Anda di halaman 1dari 19

Slope-Deflection

Portal
Prinsip Dasar
P1 P2
B q
C P1 P2
A
θB B MBD C MCE
θB θC A B

MAB MBA θB θC

q θC
B θ C
D B MDB
(a) Portal Kaku MBC MCB D MEC
E
E

MBC (b) Diagram free body batang


MCB
B C
MBA MCE
Kondisi joint B:
MBD
MBA + MBC + MBD = 0
Kondisi Joint C:
(b) Diagram free body (momem) nodal B dan C
MCB + MCE = 0
Prinsip Dasar
Untuk mendapatkan nilai-nilai M, maka dapat didekati dengan prinsip superposisi sbb:
P1 P2 P1 P2 θA1 θB1
θB
A B = +
θA MA’
MAB MBA MFAB MFBA

+
Kondisi geometri mengharuskan (pers 1&2): MB’
θA2 θB2
θA = -θA1 + θA2
θB = θB1 - θB2
Sedangkan berdasarkan prinsip superposisi maka (pers 3&4):
MAB = MFAB + MA’
MBA = MFBA + MB’
Selanjutnya nilai putaran sudut dapat dinyatakan dalam besaran momen yang
mengakibatkannya (pers 5-8):

M A' L M A' L
 A1 =  B1 =  A2 =
M B' L
B2 =
M B' L
3EI 6 EI 6 EI 3EI
Prinsip Dasar
Dengan mengetahui hubungan antara putaran sudut dan momen yang mengakibatkannya (atau sebaliknya),
maka nilai-nilai ini dapat disubstitusikan ke dalam persamaan 3 & 4 sehingga menghasilkan persamaan dasar
slope-deflection sbb:

2 EI
M AB = M FAB + (−2 A −  B )
L
2 EI
M BA = M FBA + (−2 B −  A )
L

Note: Dalam menyusun persamaan-persamaan tersebut perlu diingat bahwa momen berlawanan arah
jarum jam adalah positif; sedangkan putaran sudut searah jarum jam adalah positif.
Prosedur Perhitungan
1. Bagilah struktur kedalam elemen-elemen batang dengan kondisi tumpuan jepit-jepit.
2. Tentukan fixed end momen pada tiap-tiap elemen batang dengan memperhatikan kondisi
pembebanannya. Gunakan rumus berikut: P
q a b
A B A B
qL2 qL2 Pab 2 Pba 2
M FAB = M FBA = − M FAB = M FBA = −
12 12 L2 L2

3. Aplikasikan persamaan slope-deflection pada semua batang.


4. Buatlah persamaan simultan dengan rotasi-rotasi perletakan sebagai bilangan yang tidak diketahui.
Persamaan ini dibangun dengan menggunakan kondisi kesetimbangan pada joint (nodal).
5. Selesaikan persamaan simultan diatas untuk mendapatkan rotasi pada semua perletakan.
6. Substitusikan nilai rotasi-rotasi tersebut ke dalam persamaan slope-deflection dan hitung momen-
momen ujungnya.
7. Tentukan semua reaksi-reaksi dari stuktur statis tak tentu.
8. Gambarkan BMD, SFD dan NFD
Prinsip Dasar
P1 P2 P1 P2 θA1 θB1
Δ = +
θA MA’
MFAB MFBA

+
Δ MB’
θA2 θB2

M’FAB
M’FBA

6 EIR 6 EIR 
M ' FAB = ; M ' FBA = dan R =
L L L

R + →searah jarum jam


Prinsip Dasar
Dengan mengetahui hubungan antara putaran sudut, pergerakan perletakan dan momen yang
mengakibatkannya (atau sebaliknya), maka akan dihasilkan persamaan dasar slope-deflection sbb:

2 EI
M AB = M FAB + (−2 A −  B + 3R )
L
2 EI
M BA = M FBA + (−2 B −  A + 3R )
L

Note: Dalam menyusun persamaan-persamaan tersebut perlu diingat bahwa momen berlawanan arah
jarum jam adalah positif; sedangkan putaran sudut searah jarum jam adalah positif.
Portal Tak Bergoyang

