Anda di halaman 1dari 63

Direct Design Method/DDM

Metode Perencanaan Langsung


(Direct Design Method/DDM)
• Metode Desain Langsung
• Metode desain langsung menggunakan pendekatan koefisien momen untuk menghitung moment-
moment positif dan negative pada pelat.
• Metode ini merupakan metode yang paling sederhana namun memiliki batasan sebagai berikut.
• Batasan penggunaan DDM:
• Jumlah bentang minimum 3 bentang menerus di masing-masing arah (3 x 3 panel)
• Panel persegi dengan rasio bentang panjang/pendek <<2
• Bentang bersebelahan di masing-masing arah tidak boleh berbeda melebihi 1/3 bentang
terpanjang (di masing-masing arah).
• Kolom boleh menyimpang dari pola grid persegi maksimum hingga 0,1 kali bentang yang paralel
terhadap penyimpangan
• Beban yang diperhitungkan hanyalah akibat gravitasi saja
• Beban hidup layan (tak terfaktor) maksimum 2 x beban mati layan
Distribusi momen pada panel-panel Pelat
Perhitungan Momen Statis, Mo
Pelat diperlakukan sebagai rangkaian portal dua dimensi
dalam 2 arah.
Pelat tersebut melintang sejauh centreline pelat, ke kiri dan
ke kanan

Setiap bentang panel pada


portal, moment statis total

Dimana :
wu = beban terfaktor per luas area
l2 = lebar jalur ke arah transversal
ln = bentang bersih antar kolom
Kolom Eqivalen
Bentang bersih ln harus diukur dari muka ke muka kolom, kepala kolom atau dinding
(untuk pelat tanpa balok) atau diukur dari muka ke muka tumpuan balok (untuk pelat
dengan balok).

Tumpuan yang berbentuk kolom bundar atau polygon diperlakukan sebagai tumpuan
bujur sangkar ekuivalen seperti berikut.
Definition of clear span
Jalur Kolom dan Jalur Tengah

 Umumnya momen pada pelat bervariasi secara kontinu di sepanjang lebar pelat.
 Untuk mempermudah pemasangan tulangan, momen desain biasanya di rata-ratakan di
sepanjang lebar lajur kolom untuk pelat di sekitar kolom dan di rata-ratakan di sepanjang lebar
lajur tengah untuk pelat yang berada di antara lajur kolom.
 Jalur kolom, lebar lajur pada masing-masing sisi sumbu kolom adalah sama dengan nilai
terkecil dari 0,25 l2 dan 0,25l1.
 Lajur tengah adalah lebar lajur desain yang dibatasi dua lajur kolom yang bersebelahan
Definisi Jalur Kolom dan Jalur Tengah
(Arah Memendek)

lmax

Jalur tengah Jalur tengah


lmin

lmin/4 lmin/4 lmin/4 lmin/4

Jalur kolom
Definisi Jalur Kolom dan Jalur Tengah
(Arah Memanjang)
lmax

lmin/4 Jalur Kolom

Jalur tengah
lmin

lmin/4
Jalur Kolom
lmin/4
Pembagian Momen arah Longitudinal Mo
(Momen Positif dan Negatif pada panel)
Pada metode desain langsung, moment static total Mo, di distribusikan dalam arah longitudinal menjadi memen
positif dan negatif

• Pada DDM, Mo dibagi menjadi momen positif dan momen negatif pada panel
• Untuk Bentang Interior, 65% Mo dialokasikan untuk daerah momen negatif, dan 35% dialokasikan untuk
daerah momen positif
• Sedangkan untuk Bentang eksterior mengacu pada tabel SNI03 tabel 13
Panel Eksterior
Pembagian momen negative dan positif pada panel eksterior dapat mengacu pada gambar dan
table di bawah

Bending moment in a fixed-end beam

Moment positif dan negative


pada panel eksterior dengan
tumpuan ujung sendi
Koefisien momen plat panel eksterior dan interior
Pembagian Momen negatif dan positif pada panel untuk bentang eksterior
(SNI 03 Tabel 13)

