)

terhadap garis vertikal (arah tekanan tanah

aktif

semuanya

sama).

f)

Dari titik-titik dr, d2,..... yang telah diketahui, gambarkan sebuah kurva yang melewati titiktitik ini.
g) Gambarkan sebuah garis singgung dari kurva yang digambar
pada butir O yung sejajar qe4.Drtemltkan titik d,.
h) Gambarkan garis e"do sejajar dengan 1a1, e2Q2 ..'... dan
seterusnya.

i)

Gaya tekanan tanah aktif maksimum P, adalah panjang edo


dikalikan dengan skala gaya yang dipakai.

9.4.2.2 Tekunan Tunah Pusif

Hitungan tekanan tanah pasif cara Culmann, dilakukan dengan


cara yang sama seperti hitungan tekanan tanah aktif. Hanya, garis ke-

miringan lereng alam digambarkan lewat titik A bersudut -q (garis q


digambarkan di bawah garis horizontal lewat l). Berat-berat baji
anggapan (ABCb ABC2, ABq...) digambarkan pada garis q tersebut
dengan skala tertentu (Gambar 9.18). Dari trtlk A digambarkan garis
posisi,4D yang membentuk sudut (cr + 6) terhadap garis -rp. Dari titiktitik w1, w2,w3... gambarkan garis-garis Prn yang sejajar garis posisi
AD. Hal ini berarti bahwa segitiga gaya diputar sebesar (90' + q;
searah dengan putaran jarum jam, dan diletakkan pada garis -p.
Perpotongan antara garis-garis longsor anggapan (gatis ACn) dengan
garis-garis yang ditarik dari titiktitik w1, wz, w3... tersebut, akan
membentuk kurva Culmann untuk tekanan tanah pasif. Dari langkah

Analisis dan Perancangan Fondasi

481

p, yang mini_
mum dari ordinat kurva Culmann dikalikan dengan skaia gaya yang
dipakai adalah tekanan tanah pasiftotal tanah ke dinding penahan.
ini terbentuk garis-garis

Ppr, Ppz, ppt..... panjang garis

2)
3)

4)

sebaiknya didasarkan pada kondisi jenuh air. Karena tattalt-tttttttlt


ini cenderung menahan air pada jangka waktu yang lama'
Gaya angkat (uphft) akan timbul pada permukaan bidang runtuh'
Gaya angkat timbul pada dasar fondasi dinding penahan.
Pengurangan tekanan tanah pasifdi depan dinding.

Tekanan rembesan pada bagian depan dinding yang arahnya ke


atas akan berakibat mengurangi berat volume efektif tanah. Bila tekanan rembesan sangat besar, tanah bagian depan dapat kehilangan
beratnya, sehingga tanah dalam kondisi mengapung. Untuk mengu-

rangi tekanan rembesan yang terlalu besar tersebut, struktur penahan


tanah perlu dilengkapi dengan bangunan drainase. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan material granuler sebagai bahan
timbunan yang dilengkapi dengan bangunan drainase.

Gambar 9.18 Hitungan cara grafik Culmann untuk tekanan tanah pasif.

9.5

PENGARUH TEKANAN REMBESAN PADA STABILITAS DINDING PENAHAN

Pada waktu hujan deras, berat volume tanah di belakang din_


ding penahan tanah akan bertambah akibat naiknya kadar air ianah.

Jika perlengkapan drainase tidak diberikan, air akan merembes ke


bawah melewati dasar fondasi dan kemudiari naik sampai
kaan tanah di depan dinding (Gambar 9.19). Rembesan air
tanah urug ini, berakibat:

1)

Fwr

Gambar 9.19 Diagram tekanan air di sekeliling dinding penahan'


Tekanan rembesan dalam massa tanah dapat ditentukan dengan

tekanan tanah juga


ertambah. Karena itu,
empung, perancangan

482

BAB IX

Dinding penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

483

seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 9.19. Tekanan air (p*)


umumnya akan mengurangi faktor aman.

Selain itu, jika tanah dasar mudah mampat, penurunan tak scrttgam yang terjadi harus tidak boleh berlebihan.
9.6.1 Stabilitas terhadap Penggeseran

9.6 HITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

Gaya-gayayang menggeser dinding penahan tanah akan ditahan

Gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan meliputi


(Gambar 9.20):
1) Berat sendiri dinding penahan (14)
2) Gaya tekanan tanah aktif total tanah urug (P,)
3) Gaya tekanan tanah pasif total di depan dinding (P,)
4) Tekanan air pori di dalam tanah (P,)

5)

Reaksi tanah dasar (R).


Jika dinding pada keadaan seimbang, jumlah vektor gaya-gaya
akan sama dengan nol.

oleh:

1)
2)

Gesekan antaratanah dengan dasar fondasi.


Tekanan tanah pasif bila di depan dinding penahan terdapat tanah
timbunan.

Faktor aman terhadap penggeseran (Fg"), didefinisikan sebagai:

>t5
ss=zR,
Ep,

(9.48)

F-^
_

- Untuk tanah granuler (c

IRr :

0):

Wf
Wtg66;dengan

- Untuk tanah kohesif

6a

(q:0):

Z Rn: cB
- Untuk tanah c-

LRn:

q (q > 0 dan c > 0):

c"B + Wtg66

dengan,

Gambar 9.20 Gaya-gayayangbekerja pada dinding penahan tanah.

Analisis stabilitas dinding penahan tanah ditinjau terhadap halhal sebagai berikut:
1) Faktor aman terhadap penggeseran dan penggulingan harus

2)
3)

mencukupi.
Tekanan yang terjadi pada tanah dasar fondasi harus tidak boleh
melebihi kapasitas dukung tanah ijin.
Stabilitas lereng secara keseluruhan harus memenuhi syarat.

BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

I Rn :
W :

tahanan dinding penahan tanah terhadap penggeseran


berat total dinding penahan dan tanah di atas pelat

6t

fondasi (kN)
sudut gesek antara tanah dan dasar fondasi, biasanya

diambil ll3

ca

c
A6

(213)

<p

: aaxc: adhesi antaratanah dan dasar dinding (kN/m2)


: kohesi tanah dasar (kN/m)
faktor adhesi
lebar fondasi (m)

Analisis dan Perancangan Fondasi

ZPn : jumlah gaya-gayahorizontal (kN)


F - tg & : koefisien gesek antara tanah dasar dan dasar
f,ondasi.

Faktor aman terhadap penggeseran dasar fondasi (%)


minimum, diambil 1,5. Bowles (1997) menyarankan:

pelaksanaan
rangan kohesi akibat penggalian, atau gangguan waktu
harus diperhitungkan.

Jikadindingpenahantanahharusdidukungolehfondasitiang,
itu' tahanan

semua beban harus dianggap didukung oleh tiang' Karena

gesekdanadhesipadadasarfondasiharustidakdiperhitungkan.

Fr, > 1,5 untuk tanah dasar granuler


Fs,>2 untuk tanah dasar kohesif.
Dalam Tabel 9.6 ditunjukkan nilai-nilaif dari berbagai macam
jenis tanah dasar. Jika dasar fondasi sangat kasar, seperti beton yang
dicor langsung ke tanah, koefisien gesek /: tg 6u : tg tp, dengan q
adalah sudut gesek dalam tanah dasar.

&,=wr

f=igiir

Eu= sudul gesek antara dasar fondasi

Tabel 9.6 Koefisien gesek (fl antara dasar fondasi dan tanah dasar (AREA,
1

dan tanah

9s8)

f:te

Jenis tanah dasar fondasi


Tanah granuler kasar tak mengandung lanau atau lempung
Tanah granuler kasar mengandung lanau
Tanah lanau tak berkohesi
Batu keras permukaan kasar

055
0,4s

15

0,60

Perhatian perlu diberikan jika dinding penahan tanah terletak


pada tanah lanau atau lempung. Segera sebelum fondasi dicor, dasar
fondasi lebih baik digali sedalam l0 cm, setelah itu ditimbun dengan
tanah pasir kasar atau pasir campur kerikil yang dipadatkan setebal 10
cm. Koefisien gesek antara pasir dan tanah di bawahnya (fl dapat
diambil 0,35 (Terzaghi dan Peck, 1948). Tetapi, jika kuat geser tak
terdrainase (undrained strength) dari lapisan lunaknya lebih kecil dari
tahanan geser dasar fondasi, penggeseran akan terjadi pada tanah
lunak di bawah dasar fondasi tersebut. Untuk itu, nilai adhesi anlara
dasar fondasi dan tanah bawahnya dianggap sama dengan nilai kohesi
tanah (c), dan sudut gesek dalam (<p) dianggap sama dengan nol. Jika
tanah berupa lempung kaku atau keras, tanah dasar harus dibuat kasar
sebelum pengecoran. Hal ini untuk menyakinkan berkembangnya
adhesi secara penuh. Dalam menggunakan nilai kohesi (c), penguBAB

IX

(al

Dinding Penahan Tanah

.::-+-+-!ensunci
Pp =

P,,= 0.5

o'5 FJp'Y&

4'ZtKr

Brdang

filelalul

gel
bid

oaPat
miring lnl

{b)

Gambar

ggese
geser

9.21(a)
(b)

penggulingan'
Penguncl'

an Fr,

m
G
Analisis dan Perancangan Fondasi

--

1,5 sulit dicaPai.

