MEKANIKA

REKAYASA IV
Oleh :
Soerjandani,PM
Dosen Fakultas Teknik-UWKS
Maksud dan Tujuan
Mempelajari konstruksi statis tidak tentu,
Memperkenalkan metode distribusi momen,
takabeya dan mutto
Memperkenalkan perhitungan garis pengaruh
utk konstruksi statis tidak tentu
Memperkenalkan program GRASP
Kompetensi
Mahasiswa dapat mengerti dan paham perbedaan
konstruksi statis tertentu dengan konstruksi statis
tidak tentu,
Mahasiswa dapat mengerti dan paham pentingnya
metode penyelesaian konstruksi statis tidak tertentu,
Mahasiswa dapat menghitung gaya-gaya dalam
konstruksi statis tidak tentu dengan menggunakan
beberapa metode.
Mahasiswa dapat menggunakan program GRASP
dengan baik, lancar dan cermat
Referensi
Distribution Method by Prof.Hardy Cross,
Takabeya Textbook by Prof.Takabeya,
Mekanika Teknik Statis Tidak Tentu oleh
Ferdinan Halim & FX.Gunawan,
Perhitungan Portal Bertingkat dengan Cara
Takabeya oleh Ir.Soetomo,HM,
Hand Out
Evaluasi
UTS 30% 40%
QUIZ - -
UAS 60% 60%
TUGAS 10% -
PRESENSI 75%TMR (DOSEN)
PRESENSI 75%TMD (MHS)
DISTRIBUSI MOMEN/CROSS
Beberapa Konstruksi STT
PRINSIP DISTRIBUSI MOMEN
Faktor Kekakuan (k)

L3 C
Mo m3

d3
D
m2
d1 d2
L2

m1
L1
B

A
Contoh Soal

Q = 1 t/m P=2t

A D
B

C
3 2 2

Cari momen batang dgn cara CROSS

Cara penyelesaian
Cari angka kekakuan masing-masing batang,
Cari faktor distribusi masing-masing batang,
Cari faktor induksi masing-masing batang,
Cari momen primer masing-masing batang,
Cari momen primer titik kumpul,
Distribusikan momen tsb, induksikan momen ke
batang yg bersangkutan dpt utk mendapatkan
momen perataan,
Momen akhir batang = M-primer batang + M-
perataan,
Kontrol Momen disetiap titik kumpul = 0
 Kekakuan masing-masing batang
3EI
k BA 1 EI
3
k BC
3EI
0.75 EI k (1 0.75 1) EI 2.75EI
4
4 EI
k BD 1 EI
4
 Faktor Distribusi titik B :

1EI
BA 0.364
2.75EI
BC
0.75EI
0.272 1 (OK!)
2.75 EI
1EI
BD 0.364
2.75EI
 Faktor Induksi = 0.5 utk batang prismatis
Momen Primer
Batang AB-BA

A B

1 1
M ql 2 1.32 1.125 tm - 1125 kg - m
8 8
Batang
BD-DB
B D
MBD MDB
1 1
M BD Pl 2.4 1 tm 1000 kg - m
8 8
1 1
M DB Pl 2.4 1 tm 1000 kg - m
8 8
Batang BC-CB
B
MBC
MBC = 0

C
Hasil M-distribupsi dikalikan 0.5 Dijumlah dan dikalikan fak.distribusi
 Free Body Diagram

P=2t
Q = 1 t/m

A B D
Rhb
1084.27 1054.20
973.06
Rvb2
Rvb1 30.34 Rvd
Ra

Ra= -359.923 t Rvb2= -21.285 t Rvd= -505.815 t

Rvb1= -362.923 t Rhb= -7.585 t

 Bidang Momen
Momen Primer Akibat
Pergoyangan
Akibat pergoyangan sebesar di titik B dititik A akan
timbul MA dan titik B timbul MB, dimana MA dan MB

