Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH PENGGUNAAN AIR TAWAR PADA


PEMBUATAN BETON DAN AIR LAUT SEBAGAI CURING
TERHADAP KUAT TEKAN BETON
DOSEN PEMBIMBING :
1. Prof. Dr. Eng. ZAIDIR
2. SRI UMIATI, M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
PENGARUH PENGGUNAAN AIR TAWAR PADA
PEMBUATAN BETON DAN AIR LAUT SEBAGAI CURING
TERHADAP KUAT TEKAN BETON
DOSEN PEMBIMBING :
1. Prof. Dr. Eng. ZAIDIR
2. SRI UMIATI, M.T.
Latar belakang
Alur Pekerjaan

Tujuan dan
Masalah
manfaat
Batasan
Tinjauan
Pustaka

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
LATAR BELAKANG

Latar belakang
Alur Pekerjaan

Tujuan dan
Masalah
manfaat
Batasan
Tinjauan
Pustaka

Indonesia merupakan Negara yang memiliki wilayah


laut yang sangat luas, sekitar 2/3 dari luas wilayah Indonesia
merupakan laut dengan jumlah pulau lebih kurang 17.000 pulau.
Hal tersebut menyebabkan munculnya inovasi untuk membangun
suatu struktur di lepas pantai maupun tengah laut, salah satu
contohnya yaitu pelabuhan yang digunakan sebagai prasana
untuk moda transportasi yang menghubungkan suatu pulau
dengan pulau lainnya.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh air laut terhadap kuat tekan beton
dengan mutu 25 MPa, dan perbandinganya dengan kuat
tekan beton dengan menggunakan curing air tawar pada
mutu yang sama.
2. Apa solusi yang tepat untuk pembangunan suatu strukur di
lepas pantai ataupun tengah laut ?
Alur Pekerjaan

Latar belakang
Tujuan dan
Masalah

Manfaat
Batasan
Tinjauan
Pustaka

TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan pada penelitian ini adalah :
1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
air laut pada kuat tekan beton.

Manfaat pada penelitian ini adalah :


1. Mengetahui perbandingan kuat tekan beton dengan mutu
yang sama tapi dengan metode curing yang berbeda.
2. Menemukan solusi untuk pembangunan suatu struktur di
lepas pantai ataupun tengah laut.
BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dilakukan pada beton mutu 25 MPa, yang
selanjutnya dilakukan curing dengan air laut dan tawar.
2. Air laut yang digunakan adalah air laut dengan kadar 50%
dan 100%.
3. Spesimen yang diteliti adalah silinder dengan ukuran
diameter 11 cm dan tinggi 22 cm.

Latar belakang
Alur Pekerjaan

Tujuan dan
manfaat
Masalah
4. Pembuatan sampel dan pengujian kuat tekan beton
Tinjauan

Batasan
Pustaka

dilakukan di Laboratorium Material dan Struktur, Jurusan


Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas.
5. Studi merujuk berdasarkan SNI-7656-2012 dengan acuan
ASTM (American Society for Testing and Material).
6. Pengujian kuat tekan beton menggunakan Universal Testing
Machine (UTM).
7. Acuan yang digunakan dalam pengujian adalah ASTM
(American Society for Testing and Material).
8. Jumlah benda uji yang akan dibuat 24 buah.
TINJAUAN PUSTAKA
A. BETON
Menurut SNI 03 – 2847 – 2002, beton adalah bahan
yangdidapat dengan mencampurkan semen portland atau semen hidrolik
yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa
bahan tambahan yang membentuk masa padat.

Latar Belakang
Alur Pekerjaan

Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

dan
manfaat
• Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat

Tinjauan

Masalah
Batasan
Pustaka

Tujuan
digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang sudah
ditetapkan.
• Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif) dan
air.
• Cara mencampur komponen.
• Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).
• Tempat perawatan dan ketelitian pekerjaan perawatan.
• Umur beton, dan
• Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton.
TINJAUAN PUSTAKA
B. AIR UNTUK PENCAMPURAN BETON
Air dalam campuran beton menyebabkan terjadinya proses
hidrasi dengan semen. Jumlah air yang berlebihan akan menurunkan
kekuatan beton. Namun air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses
hidrasi yang tidak merata.