Yang diPerlihatkan dalam


akan menambah tahanan
-

tanah pasif. Namun, keuntungan dari pemakaian pengunci ini biasanya


kecil, kecualijika dasar fondasi terletak di atas lapisan batu atau tanah

pengunci sebaiknya dibuat miring

Fgt)_ 1,5 untuk tanah dasar granuler


Fgr2 2 untuk tanah dasar

kohesif

lV : 1,5 H.
tarik tanah dasar Yang kohesif.

9.6.2 Stabilitas terhadap Penggulingan

Tanah
9.6.3 Stabilitas terhadap Keruntuhan Kapasitas Dukung

rota
lingan ini,
dan mome

s dukung tanah

depan
en akib
di atas

pusat

penggu_
penahan

9.21a).

tor aman akibat terhadap penggulingan (Fg), didefinisikan

untu
an-p

Penahan tanah,

rzaghi (1943),
1963), Vesic (1975) dan Hansen (1970)'

sebag

,Drt _

u. Persamuan Terzaghi

2M,

(e.4e)

ZMa

dengan,

:
ZMr,:
zM* :
>.M-

LMgr

:
:
ZP,,
ZPon

Kapasitas dukung ultimit (q,,) untuk fondasi memanjang dinyatakan oleh persamaan:

qu:

cN, + D1YN, + 0,5

BYN,

(9'50)

Wbt
dengan,

zP,nhr+>,P",8
momen yang melawan penggulingan (kN.m)
momen yang mengakibatkan penggulingan (kN.m)
berat tanah di atas pelat fondasi + 6s1s1 sendiri dinding penahan (kN)
lebar kaki dinding penahan (m)

(F)

48B

BAB IX

l'.,,, Nrdan

:kohesi tanah (kN/m2)


kedalaman fo
berat volume
lebar fondasi

}{,

bergantung pada jenis

"

Dinding Penahan Tanah

an tanah Qr)

:faktor-faktor kapasitas dukung


(Tabel3.1)

jumlah gaya-gayahorizontal (kN)


jumlah gaya-gayavertikal (kN)

Faktor aman terhadap penggulingan


tanah, yaifu:

c
Df
y
B

Analisis dan Perancangan Fondasi

Terzaghi

umumnya

miring

, hitungan kapasitas dukung

tanah di bawah
didasarkan pada kapasitas
dukung kondisi
ntris, misalnya persamaan
Meyerhof (1951, 1963), Vesic (1975) atau Hansen (1970).
b. Persamaan Hansen (1970) dan Vesic (1975)

V:beban vertikal total dan B' : B- 2eBila distribusi tekanan kontak antara tanah dasar fondasi
dianggap linier (cara ini dulu dipakai bila dalam hitungan
dengan

kapasitas dukung digunakan persamaan Terzaghi)

Kapasitas dukung ultimit dihitung dengan menggunakan persa_

o-'irg)btae<Bl6
, B, B

maan Hansen (1970) dan vesic (1975) untuk beban miring dan
eksentris:

4,,:d,i,cN,+drirDlyNr+d.,i.,0,58yN,

2V

i,,

B
e
y

dy
iy.

dq,
iq,

try'", N,r,
{

Qnak

(9.51)

dengan,

d.,

(9'52tt)

t: ,

faktor kedalaman (Tabel 3.5b dan 3.6b)


faktor kemiringan beban (Tabel 3.5c dan 3.6c)
lebar dasar fondasi sebenarnya (m)
eksentrisitas beban (m)
berat volume tanah (kN/m3)
faktor-faktor kapasitas dukung (Tabel 3.3)

Perhatikan bahwa Persamaan-persamaan (9.50) dan (9.51)


e tanah pada suku persamaan Dt T Nradalah berat volume
di atas dasar fondasi dan berat volume tanah pada suku
persamaan 0,58yN", adalah berat volume tanah di bawah dasar fondasi.
aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung didefinisi_

berat
untuk

kan se

3(B

(9.52b)

bllae>

-2e)

816

(9.52c)

Dalam perancangan, lebar fondasi dinding penahan (B)


sebaiknya dibuat sedemikian hingga e< (816). Hal ini dimaksudkan
agar efisiensi fondasi maksimum dan perbedaan tekanan fondasi pada

ujung-ujung kaki dinding tidak besar (untuk mengurangi resiko


keruntuhan dinding akibat penggulingan).
Persamaan-persamaan (9.52b) dan (9.52c) tersebut umumnya
lebih banyak digunakan untuk perancangal struktur pelat fondasi
(yaitu untuk menentukan tebal pelat dan penulangan betonnya). .Iika
fondasi dinding penahan tanah terletak pada tanah kuat dengan keda-

laman yang dangkal, sedang di bawah tanah kuat ini terdapat tanah
lunak, maka pengaruh lapisan tanah lunak ini harus diperhitungkan.
Karena, adanya lapisan tanah yang berlapis ini dapat merupakan
bidang runtuh potensial dan dapat mempengaruhi kapasitas dukung
tanah.

r:lv>z
q
Tekanan struktur pada tanah dasar fondasi dapat dihitung dari
persamaan-persamaan sebagai berikut:
Bila dipakai cara lebar efektif fondasi (asumsi Meyerhof):

1)

BAB

IX-

Dinding Penahan Tanah

Kecuali stabilitas fondasi, stabilitas lereng global di mana dinding diletakkan harus dihitung. Untuk ini, teori stabilitas lereng harus
digunakan. Sejumlah titik pusat lingkaran longsor harus dicoba, untuk
menentukan faktor aman yang minimum.
Pengalaman menunjukkan bahwa keruntuhan dinding penahan
tanah banyak disebabkan oleh perencanaan fondasi yang kurang
sempurna. Karena itu, Terzaghi dan Peck (1948) menyarankan agar
menyelidiki tanah di dasar fondasi sampai kedalaman yang sama

Analisis dan Perancangan Fondasi

49t

dengan tinggi dinding dihitung dari dasar fondasi. Jika lapisan tanah
keras terdapat dekat dengan permukaan, penyelidikan dapat dihentikan sampai kcdalaman 60 cm, asalkan kondisi tanah di bawahnya,
berdasarkan pengalaman, tidak ditcrnukan tanah lunak. Sebaliknya,

jika lapisan tanah lunak lebih tebal dari tinggi dinding

penahan,

penyelidikan tanah harus dilanjutkan sampai kedalaman tanah keras.


Selain itu, perlu diketahui juga kedalaman tanah yang rnasih dipengaruhi perubahan cuaca, erosi tanah dan lain-lainnya. Kedalaman
dasar dinding penahan tanah harus lebih dalam daripada kedalaman
yang masih dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
9.6.4 Penurunan

Seperli halnya struktur-struktur yang lain, dinding penahan


juga akan mengalami penunlnan. Untuk itu, prinsip-prinsip
dasar untuk menghitung besamya penurunan sama dengan cara menghitung penurunan tbndasi.
Dinding penahan tanah, kecuali mengalami penlrrunan akibat
bcban, juga rnengalarni kemiringan akibat rotasi ujung kaki fondasi.
Umurnnya, dinding penahan tanah miring ke arah luar (ke arah
menjaulri tanah urug), karena resultan gaya-gayanya jatuh di antara
tengah-tengah fondasi dan ujung luar fondasi. Kemiringan dinding
penahan akibat momen penggulingan sulit ditentukan. Dalam perancangan, miring maksimum dibatasi sampai 0,01H, dengan H adalah
tinggi dinding penahan.
Adakalanya, dinding penahan miring ke arah dalam (turun lebih
banyak pada bagian fbndasi yang terletak di bawah tanah urug). Berat
tanah urug dan fondasi dinding penahan menyebabkan penurunan
yang terjadi lebih besar pada tanah lbndasi yang bcrada di bawah
tanah urug. Untuk itu, perlu diadakan pengambilan contoh tanah dan
dilakukan uii konsolidasi sebelum pembangunan. Didasarkan pada uji
konsolidasi ini, besar kemiringan akibat penurunan dapat diprediksi.
Jika miringnya dinding terlalu berlebihan, beberapa perbaikan perlu
dilakukan, misalnya: bentuk struktur penahan diubah, tanah dasar
fondasi ditimbun dengan pasir dan batu untuk perbaikan tanah, atau
tanah

492

BAB

IX

Dinding Penahan Tanah

digunakan fondasi tiang.

Jika dinding terletak pada tanah fondasi yang normal, resultan


gaya-gaya vertikal Z sebaiknya tcrietak pada sepertiga lebar fondasi
bagian tengah. Untuk tanah fondasi berupa lapisan batu, eksentrisitas
resultan beban dapat diambil e< (B/4). Untuk tanah fbndasi yang
sangat lunak, resultan beban vertikal tr/ harus terletak di dekat pusat
fbndasi, berhubung tekanan fbndasi berlambah cepat bila eksentrisitas
bertambah. Perlu diingat, jika resultan beban eksentris, ujung luar
lbndasi turun lebih besar daripada ujung dalamnya. Kemiringan struktur akibat penumnan tidak seragam tersebut akan semakin menambah
besar eksentrisitas resultan beban. Fenomena ini berlangsung dengan
sendirinya sampai dinding penahan mencapai keruntuhan.
Kadang-kadang, dinding penahan tanah dibangun memanjang
sarnpai beberapa puluh meter. Pada kondisi ini, kondisi lanah dasar

mungkin bervariasi. Kareua itu, penurunan tal< seragain ataupun


rniringnya dinding sulit dihindarkan. Dalam hal dernikian, samgan dibutuhkan untuk mem i sahkan bagi an -bagiannya
pada bagian yang satu tidak berpengaruh pada
perlurunan
slrpaya
bun gan-sambun

bagian yang lain.