Struktur jepit-jepit

C B
A

MA

MB
 A C
1/2
MA

C
MA/EI

1 MA 2
Q C L
6 EI
6 EI
MA 2
L
 Struktur Jepit-sendi
dengan cara yang sama diperoleh :

3EI
MA 2
L
Contoh
Diminta utk menentukan momen perataannya, dimana titik B terjadi
penurunan sebesar 1/24 cm,

C D
A
3EI B 10EI 2EI

12 m 24 m 12 m 3m

E=3000/144 kg/m2 dan I=1000 m4

 Angka Kekakuan

4 E (3I ) 3.1000 3
K AB
12 12 12
4 E (10 I ) 10.1000 10
K BC
24 24 24
4 E (2 I ) 2.1000 2
K CD
12 12 12

3 10 2
K AB : K BC : K CD : : 3:5: 2
12 24 12
 Faktor Distribusi
3 5
BA : BC : 0.375 : 0.625
8 8
5 2
CB : CD : 0.714 : 0.286
7 7
Momen Primer
6 E (3I )
M PAB 2
1085.1 kgm M PBA
12
6 E (10 I )
M PBC M PCB 2
904.2 kgm
24
M PCD M PDC 0
Hasil Perataan Momen
PORTAL BERGOYANG
Portal simetris dan beban simetris tidak akan menimbulkan pergoyangan, akan tetapi bila beban
dan portal tidak simetris akan menimbulkan pergoyangan

a a
E
C D D F
EI EI EI

EI EI EI EI
EI

A A B
B C
 Portal bergoyang

EI D
C

EI EI

A B

Titik C dan D berpindah/bertranslasi krn beban tdk simetris

Solusi
Jika portal tsb bergoyang maka :
Pastikan lagi apakah portal tsb bergoyang atau tidak.
Bila portal tsb bergoyang maka berikan pendel agar spy portal tsb tdk
bergoyang, dan pada kondisi spt ini disebut dgn fase 0,
Pada fase 0, selesaikan dgn cara Cross lalu dicari besarnya reaksi pendel
(R0)
Pendel dilepas satu persatu,kondipsi ini disebut dgn fase I
Saat pendel dilepas (fase I) maka akan terjadi pergoyangan sebesar dan
dihitung dgn cara Cross,
Hitung reaksi pendel fase I (RI) dalam x shg sama dengan RI.x
Sehubungan pendel tdk ada, maka
R0+RI.x = 0
Sehingga momen akhir adalah momen fase 0 + momen fase I. x

Mbatang = M0 + MI.x
Cara Mencari Pendel
Banyaknya pendel:

P = 2k (2j + 2s + r +n)
Dimana ;
P = jumlah pendel
K = jumlah titik kumpul
J = jumlah jepit
S = jumlah sendi
R = jumlah rol
N = jumlah batang
Untuk Pendel Banyak
Pendel 5

Pendel 4

Pendel 3
Pendel 2
Pendel 1

Akibat gaya-gaya yg tdk simetris atau gaya horipsontal maka

portal akan bergoyang, agar tdk terjadi pergoyangan diperlukan
pendel
Banyaknya pendel tergantung pd titik kumpul portal gara spy tdk
berpindah tempat
Pendel 1 dilepas

