Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN

PENYELIDIKAN TANAH

MASTER PLAN DAN


PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan laporan hasil pemeriksaan / penyelidikan tanah Proyek

Perencanaan Masterplan dan Perencanaan Tahap I ( DED Tahap I) Rumah Sakit Bogor

Utara di Jalan Parung Permai Bogor, yang telah kami laksanakan pada tanggal 5 s/d

7 November 2020

Dengan menggunakan data – data ini diharapkan didapat gambaran mengenai

daya dukung tanah dan type – type pondasi untuk perencaan bangunan – bangunan yang

akan didirikan.

Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami,

dalam penyusunan laporan penyelidikan tanah ini.

Bandung,1 Desember 2020

S. NISA FAUZIA

1
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Lokasi & Situasi 1

1.2 Lingkup Pekerjaan 1

1.3 Tata Cara Pelaksanaan 1

BAB II HASIL – HASIL PEMERIKSAAN 6

BAB III ALTERNATIF PEMILIHAN PONDASI

3.1 Dasar-dasar Penentuan 8

3.2 Hasil – hasil Penentuan Daya Dukung 10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan 13

4.2 Saran 14

LAMPIRAN

: - Peta Lokasi

: - Grafik Sondir S1 s/d S5

: - Bor Log BH 1 BH-2

: - Laboratorium

: - Perhitungan Daya Dukung

: - Foto Dokumentasi Lapangan

2
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LOKASI DAN SITUASI


Sehubungan dengan rencana Pembangunan Rumah Sakit Bogor Utara di
jalan Parung Permai Bogor, maka untuk keperluan perencanaan pem
bangunan tersebut, maka melalui Proyek Perencanaan Masterplan dan
Perencanaan Tahap I (DED Tahap 1) Rumah Sakit Bogor Utara telah
dilakukan pemeriksaan terhadap kekuatan tanah pada lokasi yang dimaksud.
Keadaan lokasi merupakan lahan komplek dengan medan relatif datar.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dilaksanakan dalam pemeriksaan ini adalah : Boring dan SPT
sebanyak 2 (dua) titik, dan pemeriksaan dengan alat sondir/CPT sejumlah 5
(lima) titik, pada tempat yang berbeda didalam lokasi rencana pembangunan.
Pemboran dilakukkan sampai kedalaman -30.00 m

1.3 TATA CARA PELAKSANAAN


Pekerjaan penyelidikan tanah terdiri atas dua bagian yaitu penyelidikan
tanah dilapangan dan penyelidikan tanah di laboratorium. Penyelidikan
tanah dilapangan meliputi pemboran, Standard Penetration Test (SPT),
Cone Penetration Test (CPT./Sondir), sedangkan pengambilan contoh tanah
baik yang terganggu maupun yang tidak terganggu (disturbed dan
undisturbed sampling), dan penyelidikan tanah di laboratorium meliputi :
Index properties (moisture content dan spesific gravity), Atterberg Limit
(liquid dan plastic limit) , Triaxial Test (UU), Unconfined Test serta
Consolidation Test. dilakukan pada penyelidikan ini, masing masing 2
sample pada tiap titik uji Boring.

1
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

A.1 Pemboran, Standard Penetration Test (SPT) dan Pengambilan Contoh


Tanah

Pemboran dilakukan pada lokasi seperti tersebut pada Gambar Situasi . Bor
mesin yang digunakan untuk penyelidikan tanah dilapangan ini sesuai
dengan ASTM D 2113-83 dimana mesin ini mempunyai system hydrolik. Core
barel digunakan untuk mengambil contoh tanah terganggu (disturbed
sample) dari lubang pemboran. Contoh tanah yang telah diambil selanjutnya
disimpan dalam kantung plastik penyimpanan untuk menunjukan kondisi
lapisan tanah tersebut. Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample)
diambil menggunakan tabung khusus dengan panjang 60 cm dan diameter
68 mm , sesuai dengan ASTM D-1587, Pengambilan undisturbed sample
(UDS) dilakukan dengan menekan tabung khusus tersebut menggunakan bor
mesin. Pengambilan sample ini dilakukan dengan meminimalkan gangguan
pada saat pelaksanaan nya sehingga didapat sample tanah dengan gangguan
seminimal mungkin. Selanjutnya kedua sisi tabung , baik bagian atas maupun
bagian bawahnya, ditutup dengan parafin atau lilin untuk mencegah
terjadinya gangguan terhadap sample akibat panas dan gesekan sehingga
kandungan air dalam sample dapat dipertahankan. Kemudian tabung
tersebut diberi tanda sesuai dengan lokasi dan kedalaman pemboran dimana
sample tersebut diambil. Elevasi kedalaman pengambilan sample ini dapat
dilihat pada boring log.
Standard Penetration Test (SPT), dilakukan dengan interval 1,5 /2.0 m pada
titik bor dan menggunakan hamer seberat 63,5 kg (140 lbs). Sesuai dengan
ASTM D 1586-58T, hamer yang digunakan dalam pengujian ini jatuh bebas
dari ketinggian 76 cm (30’). Pada bagian ujung alat pengujian ini, terdapat
tabung sampler yang memiliki diameter luar sebesar 51 mm, diameter dalam
sebesar 35 mm, dan panjangnya adalah 810 mm. Sampler tanah terganggu
yang didapat kemudian disimpan dalam plastik. Pelaksanaan pengujian ini
adalah dengan memasukan sampler kedalam tanah sedalam 450 mm,
dengan melepas hammer dari ketinggian tertentu. Banyaknya pukulan yang