Tepi Pelat Pelat tanpa balok Tepi


Eksterior dengan eksterior
tidak balok di Tanpa Dengan terkekang
terkekang keempat balok tepi balok tepi penuh
sisinya
Momen 0.75 0.7 0.7 0.7 0.65
negatif
terfaktor
interior
Momen 0.63 0.57 0.52 0.5 0.35
positif
terfaktor
Momen 0 0.16 0.26 0.3 0.65
negatif
terfaktor
eksterior
Distribusi Momen pada Jalur
Kolom dan Jalur Tengah

• Setelah diketahui M+ dan M-, maka selanjutnya masing-masing


momen tersebut dibagi kedalam jalur kolom dan jalur tengah :
menurut aspek ratio panel (l2/l1);
kekakuan relatif balok ,α1 (jika ada);
dan kekakuan torsi balok tepi, βt (pada bentang eksterior)
Distribusi momen arah transversal
(momen pada lajur kolom)

• Pembagian momen longitudinal yang dihitung sebelumnya (momen positif


dan negative pada panel) pada dasarnya bekerja di keseluruhan lebar
portal, yang terdiri atas lebar dua buah setengah lajur kolom dan dua buah
setengah lajur tengah.

• SNI beton mengatur pembagian momen-momen panel (momen negative


eksterior, momen negative interior dan momen positif) ke arah transversal
yang harus diberikan pada lajur kolom dan lajur tengah.
Pembagian Momen Negatif Terfaktor Interior
pada Jalur Kolom

l2/l1 0.5 1.0 2.0


α1 l2/l1 = 0 75% 75% 75%

α1 l2/l1 ≥ 1.0 90% 75% 45%


Pembagian Momen Negatif Terfaktor Eksterior
pada Jalur Kolom

l2/l1 0.5 1.0 2.0

(α1 l2/l1) = 0 βt = 0 100% 100% 100%


βt ≥ 2 .5 75% 75% 75%
(α1 l2/l1 )≥ 1.0 βt = 0 100% 100% 100%

βt ≥ 2.5 90% 75% 45%


Pembagian Momen Positif Terfaktor
pada lajur kolom

l2/l1 0.5 1.0 2.0

(α1 l2/l1) = 0 60% 60% 60%

(α1 l2/l1 )≥ 1.0 90% 75% 45%


Width of the equivalent rigid frame
(equal spans in this figure) and distribution of
moments in flat plates,
flat slabs, and waffle slabs with no beams.
Perhitungan βt

Dimana : C = konstanta torsi balok tepi


𝒙 𝒙𝟑 𝒚
𝑪=𝜮 𝟏 − 𝟎. 𝟔𝟑 ; 𝒙 < 𝒚 𝒅𝒊𝒄𝒂𝒓𝒊 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒄 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
𝒚 𝟑

y1

x1 x1
y2
y2 y1

x2
x2
Momen terfaktor pada balok
Balok interior pada pelat dua arah pada prinsipnya menahan sebagian momen lajur kolom di tambah
dengan momen akibat beban yang bekerja langsung pada balok. Balok yang berada di antara tumpuan
harus direncanakan mampu memikul 85% momen lajur kolom bila (α1.L2/L1)≥1,0

Percentage of Moments in Two-Way Interior Slabs without Beams (α1=0)

Untuk nilai (α1.L2/L1) diantara 1,0 dan nol, nilai momen lajur kolom yang dipikul balok dapat
diperoleh dari interpolasi linear antara 85% dan nol. Bagian +Mu dan –Mu yang tidak ditahan oleh
balok harus diberikan pada pelat di lajur kolom yang sama
Transfer momen pada kolom
Kolom Eksterior
SNI beton mensyaratkan bahwa momen yang di transfer dari pelat lantai ke kolom tepi adalah 0,3.Mo. Momen
ini nantinya diperlukan untuk merencananakan hubungan pelat-kolom dalam menstranfer tegangan geser
akibat transfer momen tersebut. Momen ini selanjutnya akan ditahan oleh kolom-kolom di atas dan di bawah
pelat yang ditinjau, yang pembagiannya sesuai dengan perbandingan kekakuan kolom-kolom tersebut yaitu
4EI/L

Kolom Interior
Untuk kolom interior, besarnya momen yang diperlukan untuk mendesain hubungan pelat-kolom untuk transfer
momen ditentukan berdasarkan momen unbalanced. Momen ini dihitung dengan mengasumsikan bahwa
bentang terpanjang di sebelah kolom yang ditinjau, dibebani dengan beban mati dan ½ beban hidup,
sedangkan bentang pendek hanya memikul beban mati saja. Sehingga momen negative unbalanced pada
hubungan pelat-kolom interior adalah ;
Berdasarkan SNI Beton persamaan momen di atas disederhanakan mejadi

Momen ini untuk selanjutnya ditahan oleh kolom-kolom interior di atas dan di bawah hubungan pelat-kolom
yang ditinjau, dengan pembagian sesuai dengan perbandingan kekakuan kolom-kolom tersebut.

Penulangan Lentur
Setelah semua moment lentur pada lajur kolom dan lajur tengah ditetapkan maka tulangan dapat dihitung
untuk momen positif dan negative di masing-masing lajur sebagai berikut.
Gambar 13.3.8 –
Perpanjangan minimum
untuk tulangan pada
slab tanpa balok.
(Lihat 12.11.1 untuk
perpanjangan tulangan
ke dalam tumpuan)
Contoh 1.
l2/l1 0.5 1.0 2.0
α1 l2/l1 75% 75% 75%
=0
α1 l2/l1 90% 75% 45%
≥ 1.0
l2/l1 0.5 1.0 2.0

(α1 l2/l1) = 0 60% 60% 60%

(α1 l2/l1 )≥ 1.0 90% 75% 45%


l2/l1 0.5 1.0 2.0

(α1 l2/l1) = 0 βt = 0 100 100% 100%


%
βt ≥ 2 75% 75% 75%
.5
(α1 l2/l1 )≥ βt = 0 100 100% 100%
1.0 %

βt ≥ 90% 75% 45%


2.5
Perencanaan Pelat Dua Arah,
bilamana terdapat balok interior

• Langkah Perencanaan hampir sama :


 Hitung M0
 Distribusikan M0 ke daerah Momen positif dan
momen negatif
 Distribusikan M+ dan M- ke jalur kolom dan jalur
tengah
 Distribusikan Momen pada jalur kolom ke balok
dan pelat
Distribusi Momen bilamana
terdapat balok interior

• Jika terdapat balok pada jalur kolom (yang sejajr


dengan jalur kolom tersebut), maka sebagian
dari momen pada jalur kolom tersebut
dialokasikan pada balok dengan aturan :
-(α1 l2/l1) = 0  Momen yang diterima balok = 0%
Momen yang diterima pelat = 100%

- (α1 l2/l1 )≥ 1.0  Momen yang diterima balok = 85%


Momen yang diterima pelat = 15%
Contoh soal :
Sistem flat plate

• Perhitungan Momen pada panel eksterior dari suatu sistem flat


plate (tanpa sistem balok)

• Diketahui : wu = 12 kN/m2, tebal pelat 200mm, ukuran balok


300x400 mm. Hitunglah momen pada jalur kolom dan jalur
tengah pada bentang BE!
Penentuan Jalur Kolom dan Jalur tengah

L2=5750mm
l2=6 m l2=5.5m
400x400
D E F

Jalur
Kolom
6/2=3m 5.5/2=2.75m Ln = 6.125m
l1=6.5m
6/4=1.5m 5.5/4=1.375m

A B C
350x400 Balok tepi 300 x 400

Setengah jalur tengah


Perhitungan momen pada bentang BE

a. Hitung ln =6.5-0.5(0.35)-0.5(0.4)=6.125 m

b.Hitung M0,

c. Bagi M0 menjadi momen negatif dan positif sesuai tabel, kondisi “


pelat tanpa balok dengan balok tepi”, sehingga :
- Momen negatif interior = 0.7M0 = -226.5kNm
- Momen positif = 0.5M0 = +161.8kNm
- Momen negatif eksterior = 0.3M0 = -97.1 kNm
d. Selanjutnya momen-momen yang sudah didapatkan akan dibagi
kedalam jalur kolom dan setengah jalur tengah
Pembagian Momen negatif interior
• Nilai α1 l2/l1 = 0 karena tidak ada balok interior. Dengan
demikian :

- Momen negatif interior jalur kolom = 0.75 x -226.5 kNm = - 169.9kNm


= -169.9/(1.5+1.375) = -59.1kNm/m lebar jalur kolom

- Momen negatif interior jalur tengah = 226.5-169.9 = -56.6kNm


Momen ini dbagi ke masing-masing setengah jalur tengah
Pembagian Momen Negatif Interior

6m 5.5m
400x400
-56.6/2kNm -56.6/2kNm
-169.9kNm

l1=6.5m

350x400 Balok tepi 300 x 400


Pembagian Momen Positif
• Dari tabel, didapatkan :

- Momen positif jalur kolom = 0.6 x 161.8 = 97.1kNm


= 97.1kNm/(1.5+1.375)=33.8kNm/m lebar

- Momen positif jalur tengah = 161.8 - 97.1=64.7kNm


Pembagian Momen Positif
6m 5.5m
400x400
-56.6/2kNm -56.6/2kNm
-169.9kNm

64.7/2kNm 97.1kNm 64.7/2kNm


l1=6.5m

350x400 Balok tepi 300 x 400


Pembagian Momen Negatif Eksterior (1)
• Nilai α1 l2/l1 = 0 , karena tidak ada balok yang sejajar
dengan l1
• Perlu dihitung kontribusi kekakuan torsi balok tepi, βt
=0.273
500mm

200mm
400mm

200mm 200mm

300mm
300mm
Pembagian Momen Negatif Eksterior (2)

• Dengan interpolasi, besarnya momen negatif eksterior


yang masuk ke jalur kolom ialah
= 97.3% x (-97.1) = -94.5kNm
= -32.9kNm/m lebar jalur kolom

• Momen negatif eksterior jalur tengah


= 97.1 - 94.5 = -2.6kNm
Pembagian Momen Negatif Eksterior (3)
• Nilai C, dari gambar a) :
300 200
1 − 0.63𝑥 400 300 𝑥400 1 − 0.63𝑥 200 200 𝑥200
𝐶= +
3 3
= 2096.3𝑥10 𝑚𝑚

• Nilai C, dari Gambar b). = 1461.3 x 106 mm4


• Nilai C ambil yang terbesar = 2096.3 x 106 mm4
• Nilai Is = 5750 x 2003/12 = 3833.33 x 106 mm4
Pembagian Momen negatif eksterior

6m 5.5m
400x400
-56.6/2kNm -56.6/2kNm
-169.9kNm

64.7/2kNm 97.1kNm 64.7/2kNm


l1=6.5m

-2.6/2kNm -94.5kNm -2.6/2kNm

350x400 Balok tepi 300 x 400


Geser Pelat Dua Arah
Geser Pada Pelat dua arah
TANPA Balok Interior
• Untuk Pelat TANPA balok interior, perlu dicek terhadap dua tipe keruntuhan
geser:
– Geser satu arah
– Geser dua arah
failure
Geser Satu Arah
• Penampang kritis untuk geser satu arah ialah
sejarak d (tinggi efektif pelat) dari muka
perletakan atau dari muka drop panel atau dari
muka setiap perubahan ketebalan
• Perencanaan sama dengan perencanaan geser
untuk pelat satu arah

Lokasi penampang
kritis

d d
Geser Dua Arah
• Lokasi penampang kritis
untuk penampang
vertikal berjarak d/2 dari
sekeliling muka kolom
Tributary Area Geser Pelat Dua Arah TANPA balok interior

0.44ln 0.56ln 0.5ln 0.5ln


1 2 4
0.44ln d/2
d

Luas Tributary Luas Tributary untuk


0.56ln geser satu arah pada
untuk geser dua
arah kolom1 3 kolom 4

Luas Tributary untuk geser


0.5ln
dua arah kolom 3

0.5ln
d
5 Luas Tributary
untuk geser satu
arah kolom 1
Perencanaan Geser Dua Arah TANPA Transfer Momen

