Suripto
Dosen Pembimbing :
Arief Alihudin, S.T., M.T. ; Ir. Pujo Priyono, S.T., M.T.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember.
Jl. Karimata 49, Jember 68121, Indonesia.
Email : suripdzaki@gmail.com
ABSTRAK
Dinding penahan tanah merupakan salah satu teknik pengendalian tanah yang
sangat diperlukan untuk menanggulangi kelongsoran. Kondisi lereng yang dianggap
kurang stabil serta daerah longsoran yang cukup terjal pada lokasi saluran II budar di desa
kemuning lor kabupaten jember ini mengakibatkan longsoran rotasi sehingga lokasi ini
memerlukan dinding penahan tanah.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisa perencanaan dinding penahan
tanah di lokasi tersebut dengan menggunakan tipe dinding penahan tanah kantilever dan
perhitungan manual. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi literatur.
Hasil analisa menunjukkan bahwa dinding penahan tanah kantilever dengan
dimensi H = 7, B = 5, T = 0,5, Tt dan Th = 0,7, Lt = 0,7 dan Lh = 3,3, kantilever tersebut
dinyatakan aman dengan nilai faktor aman untuk tanah kohesi sebesar FSguling = 3,26,
FSgeser = 2,05, FSDDT = 5,44 dan FSkelongsoran = 1,20. Dari hitungan tersebut dapat diperoleh
penulangan D19-150, D19-75, dengan tulangan bagi Ø14-250.
Kata kunci : dinding penahan tanah, dinding kantilever, stabilitas tanah.
I. PENDAHULUAN dinding penahan tanah untuk
1.1 Latar Belakang penanggulangan erosi/longsoran dengan
Tanah merupakan aspek penting judul : “ PERENCANAAN DINDING
dalam perencanaan konstruksi. Karena PENAHAN TANAH TIPE
pada tanahlah berdiri satu bangunan. KANTILEVER PADA SALURAN II
Oleh karena itu, sangat penting untuk BUDAR DI DESA KEMUNING LOR
memperhatikan faktor kestabilan tanah. KECAMATAN ARJASA
Salah satu cara yang digunakan untuk KABUPATEN JEMBER ”.
melakukan pengendalian kestabilan
tanah agar tak mengalami kelongsoran 1.2 Rumusan masalah
adalah dengan membangun dinding Sesuai dengan uraian diatas maka
penahan tanah. rumusan masalah dalam penelitian ini
Berdasarkan letak geografisnya, adalah sebagai berikut :
saluran II budar berada di daerah lereng 1. Bagaimana menentukan dimensi
dan mengaliri persawahan dengan luas dan stabilitas dinding penahan
baku sawah ± 36 Ha, sehingga tanah terhadap bahaya
dikwatirkan saat musim hujan, dengan pergeseran, penggulingan, dan
intensitas hujan yang lebih dari biasanya amblas pada dinding penahan
akan menyebabkan tanah menjadi jenuh tanah pada saluran II budar desa
air yang mana tanah sudah tidak mampu kemuning lor kecamatan arjasa
lagi menampung air ke dalam porinya kabupaten jember.
sehingga air pori akan naik yang 2. Bagaimana menentukan nilai
mengakibatkan kuat geser tanah menjadi faktor aman (Safety Factor)
kecil sehingga tanah menjadi labil dan pada dinding penahan tanah
rawan longsor. saluran II budar desa kemuning
Oleh karena itu pada penelitian ini lor kecamatan arjasa kabupaten
kami bermaksud untuk merencanakan jember.