2
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

dilakukan , dicatat dalam tiga bagian yaitu pada saat 150 mm pertama, 150
mm kedua, dan 150 mm ketiga. Nilai SPT (N-SPT) adalah banyaknya pukulan
yang diperlukan untuk memasukan sampler kedalam tanah sedalam 300 mm
terakhir. Prosedur pengujian ini sesuai dengan ASTM D. 1586-84.
Pemboran dilakukan sampai dengan kedalaman 20 m atau seyogyanya
sedalam dimana ditemukan N-SPT lebih besar dari 60 sebanyak 3 kali
berturut turut.

A.2 Sondir/ Cone Penetration Test (CPT)

Pemeriksaan dilakukkan dengan memakai alat Dutch Cone Penetration (DCP)


menengah (2 Ton), yang dilengkapi dengan beconus tipe Bageman. Pembacaan
manometer dilakukkan setiap interval 20 cm, dimana dibaca besarnya tekanan
konus dan tekanan konus + hambatan pelekat. Kecepatan penetrasi adalah
sebesar 1-2 cm/detik sesuai denagn Manual Pemeriksaan Tanah. Penyondiran
dimulai dari muka tanah setempat dan dihentikan pada saat tekanan konus
telah mencapai nilai >200 kg/cm2 atau maksimum sampai kedalaman -20.00 m.

B. Index Properties (UJI DI LABORATORIUM)

Pekerjaan penyelidikan tanah di laboratorium dilakukan terhadap sample


tanah tidak terganggu yang diperoleh dari hasil pemboran dilapangan.
Penentuan index properties tanah dilakukan melalui pengujian moisture
content dan specific gravity. Prosedure pengujian tersebut masing masing
berdasarkan pada ASTM D. 2216 untuk moisture content, dan ASTM D.854
untuk specific gravity. Selain kedua prosedur pengujian tersebut, pengujian
juga dilakukan melaui
Grain Size Distribution yang sesuai dengan ASTM D.422. Hasil yang didapat
dari pengujian tersebut adalah banyaknya sample yang lolos saringan tapis #
200, water content, wet density,dry density, volume weight , specific gravity,
void ratio, porosity dan degree of saturation, dari sample yang diuji.

3
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

C. Atterberg Limit

Atterberg Limit adalah suatu metode untuk menjelaskan sifat konsistensi


tanah berbutir halus
yang memiliki kadar air yang bervariasi. Jika kadar airnya sangat tinggi, maka
sample tanah akan sangat lembek, begitu pula sebaliknya. Metode ini terdiri
atas dua prosedure pengujian, yaitu Liquid Limit dan Plastic Limit yang sesuai
dengan ASTM D.4318. Dengan menggunakan
metode ini makan akan diketahui batas plastis dan batas cair dari sample
tanah , sehingga dapat diketahui konsistensi dan klasifikasi dari sample tanah
tersebut berdasarkan USCS (Unified Soil Clasification System).

D. Direct Shear

Direct Shear adalah suatu metode untuk mengetahui kekuatan tanah


terutama untuk tanah non kohesif. Pada dasarnya, peralatan yang diperlukan
untuk pengujian ini terdiri dari kotak metal yang dapat digeser bagian
atasnya , dimana didalamnya dapat diletakan sample tanah yang akan diuji.
Selanjutnya , bagian atas kotak tersebut digeser secara horizontal sehingga
mengakibatkan keruntuhan pada sample tanah didalamnya. Prosedur
pengujian ini sesuai dengan ASTM D3080.

E. Triaxial Test

Pada pengujian triaxial ini , sample tanah diberi tekanan berdasarkan


kedalaman dari sample tanah diambil. Pengujian Triaxial yang dilakukan adalah
Triaxial UU (Unconsolidated Undrained). Hasil yang didapat dari pengujian ini
adalah parameter kekuatan tanah baik berupa kohesi maupun sudut geser
dalam nya untuk kondisi parameter total. Parameter yang dihasilkan tersebut
sangat penting untuk keperluan perencanaan suatu struktur yang akan
dibangun. Prosedur pengujian ini dilakukan menurut standard ASTM D4787.

4
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

F. Konsolidasi
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis
bahan tanah. Hasil yang didapatkan adalah parameter Compression Index.
(Cc). Pengujian ini dilakukan sesuai dengan ASTM D-2435.

