BAB I
PENDAHULUAN
a. Turap kayu
Dibuat dari papan ukuran tebal 3,5-5 cm dan lebarnya berkisar
25-30 cm. Umumnya dipakai sementara, tetapi dapat juga dibuat
permanen bila konstruksi berada di bawah muka air atau diawetkan
dengan zat-zat khusus. Kerugiannya ialah :
- Panjangnya terbatas
- Sulit dipancang terutama pada tanah keras
- Tidak tahan lama
b. Turap beton
Turap beton jarang dipakai karena kesulitan pembawaan dan
pemancangannya. Umumnya dicetak terlebih dahulu berupa plat lebar
dengan tepi-tepinya dibentuk sebagai alur dan lidah.
c. Turap baja
Turap jenis ini paling umum dipakai karena banyak segi
keuntungannya, antara lain :
- Mudah dipancang sekalipun pada tanah yang keras
- Relatif ringan
- Lebih awet
- Mudah disambung (dapat dibuat panjang sesuai kebutuhan)
- Dapat digunakan berkali-kali
Dimana :
(dredge line). Berdasarkan hal ini terdapat dua macam metode konstruksi
dinding turap, yaitu :
a. Struktur urugan (backfilled structure)
b. Struktur galian (dredged structure)
BAB II
DINDING TURAP KANTILEVER
tanah lateral efektif saja. Pada Zona A, tekanan lateral hanyalah tekanan tanah
aktif saja yang berasal dari tanah sebelah di atas garis galian. Sementara pada
Zona B, oleh karena pelenturan dinding di daerah ini, maka bekerja tekanan
tanah lateral aktif dari bagian tanah sebelah atas garis galian dan tekanan tanah
pasif di bawah garis galian di sebelah air. Kondisi pada Zona B ini akan
berkebalikan dengan Zona C, yaitu di bawah titik rotasi O. Distribusi tekanan
tanah bersih ditunjukkan pada Gambar 2.1.(a)., namun untuk penyederhanaan
biasanya Gambar 2.1.(b). akan digunakan dalam perencanaan.
p1 = 𝛾.L1.Ka (1)
Dimana:
Gambar 2.4. Dinding Turap Kantilever dengan Muka Air Tanah pada
Pasir
Perlu dicatat bahwa pada kedalaman garis galian, tekanan hidrostatik dari
kedua arah dinding adalah sama dan oleh karena itu akan saling
menghilangkan.
Dimana:
Dimana: L = L1 + L2
𝑃2
atau (z – L) = L3 = (6)
𝛾′(𝐾𝑝−𝐾𝑎)
Pada dasar dinding turap, tekanan pasif (pp) bekerja dari kanan ke kiri
dan tekanan aktif bekerja dari kiri ke kanan, sehingga pada z = L + D
pa = γ’.D.Ka (9)
Dimana :
D = L3 + L4 (12)
Dimana :
(15)
(16)
Dimana :
(17)
(18)
(19)
(20)
2.1.1. Prosedur menentukan diagram tekanan
Dimana dinding turap kantilever (cantilever sheet pile wall)
direncanakan untuk mampu menahan tegangan efektif dan
tegangan hidrostatik (perbedaan tinggi muka air).
Berdasarkan teori yang diberikan sebelumnya, berikut ini
adalah langkah-langkah prosedur untuk menentukan diagram
tekanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan kedalaman
pemancangan dinding turap kantilever dengan muka air tanah
pada tanah pasir berdasarkan buku Braja M.Das, yaitu :
1. Ka = tan² (45o – ϕ/2) (21)
Kp = tan² (45o + ϕ/2) (22)
Beberapa perencana biasanya menggunakan faktor keamanan
dalam menentukan koefisien tekanan tanah pasif dimana
faktor keamanan (FK) = 1,5 – 2,0.
2. p1 = γ.L1.Ka
p2 = (γ.L1 + γ’.L2).Ka
Dimana: γ’ = γ sat - γ w
3. L3 = z – L
4. P = gaya luar
P = ½.p1.L1 + p1.L2 + ½ .(p2 – p1).L2 + ½ .p2.L3 (23)
5. Diambil pada titik E
(24)
6. p5 = (γ.L1 + γ ‘.L2).Kp + γ‘.L3.(Kp - Ka)
7.
