Anda di halaman 1dari 88

4.

PEMBEBANAN JEMBATAN
Peraturan Pembebanan Jembatan

 Bridge Design Code BMS ’92, dengan revisi pada bagian:


 Pembebanan Jembatan (SK.SNI T-02-2005), Kepmen PU No.
498/KPTS/M/2005, revisi dari tata Cara Perencanaan Pembebanan
untuk jembatan 1989

 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan (Revisi SNI


03-2883-1992)
 Pembebanan untuk jembatan SNI 1725 2016
 Perencanaan jembatan terhadap beban gempa SNI 2833:2016
Istilah – istilah
7
Aksi tetap adalah aksi yang bekerja sepanjang waktu dan bersumber pada sifat bahan jembatan,
cara jembatan dibangun dan bangunan lain yang mungkin menempel pada jembatan
Aksi transient adalah aksi yang bekerja dengan waktu yang pendek, walaupun mungkin sering terjadi
12
13
Beban mati yang diperhitungkan terdiri dari:
1) Berat sendiri gelagar
2) Pelat dek
3) Trotoar
4) Parapet
5) Diafragma
6) RC pelat (pada beton prategang)

Pemodelan struktur akibat beban mati pada jembatan tipe gelagar-pelat


Contoh Beban mati tambahan
Beban mati tambahan terdiri komponen nonstruktur yang ada pada jembatan.
Dari gambar potongan melintang jembatan di atas yang termasuk beban mati
tambahan adalah beton barrier, trotoar, dan lapisan perkerasan.
Sistem dek beton bertulang dapat dimodelkan sebagai gelagar menerus yang
tertumpu pada gelagar. Berat sendiri dek dihitung berdasarkan per 1m lebar
strip dek jembatan, data yang diperlukan adalah dimensi penampang jembatan
dan berat jenis material

Untuk menentukan besarnya beban mati tambahan diperlukan data sebagai berikut:

20
Karena sistem struktur gelagar adalah gelagar di atas dua
tumpuan sederhana dengan beban merata, momen terbesar
berada di tengah bentang dan gaya geser terbesar berada di
tumpuan. Diagram momen dan gaya geser akibat beban
mati qMS diperlihatkan pada gambar di samping ini.
24
26
27
28
Pemodelan struktur jembatan dengan pembebanan beban lalu lintas “D”
30
31
Konfigurasi truk (a) keadaan batas ultimit dan layan (b) keadaan batas fatik

32
Konfigurasi roda untuk menghitung momen maksimum
Keterangan:
P1 adalah beban roda gandar belakang
P2 adalah beban roda gandar tengah
P3 adalah beban roda gandar depan
d1 adalah jarak antara roda tengah ke roda belakang
d2 adalah jarak antara roda tengah ke roda depan
L adalah panjang bentang jembatan
x1 adalah jarak antara tengah bentang jembatan ke roda tengah
x2 adalah jarak antara resultan gaya dengan roda tengah truk
33
Pengaruh beban maksimum (momen) akibat beban truk pada keadaan batas dan layan dihitung dengan persamaan-
persamaan berikut:

Gaya geser maksimum yang bekerja pada jembatan akibat beban truk terjadi di dekat tumpuan. Perhitungan gaya
geser maksimum akibat beban truk pada keadaan batas ultimit dan layan ditentukan dengan persamaan berikut:

34
Untuk keadaan batas fatik, gaya dalam momen dan geser ditentukan dengan persamaan di bawah ini:

35
Peninjauan Beban P dan q Pada Kepala dan Pilar Jembatan
0,5(L1+L2)
P
q

Kepala Jembatan
Pilar

L1 L2 L1

Beban P dan q pada Pilar


0,5. L1
P
q

Kepala Jembatan
Pilar

L1 L2 L1

Beban P dan q pada Kepala Jembatan


39
40
FAKTOR DISTRIBUSI UNTUK PEMBEBANAN TRUK
Jenis bangunan atas Jembatan jalur tunggal Jembatan jalur majemuk
Pelat lantai beton di
S/4,2 S/3,4
atas:
(bila S > 3,0 m lihat Catatan 1) (bila S > 4,3 m lihat Catatan 1)
 balok baja I atau
S/4,0 S/3,6
balok beton pratekan
(bila S > 1,8 m lihat Catatan 1) (bila S > 3,0 m lihat Catatan 1)
 balok beton
S/4,8 S/4,2
bertulang T
(bila S > 3,7 m lihat Catatan 1) (bila S > 4,9 m lihat Catatan 1)
 balok kayu
Lantai papan kayu S/2,4 S/2,2
Lantai baja gelombang
tebal 50 mm atau S/3,3 S/2,7
lebih
Kisi-kisi baja: S/2,6 S/2,4
 kurang dari tebal S/3,6 S/3,0
100 mm (bila S > 3,6 m lihat Catatan 1) (bila S > 3,2 m lihat Catatan 1)
 tebal 100 mm atau
lebih
CATATAN 1 Dalam hal ini, beban pada tiap balok memanjang adalah reaksi beban
roda dengan menganggap lantai antara gelagar sebagai balok sederhana.
CATATAN 2 Geser balok dihitung untuk beban roda dengan reaksi 2S yang
disebarkan oleh S/faktor  0,5.
CATATAN 3 S adalah jarak rata-rata antara balok memanjang (m).
53
GAYA SENTRIFUGAL ( TTR)
Jembatan yang dibangun melengkung arah
horizontal harus diperhitungkan adanya gaya
sentrifugal kearah luar lengkung jembatan
dan bekerja di permukaan lantai jembatan
tanpa faktor beban dinamis. Beban ini bekerja
bersam-sama dengan beban D atau T

TTR bekerja kearah luar lingkaran


0, 006.V 2
TTR  TR ( KN )
r
dimana : TR  D . jarak antara pilar ( KN )

V = Kecepatan kendaraan diatas jembatan (Km /jam)


= 0,75 kecepatan rencana pada jalan.
r = jari-jari lengkung horizontal jembatan.(m)
57
Beban Tumbukan Kendraan (P):

Beban akibat tumbukan kendaraan pada pilar jembatan jalan layang


Searah jalan : 100 ton ( tertubruk kendaraan )
Tegak luruas jalan : 50 ton ( kendaraan terguling kesamping )
Keduanya bekerja pada tinggi 1,8 m dari permukaan jalan
61
62
63
Beban Tekanan air mengalir (TEFW):

Permukaan air banjir


TEFW = 0,5 CD (Vs)2 AD (kN)
TEFW
h
0,6h

CD = Koefisien seret : - pilar dinding lancip = 0,8


- Pilar dinding segi empat = 1,4
- Pilar dinding bulat = 0,7
- pilar bulat = 0,7

VS = kecepatan rata-rata = Va :1,4


jika tidak diketahui Va dapat diambil 3 m/dt

AD = Luas bagian yang tertekan air


Proyeksi tegak lurus terhadap aliran air.
70
Kerja Gaya Angin pada Girder (TEW)
TEW
TEW

Keadaan Dengan Beban Hidup

Keadaan Tanpa Beban Hidup


Kerja Gaya Angin pada Rangka (TEW)

TEW TEW

Gaya Angin Bekerja Pada Pilar Jembatan


Beban angin

74
Beban Gempa (TEQ):
TEQ

TEQ  K h .I .WT (kN)


TEQ  C.S .I .WT (kN)

C = Koefisien geser dasar, yang dipengaruhi oleh :


- Wilayah gempa dimana bangunan didirikan
- Waktu getar struktur yang ditinjau
- Jenis tanah dimana bangunan didirikan
I = Faktor kepentingan

S = Faktor tipe bangunan

WT  Beban mati di tambah beban mati tambahan (kN)


Menghitung waktu getar
WTP  DL + DL tambahan + setengah berat pilar ( kN)
WTP
T  2 g  percepatan gravitasi bumi = 9,81 (m/dt 2 )
g .K p K P = Kekakuan gabungan (kN/m)

12 EI
KP   n
h3
h h  n = Jumlah kolom dalam satu pilar
12 EI
KP  3
h3
3EI
KP 
h3
12EI
h2 K2   n 1
h2 3 1 1 
Kp    
K
 1 K 2
12EI
h1 K1   n
h13
78
79
80
Beban Tumbukan benda hanyutan (TEF):

TEF Permukaan air banjir

M .(Va ) 2
TEF  (KN)
d

M = massa batang kayu = 2 ton


Va = Kecep air permukaan
Va = 1,4 Vs
Jika tidak diketahui ; Va = 3 m/dt
d = lendutan statis : pilar beton masif = 0,075 m
pilar beton perancah = 0,150 m
pilar baja/kayu perancah = 0,300 m
Beban tumbukan kapal
• Jembatan yang menyeberangi laut, selat atau sungai yang besar yang dilewati kapal, pilar dan pylon
jembatan harus diperhitungkan terhadap tumbukan kapal dari depan dan dari arah samping pilar dan pylon

tumbukan kapal dari arah samping

Untuk menahan dan meruduksi energi tumbuk kapal, maka pada pilar dan Pylon dipasang vender.
fender dapat dipasang terpisah dengan pilar/pylon atau menyatu dengan pilar/pylon.
Tumbukan kapal dari depan diperhitungkan ekuivalen dengan gaya tumbukan statis pada obyek
yang kaku dengan rumus berikut :

TS  ( DWT )1/ 2 (12,5 xV )


Keterangan :
TS = gaya tumbukan kapal sebagai gaya statis ekuivalen (t)
DWT = tonase berat mati muatan kapal (t) = berat kargo, bahan bakar, air dan persediaan
V = kecepatan tumbukan kapal (m/s)

Untuk menahan tumbukan ini diperlukan


fender terpisah yang dipasang didepan
pilar atau pylon jembatan.
Untuk kapal yang membentur pilar atau pylon dari arah samping dapat digunakan rumus sebagai berikut :

CH x0,5W(V )2 1
Wa   d 2 Lpp . a
E
g 4

w  DWT  Wa  a  1.03 t 3 , g = 9.81 m 2


m dt
E = energi kinetik Tumbuk Kapal (tm)
CH = koefisien hidrodinamis masa air yang bergerak bersama kapal,
d = Tinggi bagian yang terendam dalam air (Sarat kapal)
W = tonase perpindahan kapal (t), berat total kapal pada beban penuh
Lpp = Panjang bagian yang terendam dalam air

0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
1 1,05 1,1 1,15 1,2 1,25 1,3
CH
Untuk meredam tumbukan kapal yang membentur pilar/pylon dari arah samping dapat dipergunakan
fender dari karet yang terpasang pada pilar.pylon.

CH x0, 5W (V ) 2
E
g

Keterangan:
E sin  = Energi kenitik yang diterima oleh fender
R = Gaya statis yang didustribusikan oleh fender ke pilar atau pylon
TABEL FENDER KARET TYPE V

Anda mungkin juga menyukai