Seluruh prosedur penyelidikan tanah di lapangan dan dilaboratorium


dilaksanakan berdasarkan standard dari American Society for Testing and
Materials (ASTM) seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 – Standard Pengujian Tanah

PENGUJIAN TANAH REFRENSI ASTM


Pemboran D.2113-83
Disturbed Sampling D1587
Standard Penetration Test (SPT) D1586
Cone Penetration Test (CPT) D3341-75T
Moisture Content D2216
Specific Gravity D854
Liquit Limit, Plastic Limit D4318
Grain Size Distribution *) D422
(Sieve and Hydrometer Analysis)
Direct Shear*) D3080
Triaxial Test UU D4767
Unconfined Test D2166
Consolidation D2435
*) TIDAK DILAKSANAKAN

5
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

BAB 2
HASIL PEMERIKSAAN

Dari data Sondir dan Data boring dan pemeriksaan kekuatan tanah pada
masing – masing titik boring (BH) dan titik sondir (S), didapatkan hasil sebagai
berikut :
A. STRATIGRAFI DAN KARAKTERISTIK TANAH, BERDASARKAN:
*Titik BH-1,BH-2 dan titik Sondir S1 s/d S5 sbb:
Dibawah Kedalaman NSPT qc Jenis Tanah
Titik Pemeriksaan (*) ( kg/cm’ )
BM1/S1-S5

Lapis 1 -0.00 s/d -1.00 m - <10 - 20 Lempung lanauan


lunak s/d sedang .

Lapis 2 -1.00 m s/d -2.40 m 5 - 25 >20 - 150 Lempung lanauan


Stop sondir Selipan pasir sedang
Pada elevasi hingga pasir ,padat
-2.00 /-2.40

Lapis 3 -2,40 m s/d -5.00 m 38 - 60 >150 Lempung pasiran


kerikilan , boulderan
keras, – padat

Lapis 4 -5.00 m s/d -18.00 m 50 ->68 >150 Pasir kasar lempungan


berkerikil boulderan
keras padat variable.

Lapis 5 -18.00 m s/d -30.00 m >60 >150 Pasir Boulder sangat


padat dan keras.
kontinu (stop boring pada
Elevasi -30.00 m)

(*) Diukur dari permukaan tanah setempat masing masing titik uji , dengan elevasi
datar.
* Elevasi tanah keras pada titi uji sondir qc>150 antara -2.00 s/d -2.40 m dari
muka tanah masing masing setempat.

6
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

Sedangkan dari Boring Nspt >60 mulai elevasi -4.00 m. s/d -6.00 m (perlu
perhatian !!)
** Air tanah terdeteksi di evaluasi -3.00 m (data Boring BH-1), pada saat uji
dilakukan.

B. HASIL UJI LAPANGAN SONDIR / CPT sbb:


ELEVASI qc TOTAL ELEVASI qc rata-2 pada
TITIK UJI MUKA TAHANAN HAMBATAN TANAH elevasi
TANAH KONUS PERLEKATAN KERAS -1.00s/d-2.00m
(m) (KG/cm2) (kg/cm2) (m) (kg/cm2)

S-1 0.00 >150 82 -2.00 36

S-2 0,00 >150 85 -2.20 23

S-3 0,00 >150 84 -2.20 27

S-4 0,00 >150 77 -2.00 23

S-5 0,00 >15 96 -2.40 18


NOTE: Elevasi tanah keras pertama (qc>150 kg/cm2) diukur dari masing2 muka
tanah setempat .

C. HASIL UJI LABORATORIOM (TERLAMPIR) DENGAN SAMPLE UJI DS DAN UDS SBB:
BORING BH-1 :
1.UDS 1 (ELEVASI -1.00 S/D -1.50 M)
2.UDS 2 (ELEVASI -11.00 S/D – 11.50 M)
3.D S (ELEVASI -5,5 M)
BORING bh-2 :
1. UDS 1 (ELEVASI -1.00 S/D -1.50 M)
2. UDS 2 (ELEVASI -11.00 S/D -11.50 M)
3. D S (ELEVASI -7.50 M)

7
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

BAB III
ALTERNATIF PEMILIHAN PONDASI

3.1. DASAR PENENTUAN


3.1.2 Pondasi Dangkal

Cohesionless Soil
Grafik Mayerhof untuk settlement <25 mm dengan perkiraan qc = 4N

Cohesive Soil (Cu)


- Normally Consolidated Clay ( qc < 20 kg/cm2 )
qc qc
< Cu <
18 15

- Over Consolidated Clays (qc > 20 kg/cm2)


qc qc
< Cu <
26 22

Nilai qult dan qalw (dipermukaan tanah)


qult = 5.7 Cu Pondasi Menerus

qult = 6.8 Cu Pondasi Setempat


Persegi/lingkaran

qult
qall= , dengan FK = 3
FK

Catatan : Nilai q alw harus di cek terhadap besarnya settlement yang


diijinkan.

