30
25
20
15
10
5
0
5 10 15
Kedalaman (cm)
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa Prosedur
Pada praktikum kali ini, pertama – tama siapkan alat dan bahan. Selanjutnya menentukan
titik-titik pengukuran. Pengukuran dilakukan menggunakan dua titik yang berbeda. Dengan
kedalaman pengujian sebesar 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Selanjutnya tancapkan dan tekan
cone vaneshear pada kedalaman tanah yang telah ditentukan dengan kecepatan yang
konstan. Lalu lakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan mengarahkan skala vaneshear ke titik
0 (sampai berbunyi klik). Selanjutnya putar handle vaneshear sampai handle terasa berat
saat diputar (adanya gaya reaksi). Selanjutnya lakukan pembacaan skala pada vaneshear.
Catat hasil yang didapat.
disiapkan
Vaneshear
Skala vaneshear
Handle vaneshear
diputar hingga ada gaya reaksi
(terasa berat saat diputar)
Skala vaneshear
Hasil
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah
Tanah adalah gejala alam permukaan daratan, membentuk suatu mintakat (zone)
yang disebut pedosfer, tersusun atas massa galir (loose) berupa pecahan dan lapukan
batuan (rock) bercampur dengan bahan organik. Berlainan dengan mineral, tumbuhan
dan hewan, tanah bukan suatu ujud tedas (distinct). Di dalam pedosfer terjadi tumpang-
tindih (everlap) dan salingtindak (interaction) antar litosfer, atmosfer, hidrosfer dan
biosfer. Maka tanah dapat disebut gejala lintas-batas antar berbagai gejala alam
permukaan bumi. Ditinjau dari segi asal-usul, tanah merupakan hasil alih rupa
(transformation) dan alihtempat (translocation) zat-zat mineral dan organik yang
berlangsung di permukaan daratan di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang
bekerja selama waktu sangat panjang, dan berbentuk tubuh dengan organisasi dan
morfologi tertentu (Notohadiprawiro, 2006). .
Tanah yaitu tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai
akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural
material) di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor
pembentukan tanah dengan proses pembentukan tanah disebut pedologi. Tanah
sebagai tubuh alam, merupakan hasil dari pelapukan batuan yang berdifferensiasi
membentuk horizon-horizon mineral maupun organik, yang kedalamannya beragam dan
berbeda-beda sifatnya baik secara morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik, maupun
sifat biologinya (Kasifah, 2017).
Tabel Panduan untuk Kuat Geser Tak Terdrainasi dari Tanah Kohesif
Kuat Geser Tak
Istilah Ciri-ciri
Terdrainasi (kPa)
< 12 Sangat Mudah keluar diantara jari ketika diremas
12-25 Sulit keluar diantara jari ketika diremas
Lunak
25-50 Dapat ditekan masuk oleh ibu jari dengan sedikit usaha
Lunak
50-100 Dapat ditekan masuk dengan tekanan ibu jari
Agak kaku
100-200 Dapat ditekan masuk dengan kuku ibu jari
Kaku
200-500 Sulit ditekan masuk dengan kuku ibu jari
Sangat Kaku
Keras
Sumber: Laurence D. Wesley, 2010
Pengujian triaxial adalah pengujian benda uji tanahkohesif berbentuk silinder yang
dibungkus karet kedapair yang diberi tekanan kesemua arah dan diberi tekanan aksial
sampai terjadi longsoran (SNI 03-4813-1998). Uji geser triaksial adalah pengujian yang
paling dapat diandalkan dalam menentukan parameter tegangangeser tetapi lebih mahal
dan butuh waktu cukup lama. Pengujian triaxial ada 3 jenis yaitu (Nugroho dan Putra,
2010) :
1. Pengujian consolidated drained
Pada pengujian ini, benda uji ditekan dari segalaarah dengan tekanan penyekap σ3
dan katub drainaseterbuka sampai konsolidasi selesai. Kemudian diberitegangan
deviator dengan kecepatan yang lambat sam- pai benda uji runtuh. Pengujian
ini memerlukan bebe-rapa hari untuk setiap benda uji karena kecepatan pe-
nambahan tegangan deviator sangat lambat agar dapatmenghasilkan kondisi air
teralirkan sepenuhnya.
2. Pengujian consolidated undrained
Benda uji yang jenuh air dikonsolidasikan dengan tekanan penyekap σ3 yang sama
dari segala penjuru. Adanya σ3 menyebabkan terjadinya pengaliran air daridalam
sampel tanah keluar. Setelah tegangan air poriseluruhnya terdisipasi (yaitu σ3 = 0 ),
tegangan devia-torΔσd pada benda uji kemudian ditambah sampaimeyebabkan
keruntuhan. Selama fase ini pengaliran airdari dan kedalam benda uji dibuat tertutup
dan terbukanya pada fase konsolidasi
3. Pengujian unconsolidated undrained
Pada pengujian ini benda uji mula-mula diberi tekanan sel σ3 kemudian diuji sampai
runtuh denganmemberikan tegangan deviator Δσd , tanpa memperbolehkan
pengaliran air dari dan kedalam benda uji. Ka-rena pengaliran air tidak terjadi maka
pengujian inidapat berlangsung cepat.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Praktikum kuat geser tanah bertujuan memahami fungsi dan tujuan implemen alat
vaneshear yang diaplikasikan pada tanah mengetahui kuat geser tanah
menggunakan alat vaneshear
2. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah
terhadap desakan atau tarikan yang terjadi. Kuat geser tanah terdiri dari kohesi dan
sudut geser dalam
3. Pada praktikum ini didapatkan hasil sebagai berikut pada pengujian di titik 1 pada
kedalaman 5 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 30 kPa. Pada
kedalaman 10 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 16 kPa. Pada
kedalaman 15 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 27 kPa. Sedangkan
pada titik 2 pada kedalaman 5 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 42
kPa. Pada kedalaman 10 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 31 kPa.
Pada kedalaman 15 cm didapatkan besar tahanan geser tanah yaitu 36 kPa.
4. Kuat geser tanah dipengaruhi oleh kadar air yang dikandung tanah
5.2 Saran
Untuk praktikum, sebaiknya dilakukan pada hari yang tidak mendekati jadwal UAS. Dan
tempat yang digunakan praktikum sebaiknya ditentukan terlebih dahulu sehingga data
praktikum yang didapatkan baik. Terimakasih