Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum


Titik Kedalaman (cm)
5 10 15
1 30 kPa 16 kPa 27 kPa
2 42 kPa 31 kPa 36 kPa

Grafik Tahanan Geser Tanah


45
40
35
Tahanan geser (kPa)

30
25
20
15
10
5
0
5 10 15
Kedalaman (cm)

4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa Prosedur
Pada praktikum kali ini, pertama – tama siapkan alat dan bahan. Selanjutnya menentukan
titik-titik pengukuran. Pengukuran dilakukan menggunakan dua titik yang berbeda. Dengan
kedalaman pengujian sebesar 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Selanjutnya tancapkan dan tekan
cone vaneshear pada kedalaman tanah yang telah ditentukan dengan kecepatan yang
konstan. Lalu lakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan mengarahkan skala vaneshear ke titik
0 (sampai berbunyi klik). Selanjutnya putar handle vaneshear sampai handle terasa berat
saat diputar (adanya gaya reaksi). Selanjutnya lakukan pembacaan skala pada vaneshear.
Catat hasil yang didapat.

4.2.2 Analisa Hasil


Pada praktikum kali ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. Pada pengujian di titik 1
pada kedalaman 5 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 30 kPa. Pada kedalaman
10 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 16 kPa. Pada kedalaman 15 cm
didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 27 kPa. Sedangkan pada titik 2 pada
kedalaman 5 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 42 kPa. Pada kedalaman 10
cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 31 kPa. Pada kedalaman 15 cm didapatkan
besar tahanan geser tanah yaitu 36 kPa. Tahanan geser tanah terbesar didapatkan di titik 2
pada kedalaman 5 cm sebesar 42 kPa. Tahanan geser tanah terkecil didapatkan di titik 1
pada kedalaman 10 cm sebesar 16 kPa. Nilai tahanan geser tanah pada masing-masing titik
cenderung mengalami fluktuasi.

4.3 Perbandingan dengan jurnal


Menurut Widjaja dan Santoso (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat
kadar air berada di batas plastis, kuat geser tanah mencapai nilai terbesar yang diuji dengan
uji kuat tekan bebas. Pada saat kadar air lebih rendah atau lebih tinggi daripada batas
plastis, kuat geser tanah mengalami reduksi. Pada praktikum, hasil yang didapat bervariasi
sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah yang diuji memiliki kadar air yang berbeda.
Sehingga memepengaruhi nilai dari tahanan geser tanah tersebut. Pada titik 1, hasil
pengujian tahanan geser tanah terbesar yaitu 30 kPa. Sedangkan hasil pengujian tahanan
geser tanah terkecil yaitu 16 kPa. Pada titik 2,hasil pengujian tahanan geser tanah terbesar
yaitu 42 kPa. Sedangkan hasil pengujian tahanan geser tanah terkecil yaitu 31 kPa.
Menurut Risman (2008), tujuan pemadatan adalah mempertinggi kuat geser
tanah,mengurangi sifat mudah mampat (compresibilitas), mengurangi permeabilitas, dan
mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air dan lain-lain. Pemadatan
tanah lempung secara benar akan memberikan kuat geser yang tinggi, sedangkan stabilitas
terhadap kembang susut tergantung dari jenis kandungan mineralnya.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 09 Desember 2018 di Lahan Lapang Universitas
Brawijaya – Malang dan Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian.

3.2 Alat Dan Bahan


Pada praktikum ini alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
-Alat
Vane Shear : Sebagai alat untuk mengukur kuat geser tanah tanah
-Bahan
Lahan/ tanah : Sebagai sampel pengambilan data

3.3 Gambar Alat, Bagian Dan Fungsinya

Berikut adalah bagian dan fungsi:


1. Handel : Sebagai pegangan
2. Skala : mengetahui kuat geser tanah
3. Blade/ cone : menancapkan ke dalam tanah
4. Batang bawah : menunjukkan kedalaman dengan indikator skala
3.4 Langkah Pengujian Penggunaan Vaneshear
Alat dan bahan

disiapkan

Vaneshear

ditancapkan pada kedalaman 5 cm,


10 cm, dan 15 cm

Skala vaneshear

dikalibrasi dengan memutar ke


posisi 0 sampai berbunyi klik

Handle vaneshear
diputar hingga ada gaya reaksi
(terasa berat saat diputar)