Settlement :

h = h x σ x Mv

8
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

1
dimana Mv =
 x qc

Catatan : Contoh perhitungan lihat di buku “The Penetrometer and Soil


Exploration” G.Sanglerat p.365-373

3.1.2 Pondasi Dalam

3.1.2.1 Pondasi Sumuran

Qall = ijin . 

Dimana :

Qall = Daya dukung ijin sumuran (ton)

 = Luas penampang sumuran (m2)

ijin = Tegangan ijin Tanah Batuan (ton/m2)

Batuan lembek 40 – 80 t/m2


Batuan sedang 80 – 160 t/m2
Batuan keras 160 – 500 t/m2

3.1.2.2 Pondasi Tiang

qc x  JHP x 0
Qall = +
FK1 FK2

Dimana :
Qall = Daya dukung ijin tiang (ton)
 = Luas penampang tiang (m2)
qc = Tekanan ujung konus (ton/m2)
JHP = Jumlah hambatan pelekat (ton/m)
0 = Keliling penampang tiang (m)
FK1 & FK2 = Faktor keamanan

9
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

Untuk Tiang Strauss  FK1 = 5


FK2 = 9
Untuk Tiang pancang  FK1 = 3
FK2 = 5
3.2. HASIL – HASIL PENENTUAN DAYA DUKUNG
3.2.1 Pondasi Dangkal ( Telapak/Menerus).
Dihitung Berdasarkan data uji lapangan CPT/sondir
Lebar Kedalaman qc Rata – Kelompok Saran σijin
Pondasi rata Area ( Kg/cm2 )
( Kg/cm2 ) Titik uji
1.00 m 1.00 m 36 S1 1,8
s/d s/d 23 S2 1,2
1.50 m 2.00 m 27 S3 1,4
23 S4 1,2
18 S5 0,9
Note : berdasarkan data diatas, daya dukung ijin tanah dilokasi Areal ini berkisar
Dari 0,9 s/d 1,8 kg/cm2,(variable ), untuk kedalaman -1.00 m s/d -2.00 m ,
namun perlu tetap diperhatikan setlemen yang mungkin terjadi akibat beban.

3.2.2 Pondasi Dalam


3.2.2.1 Pondasi Tiang Bor/Bore Pile (data Nspt) BH-1 ,Panjang Tiang 4 m
Qnet/ijin
No. Jenis Tiang Bentuk Diameter
( Cm ) ( Ton )

1 BOR Bulat 30 32
2 BOR Bulat 40 41
3 BOR Bulat 50 57
4 BOR Bulat 60 75
5 SUMURAN Bulat 80 117
6 SUMURAN Bulat 100 167

10
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

3.2.2.2 Pondasi Tiang Bor/Bore Pile (data Nspt) BH-2 ,Panjang Tiang 6 m
Qnet/ijin
No. Jenis Tiang Bentuk Diameter
( Cm ) ( Ton )

1 BOR Bulat 30 31
2 BOR Bulat 40 41
3 BOR Bulat 50 57
4 BOR Bulat 60 76
5 SUMURAN Bulat 80 97
6 SUMURAN Bulat 100 159

Note: Mengingat kondisi tanah keras cukup dangkal dan didominasi pasiran, dapat
pula digunakan pondasi sumuran/caisson berupa beton cyclop, yang diletakan
dasarnya hingga tanah keras dengan ukuran diameter 80 cm s/d 100 cm
menggunakan formula pada poin 3.1.2.1 diatas.

3.2.2.2 Pondasi Tiang Strause / Kelompok (data Sondir)


Ukuran Kedalaman Qult Qall/ijin
Tiang Pembenaman
( cm ) (pemancangan) ( ton ) ( Ton )

D-30 92 18
Sampai
b-35 kedalaman tanah 124 24
sekitar -- -- s/d
D-40 4.00 m 160, 31

CATATAN :
1. Untuk mendukung beban – beban kolom struktur utama bangunan (
untuk bangunan tinggi ) dapat dipergunakan pondasi kelompok tiang.
Daya dukung ijin pertiang untuk masing – masing ukuran tiang sesuai
dengan kapasitas ijin beban pertiang dikalikan jumlah tiang dan faktor
efesiensi 0.7 – 0.9

11
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

2. Mengingat variabelnya stratigrafi dan jenis tanah berupa campuran


lempung dengan pasir dan batu pasir berkerikil, pondasi tiang pancang
akan mengalami kesulitan dalam penetrasi. (not rekomended)