9.7 PBRANCANGAN STRUKTUR.AL

Pada unrumnya dimensi dinding penahan ditentukan dengan


cara coba-coba. Beberapa percobaan hitungan tersebut akan menghasilkan bentuk yang dianggap paling cocok dan memenuhi syarat
hestabilannya.
9.7.1 Bentuk Dinding Penahan

Estimasi dimensi dinding gt'avitasi, dinding kantilever dan dintling counterfort berdasarkan pengalaman diperlihatkan pada Gambar
9.22. Dimensi-dimensi yang tercautum dalam gambar tersebut hanya
:;cbagai petunjuk awal untuk langkah perancangan.

Dinding gravitasi (Gambar 9.22a). Bentuk dinding penahan


Analisis dan Perancangan Fondasi

493

harus sedemikian hingga resultan gaya-gaya terletak pada bagian


tengah sejarak seperliga lebar atau e < 816 (e - eksentrisitas dihitung
dari pusat fondasi). Tebal puncak dinding penahan dibuat diantara
0,30

(H11.2) meter.
0,2 m (minimun)
Kemiringarr dinding depan
minimum 1 :50

Kefiriringan dinding clepan


miftimur'n 1 50

luasan fondasi yang mendukung beban. Tebal puncak dinding rninimum kira-kta 0,20 m. Hal ini, kecuali untuk memudahkan pengecoran beton, juga untuk keperluan keindahan.

Dinding counterfort (Gambar 9.22c). Dinding counterforl


umumnya digunakan jika tinggi dinding penahan (fI) lebih besar dari
6 m. Jarak counterfort ditentukan dengan cara coba-coba dan yang
paling ekonomis berkisar diantara 0,4 0,7H. Tebal puncak dinding
dapat dibuat sekitar 0,20-0,30 m.
9.7.2 Gaya-gaya pada Dinding Penahan

D=

Hl12

l"1l1O

8=0,4-0,7H

B=0,5'071-/
(a) Dinding gavitasi

(b) Dinding kanlilevet

Kerninngan 1 :50

-0,4-07Fl

Hl14 - Hl12

Gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan, umumnya


diambil permeter lebar untuk dinding gravitasi, semi gravitasi, dan
dinding kantilever. Untuk dinding counterfort, gaya-gaya ditinjau
pada ruang selebar jarak antara counterfort. Gaya-gaya yang bekerja
pada dinding gravitasi dan dinding kantilever diperlihatkan pada
Gambar 9.23 dan Gambar 9.24. Tekanan tanah aktif dihitlrng dari
teori Rankine atau teori Coulomb.Untuk dinding kantilever. gaya-gaya
yang menyebabkan timbulnya gaya lintang dan gaya momen yang
terjadi pada badan dinding tidak sama dengan gaya-gaya yang diperhitungkan untuk menghitung stabilitas struktur terhadap penggeseran.

(c) Dind i nE call ntarforl

Gambar 9.22 Estimasi awal dimensi dinding penahan.

Dinding kantilever (Gambar 9.22b). Dirnensi pelat dasar


dinding kantilever dibuat sedemikian hingga eksentrisitas resultan
beban terletak pada e < (816). Jika resultan beban jatuh di luar daerah
tersebut, tekanan fondasi menjadi terlalu besar dan hanya sebagian
494

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

(a) Cara

Rankine

(b) Cara Coulomb

Gambar 9.23 Gaya-gayapada dinding gravitasi.

Analisis dan Perancangan Fondasi

-I

495

Gaya-gaya yang terjadi pada dinding counterfort dianalisis


berdasarkan teori pelat. umumnya, hitungan perancangan didasarkan
pada metoda yang disederhanakan, sehingga hasil hitungan mungkin

akan memberikan bentuk konstruksi dengan dimensi yang reratif


berlebihan. Dalam hitungan, berat dinding counterforr sering diabaikan. Permukaan pelat di depan dinding dianggap sebagai pelat
menerus yang didukung oleh beberapa dukungan dengan bentang
yang bergantung pada jarak counterfortnya.

penahan terhadap bahaya penggulingan.

4) Dihitung
5) Dihitung
simum

6)

ak-

ti

Dirancang bagian-bagian pembentuk struktur, seperti: menghitung dimensi dan penulangan fondasi maupun dinding'

Perancangan masing-masing bagian


dilakukan sebagai berikut:

dari dinding

penahan

(a) Dinding gruvitasi

PA

cos

iJ

F" cos [t
H.i3

Uraian arah vedikal dari P,. yaitu p_ sin


ad an g- kad ang d{ab ai ka n

Dinding gravitasi umumnya dibuat dari pasangan batu, atau


beton. Bila dinding penahan dibuat dari beton, sedikit tulangan dibutuhkan untuk menanggulangi perubahan temperatur. Dirnensi dinding
penahan harus dibuat sedemikian hingga tidak terdapat tegangan tarik
pada badan dinding. Untuk itu, pada setiap titik pada potongannya,
tegangan-tegangan yang terjadi pada dinding dihitung dengan cara
sebagai berikut (Gambar 9.25):

lJ

V=W"+ W +P"sinlJ

Gambar 9.24 Gaya-gaya pada dinding kantilever.


a bidang BC

9.7.3 Prosedur Perancangan Dinding penahan Tanah


Secara umum, langkah-langkah hitungan perancangan struktur
dinding penahan tanah dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Dipilih bentuk dinding penahan tanah, termasuk memilih dimensi
dinding verlikal, tebal dan lebar pelat fondasi. Untuk keperluan
ini, Gambar-gambar 9.22 dapat dijadikan petunjuk awal.
2) Dengan parameter-parameter tanah yang telah diketahui, dihitung
gaya-gaya yang bekerja di atas dasar fondasi dinding penahan.
3) Tentukan letak resultan gaya-gaya yang bekerja. Letak dari
resultan tersebut digunakan untuk mengetahui kestabilan dinding

BAB

IX

Dinding Penahan Tanah

min y = [4,/pas balu + Wtanatr

g = e" pada bidang BC


Lebar dasar -' AB

Gambar 9.25 Tegangan pada bidang AB dari dinding gravitasi'


(a.1) Tegangan vertikal maksimum (desak) pada badan dinding:

:'

(1

BB

g ) ( kuat desak ijin bahan dinding

Analisis dan Perancangan Fondasi'

(9.53a)

497

(a.2) Tegangan vertikal minimum pada badan dinding:

"-+tr
B' *l>o

(e.s3b)

(a.3) Gaya lintang pada badan dinding:

H
(9.s3c)
dengan,

H:
B :
e :
V,

berbentuk trapesium, sedang blla e > 816, maka diagram tekanan


berupa segitiga. Pelat fondasi dianggap sebagai struktur kantillever
yang bentangnya dibatasi oleh bagian vertikal dari tubuh dinding
panahan. Gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan dengan permukaan tanah urug miring dapat dilihat pada Gambar 9.26. Pelat
fondasi depan, dianggap sebagai pelat yang dijepit oleh dinding vertikal di bagian depan. Gaya'gaya yang bekerj a, adalah gaya tekanan
tanah ke atas, dikurangi oleh berat tanah di atas pelat depan. Pada
bagian depan ini, pelat cenderung mengalami momen positif dengan
tegangan tarik terletak pada sisi bawah.

komponen gaya vertikal dan horisontal


lebar bagian potongan yang ditinjau
eksentrisitas

(b) Dinding kantilever

Bagian-bagian dinding kantilever terdiri dari: dinding, pelat


fondasi belakang dan perat fondasi depan. pada setiap baiian
ini
dirancang seperti cara merancang strukfur kantilever. untuk=m".ancang pelat fondasi, tekanan tanah yang terjadi pada bagian
dasar
fondasi yang dihitung lebih dulu, yaitu dingan menganggap
distribusi
tekanan tanah linier.
Tekanan pada tanah dasar akibat beban dinding penahan yang
terjadi pada ujung-ujung pelat fondasi yang dihitung dengan
cara
sebagai berikut:

Bila e<816

T'ekanan tanah

pasif sering
diabaikan

9rrE'r

Jika e

r8/6

(mrn

qflak

V
ct,B -

rttEr
B'

(9.54a)

Bilae>816
Qmak:

(e.s4b)

Blla e < 816, maka tekanan dinding ke tanah


498

=0

BAB

IX

yang

Dinding penahan Tanah

(c)
Gambar 9.26

(d)

Gay a-gaya pada

Analisis dan Perancangan Fondasi

-I

dinding kantilever (Teng, I 962).

499

Bagian pelat fondasi belakang, dianggap terjepit pada batas


permukaan dinding vertikal di bagian belakang. Gaya tekanan tanah
bekerja ke atas, sedang tekanan akibat berat tanah di atas pelat bekerja
ke bawah. Tekanan neto yang dihasilkan, cenderung untuk mengakibatkan momen negatif pada pelat belakang, dengan tegangan tarik
pada sisi atas pelat. Bagian tubuh dinding penahan dianggap sebagai

struktur kantilever yang terjepit pada pelat fondasi bagian

atas.

Dengan gaya-gaya yang telah diketahui dapat dihitung dimensi komponen-komponen dinding penahan dan penulan gannya.

a) Elevasi muka air di depan dan di belakang dinding sama.


b) Elevasi muka air sarna di kedua tempat tersebut, namun telah turun

sebesar 2 m dari puncak dinding.

c) Pada bagian depan dinding tidak dipengaruhi air, dan air

di

belakang dinding setinggi permukaan tanah timbunan.