Pendel 5

Pendel 4

Pendel 3

Pendel 2

Pendel 1 dilepas kemudian diberi pergoyangan sebesar ,

muncul momen primer akibat pergoyangan
Pendel 2 dilepas

Pendel 5

Pendel 4

Pendel 3

Pendel 1

Pendel 2 dilepas kemudian diberi pergoyangan sebesar ,

muncul momen primer akibat pergoyangan
Pendel 3 dilepas

Pendel 5

Pendel 4

Pendel 2
Pendel 1

Pendel 3 dilepas kemudian diberi pergoyangan sebesar ,

muncul momen primer akibat pergoyangan
And so on
Reaksi-reaksi pendel
Pendel 1; R10+R11.x1+R12.x2+R13.x3+R14.x4+R15.x5=0
Pendel 2; R20+R21.x1+R22.x2+R23.x3+R24.x4+R25.x5=0
Pendel 3; R30+R31.x1+R32.x2+R33.x3+R34.x4+R35.x5=0
Pendel 4; R40+R41.x1+R42.x2+R43.x3+R44.x4+R45.x5=0
Pendel 5; R50+R51.x1+R52.x2+R53.x3+R54.x4+R55.x5=0
Akan diperoleh faktor pergoyangan x1,x2,x3,x4,x5
Sehingga momen akhir batang ;
M = Mo+M1.x1+M2.x2+M3.x3+M4.x4+M5.x5
 Dimana ;
M0 = momen fase 0
M1 = momen fase 1
M2 = momen fase 2
M3 = momen fase 3
M4 = momen fase 4
M5 = momen fase 5
Contoh

P=5t

B c
2EI

EI EI
6m

D
A 6m
2m

Selesaikan dengan cara CROSS

 Jumlah pendel adalah 1 buah
Kekakuan masing-masing batang
4 EI
K BA K AB 0.667 EI
6
4 E (2 I )
K BC K CB 1EI
8
3EI
K CD 0.5EI
6
 Faktor distribusi titik B
0.667 EI
BA 0.400
1.667 EI
1EI
BC 0.600
1.667 EI
1 (ok)

Faktor distribusi titik C

1EI
CB 0.667
1.5 EI
0.5EI
BC 0.333
1.5 EI
1 (ok)
 Faktor Induksi ; Fi=0.5
Momen-momen primer ;

P=5t

6m 2m

Pab 2 5.6.2 2
M P bc 2 2 1.875tm 1875 kgm
l 8
Pa 2b 5.6 2.2
M P cb 2 5.625tm 5625 kgm
l 82
 Perataan fase 0 (pendel dipasang)
Free Body Diagram Fase 0
P= 2 t

1754.44 1893.62
HB RC
HC
HB HC
1754.44 1893.62

875,961 HD
HA

Reaksi pendel; Rc = HB+ HC

 1754.44 875.96
HB 438.4 kg
6
1893.96
HC 315.66 kg
6
Reaksi pendel ; R0= HB + HC = -438.4 + 315.66 = -122.74 kg
 Pendel dilepas, beban luar dihilangkan dan
portal diberi pergoyangan sebesar

 Momen primer

6 EI
M pba M pab 2
0.167 EI
6
3EI
M pcd 2 0.083EI
6
M pba ; M pcd 0.167;0.083 1;0.5 1000 x;500 x
 Perataan momen fase 1
 Free Body Diagram 439.03
HB RC
632.467 HC
HB HC
632.467 439.03

816.91 HD
HA

Reaksi pendel; Rc = HB+ HC

 632.467 816.91
HB 241.56 x
6
463.03
HC 77.17 x
6
Reaksi pendel ; R01= HB+ HC= -241.56x + -77.17x = -318.73x
Jumlah rekasi pendel = 0
Rco + Rc1 = 0
-122.74 - 318.73x = 0
x = -2.6
(faktor koreksi pergoyangan)
 Momen akhir = Mo + MI.x
Free Body Diagram Akhir
P= 2t
3035.09
HB VC
VB 110.03 HC
HB HC
110.03 3035.09

1247.994
HA HD
 1247.994 110.03
HB 189.66 kg
6
3035.09
HC 505.484 kg
6

Please, get the momen, normal and shear force and so draw the
momen, normal and shear area like next page, Im sure you can
 Normal Area
(-)