12
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Dari data CPT S1 s/d S5 dan Bor Log Boring BH-1 dan Bh-2 ; kondisi
stratigrafi lapisan tanah secara umum nampak relative sama, hingga
kedalaman dihentikannya pengujian : CPT yaitu pada qc>150 kg/cm2, di
elevasi -2,00 s/d 2.40 m dan boring /SPT pada kedalaman -30.00 m dari
permukaan tanah setempat, dan dijumpai nilai Nspt >60 berupa lapisan
tanah keras yaitu Pasir Lempungan campur kerikil/grevel Boulderan keras
padat variasi Pasir padat kerikil boulderan ;mulai -4.00 m dan bervariasi,Nspt
38 s/d >60. dan mulai elevasi -6.00 m hingga -30.00 m continue Nspt > 60.
Pada lokasi ini, stratigrafi tanah menunjukkan adanya fraksi yang sama
antara lapisan tanah dibawah BH-1 ;BH-2 dengan Titik Sondir S1-S5,hingga
elevasi -2.40 m (dihentikannya sondir), yaitu lapisan tanah terdiri dari :
1. Lapisan Lempung lanauan lunak hingga agak kenyal s/d -1,00 m dari
permukaan tanah,dengan nilai tahanan konus <10 s/d 20 kg/cm2., dan
meningkat berupa lapisan lempung lanauan sedang – teguh pasiran,
,dari elevasi -1.00 m s/d -2.40 m dengan nilai tahanan konus > 20 s/d 158
kg/cm2. (variable diberbagai titik uji sondir) Disimpulkan tercapai qc>150
karena lapisan tanah lempong campuran berpasir/batu pasir.padat.
berkerikil dan boulder.
2. Peningkatan kekuatan tanah berupa lapisan lempun pasiran hingga pasir
kasar ber kerikil, hingga elevasi -30.00 m nilai Nspt meningkat dari 25/38
hingga > 60 dan continue >60 hingga dihentikannya Boring pada elevasi -
30.00 m, berupa Pasir padat dan kerikil. Boulderan keras sangat padat.
.Struktur lapisan tanah per areal kelompok berdasarkan data sondir
maupun boring yang mewakili , tergambarkan pada susunan lapisan
tanah perkelompok di Bab II. Dan parsial nampak pada Borlog BH-1 dan

13
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

BH-2. Hasil pemeriksaan muka air tanah didapat dari data uji boring
,pada elevasi -3.00 m. di BH-1

4.2 SARAN
Untuk perencanaan pondasi dapat, disarankan type – type pondasi yang
disesuaikan dengan jenis dan karakter lapisan tanah serta beban – beban
yang akan bekerja sebagai berikut :

- Pondasi Telapak Menerus atau Setempat


Untuk perencanaan pondasi dinding, sloof dan bagian – bagian konstruksi
yang tidak memikul beban berat dapat dipergunakan type pondasi
dangkal bentuk telapak menerus atau setempat yang terbuat dari beton
bertulang atau pasangan batu kali. Apabila pondasi diambil disekitar -1.00
m s/d -2.00 m dapat diambil tegangan ijin tanah σijin = 0,90 s/d 1,80
kg/cm2,, sesuai lokasi area titik uji yg mewakili
Namun demikian perlu diperhatikan aspek-aspek settlement dan lapisan
tanah yang bervariasi baik kekuatan maupun kedalaman nya. Bilamana
perlu harus dilakukan kajian geoteknik menyeluruh mengingat kondisi
lahan yang ada.

- Pondasi dalam
Untuk mendukung beban – beban kolom struktur utama dapat
dipergunakan alternatif pondasi dalam sebagai berikut :

PONDASI TIANG BOR dan SUMURAN dimana ujung tiang apabila


diletakkan sampai lapisan tanah -4.00 m untuk BH-1 dan _6.00 m untuk
BH-2, Maka Daya dukung ijin per tiang untuk masing – masing ukuran
adalah sebagai tersebut pada Bab III 3.2.2.1 dan 3.2.2.2

14
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DOKUMEN
MASTER PLAN DAN PERENCANAAN TAHAP I (DED TAHAP I)
RUMAH SAKIT BOGOR UTARA

PONDASI TIANG STRAUSS : yang dibenamlan hingga ujung tiang


mencapai elevasi -4.00 m (Data Sondir)
- ukuran diameter 30 cm --bundar = 18 Ton
- ukuran diameter 35 cm - bundar = 24 Ton
- ukuran diameter 40 cm. -- bundar = 31 Ton

Mengingat dan memperhatikan kondisi lapisan tanah, muka air tanah ,


serta kualitas pelaksanaan, maka jenis pondasi ini yang disarankan untuk
memikul beban struktur utama ; dapat dikembangkan dalam bentuk
pondasi tiang kelompok (pilr group).
Untuk pemakaian tiang pancang perlu kajian lebih komprehensif terhadap
pelaksanaan dan situasi kondisi lingkungan setempat.

Pada laporan ini memberikan ilustrasi nilai daya dukung dan alternative
jenis pondasi sesuai kepentingan nya berdasarkan data hasil uji Sondir
dan Nspt, namun demikian bukan merupakan design geoteknik ; sehingga
untuk maha harus dilakukan analysis lebih lanjut berkaitan dengan
pembebanan, penurunan pondasi dan stabilitas kelongsoran lingkungan.