Penyelesuinn:
2m

(c) Dinding counterfort


3m

Hitungan tekanan tanah untuk dinding counterfofi. hampir s.ma


dengan dinding kantilever. Kedua bagian pelat fonclasi yang dipisah-

kan oleh dinding veftikal, merupakan struktur kantilever (lihat


Gambar 9.22). Perbedaa, hitungan terletak pada bagian permukaan
dinding yang dianggap berlumpu pada dinding penguat (ciunterfttrt).
Pelat fondasi bagian belakang dipengaruhi oreh momen negatif akibat
berat tanah yang terletak di atasnya.
Counterfort dapat dirancang sebagai bentuk baji ka,tilever
),ang
terjepit pada dasarnya. Jika ditinjau sebagai kesatuan, tubuh dinding
dan dinding counterfourt dapat dianggap sebagai struktur balok "'r'.
Kaki dalam fondasi dipengaruhi oleh tekanan ke bawah akibat bcban
tanah di atasnya. Tekanan ini menyebabkan momen lentur negatif
pada pelat bawah, dengan tegangan tarik bekerj a pada bagian atas

pelat dan momen lentur positif pada bagian tengah


counterfort.

di

(a)

antara
Lapisan kedap air

(c)

Contoh soul9.1:

Diketahui dinding penahan tanah dengan tinggi 5 m seperti


yang terlihat pada Gambar C9.1. Tanah di belakang dinding mem_
punyai e : 30o, c: 0 kN/m2, angkapori e:0,53 dan beratlenis C,:
2,7. Jlka tanah fondasi dianggap kedap air, hitung tekanan tanah aktif
pada dinding dengan cara Coulomb bila:
BAB

IX-

Dinding Penahan Tanah

Gambar C9.1.
Berat volume tanah:

G,T*

l+e

2'7 x 9'B

(l + 0,53)

Analisis dan Perancangan Fondasi

r7,3 kNimr

501

(2,7 + 0,53)9,8'l

(l + 0,53)

y'

20,71- 9,81

Po2: h1\6Kohz: 2 x

20,71 kN/m3

Poj

10,9 kN/m3

K^sin(p+ri)sin(p p))l
sin(a 6)sl:rr(a + B t)

- rr[,

30",

I:

- zo'r[r

(l)

Tekanan tanah pada dinding per meter:

Po:0,5

sin(30' + zoo lsin(30'

- 20')

- o'),'l

sin(90" +0o

Tekanan air di muka dan belakang dinding sama,


meniadakan. Gaya tekanan tanah aktif total per meter:
0,5 x 52 x 10,9

x0,297:

,)

jadi

titik

I?y'K,:

0,5 x

52

x 10,9 x0,297: 40,50 kN

Tekanan air pada dinding arahnya tegak lurus dinding (per meter):
: 0,5 x 52 x 9,81 :122,63 kN
P*:0,5lly*
P"7, (horisontal) 122,63 + 40,50 x cos 20o : 160,70 kN
P,, (vertikal) : 40,50 x sin 20o - 13,85 kN
+ 13,852) : 161,29 kN, dengan
P total (miring)
^11t60,7'

sudut kemiringan : arc tg (13,85/160,7)


4,93" terhadap horisontal.
Perlu diperhatikan bahwa pada contoh soal ini, dasar dinding
dianggap melekat pada lapisan kedap air, sehinggapada dasar dinding
tidak ada tekanan air ke atas.

saling

40,50 kN

Gaya P, bersudut 20o terhadap horisontal dengan


gayapada (1/3) x 5:1,67 m

tangkap

Contoh soal9.2:

P,1:0,5h12ydK,:0,5 x22 x 17,3 x0,297

10,28 kN

Diketahui dinding penahan tanah kantilever seperti ditunjukkan


pada Gambar C9.2. Data tanah:
: 0 kN/m, er : 35", Tr,t: 19 kN/m3.
Tanah urug : c1
Tanah fondasi : c2 : 20 kN/m2 , ez: 35" , Tr,z: 18 kN/m3.
Berat volume beton :25 kN/m3.
Beban terbagi rata di atas timbunan q : 10 kN/m2. Beban

BAB

IX

Analisis dan Perancangan Fondasi

b) Kondisi (2) (Gambar C9.lb)

Dianggap tanah di atas muka ak, pada kondisi kering. Tekanan


tanah aktif total per meter:

502

P,:10,28 + 30,83 + 14,57:55,68 kN

c) Kondisi (3) (Gambar C9.1c)

(Gambar C9.1a)

P,:0,5 *y'K,:

:0,297
a) Kondisi

Ko:0,5

dengan arah gaya miring sebesar 20o terhadap horisontal.


Diagram tekanan tanahnya dapat dilihat pada Gambar C9.1b.

,io219o' + 3oo )
sin2 90' sin(90'

0,5h22T'

,3 x 0,297 x3 30,83 kN
x 32 x 10,9 x 0,297 14,57 kN

Tekanan tanah aktif total pada dinding per meter:

Koefisien tekanan tanah aktif cara Coulomb, untuk e


:
0", E (213) q : (213) x 30o : 20o, adalah:

srn2 osin(a

77

Dinding Penahan Tanah

503

K, :
LP,t

terbagi rata di atas timbunan q:10 kN/m2. Bila hitungan didasarkan


pada teori Rankine, selidiki stabilitas dinding penahan.

tg2 (45" - 35 12)

O,5

Il

0,27

yrK,+ qHK,

aktif total dan momen terhadap O, dihitung

Tekanan tanah
dalam Tabel C9.1b.

Penyelesaian:

Tabel C9.1b
Tekanan tanah aktif total, P,

Jarak dari O

Momen ke O

(kN)

(m)

(kN.m)

2,33

294,3s

3,5

66,40

0,5 x72 x 19

l0 x7

: 126,2
: 18,92

x0,271

x0,271
z P,

(I

) Stabilitas

LM:360,75

145,12

terhadap penggeseran

Tahanan geser pada dinding sepanjang B : 4 m, dihitung


dengan menganggap dasar dinding sangat kasar, sehingga sudut gesek
Tanah ?: q, =

35'r q

= 0kPa

6u . g dan adhesi c1:

Rn: cB +zWtg6b: (20 x 4) + (454,2 x tg 35')


:398,0 kN/m

'/n= 18 kN/mr

Gambar C9.2.

F."

Hitungan gaya vertikal dan gaya momen terhadap kaki depan


(titik O) diperlihatkan pada Tabel C9.1a.

Berat W

Jarak dari

Momen ke

(kN)
2
J

4
q

0,4x6,2x25 :62

0,4 x 6,2 x 0,5 x 25 :31


0,8x4x25 :80
2,2 x 6,2

(4 - 1,8)

x 19
x 10

:259,2

:22

r,,:
" lYY
zM

^,

ot
6'

++

= 3.16 >

360,75

r.s (oK!)

39,4

2,00
2,90
2,90

BAB IX

o (kN)

qq,

1,60
1,21

160,0
7 51,7

63,8

>M :

Lw:4s4,2
504

: :+- ::Tg :2,74> r,s (oK)


zP, 145.12

(2) Stabilitas terhadap penggulingan

Tabel C9.1a.

c2l

trt4,1

Dinding Penahan Tanah

(3) Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah

Dalam hal ini akan digunakan persamaan Hansen. Pada hitungan dianggap fondasi terletak di permukaan.

Analisis dan Perancangan Fondasi

505

zM w

.'e

-2M 91 I ll4,l _

>,w

e:

360,15

454.2

Bl2 - x": 412 - 1,65

0,34 m <

Bila dihitung dengan berdasarkan lebar fondasi efektif (lebar


fondasi efektif), yaitu tekanan fondasi ke tanah dasar terbagi rata

1,65 m

816:

416

secara sama, maka:

:0,67 m

: B - 2e: 4 - (2 x0,34):3,32 m
A' : B' x I :3,32 x I : 3,32 m2
Gaya horisontal: H : 145 ,12 kN dan gaya vertikal: V :

. v
q:- Bt

B'

Lebar efektif:

454,2

F
5

0,51H
V+ A'"oac tgrp

:[,: [,_

>0

=l36,8lkN/m2

: 4' q'

198'4
136,81

=5,84> 3 (oK)

Atau dapat pula faktor aman dihitung dengan:

0, s (1,4:5,12)

454,2 +

3,32

Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung:

kN.

Faktor kemiringan beban:


tq

454,2

3,32x20x

,,(B')
v

:rl8.4.:,.32\
4s4.2

i- :ir-( l-iq)lN"tgE
-- 0,49 - (1 - 0,49) I (46,12 tg 35")
Catatan ..N" tg

:0,47

q:llq-l

0,1H
,r:lr-V+Ac,ctgrp

Rancanglah penulangan dinding kantilever pada Contoh soal C9.2,

jika ditentukan kuat tekan beton


kuat tarik baja (f"):

t'

11

q'

Untuk

454,2 + 3,32x20 x ctg 35"

gz:

I'

1):

qu

:20

MPa, sedangkan

35", dari Tabel 3.3, Nq

Penyelesaian:

33,3; N"

46,12;

N,

Kapasitas dukung ultimit untuk fondasi di permukaan menurut


(Dr: 0, faktor kedalaman d": ds: dr: 1, faktor bentuk s" :

s,

(f"')

= 0,36

Hansen

so:

rencana

300 MPa. Gunakan faktor beban mati 1,2 dan


beban hidup 1,6 (untuk beban terbagi rata q).