Skala vaneshear

dibaca dan dicatat hasilnya

lakukan pengulangan pada titik yang


lain

Hasil

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah
terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar pengertian ini, bila tanah mengalami
pembebanan akan ditahan oleh kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan
kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang
geser dan gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan
tegangan normal pada bidang gesernya. Ada beberapa cara untuk menentukan kuat
geser tanah, antara lain :
1. Pengujian geser langsung (direct shear test)
2. Pengujian triaksial (triaksial test)
3. Pengujian tekan bebas (unconfined compression test)
Keamanan suatu struktur geoteknik sangat tergantung pada kekuatan tanah. Jika
tegangan yang bekerja pada tanah lebih besar dari kekuatan yang tersedia, maka
struktur geoteknik tersebut akan runtuh karena tanah tidak dapat menahan tekan
maupun tarik dalam besaran yang signifikan, maka kekuatan tanah yang dimaksud
adalah kuat geser yang merupakan kekuatan friksi dan/atau kohesinya.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Memahami fungsi dan tujuan implemen alat vaneshear yang diaplikasikan pada
tanah
2. Mengetahui kuat geser tanah menggunakan alat vaneshear

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah
Tanah adalah gejala alam permukaan daratan, membentuk suatu mintakat (zone)
yang disebut pedosfer, tersusun atas massa galir (loose) berupa pecahan dan lapukan
batuan (rock) bercampur dengan bahan organik. Berlainan dengan mineral, tumbuhan
dan hewan, tanah bukan suatu ujud tedas (distinct). Di dalam pedosfer terjadi tumpang-
tindih (everlap) dan salingtindak (interaction) antar litosfer, atmosfer, hidrosfer dan
biosfer. Maka tanah dapat disebut gejala lintas-batas antar berbagai gejala alam
permukaan bumi. Ditinjau dari segi asal-usul, tanah merupakan hasil alih rupa
(transformation) dan alihtempat (translocation) zat-zat mineral dan organik yang
berlangsung di permukaan daratan di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang
bekerja selama waktu sangat panjang, dan berbentuk tubuh dengan organisasi dan
morfologi tertentu (Notohadiprawiro, 2006). .
Tanah yaitu tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai
akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural
material) di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor
pembentukan tanah dengan proses pembentukan tanah disebut pedologi. Tanah
sebagai tubuh alam, merupakan hasil dari pelapukan batuan yang berdifferensiasi
membentuk horizon-horizon mineral maupun organik, yang kedalamannya beragam dan
berbeda-beda sifatnya baik secara morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik, maupun
sifat biologinya (Kasifah, 2017).

2.2 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Kuat Geser Tanah


Klasifikasi tanah menurut Laurence D. Wesley (2010 ) dalam Rosyida, Ferry, dan
Nugroho (2013) adalah seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel Panduan untuk Kuat Geser Tak Terdrainasi dari Tanah Kohesif
Kuat Geser Tak
Istilah Ciri-ciri
Terdrainasi (kPa)
< 12 Sangat Mudah keluar diantara jari ketika diremas
12-25 Sulit keluar diantara jari ketika diremas
Lunak
25-50 Dapat ditekan masuk oleh ibu jari dengan sedikit usaha
Lunak
50-100 Dapat ditekan masuk dengan tekanan ibu jari
Agak kaku
100-200 Dapat ditekan masuk dengan kuku ibu jari
Kaku
200-500 Sulit ditekan masuk dengan kuku ibu jari
Sangat Kaku
Keras
Sumber: Laurence D. Wesley, 2010

2.3 Kuat Geser Tanah


Menurut Yuda dan Marzuko (2018) kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang
dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan yang terjadi. Kuat geser
tanah terdiri dari kohesi dan sudut geser dalam. Kohesi merupakan daya ikat antar butiran
tanah yang besarnya bergantung pada jenis tanah dan kepadatan tetapi tidak bergantung
pada tegangan normal yang terjadi pada bidang geser. Sudut geser dalam merupakan
gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan
normal yang terjadi pada bidang geser . Kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dalam �
= � + � 𝑡� �
dengan: τ = kuat geser tanah (kN/m2 ),
c = kohesi tanah (kN/m2 ),
φ = sudut geser dalam tanah (°), dan
σ = tegangan normal pada (kN/m2 ).
Kekuatan geser tanah ditentukan untuk mengukur kemampuan tanah menahan
tegangan geser tanpa terjadi keruntuhan. Tanah dapat mengalami penyusutan volume
jika menerima beban. Apabila menerima tegangan geser, tanah akan mengalami
deformasi dan apabila deformasi yang terjadi cukup besar, maka partikel-partikel tanah
akan bergeser satu partikel dengan partikel lainnya dan tanah dapat mencapai
keruntuhan. Untuk tanah lempung, pendekatan yang digunakan dalam hal ini total stress
analysis (Widjaja dan Santoso, 2014).