Bandung, 1 Desember 2020

15
Sondir 5 Titik
Bor Mesin 2 Titik
SUMMARY OF LABORATORY TEST RESULT OF
MACHINE BORING SAMPLES
SOILS & MATERIALS LABORATORY

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT BOGOR UTARA


SAMPLE LOCATION (STA) RSUD PARUNG BOGOR
BORE HOLE NUMBER BH - 01 BH - 02
SAMPLE NUMBER UDS - 1 DS - 1 DS - 2 UDS - 1 DS - 1 DS - 2
SAMPLE DEPTH (m) 1.00 ~ 1.50 5.00 ~ 5.50 11.00 ~ 11.50 1.00 ~ 1.50 7.00 ~ 7.50 11.00 ~ 11.50
GRAVEL (%) 1,86 2,94 1,08 0,15 3,60 3,01
SAND (%) 12,75 63,04 72,98 8,60 69,74 71,39
GRADATION

SILT - CLAY (%) 85,39 34,02 25,94 91,25 26,66 25,60


GRADING PASS NO. 10 (2.00 mm) (%) 98,14 97,06 98,92 99,85 96,40 96,99
GRADING PASS NO. 40 (0.425 mm) (%) 92,68 71,17 68,18 96,47 66,32 64,82
GRADING PASS NO. 200 (0.075 mm) (%) 85,39 34,02 25,94 91,25 26,66 25,60
LIQUID LIMIT LL (%) 68,150 NP NP 84,150 NP NP
ATTERBER
G LIMITS
PLASTIC LIMIT PL (%) 20,144 NP NP 42,563 NP NP
AND
INDICES PLASTICITY INDEX PI (%) 48,006 NP NP 41,587 NP NP
SHRINKAGE LIMIT (%) - - - - - -
USCS CH SM SM MH SM SM
CLASIFICATION
AASHTO A-7-6 A-3 A-3 A-7-5 A-3 A-3
SPECIFIC GRAVITY Gs 2,660 2,738 2,787 2,617 2,684 2,745
WATER CONTENT Wn (%) 45,170 22,180 20,540 54,870 20,700 21,340
3
WET DENSITY m (g/cm ) 1,750 1,920 1,931 1,660 1,910 1,930
NATURAL

3
WET DENSITY dry 1,205 1,571 1,602 1,072 1,582 1,591
STATE

(g/cm )

VOID RATIO e 1,207 0,742 0,740 1,442 0,696 0,726


POROSITY n (%) 54,681 42,606 42,520 59,042 41,042 42,056
DEGREE OF SATURATION Sr (%) 99,580 81,808 77,385 99,612 79,812 80,709
2
UNCONF. COMPRESSIVE STRENGTH qu (Kg/cm ) 1,806 - - 0,361 - -
COMP.
TEST
SENSITIVITY RATIO Sr 1,072 - - 1,106 - -
TYPE OF TEST UU   UU  
TRIAXIAL

2
COHESION C (Kg/cm ) 0,222 0,042 0,046 0,044 0,047 0,039
COMP.
TEST

ANGLE OF INTERNAL FRICTION (UU)  o 5,963 26,996 23,148 2,469 25,342 27,112
(CU)  o - - - - - -
2
COEFFICIENT OF CONSOLIDATION Cv (cm /sec) 4,20E-03 - - 4,18E-03 - -
COMPRESSION INDEX Cc 0,268 - - 0,337 - -
CONSOLIDATION

2
COEFFICIENT OF COMPRESSIBILITY Mv (cm /sec) 0,072 - - 0,075 - -
RECOMPRESSION INDEX Cr 0,133 - - 0,141 - -
PRECONSOLIDATION PRESSURE (Kg/cm2) 0,700 - - 0,820 - -
COEFFICIENT OF PERMEABILITY K (cm/sec) 3,27E-07 - - 3,38E-07 - -
SHEET OF
1 1
Tiang Bor Diameter 30.0 cm, Panjang Pembenaman4.0 m (BH‐01) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .3 m
Panjang total tiang = 4 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 81.8 ton
Q ujung total = 37.7 ton
Q selimut total = 44.1 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 32.7 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 2 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 25
2 4 80
3 6 50
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 34.4 0.10
2 44.5 0.19
3 53.4 0.35
4 60.6 0.66
5 74.5 1.28
6 81.0 1.89
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 34.4 44.5 53.4 60.6 74.5 81.0
300.0 18.3 25.0 32.5 39.7 53.6 60.0
400.0 3.0 5.3 10.2 17.3 31.3 37.7
   