(-) (-)
 Momen Area
 Shear Area
METODE TAKABEYA
Kelemahan Metode Distribusi momen (Cross)
1. Tidak praktis apabila digunakan utk portal
bertingkat banyak,
2. Mempunyai perataan momen yg banyak antara
lain fase 0 dan fase lainnya sesuai dgn jumlah
pendelnya,
3. Waktu penyelesaian yg cukup lama,
4. Perataan momen tdk berhenti pd rotasi tertentu,
5. Konsep perataan momen tidak mengenal
perputaran sudut
RUMUS DASAR
Teori Slope Deflections
Deformasi oleh gaya-gaya normal dan geser
diabaikan,
Hubungan antara balok dan kolom dianggap
kaku sempurna (jepit-jepit)
Perbandingan angka kekakuan, k =EI/L
 P

a b

A B

Ditinjau batang AB
A P
MA
EI
A
B

MB
L
 Besarnya Momen di A = MA ditentukan oleh
beberapa hal;
1. Titik A dan B pada keadaan tidak berpindah
2. Titik A berputar sebesar A
3. Titik B berputar sebesat B
4. Titik A terhadap titik B bergeser sejauh AB
Untuk menghitung 1,2,3,4 dpt digunakan bebarapa
cara spt :
Teori kerja virtual
Cara castigliano
Persamaan garis elastis
Momen Area method oleh MOHR
Momen Area Method

a b

A
B
MAB MBA

1. Titik A dan B pada keadaan tidak berpindah (tetap) :

Pab 2
M AB 2
l
2. Titik A berputar sebesar A dan M/EI sebagai
muatan (M , )
j j
MA
A A B

(Mi,i)
MB=-MA/2

MA/EI

MA/2EI

A
 Reaksi di A :

2 MA 1 MA l
A l
3 2 EI 3 2 EI 2
1 MA
A l
4 EI
1 MA
RA A
4 k
M A 4k A
4 EI
MA A
L
3. Titik B berputar sebesar B dimana M/EI
sebagai muatan : (M , )
j j
MA
A A B

(Mi,i)
MB=2MA

MA/EI

2MA/EI

B
 Reaksi di A :
2 MA 1 MA
B l l
3 2 EI 3 2 EI
1 MA
B l
2 EI
1 MA
RB B
2 k
M A 2k B
2 EI
MA B
L
4. Titik A thd titik B bergeser sejauh AB dan M/EI
sebagai muatan :
MA B
A
AB

MB=MA
MA/EI

Q1 MA/EI

Q2

MB=AB
 Reaksi di B :
MA 2 MA 2
AB l l. l
2 EI 3 2 EI 3
1 MA
AB l.l
6 EI
1 M A .l
M B AB
6 k
AB AB
M A 6k dan jika R maka :
l l
M A 6kR
 Sehingga dgn penggabungan 1,2,3 dan 4 diperoleh :
M A 4 A k 2 B k 6kR M AB
M A k (2(2 A ) (2 B ) (6 R) M AB
_
M A k (2ma mb m ab ) M AB

dimana :
EI
k dan ;
l
ma momen parsiil akibat rotasi A
mb momen parsiil akibat rotasi B
_
m ab momen parsiil akibat pergeseran ab
mab momen primer pd batang ab
PORTAL DGN TITIK KUMPUL TETAP
_
Portal tdk bergoyang dan m ab = 0 yg ada
hanya rotasi ma dan mb

kac

d kad a kab b
kae
e
 K ab
k ab
K
K ac
k ac
K K = konstanta kekakuan yg dpt diambil
K ad sebarang
k ad
K
K ae
k ae
K
 Kita tinjau titik kumpul a dimana momen-
momen hrs stabil ;
M ab k ab (2ma mb ) M pab
M ac k ac (2ma mc ) M pac
M ad k ad (2ma md ) M pad
M ae k ae (2ma me ) M pae
M a 0
Keseimbangan pada titik kumpul a ;
M ab M ac M ad M ae 0
Maka :

ma 2(k ab k ac k ad k ae ) (k ab mb k ac mac k ad md k ae me ) (mab mac mad mae ) 0

atau
ma a a ( k ab )mb ( k ac )mc (k ad )md (k ae )me
atau

ma ma ( ab )mb ( ac )mc ( ad )md ( ae )me

0

Dimana :
 Dimana :

