Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : D1011171076
KELAS :B
Soal :
3. Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat jika dipenuhi :
Satu nilai kuat tekan uji adalah nilai kuat tekan pada umur 28 hari dari satu buah
benda uji
Tidak ada lenih dari 1 nilai berturut-turut dari hasil uji yang kukrang dari nilai kuat
tekan rencana
Rata-rata dari 4 nilai kuat uji tekan yang berurutan tidak boleh ada yang kurang
dari (σ’bk + 0,82 sd)
Selisih dari nilai terbesar dan terkecil dari empat nilai uji kuat tekan yang berurutan
tidak boleh dari (4,3 sd)
Secara keseluruhan, hasil anlisis minimal 20 benda uji yang berurutan tidak boleh
kurang dari (σ’bk + 1,64 sd)
Jika sumber daya alam sebagai sumber bahan bangunan tidak dikelola dengan baik
maka kerusakan lingkungan hidup tidak akan terhindarkan. Disamping kerugian
lingkungan alam , tentunya akan menurunkan produksi kayu dan pada giliran
berikutnya akan menaikkan harga bahan kayu bangunan yang semakin tidak terjangkau
oleh masyarakat. Hutan-hutan bakau menghadapi banyak ancaman dan kerusakan yang
bisa membawa kepunahan. Ancaman itu ditimbulkan baik oleh penyebab-penyebab
alami maupun oleh manusia. Namun ancaman kegiatan manusialah yang berpengaruh
paling besar dan paling menentukan terhadap kelestarian hutan. Contohnya saja
berbagai tumbuhan dari hutan mangrove dimanfaatkan orang untuk bermacam-macam
keperluan. Kayu bakau berkualitas baik sebagai bahan bangunan. Selain itu dalam
sebuah konstruksi bangunan dengan menggunakan kayu mengakibatkan berbagai
resiko, seperti:
Pada sebuah batang kayu, terdapat ketidak teraturan struktur serat yang disebabkan
karakter tumbuh kayu atau kesalahan proses produksi. Ketidak teraturan atau cacat
yang umum adalah mata kayu, yang merupakan sambungan cabang pada batang utama
kayu. Mata kayu ini kadang berbentuk lubang karena cabang tersambung busuk atau
lapuk atau diserang hama atau serangga. Cacat ini sudah tentu mengurangi kekuatan
kayu dalam menerima beban konstruksi.
Pengawetan suatu jenis kayu untuk meningkatkan daya alamiah dari kayu tersebut
terhadap serangan-serangan organisme, seperti cendawan dan jenis serangga. Keawetan
ini disebut keawetan alamiah.
2) jenis kayu yang kurang awet dapat dijadikan sebagai pengganti kayu yang awet
dapat menghemat biaya pembangunan
Cara-cara pengawetan
1) Membakar kayu, yang dibakar adalah kulit luarnya agar tidak dimakan rayap, ini
untuk kayu yang ditanam dalam tanah
2) Ditutup dengan lapisan ter, sebelumnya kayu harus kering benar. Ini untuk tiang-
tiang pagar atau rangka atap dari kayu muda
3) Dengan carbolineum, pengawet yang efektif untuk kayu berpori, sangat baik
untuk kayu-kayu di dalam air (turap-turap)
4) Minyak creosoot, kayu yang diawetkan dimasukkan ke dalam ketel lalu masukkan
uap air sehingga getahnya keluar, selanjutnya semua cairan dipompa keluar.
Minyak creosoot yang telah dipanasi dimasukkan sampai suhunya 600C,
selanjutnya dipres sampai tekanan 10 atmosfer
5) Proses Burnett, hampir sama dengan proses meng-creosoot, hanya saja bahan
yang dipakai ZnC12 yang berbusa dan tidak berwarna, perbandingan pemakaian
adalah 1 : 40 /1 ; 60 bagian air. Kayu yang diawetkan dimasukkan ke dalam lori
lalu maukkan ke dalam ketel dan ditutup rapat, tekanan dalam ketel dikurangi
hingga ¼ atmosfer selama 1jam. Setelah zat air dalam kayu keluar, barulah zat
atau cairan ZnC, dipompakan ke dalam ketel. Cairan ini mula-mula 6 jam,
dengan cara ini kayu khusus yang berhubungan dengan udara luar.
7) Proses kiyanisaasi, obat yang dipakai adalah HgC12 yaitu zat cair putih yang
beracun, sangat berbisa dan tidak berwarna. Perbandingan campuran 1 : 150.
Kayu dimasukkan ke dalam bak-bak beton yang besarny ditumpuk dan diberi
bilah-bilah, dimasukkan supaya kayu tidak mengapung. Bak diisi cairan selama
5 – 14 hari. Setelah proses pengawetan di tumpuk pada tempat berangin.
8. Peluang penggunaan bambu saat ini sangat sulit dikarena kan sulitnya mendapatkan
bahan bambu tersebut dan pembudi dayaan yang tidak ada.
Ancaman dari penggunaan bahan bambu sendiri adalah berkurang nya pohon bambu di
karenakan diperlukan jumlah yang sangat banyak untuk penggunaan bambu sebagai
material konstruksi.
Mudah budidaya dan perawatan. Bambu adalah tanaman yang mudah dibudidayakan
oleh manusia. Cara menanamnya cukup mudah dan tidak perlu perawatan khusus
untuk membuatnya tumbuh subur. Setelah panen, tidak memerlukan proses
penanaman kembali. Serumpun bambu dapat mencapai usia 40 tahun baru kemudian
perlu dilakukan penanaman baru.
Laju tumbuh cukup cepat. Tanaman bambu memiliki laju pertumbuhan yang cukup
cepat. Pada beberapa jenis bambu, bahkan laju tumbuhnya mencapai 5 cenitmeter
per jam! Karena laju tumbuhnya cepat, maka masa panennya juga cukup cepat, yaitu
sekitar 3 hingga 5 tahun. Bandingkan dengan kayu yang memerlukan masa tumbuh
pohonnya hingga 40 tahun untuk mendapatkan kayu dengan kualitas baik.
Tanaman bambu memiliki daya tahan yang cukup tinggi. Tanaman ini boleh dibilang
sebagai tanaman yang tidak mudah rusak. Saat terjadi angin kencang, pohon-pohon
lain bertumbangan, tetapi bambu masih tetap berdiri.
Tanaman bambu dapat mencegah erosi, longsor dan banjir sehingga bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya. Rumpun bamboo juga dikenal dapat menjaga kualitas air
tanah.
Harganya relatif murah dibandingkan kayu. Bagi konsumen ini adalah sebuah
kelebihan, tetapi bagi pembudidaya ini adalah sebuah kekurangan. Jika
dibandingkan dengan negara Asia lain, harga material bambu di Indonesia masih
rendah.
Menurut penelitian, bambu lebih kuat dalam struktur dibandingkan beton dan
memiliki sifat fisik dan mekanik yang baik.
Bambu dikenal sebagai bahan bangunan yang elastis dan sanggup menahan beban
tarik, geser, tekuk, dan tekan. Hal ini membuat bambu mudah untuk dipotong dan
dibentuk.
Bambu memiliki bobot yang ringan, sehingga tidak membebani beban bangunan
seara keseluruhan.
Kekuatan sambungnya sangat rendah, karena menggunakan ikatan tali ijuk, paku
maupun pasak. Bambu juga tidak mudah disambungkan dengan material lain.
Bambu cenderung tidak tahan terhadap jamur, lumut, dan serangan hama seperti
kumbang bubuk yang dapat melemahkan strukturnya. Perlu biaya ekstra untuk
membuat material bambu tahan lama.
Bambu tidak tahan air untuk waktu lama dan juga tidak tahan api, sehingga mudah
terbakar.
Dapat berubah bentuk (melengkung karena Nilai pemuaian dan penyusutannya sangat
memuai, menyusut maupun retak) jika kecil sehingga tidak berubah bentuk.
terkena perubahan cuaca langsung.
Mudah terserang hama kayu. Perlu proses Tidak dapat diserang hama kayu.
pelapisan bahan kimia anti rayap.
Bobotnya lebih berat sehingga membebani Bobotya lebih ringan sehingga tidak
struktur di bawahnya. membebani struktur di bawahnya.
Mudah berjamur dan lapuk jika terkena Tahan terhadap jamur dan pelapukan.
kelembaban maupun hujan dan panas
langsung.
Tahan karat. Tidak tahan korosi karat jika zat
pelapisnya failed.
Usia pakainya relatif lebih Usia pakainya relatif lebih panjang
pendek dibandingkan rangka atap baja dibandingkan rangka atap kayu.
ringan.
11. Berat volume adalah rasio antara berat tanah kering mutlak dan volume total contoh
tanah termasuk pori-pori yang ada. Sedangkan berat jenis adalah rasio antara berat
tanah jering mutlak dan volume partikel tanah tanpa pori-pori yang ada di antara
partikel. Contoh berat jenis adalah berat jenis air dan contoh berat volume adalah
berat volume beton.
12. Perkembangan teknologi konstruksi saat ini mengalami kemajuan pesat, yang
ditandai dengan hadirnya berbagai jenis material dan peralatan yang modern. Pada
jaman dahulu dengan peralatan yang sederhana dapat didirikan bangunan bangunan
monumental yang sampai saat ini masih tetap dikagumi. Dalam perkembangan dunia
konstruksi sekarang ini, sangat banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerja, baik secara struktur maupun manajemen konstruksi.
Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk memperbaiki dan
mencapai hasil kerja yang lebih baik.