8.
Dengan cara trial and error dalam menghitung L4
9. p4 = pp – pa = p5 + γ’.L4.(Kp – Ka)
10. p3 = L4.(Kp – Ka).γ’
11. Gaya horisontal = 0 maka P – ½ .p3.L4 + ½ .L5.(p3 + p4) = 0,
baru z’ (dengan titik asal pada E) untuk gaya geser sama dengan
nol berlaku :
P = ½ .(z’)2.(Kp – Ka).γ’ , atau
(25)
Sekali titik dimana gaya geser sama dengan nol dapat
ditentukan F’’ pada Gambar 2.4.(a), maka besarnya momen
maksimum dapat diperoleh :
Mmax = P.( z + z’) – [½ . ’.z’ 2.(Kp – Ka)].(1/3 . z’) (26)
Ukuran profil dinding turap yang dibutuhkan kemudian
dapat dibuat dengan mengacu kepada tegangan lentur izin bahan
Dimana :
1. Ka = tan2(45° – ϕ/2)
Kp = tan2(45° + ϕ/2)
Beberapa perencana biasanya menggunakan faktor
keamanan dalam menentukan koefisien tekanan tanah
pasif dimana faktor keamanan (FK) = 1,5 – 2,0.
2. p2 = γ.L.Ka (28)
3.
4. P = gaya luar
P = ½.p2.L + ½.p2.L3 (29)
5. Diambil pada titik E
(30)
7. (32)
(33)
(34)
(35)
8. (36)
Dengan cara trial and error untuk menghitung L4.
9. p4 = pp – pa = p5 + γ.L4.(Kp – Ka) (37)
10. p3 = L4.(Kp – Ka).γ (38)
11. (39)
12. Maka diagram distribusi tekanan dengan mudah
dapat digambarkan.
13. Mengadopsi axis z’ baru pada titik E untuk geser = 0
2. Kedalaman pemancangan :
(42)
3. (43)
4. (44)
5. (45)
Gambar 2.7. Dinding turap kantilever dengan muka air tanah pada
tanah lempung
Pada kedalaman z yang lebih besar dari L1 + L2 dan di atas titik rotasi
(titik O pada Gambar 2.1.(a), tekanan aktif (pa) dari kanan ke kiri dapat
dinyatakan dengan,
Dengan cara yang sama, tekanan pasif (pp) dari kiri ke kanan dapat
dinyatakan sebagai :
Dimana :
Pada dasar dinding turap, tekanan pasif dari kanan ke kiri adalah :
Dengan cara yang sama, tekanan aktif dari kiri ke kanan adalah :
(52)
(53)
Dimana: z1 = jarak dari pusat tekanan pada diagram ACDE diukur dari
permukaan garis galian.
(54)
P1 – p6.z’ = 0
Atau
(55)
(56)
P1 = ½ .L.p2 = ½ .γ.L².Ka
4. Menentukan harga D teoritis :
9.
10.
Dimensi minimum dinding turap ditentukan
berdasarkan section modulus sheet pile.
Dimana : S = section modulus dari sheet pile
𝜎all = tegangan lentur dari sheet pile
11. Menentukan kedalaman teoritis D = L3 + L4.
Kedalaman aktual pemancangan dinding turap dapat
ditentukan dengan menaikkan besaran kedalaman
teoritis sebesar 40% – 60%.
D = .........
daerah tinggi titik aktif titik pasif luasan titik berat jarak ke C Momen ke C
(m) ton/m2 ton/m2 t/m m m tm
I
II
BAB III
DINDING TURAP BERJANGKAR
Cara analisa adalah berdasarkan keadaaan dan sifat tumpuan pada bagian
bawah pemancangan yang dapat bersifat jepit atau tumpuan. Oleh sebab itu
terdapat dua metode :
Gambar 3.1. Variasi defleksi dan momen pada dinding turap berjangkar
dengan metode perletakan bebas
atau
(z – L) = L3 =
Atau
(6)
(8)
F = P1 – p6 . D (10)
Dimana:
(11)
Gambar 3.4. Variasi defleksi dan momen pada dinding turap berjangkar
dengan metode perletakan jepit
BAB IV
DIMENSI TURAP
𝑀𝑚𝑎𝑥
𝑠=
𝜎̅
Catatan :