0,7 (14 5,12)

['-

Contoh soal C9.3:

Perancangan fulangan fondasi mengacu pada peraturat "Tata


Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung" (SNI 032847-2002) menurut pasal-pasal yang sesuai.
Hitungan gaya-gaya terfaktor untuk menghitung gaya vertikal
dan momen terhadap kaki depan (titik O) ditunjukkan dalam Tabel
C9.2, sedang untuk gaya horisontal terfaktor ditunjukkan dalam Tabel

c9.3.

i"c2N, + iy 0,5 B'yoz N,

Eksentrisitas pada dasar fondasi oleh beban-beban terfaktor:

BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

507

_
LMw -2M r,
_1362,2

2W

e : Bl2 - x":

459,93

553,9

412 - 1,63 :

dalam Gambar C9.3.

1,63 m

0,37 m < 816

: 416 :

s = 10 kN/m':

0,67 m

Tabel C9.2 (Faktor beban: beban mati 1,2 danbeban hidup 1,6)

W
(kN)
0,4x6,2x25x1,2 :74,4
Berat

No

Jarak dari

(m)

1,60
1,27
2,00
2,90
290

1,2:37,2
0,8x4x25x1,2 :96
: 3l l
2,2 x 6,2 x 19 x 1,2
:35.2
(4 - 1,8) x l0 x 1,6
zw: ss3,8
0,4 x 6,2 x 0,5 x 25

2
J

4
q

Momen ke O

(kN.m)
119,0
47,2
192,0

2,O7 m

901,9
102.1

LM:

1362,2

qK, =10x0,271
= 2,71kN/m'z

Tabel C9.3.

HYK.= 6.2

Beban horisontal terfaktor dari tekanan

aktif total, P,(kN)

126,2
18,92

x 1,2
x 1,6

:
2

tanah

Jarakdari O
(m)
?

151,38

11

15

30,3s

P,:181,63

= 31,92

Momen ke O

19 x O,271
kN,/m'?

a) Gaya.gaya yang bekerja

(kN.m)

(Pengaruh beban terbaqai rata)

352,11
(6,2)(19X1,2) = 141,36 Jpsnsaruh tanah)

106,22

(0 8X2sXl,2)

458,93

24

(Pengarulr pelat kaki)

Tekanan pada tanah dasal

Tekanan pada dasar fondasi:

q:+
.BB ll.9)(untuk
Dengan V : >W

553,8 kN/m dan B

ss3'8 *

Qmak:;0
Q_

b) Gaya-gaya pada pelat fondasi

e1816)

: W(,

6x

o'37
4

\:

: 4 m:

Gambar C9.3 Diagram tekanan untuk penulangan.

2r5.2g kN/m2

A. Penulangan dinding vertikal

_ u"9o,r, ):61,61 kN/m2

a) Hitungan gaya lintang dan gaya momen terfaktor

Diagram tekanan tanah terfaktor untuk penulangan ditunjukkan

BAB

IX-

Dinding Penahan Tanah

adalah kedalaman dari permukaan tanah urug, momen


terfaktor yang bekerj apada dinding vertikal:

Bila

Analisis dan Perancangan Fondasi

0,5 yar y' t<,, glzy1l,2) + 0,5q yrK^,11,61


0,5 x,19 xy3x(Q,27113)(1,2)'+ 0,Sx L0'xy2 x0,271 ( 1,6)
1,03y3 + 2,176y2

(a)

Gaya lintang terfaktor:

V,

:0,5

y' Kor (I,2) + qy K^1e,6)


: (0,5 x19 xy2 x0,271) (1.2) + 10 xy x0,271(1,6)
:3,09y2 + 4,33v
yar

Tabel C9.4 Hasil hitungan momen dan gaya lintang terfaktor

I-I
II-II
m-m
y:

Catatan:

KGN)
2,07 4,28 8,8 22,2
4,14 17,14 70,9 70,9
6,2 38,44 238,3 t45,6

M,(kN.m)
18,4
110,3

328,9

kedalaman diukur dari permukaan tanah urug.

I
I

(b)

Tabel C9.5 Hitungan tulangan geser dinding vertikal


Potongan ,f'(Mpa)

D*

(mm)

(m)

I-I

20

1000

430

il-II
m-m

20
20

1000

510
700

1000

V" q\:evc
(kN) (kN)
323,15 242,36
422,69 317,01
521,15 391,31

Vu

(kN)
22,2
70,9
145,6

b) Hitungan kebutuhan tulangan geser

Potongan I
d

0,59

-I
0,75

c) Hitungan kebutuhan tulangan momen

0,25

0,49 m

Momen pada masing-masing potongan diambil dari Tabel


C9.4. Hasil hitungan kebutuhan tulangan momen ditunjukkan dalam
Tabel C9.6.

490 mm

Beban geser terfaktor:

V":22,2kN
Kuat geser beton

r" =(16^[f;b-,
0%

QV"

Tabel C9.6 Hasil hitungan tulangan pada dinding vertikal


:

urtl),1000x 430:3231s0N:

0,75 x323,15 :242,36 kN > Z,

323,15 kN

:22,2kN (OK!)

dan III - III dihitung dengan cara yang


an tulangan geser pada dinding vertikal

Potongan

Y
(m)

M"
(mm) b (mm)
(kN.m) d

(mm)

A"

Dia.tulangan
(mm)

Jarak

(mm)

I-I

2,07

18,4
110,3

1000

860
1140

25

4,14

430
510

1000

II-[

25

300
300

III-III

6,2

328,9

700

1000

2009

25

200

Sebagai contoh hitungan akan dihitung kebutuhan tulangan


momen pada potongan

III -III:

M :328,9 kN.m
d : 800 7s -2s: 700 mm
b :1000 mm
510

BAB IX

Dinding penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

511

Hitungan penulangan per meter panjang dinding:

2400 rnm atau 450 mm, sehingga jarak tulangan masih memenuhi,
dan dipakai tulangan D25-200.

(-; .o,ss.y", bh, * (0,85.7,, b.dV -( Ar) = o


\0 )
o'
(- 1.o,as.zo .rooofo, + (o,ss.zo. r ooo.zoo)o _
[rrt.? ] ) = o

'(

(- ssoo)", + ( rmoooo)" _ (qu rzsooo)=


Diperoleh:

ay:

,, :

r,, =l!Efo,oo3 :

o,8o

)"

35,4 mm dan az: 1364,6 mm, dan dipakai a


35,4 mm, nilai c :35,410,85 : 41,7 mm.

f,

Ct

= ".E,: 0,0474x 2 xl0s

Karenaf

>

,
_r

"

fy, maka diambil sebesarf,

0.85.f",.a.b
.

0.g5 x

.f"

I - I, hasil hitungan akan menghasilkan jarak


tulangan lebih besar dari 450 mm, sehingga untuk memudahkan
pelaksanaan jarak tulangan diambil sama dengan potongan II II.
Pada potongan

B. Penulangan pelat kaki


a) Hitungan gaya lintang dctn gaya momen terfaktor

Gaya momen akibat tekanan tanah pada dasar fondasi yang


arahnya ke atas dengan menganggap distribusi tekanan dasar fondasi
ke tanah berbentuk trapesium:

0,0474

Untuk x

300 Mpa.

20x35,4x

1000
:2009mmr,

3oo

p^i,

menurut pasal

g.l2

sehingga rasio penulangan masih memenuhi.

2009

!n.252
1000/5

- IV (kaki

(215,29- 61,61)

+ 213 x (215,29
(0,8

6t,61)

depan)

| :

19,21 (reaksi tanah)

:61,61(reaksitanah)

: - 24,00 (berat pelat terfaktor)


56,82 kN

Momen, Mu:
*0,5x1x176,87
176,87) x 0,5

x 1x25) x 0,5 x

1,2

:
:

88,4 (reaksi tanah)


12,8 (reaksi tanah)
(b er at pelat terfaktor)

-12

M,:89,2 kN.m

Potongan

V-V

(kaki belakang)

mm

Jarak antar tulangan maksimum adalah 3 x tebal pelat


5t2

2,214)

Z,:

4,1 buah. Diambil 5 batang tulangan D25

:200

Potongan IV

Jarak antar -:
tulangan adalah:

s:

t46,73

adalah sebesar 0,0020,

Dengan nilai luas tulangan A, : 2009 mm2,


maka jumlah
tulangan per meter pelat unfuk dian: eter tulangan
25 mmadalah:
n=

61,61

Gaya geser, Vu:


+ (215,29 - 176,87)x 0,5
+ 61,61 x 1
- 1 x 0,8 x 25 x 1,2

2oo9 :0.00287
!:
b.d- t000 x 700

Batasan

m, Qz:

N/mz
61,61 + (%)(215,29
:176,87 kN/m2

Rasio penulanganQc):

p=

2,2

:
:
Untuk x 3 m; q:

g472Mpa > 300 Mpa

BAB

IX-

x g00

Dinding penahan Tanah

Gaya geser,

V,:

- (146,13

61,61) x0,5

Analisis dan Perancangan Fondasi

x2,2 :

-93 (reaksi tanah)


513

:
(reaksi tanah)
: -123,22
52,8(berat pelat terfaktor)

61,61x2,2
+ (0,8 x25 x 1,2)2,2
+ (6,2 x 19 x 1,2)2,2
+ (10 x 1,6)2,2

= 31 I (berat tanah terfaktor)


: 35,2 (beban q terfaklor)

V,:182,78

+ (2,2 x 0,8 x 25) x


+ (2,2x6,2x19) x

l,l x 1,2
l,l x 1,2

+ (2,2 x l0) x 1,1 x 1,6

149 (reaksi tanah)


68,2 (reaksi tanah)

58,08 (berat pelat)


342,09
(berat tanah terfaktor)
38,'72 (beban 4 terfaktor)

M,:221,69L<N.m
Hasil hiturgan V, dan M, pada pelat fondasi ditunjukkan dalam
Tabel C9.7.