0 a
ma
a
k ab
ab
a
a 2(k ab k ac k ad k ae )
a (mab mac mad mae )
Analog untuk titik yg lain
 LANGKAH PEMBERESAN
MOMEN
Dengan mengambil model spt gbr
sebelumnya, dimana dimulai dari titik a shg
titik yg berseberangan dgn titik a belum terjadi
perputaran sudut shg,
b= c = d= e= 0 atau mb = mc = md = me = 0
maka titik kumpul di a :

a 0
ma ma
a
 Analog pd titik kumpul lainnya :
0 b
mb mb
b
0 c
mc mc
c
0 d
md md
d
0 e
me me
e
 Langkah I : substitusikan m(0) tsb pd titik a,
maka kita dptkan ma1
1 0 0 0 0 0
ma ma ( ab )mb ( ac )mc ( ad )md ( ae )me

Langkah II : bila pemberesan selesai kemudian

pindah ke titik b dgn mensubstitusikan harga
ma1 rotasi terakhir dan didptkan mb1 :
mb mb ( ba )ma ( bc )mc ( bd )md ( be )me
1 0 1 0 0 0
 Langkah III : bila pemberesan selesai
kemudian pindah ke titik c dgn
mensubstitusikan harga mb1 rotasi terakhir dan
didptkan mc1 :
mc mc ( cb )mb ( cd )md ( ce )md ( ca )ma
1 0 1 0 0 1

Langkah IV : bila pemberesan selesai

kemudian pindah ke titik d dgn
mensubstitusikan harga mc1 rotasi terakhir dan
didptkan md1 :
md md ( dc )mc ( de )me ( da )ma ( db )mb
1 0 1 0 1 1
 Dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh
harga mn (momen parsial ke-n) yg
KONVERGEN, shg besarnya momen akhir pd
titik a : n (n)
M ab k ab (2ma n
mb ) M ab
n (n)
M ac k ac (2ma mcn ) M ac
n (n)
M ad k ad (2ma mdn ) M ad
n (n)
M ae k ae (2ma men ) M ae
 Jumlah momen dititik kumpul 0 dan ada
selisih Ma mk Ma diratakan sesuai dgn
angka kekakuannya, yaitu :

n k ab
M ab M ab xM a
k ab k ac k ad k ae
Analog utk titik lainnya.
Contoh P2=4t P3=2t
P1=6t Q = 2 t/m
A D
EI E 2EI F EI

EI EI 6

B C
4 4 2
4 10 4

Hitung momen akhir batang dgn cara TAKABEYA

 Angka kekakuan
EI
k EA 0.125 EI
8
EI
k EB 0.167 EI
6
EI
k EF 0.20 EI k FE
10
EI
k FC 0.167 EI
6
EI
k FD 0.125 EI
8
dengan konstanta k EI maka :
k EA 0.125
k EB 0.167
k EF 0.20 k FE
k FC 0.125
k FD 0.125
 Momen primer
1
mEA m AE 6.8 6 tm 6000 kgm
8
1
mFE mEF 2.10 2 16.667 tm 16667 kgm
12
4.4.6 2 2.6.4 2
mFD 2
2
7.68 tm 7680 kgm
10 10
4.4.6 2 2.6.4 2
mDF 2
2
6.72 tm 6720 kgm
10 10
mEB mBE mFC mCF 0
 Menghitung (momen putar)
tE= mEA+mEB+mEF= 6000 + 0-16667 = -10667 kgm
tF= mFE+mFC+mFD= 16667 + 0-7680 = -8987 kgm

Menghitung =2k
E= 2(0.125+0.167+0.2) = 0.984
F= 2(0.20+0.167+0.1) = 0.934
 Menghitung =k/
EF =kEF / E= 0.2/0.984 = 0.203
FE =kFE / F= 0.2/0.934 = 0.214
Menghitung m0 =-/
mE0=- E/E =-(-10667/0.984)= 10840 kgm
mF0=- F/F =-(-8987/0.934)= 9622 kgm
Go to pemberesan momen parsial m yg
dimulai dari titik E
GRAPHICAL RAPID ANALYSIS
OF STRUCTURE PROGRAMS
Selanjutnya ke mata ajaran GRASP