2.4 Pengujian Kuat Geser Tanah


Uji kuat tekan bebas adalah uji khusus dari uji triaksial Unconsolidated Undrained
yaitu dengan memberikan tegangan keliling (σ3) sebesar nol. Tegangan aksial dilakukan
terhadap benda uji relatif secara cepat hingga sampel tanah mencapai keruntuhan. Pada
titik keruntuhan, harga tegangan prinsipal utama minor adalah nol dan tegangan utama
mayor adalah σ1. Oleh karena itu, untuk memperoleh kohesi tak teralir dapat diturunkan
dari rumus berikut (Widjaja dan Santoso, 2014) :
τf = σ1/2 = qu/2 = cu [2]
dimana: τf = kuat geser
σ1 = tegangan utama
qu = kuat tekan bebas
cu = kohesi tak teralir

Pengujian triaxial adalah pengujian benda uji tanahkohesif berbentuk silinder yang
dibungkus karet kedapair yang diberi tekanan kesemua arah dan diberi tekanan aksial
sampai terjadi longsoran (SNI 03-4813-1998). Uji geser triaksial adalah pengujian yang
paling dapat diandalkan dalam menentukan parameter tegangangeser tetapi lebih mahal
dan butuh waktu cukup lama. Pengujian triaxial ada 3 jenis yaitu (Nugroho dan Putra,
2010) :
1. Pengujian consolidated drained
Pada pengujian ini, benda uji ditekan dari segalaarah dengan tekanan penyekap σ3
dan katub drainaseterbuka sampai konsolidasi selesai. Kemudian diberitegangan
deviator dengan kecepatan yang lambat sam- pai benda uji runtuh. Pengujian
ini memerlukan bebe-rapa hari untuk setiap benda uji karena kecepatan pe-
nambahan tegangan deviator sangat lambat agar dapatmenghasilkan kondisi air
teralirkan sepenuhnya.
2. Pengujian consolidated undrained
Benda uji yang jenuh air dikonsolidasikan dengan tekanan penyekap σ3 yang sama
dari segala penjuru. Adanya σ3 menyebabkan terjadinya pengaliran air daridalam
sampel tanah keluar. Setelah tegangan air poriseluruhnya terdisipasi (yaitu σ3 = 0 ),
tegangan devia-torΔσd pada benda uji kemudian ditambah sampaimeyebabkan
keruntuhan. Selama fase ini pengaliran airdari dan kedalam benda uji dibuat tertutup
dan terbukanya pada fase konsolidasi
3. Pengujian unconsolidated undrained
Pada pengujian ini benda uji mula-mula diberi tekanan sel σ3 kemudian diuji sampai
runtuh denganmemberikan tegangan deviator Δσd , tanpa memperbolehkan
pengaliran air dari dan kedalam benda uji. Ka-rena pengaliran air tidak terjadi maka
pengujian inidapat berlangsung cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Kasifah. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar


Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 2006. Tanah dan Lingkungan. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
Nugroho, Soewignjo Agus ; Agus Ika, Putra. 2010. Korelasi Parameter Kuat Geser Tanah
Hasil Pengujian Triaksial Dan Unconfined Compression Strength (UCS). Pekanbaru :
Universitas Riau
Risman. 2008. Kajian Kuat Geser Dan CBR Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Abu
Terbang Dan Kapur. Vol.13 No.2 : Hal 99-110
Rosyida Hawmar.,Fatnanta Ferry.,Nugroho Agus Soewigno. 2013. Prakiraan Nilai Kuat
Geser Tanah Lunak Berdasarkan Pengujian Mackintosh Probe. Pekanbaru :
Universitas Riau
Widjaja, Budiyanto ; Santoso, Ronny. 2014. Studi Eksperimental Kuat Geser Tanah Di
Sekitar Batas Plastis. Bandung : Universitas Katolik Parahyangan
Yuda,Anggit Prima ; Marzuko, Akhmad. 2018. Pengaruh Stabilisasi Tanah Lempung
Menggunakan Magnesium Karbonat (Mgco3) Dan Semen Portland Terhadap
Parameter Kuat Geser Tanah Dan Indeks Plastisitas Tanah. Jakarta : Universitas
Islam Indonesia

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Praktikum kuat geser tanah bertujuan memahami fungsi dan tujuan implemen alat
vaneshear yang diaplikasikan pada tanah mengetahui kuat geser tanah
menggunakan alat vaneshear
2. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah
terhadap desakan atau tarikan yang terjadi. Kuat geser tanah terdiri dari kohesi dan
sudut geser dalam
3. Pada praktikum ini didapatkan hasil sebagai berikut pada pengujian di titik 1 pada
kedalaman 5 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 30 kPa. Pada
kedalaman 10 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 16 kPa. Pada
kedalaman 15 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 27 kPa. Sedangkan
pada titik 2 pada kedalaman 5 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 42
kPa. Pada kedalaman 10 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 31 kPa.
Pada kedalaman 15 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 36 kPa.
4. Kuat geser tanah dipengaruhi oleh kadar air yang dikandung tanah

5.2 Saran
Untuk praktikum, sebaiknya dilakukan pada hari yang tidak mendekati jadwal UAS. Dan
tempat yang digunakan praktikum sebaiknya ditentukan terlebih dahulu sehingga data
praktikum yang didapatkan baik. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai