Anda di halaman 1dari 19

Desain Jembatan Beton dengan

Balok Girder T

Oleh:
Fikri Alami, S.T., M.Sc., M.Phil.

1
Jembatan Beton Bertulang
Untuk bentang jembatan yg pendek dapat menggunakan jembatan dari
beton bertulang dimana beban di pikul oleh balok-balok T sebagai
balok utama / girder dan dihubungkan dengan balok melintang atau
diapragma. Lantai jembatan merupakan pelat beton bertulang yang
monolit dengan girder dan balok diapragma.

Lihat konstruksi jembatan beton bertulang dengan balok T dibawah ini.

2
Struktur Atas Jembatan
Potongan melintang
jembatan dengan
konstruksi beton
bertulang. Balok T
diletakkan dengan jarak
S dari satu tumpuan ke
tumpuan lain dengan
pelat jembatan adalah
slab beton bertulang.

3
Jembatan Balok T tampak Samping

4
Gelagar Jembatan Balok T Beton Bertulang

5
Prosedur Desain
1. Menentukan Pembebanan yg terjadi pada jembatan, D,L, E dll
2. Menentukan kombinasi beban ultimate maupun beban layan
3. Menentukan karakteristik material jembatan seperti mutu beton f’c,
dan mutu tulangan fy, dll
4. Desain penulangan pada balok utama/girder memanjang, baik
penulangan lentur maupun geser (desain ultimate)
5. Mengecek lendutan yg terjadi pada balok (desain elastis), L/800
6. Desain penulangan balok diapragma baik penulangan lentur
maupun geser

6
Analisis Pembebanan (RSNI T02-2005)
• Berat Sendiri (QMs) dengan Faktor Beban Ultimate, KMs = 1,3
• Ditambah berat balok diaphragm
• Berat Beban Mati Tambahan (QMa) dengan Faktor Beban, KMa = 1,3
• Beban Aspal
• Beban Air Hujan
• Beban Angin
• Beban Lalu Lintas (D)
• Beban Truck, Faktor Beban Ultimate, KT = 1,8

7
L ≤ 30 m , q=9,0 kPa
Beban D
L > 30 m, q=9,0(0,5+15/L) kPa

8
Penyebaran Pembebanan Arah Melintang

9
Beban Truck (T)

10
Gaya Rem

11
Beban Angin

12
Beban Temperatur

13
Beban Gempa

14
Kombinasi Beban Ultimate
No Jenis Beban Faktor Beban U1 U2 U3
1 Berat Sendiri (Ms) 1,3 √ √ √
2 Beban Mati tambahan (Ma) 1,3 √ √ √
3 Beban Lajur (beban D / beban T) 1,8 √ √ √
4 Gaya Rem 1,8 √ √ x
5 Beban Angin 1,2 √ x x
6 Pengaruh Temperatur 1,2 x √ x
7 Beban Gempa 1,0 x x √

15
Desain
• Penulangan Balok Utama, Balok Utama dengan bentang L dinyatakan
sebagai balok T diatas dua perletakan sederhan (Sendi-Rol)
• Penulangan Lentur Balok T (Ultimate Method)
• Penulangan Geser Balok T (Ultimate Method)
• Cek Defleksi (Serviceability Mothod)
• Lendutan Akibat Beban Mati
• Lendutan Akibat Beban Hidup
• Lendutan Total

16
Penggambaran
• Untuk Balok Utama (Balok T)
• Untuk Balok Diapragm
• Penulangan Pelat

17
TUGAS (PRELIMENARY DESIGN STRUKTUR JEMBATAN)
• SUATU KONSTRUKSI JEMBATAN SEDERHANA BENTANG 10 M
• LEBAR JEMBATAN = 6 M TANPA TROTOAR DAN TERDIRI DARI 2 LAJUR
• STRUKTUR JEMBATAN MERUPAKAN BALOK T DENGAN BALOK SEBAGAI GIRDER
UTAMANYA
• STRUKTUR LANTAI JEMBATAN MERUPAKAN PELAT BETON BERTULANG
• TUGAS:
BAGAIMANA MENENTUKAN DESAIN AWAL PENAMPANG / DIMENSI JEMBATAN
TERSEBUT AGAR DPT DIGUNAKAN DALAM DESAIN
(Tebal Pelat, Ukuran Balok Memanjang, Ukuran Balok Melintang (diafragma)
BAGAIMANA MENENTUKAN DIMENSI-DIMENSI TERSEBUT AMAN TERHADAP BEBAN
YG BEKERJA SEPERTI BEBAN TRUCK ATAU BEBAN-D
BAGAIMANA MENENTUKAN MUTU MATERIAL BETON YG DIGUNAKAN
TUGAS DIKERJAKAN INDIVIDUAL DAN DIKUMPUL JUMAT DEPAN , 18 Juni 2021 Paling
Lambat dan di Submit ke email : fikri.alami@eng.unila.ac.id

18
PRELIMENAY DESIGN DIMENSI JEMBATAN ?

19

Anda mungkin juga menyukai