Dimana :
Vs biasanya diambil =0
βc= rasio sisi terpanjang/sisi terpendek kolom
αs = 40 untuk kolom interior
= 30 untuk kolom tepi
= 20 untuk kolom sudut
b0= panjang penampang kritis
Solusi bilamana ΦVc ≤ Vu

1. Mempertebal pelat lantai secara keseluruhan


2. Mempertebal pelat lantai di sekitar kolom dengan menggunakan drop panel
3. Memperbesar b0 dengan memperbesar ukuran kolom atau menambah cendawan
di sekitar kolom
4. Memberikan tulangan geser
Beberapa Bentuk Penulangan Geser
Geser Pelat Dua Arah Dengan Balok Interior

• Jika (α1 l2/l1 ≥ 0 ),maka semua gaya geser akan dipikul oleh
balok
• Jika (α1 l2/l1 ≤ 0 ),maka gaya geser yang dipikul balok adalah
α1 l2/l1 dikalikan tributary area. Sisa gesernya ditransfer oleh
pelat ke kolom melalui mekanisme geser dua arah
Geser Pelat Dua Arah Dengan Balok Interior

Tributary areas for computing shear in beams supporting two-way slabs.


Kombinasi Geser dan Transfer Momen pada
Pelat Dua Arah
Adanya momen “un-balanced” (tak-imbang) yang
dapat timbul akibat beban lateral atau beban
gravitasi yang tidak “balanced” menyebabkan
mekanisme transfer geser antara pelat dan kolom
menjadi kompleks
Kombinasi Geser dan Transfer Momen
pada Pelat Dua Arah
Perencanaan Geser dan Transfer Momen pada pelat dua arah

• SNI mengasumsikan tegangan geser total yang bekerja pada penampang kritis sejarak d/2 dari
muka kolom adalah PENJUMLAHAN dari teg.geser akibat Vu dan teg.geser akibat momen
unbalanced

Dimana :
Mu = momen unbalanced (Mu1-Mu2)
C=jarak sumbu pusat keliling geser ke titik dimana teg.
Geser dihitung
Jc = momen inersia polar keliling geser thd sumbu z-z
Transfer Momen unbalanced

• Seperti telah disebutkan pada slide sebelumnya, tegangan


geser akibat momen unbalanced sebagian ditransfer dari
pelat ke kolom sebesar [γv (Mu1-Mu2)], sedangkan sisanya
ditansfer melalui tegangan lentur pada pelat sebesar [γf (Mu1-
Mu2)]
Nilai γv dan γf

Dimana :
b1=lebar total penampang kritis yang diukur tegak lurus thd sumbu momen
b2=lebar total penampang kritis yang diukur sejajar sumbu momen
Perhitungan Jc untuk Kolom Interior

𝑑
𝑏 =𝐶 +2
2
𝑑
𝑏 =𝐶 +2
2
2 𝑏 𝑑 2 𝑏𝑑
𝐽 = +
12 12
Perhitungan Jc untuk kolom tepi
Untuk momen sejajar sumbu z-z
𝑏
2 𝑏 𝑑
2
𝐶 =
2 𝑏 𝑑 +𝑏 𝑑

𝑏 𝑑 𝑏𝑑 𝑏
𝐽 =2 +2 +2 𝑏 𝑑 −𝐶
12 12 2

Untuk Momen tegak lurus sumbu z-z


𝑏
𝐶 =𝐶 =
2
𝑏 𝑑 𝑑𝑏
𝐽 =2 𝑏 𝑑 𝐶 + +
12 12
Perhitungan Jc untuk Kolom Sudut
𝑏
𝑏 𝑑 𝑑
𝐶 =
𝑏 𝑑+𝑏 𝑑

𝑏 𝑑 𝑏 𝑑 𝑏
𝐽 = + +𝑏 𝑑 −𝐶
12 12 2

Anda mungkin juga menyukai