(a) L L

(b)
Portal-portal ini merupakan contoh portal tak bergoyang (tidak mengalami
pergeseran horizontal). Pada contoh (a) kondisi perletakan mengekang
kemungkinan pergerakan horizontal, sementara pada contoh (b) pembebanan
yang simetris menyebabkan portal tersebut tidak bergerak secara horizontal.
Untuk portal-portal ini, persamaan slope-deflection serupa dengan balok
tanpa ada pergerakan perletakan:
2 EI
M AB = M FAB + (−2 A −  B )
L
Portal Bergoyang
Δ Δ Δ
A B C 
RAD = RBE =
H1
H2
P1 RCF 
RCF =
H1 RBE H2
RAD
F

D E
A HA HB
B C HC M AD + M DA
MAD HD =
MBE MCF H1

M BE + M EB
HE =
F HF H1
MFC
D HD E HE M CF + M FC
HF =
MDA MEB H2
Persamaan Slope-Deflection untuk batang horizontal:
2 EI
M AB = M FAB + (−2 A −  B )
L
Atau dapat dimodifikasi dengan menggunakaan kekakuan relatifnya:
M AB = M FAB + k AB (−2 A −  B )

Persamaan Slope-Deflection untuk batang vertikal:


2 EI
M AD = M FAD + (−2 A −  D + 3RAD )
L
Atau dapat dimodifikasi dengan menggunakaan kekakuan relatif dan
rotasi relatif:
M AD = M FAD + k AD (−2 A −  D + 3Rrel )

Mengingat adanya pergerakan horizontal ini menyebabkan ada tambahan


bilangan yang tidak diketahui (semula hanya Θ, sekarang ada R), maka
dibutuhkan satu persamaan lagi. Persamaan tambahan ini dapat diperoleh dari
kondisi geser (ΣFh=0), yaitu:
P1 − H D − H E − H F = 0
Prosedur Perhitungan
1. Tentukan fixed end momen masing-masing batang yang membentuk
portal.
2. Aplikasikan persamaan slope-deflection terhadap masing-masing batang
tersebut. Ingat: ada perbedaan persamaan antara batang horisontal
dengan batang vertikal!
3. Tuliskan kondisi joint dan kondisi geser yang harus dipenuhi.
4. Susun persamaan simultan dari kondisi joint dan kondisi geser tersebut.
5. Selesaikan persamaan simultan tersebut untuk mendapatkan nilai-nilai
Θ maupun R
6. Substitusikan nilai-nilai Θ maupun R yang diperoleh ke dalam persamaan
slope-deflection untuk mendapatkan momen ujung (MAB, ....)
7. Hitung semua reaksi dengan menggunakan bantuan diagram free-body.
8. Gambarkan BMD, SFD dan NFD
Portal Bergoyang (Bertingkat)
Δ1 Δ1 Δ1
P1 A B C

RAD RBE RCF H1

P2 D E F
Δ2 Δ2 Δ2
RFI H3
I
H2 REH
RDG
1 −  2
RAD = RBE = RCF =
H1
G H 2
RDG = REH =
H2
2
RFI =
H3
A HA HB
B C HC M AD + M DA
MAD HD =
MBE MCF H1

M BE + M EB
HE =
H1

D HD E HE M CF + M FC
F HF HF =
MDA MEB H1
MFC

D HD E HE HF M DG + M GD
F HG =
MDG MEH MFI H2

I HI M EH + M HE
MIF HH =
H2
G HG H HH
MGD MHE M FI + M IF
HI =
H3
P1
A B C

HD HE HF

P1 − H D − H E − H F = 0

P1
A B C

P2 D E F

HG HH HI

P1 + P2 − H G − H H − H I = 0
Persamaan Slope-Deflection untuk batang horizontal:
2 EI
M AB = M FAB + (−2 A −  B )
L
Atau dapat dimodifikasi dengan menggunakaan kekakuan relatifnya:
M AB = M FAB + k AB (−2 A −  B )

Persamaan Slope-Deflection untuk batang vertikal:


2 EI
M AD = M FAD + (−2 A −  D + 3RAD )
L
Atau dapat dimodifikasi dengan menggunakaan kekakuan relatif dan
rotasi relatif:

M AD = M FAD + k AD (−2 A −  D + 3Rrel )


Prosedur Perhitungan
1. Tentukan fixed end momen masing-masing batang yang membentuk
portal.
2. Aplikasikan persamaan slope-deflection terhadap masing-masing batang
tersebut. Ingat: ada perbedaan persamaan antara batang horisontal
dengan batang vertikal!
3. Tuliskan kondisi joint dan kondisi geser yang harus dipenuhi.
4. Susun persamaan simultan dari kondisi joint dan kondisi geser tersebut.
5. Selesaikan persamaan simultan tersebut untuk mendapatkan nilai-nilai
Θ maupun R
6. Substitusikan nilai-nilai Θ maupun R yang diperoleh ke dalam persamaan
slope-deflection untuk mendapatkan momen ujung (MAB, ....)
7. Hitung semua reaksi dengan menggunakan bantuan diagram free-body.
8. Gambarkan BMD, SFD dan NFD
Portal Bergoyang
(akibat pergerakan perletakan)
Δ3 Δ3 Δ3
A A’ B Δ2 C C’ 2
RAB =
B’ LAB

RBC =− 2
LBC
α
F 3
RAD = −
D Δ1 LAD
 − 1
E Δ2 RBE = 3
LBE
E’
3
Portal ini mengalami pergerakan perletakan di D dan E. Pada RCF =
LCF
perletakan D terjadi rotasi sebesar α radian dan pada
perletakan E terjadi pergeseran horizontal sebesar Δ1 dan
pergeseran vertikal sebesar Δ2. Sebagai akibat pergerakan
perletakan-perletakan ini, maka joint A dan C bergeser
horizontal sebesar Δ3 dan joint B bergeser horizontal dan
vertikal masing-masing sebesar Δ3 dan Δ2 .
Persamaan Slope-Deflection yang berlaku untuk masing-masing
batang adalah:
2 EI
M AD = M FAD + (−2 A −  D + 3RAD )
L

Persamaan yang dibangun untuk menyelesaikan persoalan ini selain


disusun dari kondisi joint, juga diperoleh dari kondisi geser sebagai
berikut:
HD + HE + HF = 0
M AD + M DA M BE + M EB M CF + M FC
+ + =0
LAD LBE LCF

Note:
Nilai R pada persamaan slope-deflection sebagian sudah dapat
diketahui, sebagian lain harus dicari.
Dalam kasus portal diatas: RAB dan RBC sudah diketahui nilainya karena
Δ2 sudah ditentukan, sedangkan RAD, RBE dan RCF harus dicari karena
Δ3 belum diketahui. Nilai R yang belum diketahui ini dapat dinyatakan
dengan nilai Δ3 sehingga bilangan yang harus dicari berubah dari R
menjadi Δ3.
Prosedur Perhitungan
1. Tentukan fixed end momen masing-masing batang yang membentuk
portal (sama dengan nol bila tidak ada gaya luar yang bekerja pada
portal).
2. Aplikasikan persamaan slope-deflection terhadap masing-masing batang
tersebut. Ingat dalam persamaan slope-deflection ini, ada yang
mengandung nilai R yang belum diketahui dan ada pula nilai R yang
sudah dapat ditentukan. Nilai R yang belum diketahui dapat dinyatakan
dengan nilai Δ sehingga bilangan yang harus dicari berubah dari R
menjadi Δ.
3. Tuliskan kondisi joint dan kondisi geser yang harus dipenuhi.
4. Susun persamaan simultan dari kondisi joint dan kondisi geser tersebut.
5. Selesaikan persamaan simultan tersebut untuk mendapatkan nilai-nilai
Θ maupun Δ yang belum diketahui.
6. Substitusikan nilai-nilai Θ maupun Δ yang diperoleh ke dalam persamaan
slope-deflection untuk mendapatkan momen ujung (MAB, ....)
7. Hitung semua reaksi dengan menggunakan bantuan diagram free-body.
8. Gambarkan BMD, SFD dan NFD

Anda mungkin juga menyukai