Latar Belakang
Alur Pekerjaan

Dalam pemakaian air untuk beton sebaiknya memenuhi persyaratan

dan
manfaat
Tinjauan

Masalah
sebagai berikut ini (Tjokrodimuljo, 1992):

Batasan
Pustaka

Tujuan
1. Tidak mengandung organik (benda melayang lainnya) lebih dari 2
gram/liter.
2. Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam,
zat organik, dll) lebih dari 15 gram/liter.
3. Tidak mengandung klorida (Cl) lebih dari 0,5 gram/liter.
4. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.
TINJAUAN PUSTAKA
C. PERAWATAN BETON
Perawatan Beton atau curing adalah perlakuan khusus pada
beton yang bertujuan untuk menjaga agar beton tidak cepat kehilangan
air dan sebagai tindakan menjaga kelembaban/suhu beton sehingga
beton dapat mencapai mutu beton yang diinginkan.

Latar Belakang
Alur Pekerjaan

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat beton yaitu

dan
manfaat
Tinjauan

Masalah
dengan merendamnya dengan air tawar, menyiram beton dengan air

Batasan
Pustaka

Tujuan
tawar, ataupun menempelkan handuk atau karung goni basah pada beton
yang baru mengeras. Tapi beberapa cara diatas akan cukup sulit
dilakukan apabila membangun suatu struktur yang berada di tepi pantai
maupun tengah laut, karena apabila dilakukan perawatan dengan air
tawar, maka akan bercampur dengan air laut.
TINJAUAN PUSTAKA
KANDUNGAN AIR LAUT

Air laut sendiri mengandung 3,5% garam-garaman yang


dapat menggerogoti kekuatan dan keawetan beton. Garam-garaman
utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium

Latar Belakang
Alur Pekerjaan

(31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan

dan
manfaat
Tinjauan

Masalah
sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak,

Batasan
Pustaka

Tujuan
strontium dan florida (Hidayat, 2011:3). Kandungan klorida (Cl) yang
yang begitu tinggi pada air laut merupakan garam yang bersifat
agresif terhadap bahan lain, termasuk beton.
Kerusakan dapat terjadi pada beton akibat reaksi antara air
laut yang agresif yang terpenetrasi ke dalam beton dengan
senyawa-senyawa di dalam beton yang mengakibatkan beton
kehilangan sebagian massa, kehilangan kekuatan dan kekakuannya serta
mempercepat proses pelapukan.
METODA DAN PROSEDUR PELAKSANAAN
TAHAP 1 ( PERSIAPAN )
1. Persiapan material dan perlengkapan yang akan digunakan
2. Pengujian material yang akan digunakan, dan perhitungan JMF

TAHAP 2 ( PEMBUATAN BENDA UJI )


Alur Pekerjaan

1. Memasukkan agregat kasar dan halus ke dalam molen pengaduk

pelaksanaan

Tujuan dan

about
Proyek
manfaat
2. Menambahkan semen ke dalam pengaduk

Metoda
3. Menambahkan air secara perlahan
4. Pengujian slump sampai kriteria slump terpenuhi
5. Memasukkan adonan beton kedalam bekisting
6. Diamkan selama ±24 jam sampai beton mengeras
7. Melakukan perawatn untuk beton
8. Melakukan uji tekan

TAHAP 3 ( PENGOLAHAN DATA )


1. Membuat analisa data dari hasil uji tekan beton
2. Penarikan kesimpulan
ALUR PEKERJAAN
Mulai 1

Persiapan Alat
Studi Literatur

Alur Pekerjaan
Pembuatan Benda Uji :

pelaksanaan

Tujuan dan

about
Proyek
manfaat
 Pembuatan adukan beton

Metoda
Persiapan Bahan
dengan molen
 Pembuatan benda uji
silinder
 Pengecoran benda uji

Pemeriksaan Kadar Garam


Pemeriksaan Agregat
untuk Perawatan Beton

Perawatan dengan Air Laut

1 O
ALUR PEKERJAAN
O

Pengujian Kuat Tekan Beton

services
pelaksanaan

Tujuan dan

about
Proyek
manfaat
Metoda
Ana

Pembahasan dan Analisis :


 Perbandingan grafik kuat tekan beton
antara beton curing air tawar dan air laut
mutu beton fc’ 25 MPa

Kesimpulan dan Saran

Selesai

TERIMA KASIH

Thank You
Latar belakang

Anda mungkin juga menyukai