2
FK =
FK =
Dimana :
L =
FK SF
Keterangan :
FK = Faktor aman
Sumber : Terzaghi, 1943 SF = 1(Hardiyatmo,H.C, 010)
c = Kohesi tanah (kN/m²)
7
h 2 = 0 ,7 0 a5 = 0 ,7 a3 = 3 ,3 0
h 3 = 0 ,7 0
D f = 3 ,0 0
a4 = 1 ,0 0
h 3 = 1 ,6 0
B = 5 ,0 0
W 5
W 1
W 2
W 3
= -
W 4
B : a 3 + a 4 + a 5 : 5 ,0 0 m
Tabel 4.2 Gaya Vertikal dan Momen = 2,5 - 1,84 = 0,66 < =
Yang Bekerja = 0,83 (oke)
Jarak qmax dan qmin
Berat/S Momen
Ba Luas atuan Mome qmax = qkaki = (1 + )
Terhada
gia n dari
Panjang p titik O
titik O
n = (1 + ) = 209,97 kN/m2
2
(m ) (kN) (m) (kN/m)
1 2 3 4 5 qmin = qtumit = (1 - )
Potongan 1
Luas tanah lapis 1 = 4,37 m² KESIMPULAN DAN SARAN
(dihitung dari aplikasi autocad) 5.1 Kesimpulan
tanah = 17 kN/m³ Dari perhitungan dan pembahasan
Berat tanah (Wt) = Luas tanah lapis yang dilakukan, maka dapat ditarik
1 x tanah sebuah kesimpulan :
= 4,37 x 17,00 1. Dinding penahan tanah tipe
= 74,29 kN Kantilever dengan dimensi :
Sudut longsoran (1) = 59 (dihitung - Tinggi dinding penahan tanah
dari aplikasi autocad) = 7,00 m
Tinjau momen terhadap titik O - Tebal plat atas dinding penahan
MD = (W x sin ) x R tanah = 0,50 m
= 74,29 x sin 59 x 13,92 - Tebal plat dasar dinding penahan
= 886,41 kN.m tanah = 1,00 m
- Lebar plat dasar dinding penahan
L = tanah = 5,00 m
- Tinggi kaki untuk menahan tekanan
= horizontal = 1,60 m
2. Diperoleh angka keamanan kontrol
= 4,06 m
stabilitas :
MR = [(c x L) x R] + [(W x
- Guling (SF 2) = 3,26
cos x Tan ) x R]
- Geser (SF 2) = 2,05
= [(0,98 x 4,06) x 13,92] + [(74,29 x cos
- Daya Dukung (SF 3) = 5,44
59 x Tan 27,38) x 13,92]
= 55,38 + 275,84 - Kelongsoran (SF 1) = 1,20
= 331,22 kN.m 3. Perhitungan penulangan
Hasil perhitungan : - Mutu beton f’c = 24 Mpa
- Mutu tulangan f y = 400Mpa
FK = = - Penulangan dinding vertikal
Pada potongan 1-1 didapatkan
= 1,20 1,00 (Aman) tulangan pokok D19-150, potongan
2-2 didapatkan tulangan pokok
4.4 Rencana Anggaran Biaya (RAB) D19-75 dan tulangan bagi potongan
Rencana anggaran biaya 1-2 didapatkan Ø14-250.
untuk perkuatan lereng dengan
12
5.2 Saran
Dalam merancang suatu
struktur dinding penahan tanah
harus memperhatikan keamanan
dari struktur yang akan dirancang,
yaitu :
1. Tipe dinding penahan tanah
yang sesuai dengan kondisi
lapangan.
2. Beban beban yang bekerja pada
dinding penahan tanah harus
sangat diperhatikan agar
mendapat rancangan yang sesuai
dengan kondisi lapangan.
2. Lebih teliti dalam menghitung
kontrol stabilitas terhadap geser,
guling, daya dukung tanah dan
analisa kelongsoran.
3. Perlu adanya peraturan terkait
pelarangan mendirikan suatu
bangunan/pemukiman disekitar
dinding penahan tanah sebagai
bentuk pengamanan kepada
penduduk.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum, SNI 03-
1729-2002, Tata Cara
Perhitungan Struktur Baja
Untuk Gedung, PP18.
Departemen Pekerjaan Umum, SNI 03-
2847-2002, Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton
Untuk Gedung, PP41.
Das, Braja M (1988), Mekanika Tanah
(Prinsip-prinsip Rekayasa
Geoteknis) Jilid 1, Jakarta :
Erlangga