Anda di halaman 1dari 7

NAMA

: GINA ELDIA

NO. BP

: 1310922030

1.
a. Mengapa perencanaan tikungan full circle perlu dibatasi
dengan penggunaan jari-jari (R) minimum ?
Karena pada tikungan full circle, untuk mencari jari-jari
minimum (Rmin) sudah ditetapkan oleh SSPGJLK yaitu:
Rmin = Vr2/ 127 (emax*f)
Jari-jari tersebut ditentukan oleh kecepatan kendaraan.
Untuk tikungan full circle, jari-jari minimumnya biasanya
di sekitar 150 m. Hal ini untuk menghindari terjadinya
over lap.
bentuk ini digunakan hanya pada tikungan dengan radius
lengkung yang besar dan sudut tangent relatif kecil.
Karena pada tikungan tajam (lengkung dengan radius yang
kecil, dan butuh superelevasi besar) bentuk ini akan
menyebabkan perubahan kemiringan melintang yang besar
sehingga terkesan patah pada sisi luar.
b. Sebutkan 3 cara/metode untuk mengubah superelevasi
jalan di tikungan !
Metode mengubah superelevasi jalan di tikungan:
1. Memutar perkerasan terhadap sumbu tengah jalan.
2. Memutar perkerasan terhadap tepi dalam jalan.
3. Memutar perkerasan terhadap tepi luar jalan.
c. Ketika saya merancang sebuah jalan dengan Vr = 53
Km/Jam dengan kondisi lapangan yang hanya bisa
membuat tikungan dengan R = 63 m, maka saya akan

memilih tikungan full circle untuk kondisi lapangan seperti


itu. Disebabkan karena apabila saya memilih tikungan SCS
dan SS pada kondidi tersebut, kesempatan terjadi over lap
sangatlah besar dan dalam segi opersional sangat
menghabiskan banyak uang.
2.
Diketahui Data tikungan SCS:
- Vr = 63 Km/jam
- Sudut potong dua garis lurus () = 33
- Kondisi lapangan dengan Es harus 8 m
- Ls minimum
Ditanya:
a. Hitung data elemen (R, Ls, e, c, Lc, p, k, Ts, Es)
dengan R = 160 m
b. Gambar diagram superlevasi tikungan menggunakan
metode AASTHO
c. Hitung koefisien gesek di tengah jalan
d. Hitung kebebasan samping sesuai spesifikasi standar
untuk PGJLK
Jawab:
a. R = 160 m
Ls = 50 m
e = 10%
c = 33
s = 90/ * Ls/R
= 8.9524655549
c = 2*s
= 33 17.9049311
= 15.0950689
Lc = c/360*2R

= 0.0419307469*2R
= 42,1317352512
L = Lc + 2 Ls
= 142,1317352512
Xc = Ls - Ls/40R
= 50 - 50/40*160
= 49.87792969
k = Xc R sin s
= 49.87792969 160* sin 8.9524655549
= 25. 05624787
Yc = Ls/6*R
= 2.604166667
p = Yc R (1-coss)
= 2.604166667 160 (1-cos 8.9524655549)
= 0.655012075
Ts = (R+p) tan /2 + k
= 160.655012075 tan 16.5 + 25.05624787
= 72,64443046
Es = (R+p) sec /2 R
= 160.655012075 sec 16.5 160
= 7,554970092

b.
c. Karena gaya gesek (f) yang dihitung di titik tengah
spiral, maka:
f
= Vr/127*R
= 63/127*160
= 0.195324803
d. Jh = Vr/3.6*T + (Vr/3.6)/2gf
T = 2.5 detik (ketetapan)

f = 0.5 (ketetapan)
Jh = 77.25 m
E = R (1- cos (90*Jh/R))*0.5(Jh-L)*sin
(90*Jh/R)
= 4.639560766*3.257306064
= 15.11246942
3. Diketahui suatu perencanaan alinemen vertical dengan datadata:
-

Elevasi pada titik A (Sta 0 + 400) adalah +651 m


Elevasi pada titik PVI (Sta 1 + 200) adalah +751 m
Elevasi pada titik B (Sta 2 + 000) adalah +699 m
Lv min = 323 m

Ditanya:
a. Periksalah apakah Lv tersebut memenuhi syarat (Lv
> Lv min atau tidak!
b. Hitung tinggi rencana sumbu jalan pada Sta 0+930,
1+170 dan 1+430!
Jawab:
a. g1 = 4.68%
g2 = -1.13%
S = 350 m
A = -5.81%
Lv = 2S 3.98/A
= 700 + 68.502
= 768.502 m
Lv memenuhi syarat
b. Sta 0+930
Yp = (g1-g2)*X/200*L
= 0.0096228 m

Ev

= 670 m

Sta 1+170
Ev = 700 m
Sta 1+430
Ev = 714 m

4. Diketahui:
- a = 630 m
- b = 630 m
- c = 530 m
- Vr = 73 Km/jam
- Koefisien fiksi = 0.35

L = 0.92%
L = 0.65%
L = 0.00%

Ditanya:
a. Hitunglah jarak pandang henti, pada masing-masing
ruas jalan (a), (b) dan (c)
b. Hitunglah jarak pandang menyiap.

Jawab:
a.
a = 630 m

L = 0.92%

Jh = Vr/3.6*T + (Vr/3.6)/2gf
Keterangan :
T = waktu tanggapan, ditetapkan 2.5 detik
f = 0.35
Jh = 99.75 m

b.
D = d1 + d2 + d3 + d4
= 0.278 t1 (Vr m + (t1/2)) + 0.276 Vr t2 + (30100) + 2/3 d2
Keterangan:
m = 15 km/jam
t1 = 2.5 detik
t2 = 2 detik
= 879.561 +10.887 + -70 + 5.443
= 825.891 m
5. Jarak pandang adalah panjang bagian suatu jalan di depan
pengemudi yang masih dapat dilihat dengan jelas diukur dari
titik kedudukan pengemudi.
6. Jika pada suatu tikungan yang direncanakan dengan kecepatan
rencana 63 km/jam, jari-jari tikungan 530 m, memiliki
koefisien gesek dan superelevasi dilalui oleh kendaraan yang
mempunyai kecepatan 93 km/jam, maka kemungkinan
kendaraan untuk over lap dan keluar dari jalur sangatlah besar.
Maka dari itu agar kendaraan dapat melakukan
manuver/belok, perbesar jari-jari tikungan.

7. Cara mengubah supelevasi jalan di daerah tikungan yaitu:


1. Memutar perkerasan terhadap sumbu tengah jalan.
2. Memutar perkerasan terhadap tepi dalam jalan.
3. Memutar perkerasan terhadap tepi luar jalan.

a Profil sumbu (as jalan) sebagai sumbu putar


( umum dipakai di indonesia)
b Tepi dalam sebagai sumbu putar
c Tepi luar sebagai sumbu putar

Anda mungkin juga menyukai