'

Tabel C9.7 Hasil hitungan gaya geser dan momen pada kaki dinding

!191eu., 4GN)
v - IV
56,92
v-v
182,78

0,'75

ditunj

M,,

:- (61,61 x2,22D)
(146,13
61,61)
x0,5 x2,2213 : -

fiV,: iV"=

521,15

:391,3

> Vu:

56,82

(oK!)

abel C9.8.

dalam Tabel C9.8, terlihat semua iV. > Vu,


sehingga dinding kantilever tidak memerlukan tulangan geser, namun
tetap dipasang tulangan minimum saja.
Tabel C9.8 Hitungan tulangan geser pada kaki dinding penahan
vu

(kN)

20
20

IV-IV
V-V

521,7
521,7

1000 700
1000 700

391,3

56,82

391,3

182,78

c) Hitungan kebutuhan tulangan momen

Beban momen terfaktor pada potongan

Mu

M,(kN.m)

:89,20

IV-fV:

.ilI

d :800-7s-2s:700mm

gg,2o

b :

2tt,6g

Hi

i000

gan penulangan per meter panjang dinding:

b) Hitungan kebutuhan tulangan geser

Potongan

tV-N

Beban geser terfaktor

d:

(V,,):

- se
:800_75_25:7
tebal dinding

56,g2 kN (Tabel C9.7)

eton

+ (0,8s.20.1000.700)a

diameter tulangan

(- ssoo)o' + (t tmoooo)a -

Kuat geser beton:

5L4

:o
' - [t'f::o'
\ 0,80

(-i.o,ss.zo.l000L'

(t t tsooooo)= o

Diperoleh: a1 = 9,43 mm dan

BAB IX

Dinding penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

az: 1390,6

, dan dipakai a =

515

9,43 mm, nilai c :9,43 / 0,g5

d-c

11,09 mm.

- I 1.0e
t,,, = ---;-::--0.003:
0,1862
C
I l,0g
-f, = r.E, = 0,1862 x2.t0s :37244.6Mpa
700

Nilai tegangan tersebut melebihi n,ai


tegangan leleh ijin
MPa, sehing ga nitai diambil ,"U".u. :'l
f,
OO
f,,
Utpu

,(-

0,85.

,.o.b

0,85 x

J"

300

20x9,43x 1000
:534 mm2
300

D25-200

Rasio penul angan (p):

A
p: .+

s?/.

b.d

Batasan

1000.700

p-i,

0.00076

adarah sebesar 0,0020, sehingga


rasio penurangan

dipakai batasan minimum


x 1000 x 700
-- I400 mm2.

p:

0,0020 atau luas tulangan A,

Dengan nilai luas tulangan

A, :

0,0020

Zi __ ,Jrl"f,

Gambar C9.4 Denah tulangan dinding penahan tanah.

400

n:;ir:2,85
1 . ,.1J

buah diambil 3 buah tulangan D25

dengan jarak antar tulangan:

s:

Satuan dimensi
dinding dalam meter

1400 mm2 maka jumlah

tulangan per meter pelat untuk


dlameter tulangan
I

1000/3

:333

mm diambil 300 mm

Nilai tersebut kurang dari 3 x tebal pelat :


3 x g00 :2400 mm
jarak tulangan masih memenuhi,
oa, aipur.ui
trffi;f#?ff|1ssu
Dengan cara
sama un
diperoleh untuk tul
25 mm
untuk kaki depan (tulangan positif,
(tulangan negatif, di letakkan
di ata

Selain penulangan terhadap momen, digunakan juga tulangan


memanJang yang berfungsi sebagai perangkai, untuk
menambah
integritas strukfur, menambah cadangan kuat rentur arah
memanjang
fondasi danjuga sebagai tulangan suiut dan pengaruh
suhu. Tulangan
ini dipasang tegak lurus terhadap tulangan pokok (tulangan momen).
Besarnya tulangan-tulangan susut dan suhu minimr*
-.nr-t sNI
03-2847-2002 untuk baja deform (BJTD) mutu 30 adalah
0,002bh.
Dinding vertikal:

A,:

0,002bh:0,002 x 1000 x 600 : 1200 mm2

,. Dengan memperhatikan syarat jarak tulangan maksimum, maka


digunakan tulangan l4Dl2.

516
BAB

IX-

Dinding penahan Tanah


Analisis dan Perancangan Fondasi

577

21tto*:s;

Bagian kaki:

A,:0,002bh:0,002 x

1000

x 800

Ka=
1600 mm2

Untuk bagian kaki tulangan memanjang digunakan

sin(35 + 23,3) sin(35

,i.r2 t lo sin (1 1o -

l5Dl2.

sin(I10

0)

23,3) sin(I10 + 0

= 0,127

Denah tulangan struktural dan tulangan susut ditunjukkan


dalam Gambar C9.4.

q = 1o kN/m2

Contoh soal9"4:
Penampang dinding penahan tanah diperlihatkan pada Gambar C9.5.
Data tanah urug: c:0, q:35ot Tr: 19 kN/m3.

Berat volume beton:25 kN/m3.


Kapasitas dukung ijin tanah dasar, q^: 300 kN/m2.
Selidiki kestabilan dinding penahan tersebut.

Penyelesaian:

Hitungan berat dinding dan momen terhadap O, diperlihatkan


dalam Tabel C9.9a.
Jarak titik tangkap gaya x:288,21150 = 1,92 m dari O
Koefisien tekanan tanah aktif cara Coulomb:

.2.

sln

Ka

,ir 2 c, sin(u

e:
CI,

5:

P:

518

t.

arc tg (612,2)

:20fo

(CI,

+ Q,

sin(<p

1,6

+ 6) sin(<p - p)

sin(rcr - 6) sin(o + p)

180' - (90" - 20")


100
(213)<p: (2t3 )x315" =23

'l

2,2m

(b,

Gambar C9.5.

Hitungantekanantanahdanjarakpusatbebanterhadapo,

1o

'
1

00

BAEIX

- Dinding

Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

uinding gravitasi dan dinding


9'19 dan Gambar 9'20'
-

519

(3) Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah

Tabel C9.9a.
Luasan

Berat IZ(kN/m)

x (m)

OABC 3,8x6x25 :510

DAB
OCE

- 2,2 x 612 x25

-165

-3,4x612x25 --255
ZW:150

Momen ke O (kN.m)

1,9

1083

3,07

-506,6
- 288,2

1,13

IM:

ZW,x

+ ,po,x

tp"d

LM 295,21- 109,65
152,94
zw +zPo,
,

>,M:288,2

0,atD - l,2l |

0,41

m>

816

l'21m dari o

1,616 -- 0,27 m

Tekanan pada dasar dinding (untuk e > 816):


Tabel C9.9b.
No

P, (kN)

P,, (kN) P", (kN)

:43,43
:1,61

0,5 x 62 x 19 x0,127

10x6x0,127

2,50 2,33
0,44 2,70

43,35

7,65

tP,:51.10

x (m)

51,00

v (m)
2
3

2,94

Dalam Tabel C9.9b, Po, danP,7, dihitung dengan persamaan:


Pon: Po cos (6 - 0): P, cos 3,3o
P*: Po sin (5 - 0) : P" sin 3,3o

2V

q^k:
:

3@-k)

Qr""u:

2P.v
ah-

F."

520

2e

\W +lPo, =150 +2,5 + 0,44

-- U,

196,08kN/#

OJg

. ,u:

300 kN/m'z (OK!)

tanah

dinding penahan.

288,2+ 2,50 x2,33 + 0,44 x

43,35x2+7,65x3

Tanah dasar

2,j

29s.21

109 6s

:2.69>1.5 (OK)

q:35o. Bila dasar fondasi dianggap

66: q:35o.
(ZW

ZWx+LPou x

(2) Stabilitas terhadap penggeseran

maka

0,70kN/ m2 < q o:3O0kN/m2 (OKl )

Dari hasil hitungan-hitungan diatas, dinding penahan

(1) Stabilnas turhadap penggulingan

Fet

Bila dihitung berdasarkan lebar efektif fondasi (B'


1,6 -2 x 0,41 : 0,78 m), maka:

Fst:

2x152,94

+2P
* av''b"b
)rs6,
Yah

sangat kasar,

Contoh soal9.5:
Potongan melintang pangkal j ernbatan (abut ment) diperlihatkan
dalam Gambar c9.6. Lebar dasar fondasi B: 4 m dan ukuran lainnya
:
dapat dilihat pada gambar tersebut. Gaya vertikal pada tumpuan Q'
dan gaya horisontal Qn : lO kN/m' Tanah urug pasir
50
ai q : 30" dan c : 0 kPa dan berat volume \r -- 19 kN/m3,
me

9:40o, c - 0
dasar fondasi
Diketahui
kpa, iapasitas dukung rjin, qn: 200 kN/m2.
dindingsangat kasar dan di atas tanah urug terdapat beban tertragi rata
sedang tanah dasar fondasi berupa pasir pula dengan

(150+2,50+ 0,44)tg35"
43,35 + I ,65

BAB

IX-

2, 1>1,5 (OK)

Dinding Penahan Tanah

Analisis dan

Peran

n Fondasi

-I

szt

permanen

q:

lo kN/m2. Selidiki stabilitas pangkal jembatan tersebut.