Tiang Bor Diameter 40.0 cm, Panjang Pembenaman 4.0 m (BH‐01) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .4 m
Panjang total tiang = 4 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 102.8 ton
Q ujung total = 44.0 ton
Q selimut total = 58.8 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 41.1 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 2 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 25
2 4 80
3 6 50
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 44.0 0.12
2 57.7 0.23
3 69.5 0.44
4 77.9 0.84
5 94.2 1.66
6 101.6 2.46
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 44.0 57.7 69.5 77.9 94.2 101.6
300.0 23.6 32.4 41.6 50.0 66.3 73.8
400.0 3.5 6.2 11.9 20.2 36.5 44.0
   
Tiang Bor Diameter 50.0 cm, Panjang Pembenaman 4.0 m (BH‐01) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .5 m
Panjang total tiang = 4 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 142.3 ton
Q ujung total = 68.8 ton
Q selimut total = 73.5 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 56.9 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 2 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 25
2 4 80
3 6 50
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 55.3 0.14
2 73.7 0.27
3 90.6 0.53
4 103.7 1.04
5 129.1 2.05
6 140.8 3.06
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 55.3 73.7 90.6 103.7 129.1 140.8
300.0 30.6 42.3 55.8 68.8 94.3 105.9
400.0 5.5 9.6 18.6 31.6 57.1 68.8
   
Tiang Bor Diameter 60.0 cm, Panjang Pembenaman 4.0 m (BH‐01) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .6 m
Panjang total tiang = 4 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 187.2 ton
Q ujung total = 99.0 ton
Q selimut total = 88.2 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 74.9 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 2 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 25
2 4 80
3 6 50
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 67.2 0.17
2 90.4 0.32
3 113.2 0.63
4 132.0 1.23
5 168.6 2.45
6 185.5 3.65
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 67.2 90.4 113.2 132.0 168.6 185.5
300.0 37.9 53.1 71.4 90.2 126.8 143.6
400.0 7.9 13.9 26.7 45.5 82.2 99.0
   
Tiang Bor Diameter 80.0 cm, Panjang Pembenaman 4.0 m (BH‐01) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .8 m
Panjang total tiang = 4 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 293.6 ton
Q ujung total = 176.0 ton
Q selimut total = 117.6 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 117.5 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 2 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 25
2 4 80
3 6 50
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 92.3 0.21
2 126.3 0.42
3 162.8 0.82
4 196.3 1.63
5 261.4 3.24
6 291.3 4.85
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 92.3 126.3 162.8 196.3 261.4 291.3
300.0 54.0 76.9 107.0 140.5 205.6 235.5
400.0 14.1 24.6 47.5 81.0 146.1 176.0
   
Tiang Bor Diameter 100.0 cm, Panjang Pembenaman 4.0 m (BH‐01) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = 1 m
Panjang total tiang = 4 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 417.7 ton
Q ujung total = 270.6 ton
Q selimut total = 147.1 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 167.1 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 2 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 25
2 4 80
3 6 50
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 119.0 0.26
2 164.7 0.51
3 217.2 1.02
4 268.6 2.03
5 368.7 4.04
6 414.8 6.04
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 119.0 164.7 217.2 268.6 368.7 414.8
300.0 71.5 103.1 147.5 198.9 299.0 345.0
400.0 21.7 37.9 73.1 124.5 224.6 270.6
   
Tiang Bor Diameter 30.0 cm, Panjang Pembenaman6.0 m (BH‐02) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .3 m
Panjang total tiang = 6 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 77.0 ton
Q ujung total = 37.7 ton
Q selimut total = 39.2 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 30.8 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 4 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 5
2 4 38
3 6 80
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 30.4 0.12
2 39.9 0.21
3 48.6 0.38
4 55.8 0.70
5 69.8 1.32
6 76.2 1.94
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 30.4 39.9 48.6 55.8 69.8 76.2
400.0 25.8 34.6 43.1 50.3 64.2 70.6
400.0 18.3 25.0 32.5 39.7 53.6 60.0
600.0 3.0 5.3 10.2 17.3 31.3 37.7
   
Tiang Bor Diameter 40.0 cm, Panjang Pembenaman6.0 m (BH‐02) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .4 m
Panjang total tiang = 6 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 101.8 ton
Q ujung total = 49.4 ton
Q selimut total = 52.3 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 40.7 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 4 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 5
2 4 38
3 6 80
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 39.5 0.14
2 52.6 0.25
3 64.6 0.46
4 74.0 0.87
5 92.3 1.69
6 100.7 2.50
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 39.5 52.6 64.6 74.0 92.3 100.7
400.0 33.9 45.7 57.2 66.6 84.9 93.3
400.0 24.1 33.1 43.1 52.5 70.8 79.2
600.0 4.0 6.9 13.4 22.7 41.0 49.4
   
