Anda di halaman 1dari 18

KULIAH MEKANIKA TANAH LANJUT

 Jumlah Pertemuan : 16x Pertemuan


- Pertemuan 1-7 : Kuliah/Praktikum
- Pertemuan 8 : UTS
- Pertemuan 9-15 : Kuliah/Praktikum
- Pertemuan 16 : UAS
 Aturan Perkuliahan:
- 75% Kehadiran
- Toleransi Keterlambatan : 20MENIT
KULIAH MEKANIKA TANAH LANJUT
 Sistem Penilaian
- Presensi : 10%
- MATERI (LO1- LO4) : 90%
KULIAH MEKANIKA TANAH LANJUT
 Materi
1. Aliran air dalam tanah,
2. Konsolidasi tanah
3. Parameter Kuat Geser Tanah
4. Stabilitas Lereng
5. Kebencanaan di bidang Geoteknik
KULIAH MEKANIKA TANAH LANJUT
 PETA KONSEP
PERMEABILITAS TANAH :
a. Hukum Darcy dan Bernoulli
b. Permeabilitas tanah di lab dan lapangan
c. Permeabilitas tanah` pasir dan berlapis PRAKTIKUM I:
ALIRAN AIR TANAH Permeabilitas tanah laboratorium
a. Bendungan (isotropis dan unsiotropis) dan lapangan
b. Flow net : Debit rembesan

KONSOLIDASI :
a. Pengertian , maksud dan tujuan PRAKTIKUM II: Uji Konsolidasi
b. Waktu konsolidasi : Cassagrande & Taylor
c. Tekanan Prakonsolidasi
d. Derajat konsolidasi
e. Penurunan konsolidasi PRAKTIKUM III:
f. Sand drain vertikal, Uji Geser langsung
g. Teknologi geosynthetic untuk konsolidasi

PARAMETER GESER TANAH : PRAKTIKUM IV: Uji Tekan Bebas


a. Teori Keruntuhan Mohr & Coulomb
b. Uji Geser Langsung az
c. Uji Tekan Bebas
d. Uji Triaksial PRAKTIKUM V: Uji Triaksial
STABILITAS LERENG DAN KEBENCANAAN
a. Pengertian dan macam/jenis keruntuhan lereng
b. Lereng tak terbatas & Lereng terbatas
c. Stabilitas lereng: Metode Bishop dan Metode Pias SEMINAR HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS
d. Analisis daerah rawan longsor KEBENCANAAN :
e Asessmen daerah rawan longsor Permeabilitas tanah, Konsolidasi, Parameter geser
f. Analisis penyebab dan masukan perbaikan tanah, Tekan bebas dan Triaksial, analisis dan
g. Teknologi penanggulangan longsor asessmen daerah rawan longsor (studi kasus)
Referensi :

1. Das B.M.(2002) : “Principles of Geotechnical Engineering”, PWS Publishing Company, New Delhi.
2. Head K.H. (1986), “Soil Laboratory Vol.1-2-3, John Wiley & Sons, Toronto, New York.
3. Holz R.D.& Kovacs W.D.(1981). “An Introduction to Geotechnical Engineering’, Practice-Hall, New
Jersey.
4. Terzaghi & Peck (1948), “Soil Mechanics In Engineering”, Practice, John Wiley and Sons, New York.
5. Cernica,Testing J.N “Soil Mechanics” John Willey & Sons, 1995
Air Tanah
 Air tanah  air yang terdapat dibawah permukaan
bumi.
Sumber utama: air hujan yang meresap kebawah
melewati ruangan pori diantara butiran tanah.
Air berpengaruh pada sifat-sifat teknis tanah,
khususnya tanah berbutir halus.
faktor yang sangat penting pada
:penurunan,stabilitas pondasi,stabilitas lereng, dll