676.66

1.70 m

398,98

Penyelesaian:
e

Iekanan tanah lateral pada dinding dihitung menurut

( 1)

- qt2): e2 (45. - 3ot2): 0,33


Pil :0,5 Ily6K,:0,5 x 52 x19 x 0,33 :78,3g kN
Poz : clHK,: 10 x 5 x 0,33 : 16,67 kN
W2

(45"

Momen P"1 dan P^2terhadap

titlk O:513 x 78,38 +

512

172,308 kN.m

412

1,70: 0,30 m < 416 : 0,67 m

cara

Rankine:

Ko :

Stabilitas terhadap penggulingan


888.97

t et 40_+lj,,3,g

16,61

Tabel C9.10. Hitungan gaya vertikal dan momen ke O per meter


Gaya vertikal

No.
1

q = 1o kNrm2

2
J

4
5

,3 rn

6
7

Q"
q

@
I

',L / ' rr \vrl,

(kN/m)

0,4x1,3x25 : 13
0,5 x 0,4 x 0,3 x 25:1,5
0,5x3,2x25 :40
: 80
0,8 x 4,0 x 25
0,5 x 0,4 x 0,3 x 19: l,l4
2,6x0,40x19 :19,76
: 161,58
2,1 x 4,2 x 19
50
:21
10 x 2.1
,I/: 398.98

JarakdaiO
(m)

Momenke O
(kN.m)
22,1
2,45
50,00
160,00
2,02
1? 5q
494,36
62,50

1,7
1,63
1,25

2,0
1,77
1,70

2,95
1,25

2,95

61,95

z,M:888,97

(2) Stobil itas terhadap pengges eran

Karena dasar dinding penahan diketahui sangat kasar

Gambar C9.6.

kaki

gan gaya-gaya vertikal dan momen terhadap

diperlihatkan dalam Tabel C9.10.


Mornen akibat Qn-- 4 x 10:40 kN.m

ZU:888,97

IZ:398,98
522

titikO (ujung

- 40

6u

: q:

40"

:3,20 > 1,5 (OK)

F",:

(3) Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung

172,308:675,66 kN.m

Bila dipakai distribusi trapesium, tekanan fondasi ke tanah dasar:

KN

BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

s23

Qmak: (l+ !fP)


744,63 kN/m2 1
Qmin

i9!t,

qo

_ 6x9.30

Po,

: 200 kN/m2 (OK!)

):

54.86 kN/m2 > 0

(oK!)

Bila dipakai distribusi Meyerhof:


4mak=

326,7 x sin 10o:56,73 kN

Dalam hitungan lebih aman jika tekanan tanah pasif di depan


dinding diabaikan.
Hitungan gaya-gaya vertikal pada dinding dan momen terhadap
dihitung pada Tabel C9.11.
depan
kaki
AB = 2x tg 10' = 0,35 m

= ttt,3kN/m2 < qu :

-2e

200kN/m'? (OK)
Tanah urug;
q = 31' (K" = 0,32)' c = 0 kPa'

Dari hasil-hasil hitungan, pangkal jembatan memenuhi syarat

To

= 19 kN/m3

stabilitas.

Contoh soal9.6:

Dinding penahan tanah gravitasi diperlihatkan pada Gambar


: 19 kN/m3, q :

C9.7. Data teknis tanah urug di belakang dinding: y

stabilitas dinding dan hitunglah gaya lintang dan gaya momen yang
bekerja pada kaki dinding depan (potongan I - D. Berat volume
pasangan batu 20 kN/m3.

Tanah dasar: g, = 300 kPa, rp = 29"'


c = 1 05 kPa, faktor adhesi = 0,67

q akibat beban
beton = 40 kN/m'z

28,24 kN/m'?
278,73 kN/m2

Penyelesaian:

Gambar C9.7.

Tekanan tanah aktif total per meter:


Po : 0,5 y (H')'Ko:0,5 x 19 x 10,352 x0,32
326,7 kN (arah gaya miring 10o terhadap garis normal
pada dinding).

Komponen horisontal

P,n :

P o y ang b ekerj a pada dinding

326,7 x cos 10o:321,74 kN

Tabel C9.11.

:64
2 0,4 x 8 x 20
3 0,5x8x2x20 :160
:2OO
4 2 x 5 x2O
5 0.5x8,35x2x19:158,7

BAB IX

- Dinding

Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

4,33

179,20

587'20
500,00
687,17
2218.53

710,7

Komponen verlikal P":

2,80
3,67
2,50

325

(l)

Cek stabilitas terhadap penggulingan

B'

2218,53+5x56,73

: B -2e:5 -(2x 0,68):3,64m

Tekanan dinding penahan ke tanah:

327,74x3,45
Qmak:

(2) Cek stabilitcts terhadap penggeseran

6b :

(213)

(p (a,ah
dasar)

D _QW t
tRS

213

x 20"

Po,)tg66 + caB

(3)

(OK!)

28,24 +

(41

5)

(27 8,7 3

- 28,24) :

I -I

228,63 kN/m2

(228,63 + 278,73)x 0,5

xI

(2 x20 x 1) : 213,68 kN

Momen:

(228,63 -40) x0,5

x 1 +0,5 (278,73

-228,63)xlx2l3xl

:lll,03kN.m.

Cek stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung

9.8 PENENTUAN SIF'AT-SIFAT

V:710,7 + 56,73: 767,43 kN


Letak resultal gaya-gaya dari titik O:
* _ 2218.53 +

56,7 3 x 5

- 321,7 4 x 3,45

767,43

Qmak =

767.43.- 6x0.68

-,-f,

*f)

l,g2 m

=278,73kN/m2 <

qu

767.43

di sekitar lokasi proyek. Pada umumnya,bahat granuler lebih disukai


untuk tanah urug, karena kuat geser material ini relatif tidak dipengaruhi oleh perubahan kadar air. Bila kuat geser tanah turun akibat
naiknya kadar air (seperti kebanyakan tanah kohesif), maka tekanan
tanah lateral akan naik. Pengalaman menunjukkan bahwa dinding
penahan banyak mengalami masalah bila digunakan tanah urug
lempung.

:300 kN/m'(or)

Qmin=-(t-

TEI(NIS TANAH URUG

Pemilihan material urugan dipengaruhi oleh tersedianya bahan

e:512-1,82:0,68m<816

) =28,24kN/m2>0(OK)

Lebar efektif, menurut Meyerhof:

526

(oK!)

Gaya lintang:

(710,7 + 56,73) x tg 13,33o +0,67 x 105 x 5


321,74
1,65 >1,5

210,83 kN/m2<q,: 300 kN/m2

(4) Hitungan gaya lintang dan gaya momen pada potongan

73,33"

,*

v 167+:
g:-l,e+

BAB

IX-

Dinding Penahan Tanah

Nilai-nilai berat volume (y), kohesi (c) dan sudut gesek dalam
(g), yang digunakan dalam hitungan tekanan tanah lateral harus ditentukan dari pengujian contoh tanah yang mewakili kondisi tanahnya.
Nilai-nilai tersebut lebih baik ditentukan lebih dulu sebelum perancangan. Jika tidak, nilai-nilainya harus dipilih berdasarkan material
yang tersedia dan pelaksanaan pekerjaannya dilakukan sedemikian
Analisis dan Perancangan Fondasi

527

nuhi a

r"i_,i;:s:p,:,;TfffT"lilf",.#,i]ll:#fl

;r,J;
ah ini clapat menyesuaikan sendiri

Nilai-nilai c tlan q untnk tanah-tanah berrempung,


ditentukan

dinding penahan (Terzaghi


dan peck,

pad
dinding

ah kondisinya

ranah ke
crapat terjadi pada to,-,ur,

9"9

r*g?:[:il]l'

pekerjaan telal.r

ihitung

clengare

geser terkecil vang diharapkan

PEMt'TDATAI{ rANA}{ TIR.UG

Material-rnaterial yang longgar


sendiri. Tanah ini biasanya ticlaliia

adat

oleh
ban

kung

ya

di

etakan tanah urug di belakan.g


per lapis. Namun, pemadatan

mengakibatkan kerusakan dinding

un

berlebihan,

rebih baik dig,naka, alar pemada,


'uT,u' '"lTfil##*
mesrn pemadat yang berat" maka st
s ing terha
an alat ini, harus diselidiki. penelitian-penelitian
terah me,unjukkam

b
b
y

trmbul akibat pe
un yorg
kali lebih besar da
tekanan
6 pasir yang tidak padat. Karena

rhl,

lii'-s
iL1,*
agtan

dind
tbncl

dari

ditari
seb

528
BAB

IX-

Dinding penahan Tanah

Analisis dan perancangan Fondasi _

529

atas. Pada dinding penahan yang tinggi, samtrungan pelaksanaan


diberikan pula di tengah-tengah atau seperliga dari tinggi dinding.
Sambungan pela.ksanaan umumnya diletakkan pada jarak interval 10

ciengan mesin pe"nadat tangan atau mesin pernadat ringan.