Tiang Bor Diameter 50.0 cm, Panjang Pembenaman6.0 m (BH‐02) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .5 m
Panjang total tiang = 6 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 142.7 ton
Q ujung total = 77.3 ton
Q selimut total = 65.4 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 57.1 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 4 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 5
2 4 38
3 6 80
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 50.1 0.15
2 67.6 0.29
3 85.0 0.55
4 99.6 1.06
5 128.2 2.08
6 141.4 3.09
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 50.1 67.6 85.0 99.6 128.2 141.4
400.0 43.3 59.2 75.7 90.4 119.0 132.1
400.0 31.2 43.5 58.1 72.7 101.3 114.5
600.0 6.2 10.8 20.9 35.5 64.1 77.3
   
Tiang Bor Diameter 60.0 cm, Panjang Pembenaman6.0 m (BH‐02) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .6 m
Panjang total tiang = 6 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 189.7 ton
Q ujung total = 111.3 ton
Q selimut total = 78.5 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 75.9 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 4 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 5
2 4 38
3 6 80
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 61.3 0.18
2 83.5 0.33
3 107.0 0.65
4 128.1 1.26
5 169.3 2.48
6 188.2 3.69
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 61.3 83.5 107.0 128.1 169.3 188.2
400.0 53.3 73.5 95.9 117.0 158.2 177.1
400.0 38.9 54.8 74.7 95.8 137.0 155.9
600.0 8.9 15.6 30.0 51.2 92.3 111.3
   
Tiang Bor Diameter 80.0 cm, Panjang Pembenaman6.0 m (BH‐02) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = .8 m
Panjang total tiang = 6 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 242.1 ton
Q ujung total = 137.4 ton
Q selimut total = 104.7 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 96.8 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 4 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 5
2 4 38
3 6 80
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 80.3 0.22
2 109.5 0.43
3 139.7 0.83
4 165.8 1.64
5 216.6 3.26
6 240.0 4.86
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 80.3 109.5 139.7 165.8 216.6 240.0
400.0 70.0 96.3 124.9 151.0 201.9 225.2
400.0 50.9 71.5 96.6 122.7 173.6 197.0
600.0 11.0 19.2 37.1 63.2 114.1 137.4
   
Tiang Bor Diameter 100.0 cm, Panjang Pembenaman6.0 m (BH‐02) 
 
A. NAMA PROYEK : RSUD Parung Bogor
B. UKURAN TIANG DALAM METER
Diameter = 1 m
Panjang total tiang = 6 m
C. FAKTOR KEAMANAN
F.K ujung = 2.5
F.K selimut = 2.5
D. KEDALAMAN MAX. DATA TANAH (m) : 10
E. JUMLAH LAPIS TANAH : 2
F. JUMLAH DATA (N-SPT dan atau Su) : 5
H. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 396.6 ton
Q ujung total = 265.8 ton
Q selimut total = 130.8 ton
I. DAYA DUKUNG IJIN = 158.7 ton

DATA TANAH
No Kedalaman (m) Jenis tanah
1 4 Lempung (CH)
2 10 Pasir

DATA N-SPT
No Kedalaman (m) N-SPT
1 2 5
2 4 38
3 6 80
4 8 80
5 10 80

DATA BEBAN VS PENURUNAN


No Q (ton) S (cm)
1 107.6 0.27
2 149.9 0.52
3 200.0 1.03
4 250.5 2.04
5 348.8 4.06
6 394.0 6.07
 

LOAD TRANSFER
Depth Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
(cm) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
0.0 107.6 149.9 200.0 250.5 348.8 394.0
400.0 94.9 133.5 181.5 232.0 330.4 375.6
400.0 71.1 102.5 146.2 196.7 295.0 340.2
600.0 21.3 37.2 71.8 122.3 220.6 265.8
   
Resume Daya Dukung Pondasi Dalam (Panjang Tiang = 4 m, berdasarkan BH‐01) 
 
No Jenis Tiang Bentuk Diameter (cm) Daya Dukung ijin (ton)
1 Bor Bulat 30 32.7
2 Bor Bulat 40 41.1
3 Bor Bulat 50 56.9
4 Sumuran Bulat 60 74.9
5 Sumuran Bulat 80 117.4
6 Sumuran Bulat 100 167.1
 

Resume Daya Dukung Pondasi Dalam (Panjang Tiang = 6 m, berdasarkan BH‐02) 
 
No Jenis Tiang Bentuk Diameter (cm) Daya Dukung ijin (ton)
1 Bor Bulat 30 30.8
2 Bor Bulat 40 40.7
3 Bor Bulat 50 57.1
4 Sumuran Bulat 60 75.9
5 Sumuran Bulat 80 96.8
6 Sumuran Bulat 100 158.6
 
Sondir 5 Titik
Bor Mesin 2 Titik
DOKUMENTASI

SONDIR 1
DOKUMENTASI

SONDIR 2
DOKUMENTASI

SONDIR 3
DOKUMENTASI

SONDIR 4
DOKUMENTASI

SONDIR 5
DOKUMENTASI

BOR MESIN 1
DOKUMENTASI

BOR MESIN 2

Anda mungkin juga menyukai