 Tiga zone penting lapisan tanah : zone jenuh air, zone


kapiler, dan zone jenuh sebagian.
 Sumber: http://lorenskambuaya.blogspot.com/2013/10/pergerakan-air-tanah.html
PERMEABILITAS
 Didefinisikan sebagai sifat bahan berpori yang
memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang
berupa air atau minyak mengalir lewat rongga pori.
 Tanah Permeabilitas dilukiskan sebagai sifat tanah
yang mengalirkan air melalui rongga pori tanah.
 Aliran air dalam tanah: Laminar atau Turbulen.
Tahanan terhadap aliran bergantung pada jenis tanah,
ukuran butiran, bentuk butiran, rapat massa, serta
bentuk geometri rongga pori. Temperatur juga sangat
mempengaruhi tahanan aliran (kekentalan dan
tegangan permukaan.
Aliran Air dalam Tanah
 Menurut Persamaan Bernoulli  Tinggi energi total di
suatu titik pada air yang bergerak adalah jumlah dari
tinggi tekanan air, tinggi kecepatan dan tinggi elevasi
di titik tersebut.

Tinggi Tekanan, elevasi dan tinggi total pada aliran air dalam tanah (Das,2007)
Aliran Air dalam Tanah
Persamaan Bernoulli:
p v2
h  z
 w 2g
 h = tinggi energi total (total head)(m)
 p/ w = tinggi energi tekanan (pressure head) (m)
 p = tekanan air (t/m2,kN/m2)
 v2/2g = tinggi energi kecepatan (velocity head) (m)
 v = kecepatan air (m/det)
 w = berat volume air (t/m3,kN/m3)
 g = percepatan gravitasi (m/dt2)
 z = tinggi energi elavasi (m)
 Karena kecepatan renbesan didalam tanah sangat kecil,maka tinggi energi
kecepatan dalam suku persamaan Bernoulli dapat diabaikan.Sehingga
persamaan tinggi energi total menjadi :
p
h z
w
Aliran Air dalam Tanah
Dari persamaan bernoulli, tinggi energi hilang (head loss) antara dua
titik A & B (Δh) dinyatakan:
 pA   pB 
h    z A     z B 
 w   w 
h  hA  z A   hB  z B 
Gradien hidraulik (hydraulic gradient) (i) didefinisikan sebagai:
h
i
L
 L= jarak antara potongan A dan B
Aliran Air dalam Tanah
Hukum Darcy:
Darcy (1956), mengusulkan hubungan antara kecepatan dan gradien
hidraulik sebagai berikut:

v  k.i
Dengan:
 v = Kecepatan air (cm/det)

 i = Gradien hidrolik

 k = Koefisien permeabilitas (cm/det)

Debit rembesan (q)dinyatakan dalam persamaan :


q  k.i.A
Dengan A adalah luas penampang pengaliran
Koefisien Permeabilitas
Koefisien permeabilitas (k) mempunyai satuan yang sama dengan
kecepatan cm/det atau mm/det. Yaitu menunjukkan ukuran tahanan
tanah terhadap air, bila pengaruh sifat-sifatya dimasukkan, Maka :
K. w. g
k (cm / det) 

Dengan:
 K = koefisien absolute (cm ), tergantung dari sifat butiran tanah
 ρ = rapat massa air (g/cm )
 μ = koefisien kekentalan air (g/cm.det)
 g = percepatan gravitasi ( cm/det )
Uji Permeabilitas Di Laboratorium

Ada empat macam pengujian untuk menentukan


koefisien permeabilitas dilaboratorium, yaitu :
a). Uji tinggi energi tetap (Constant – Head)
b). Uji tinggi energi turun (failing – Head)
c). Penentuan secara tidak langsung dari uji konsolidasi
d). Penentuan secara tidak langsung dari uji kapiler
horizontal
Uji Permeabilitas Di Laboratorium
Uji Permeabilitas dengan Tinggi Energi Tetap
(Constant-Head)
Cocok untuk jenis tanah Granuler.
Uji Permeabilitas Di Laboratorium
Uji Permeabilitas dengan Tinggi Energi Turun
(Falling-Head)
Cocok untuk jenis tanah berbutir halus.

Anda mungkin juga menyukai