Jumlah lintasan rnesin pemadat yang dibutuhkan bergantung


jenis
pada
tanah yang dipakai. Pengontrolan yang sangal ketat dibutuhkan bila tanah lempung digunakan sebagai tanah urug. Bahkan, bila
tanah urug be a tanah granuler dan penumnan yang kecil ditoleransikan, tanah urug harus tetap dipadatkan lapis-perlapis dengan ketebalan maksimum 15 - 30 cm. Bila tanah urug harus mempunyai
kapasitas dukung dan penurunan seperti disyaratkan, maka pemadatan
tanah di lapangan harus benar-benar dikontrol.
Pemadatan tanah lapis-perlapis diusahakan tidak membentuk
permukaan yang miring terhadap dinding. Karena, hal ini dapat berakibat pemisahan lapisan yang dapat menciptakan permukaan bidang
longsor potensial. tIntuk menghindari hal tersebut, pemadatan sebaiknya dilakukan dengan permukaan tanah horisontal. Untuk memperkecil inhltrasi air hujan pada tanah urug, lapisan tanah kedap air
(lempung) dapat diletakkan pada pe kaan tanah urug.

sampai 12 m.

ikasarkan

(b)

Diberi penEisi
(fr/ler) fleksibel (1,25 crn)

9.10 S,4.MBUNGAN-SAMBUNGAN PADA STRUKTUR DINDING PENAI{AN

Garnban

Sambungan-sambungan dibutuhkan untuk mencegah retak-retak


yang timbul sebagai akibat tegangan-tegangan ekspansi dan kontraksi
beton. Tergantung dari maksudnya, bentuk-bentuk sambungan pada
struktur dinding penahan tanah dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu: sambungan pelaksanaan (construction joint), sambungan kontr aksi (c o n t r a c t i o n j o i n t) dan sambungan ekspans i (exp an s i o n j o int)
Sambungan pelaksanaan, adalah sambungan yang diberikan
pada batas pengecoran yang berurutan. Posisi sambungan dapat dibuat
dua arah, vertikal dan horisontal. Sedang bentuknya dapat diberikan

BAB

IX

Dinding Penahan Tanah

(a) Sambungan pelaksanaan (constru ct ion.j o int)


(b) Sambungan kontraksi (contraction joint)

Untuk menanggulangi penyusutan beton setelah selesai pengecoran, maka dibutuhkan sambungan kontraksi. Bagian ini, adalah bagian yang dibuat sedikit dikeruk pada permukaan dinding dan diletakkan secara vertikal (Gambar 9.27b). Dengan adanya sambungan
kontraksi, maka letak retakan akibat penyusutan beton dapat dilokali-

dengan pengunci ataupun dibuat dengan permukaan yang kasar,


seperti ditunjukkan pada Gambar 9.27a. Sambungan ini harus dirancang kuat menahan gaya lintang yang ditirnbulkan oleh tekanan tanah
yang terletak di atas sambungan. Biasanya, sambungan pelaksanaan
diberikan pada pertemuan antara pelat fondasi dan bagian struktur

9.27

s1r.

Sambungan ekspansi (expansion joint) (Gambar 9.27c), dibutuhkan untuk menanggulangi pengaruh perubahan temperatur. Pada
bagian ini, struktur dapat bergerak relatif terhadap sambungan. Tulangan beton dibuat tidak memotong bagian ini. Biasanya, pengunci
dibutuhkan agar dinding tetap kelihatan lurus. Sambungan ekspansi
umumnya diletakkan maksimum pada tiap-tiap jarakZA sampai 30 m.

Analisis dan Perancangan Fondasi

531

I
9"I 1

g ke depan

DRAINAS]' DINDING PENAFIAN TANATI

Sebagai pilihan blsa


digunakan geotekstil atau

yang lain

Dalam perancangan, uffIulnnya lebih diinginkan memasang

Tanah urug granulor/lolos air


Bisa diahaikan bila
digunakan geotekstil

sistem drainase pada tanah urug. Jika tidak, tekanan lateral yang besar

akan timbul

di bagian belakang dinding akibat jenuhnya tanah di

bagian ini saat hujan lebat. Tekanan lateral akibat air yang mengumpul
di belakang dinding sangat lebih besar dibandingkan dengan tekanan
lateral efektif akibat adanya genangan air di bagian ini.
Air hujan akan meresap ke dalam tanah dan terkumpul di belakang dinding, jika tanah urugnya tidak sangal lolos air. Salah satu cara
untuk mencegah herkumpulnya air di belakang dinding adalah dengan

membnang ak yang masuk ke tanah urug melalui sistem drainase.


Drainase dinding penahan tanah dapat diberikan dengan memasang
bahan granuler (lolos air) di bagian belakang dinding yang dilengkapi
dengan pipa pengumpul arah memanjang (Gambar 9.28a). Pipa drainase, disebut "weep holes", dengan diameter 2 7 ,5 cm,jarak arah vertikal < 1,5 rn dan memanjang 6 20 m, dipasang menembus dinding
verlikal berguna untuk membuang air ke luar dari tanah urug. Masalah

I-ubang drain
Jarak mernaniang 6 Jerak vertikal maks. 1

Pipa drainase memanjang


dibalut geotek$tit
Muka tafiah asii

tlimirinukan ke belakang

{bJ

ditutt"rp lapisan kedap air.

Macam-macam sistem drainase untuk dinding penahan tanah,


yaitu:

1. Drainase

Gari$ gaIian

Eradmase mema!'lian0

Kerikil kasar Irersih

Gambar 9.28 Drainase dinding penahan tanah.


(a) Drainase dinding dengan lubang drain (weep holes).
(b) Lapisan drainase di belakang dinding.

Drainase dasar (Gambar 9.29a) merupakan sistem drainase


yang paling sederhana, yaitu terdiri dari drainase yang dipasang cli
dasar dinding. Drainase ini mengumpulkan air yang masuk ke tanah
urug di belakang dinding, dan kernudian di keluarkan rnelalui "weep

dasar.

2. Drainase belakang.
3. Drainase miring dan horisontal.

532_

I(eclap ain

Lapisan drainase
pasir kasar-trersilr

terbesar pada sistem drainase adalah pada bahan filtemya. Material ini
harus dapat menccgah ke luamya butiran halus tanah urug ke luar dari
belakang dinding. lJmuntnya, digunakan susunan kerikil/material kasar bergradasi tertentu yang memenuhi syarat sebagai frlter di ujung
c'|weep
holes" dan di sekitar pipa pengumpul horisontal yang arahnya
memanjang dinding. Untuk filter ini, juga dapat digunakan geotekstil
lolos air (geonet) yang dipasang vertikal di sepanjang permukaan belakang dinding dan di belakang "weep holes". Lapisan drainase dinding

penahan yang disarankan oleh Sibley ditunjukkan dalam Gambar


9.28b. Di sini, permukaan tanah urug dimiringkan ke belakang dan

Tanah u!-t!$

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

Analisis dan Perancangan Fondasi

il

holes". Supaya drainase pengumpul tidak tersumbat oleh partikelparlikel tanah, maka drainase harus di kelilingi dengan filter granuler.
Bahan filter harus memenuhi syarat sebagai material filter.
Drainase belakang (Gambar 9.4b) merupakan sistem drainase
yang lebih baik. Lapisan pasir dan kerikil berdradasi terlentu yang
mememnuhi syarat sebagai filter diletakkan di bagian belaknag dinding" Air yang terkumpul dikeluarkan lewat',weep holes,,. Sistem ini
di s
inding, sehingga
pori
ini dapat menglanau atau lemPat.
pung, tekanan air pori dapat berkembang lumayan besar sehingga
mengurangi kestabilan dinding.
Drainase miring dan horisontat (Gambar 9.29c) dapat meng_
hilangkan tekanan air pori di belakang dinding. Sistem ini, secara
cfektif akan rnenurunkan muka air tanah menuju ke arah sistcm drainase. Biia terjadi hujan lebat, infiltrasi air selanra hujan akan berarah

BABX
TANAH BERTIJLANG
[0.1 PENDAHULUAN
Konsep perkuatan tanah atau tanah bertulang (reinforc:ed earth)
peftama kali diperkenalkan oleh Vidal pada tahun 1969. Ilingga saat
ini, sistem penulangan tanah banyak digunakan untuk pernbangunan
banyak tipe struktur, sepefti: dinding penahan tanah, pangkal jembatan, timbunan badan jalan, penahan galian dan perbalkan stabilitas

lereng alam. Selain itu penulangan tanah telah pula diaplikasikan


dalam pembangunan tanggul, bendungan, fondasi rakit, bangunanbangunan pelengkap pelabuhan dan lain-lait"
Sistern penulangan tanah un dincling penahan mempunyai
tiga ko onen utama, yaitu:
(1

(2\
(3)

Gambar 9.29 Tipe-tipe drainase dinding penahan tanah


(a) Drainase belakang

(b) Drainasc rnirinc


(r:) Drainase horisontal.

li
534

BAB IX

Dinding Penahan Tanah

Tulangan-tulangan atau perkuatan,


Tanah urug atau tanah asli lapangan.

Elemen-elemen pemrukaat (facing element) yang merupakan


elemen-elemen penutup dinding bagian depan.

Bahan tulangan dapat dibuat dari metal atau geosintetik (geotekstil, geogrid dan lain-lainnya). Tanah urug Lrmumnya tanah granuler, wal un saat ini telah digunakan juga tanah kohesif. Elemenelemen penutup dinding depan berupa panel-panel beton, tulangan
yang ditekuk, bronjong batu, elemen-elemen segmental dan lain-lain.
Keuntungan yang dapat diperoleh pada penggunaan struktur
yang menggunakan sistem tanah berlulang antara lain:
(l) Merupakan strukfur yang fleksibel.

Analisis dan Perancangan Fondasi

Anda mungkin juga menyukai