Lantai merupakan bagian dasar sebuah ruang yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang, penutup
permukaan tanah dalam ruangan dan sekitarnya.
Fungsi lantai secara umum yaitu menunjang aktivitas dalam ruang dan
membentuk karakter ruang. Sedangkan fungsi lantai dari sisi ekstetika yaitu
memperindah ruang dan membentuk karakterbruang.Bahan penutup lantai adalah
material akhir yang melapisi strukur lantai dan menjadi permukaan untuk
berpijak.
Menurut sumber bahannya bahan penutup lantai dibedakan menjadi dua jenis
sebagai berikut:
Penutup lantai alami adalah penutup lantai yaang bahannya diambil langsung
dari alam tanpa diproses pabrikasi. Penutup lantai ini tidak mengalami proses
pengolahan lebih lanjut, artinya sifat aslinya masih terlihat(alami).
Penutup lantai buatan adalah jenis penutup lantai yang materialnya telah
mengalami proses pengolahan lebih lanjut seperti pembakaran, pabrikasi dan
sintetis. Lantai buatan memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan
alaminya.
2. Klasifikasi Menurut Sifar Bahan
Menurut sifat bahannya, penutup lantai dapat dibedakan menjadi dua jenis
sebagai berikut:
Penutup lantai keras adalah material finishing akhir dari lantai bangunan
bangunan yang memiliki tingkat kepadatan dan massa jenis yang besar
menjadikan tingkat kekakuannya tinggi.
Penutup lantai lunak adalah penutup lantai yang memiliki tingkat kekakuan
sangat kecil. Penutup lantai jenis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan
keamanan. Penutup lantai jenis ini juga memiliki gaya gesek yang lumayan besar
sehingga anti slip.
Menurut jangka waktunya, maka penutup lantai dapat dibedakan kedalam dua
jenis sebagai berikut:
Penutup lantai sementara adalah penutup lantai yang bisa dibongkar pasang
sesuai kebutuhan. Penutup lantai seperti ini biasanya digunakan untuk acara-acara
mendadak yang memerlukan perubahan lantai.
Penutup lantai permanen adalah penutup lantai yang hanya dipasang sekali
saja, tidak dapat dilakukan bongkar pasang. Biasanya digunakan penutup lantai
yang tahan lama.
1. Lantai Kayu
Lantai kayu adalah jenis lantai yang semua produknya dibuat dari
kayu yang dirancang untuk dijadikan penutup lantai, baik secara
struktural atau estetika.
e) Cara pemasangan:
f) Kelebihan :
a. Lantai parquet lebih lunak sehingga aman untuk balita .
b. Lebih bersih, kotoran tidak dapat melekat baik untuk
penderita alergi debu.
c. Tidak menyerap dingin, baik untuk penderita reumatik.
d. Tidak dapat pecah/retak .
e. Tidak dapat bernoda.
f. Kedap suara
g) Kekurangan:
Tidak tahan terhadap air, daya serap tinggi
2. Lantai Bambu
Lantai bambu adalah lantai yang masih alami dan terkesan eksotik.
Lantai bambu biasanya terbuat dari bambu yang brusia 4 hingga 6 tahun.
d) Cara perawatan :
1. Gunakan pel lembut untuk membersihkan debu disetiap
hrinya atau cukup dengan menyapunya (gunakan spu yang
berbahan lembut).
2. Letakkan keset kaki pada pintu, guna untuk mengurangi
debu saat seseorang memasuki ruangan.
3. Gunakan beberapa tetes detergen dan setengah ember air
untuk mengepel lantai, peras kain pel hingga setengah
kering, jika terlalu banyak kandungan air dalam kain pel
akan merusak lantai.
4. Jika terdapat meja, kursi, atau meubel lainnya, baiknya
dilapisi karet menghindari pecahnya serat bambu.
e) Cara pemasangan:
1. Tentukan arah pemasangan, searah dengan panjang ruangan
2. Pasang busa/foam atau triplek diatas acian lantai dengan
dipaku
3. Sebelum memasang lantai bamboo, susun dahulu 2-3 baris
bilah papan lantai bambu.
4. Jika lebar ruangan lebih dari 4m, beri jarak 1mm untuk tiap
4 baris bilah lantai bambu.
5. Ketok tepian lantai bamboo dengan palu karet untuk
memastikan sambungan antar bambu sudah cukup kuat.
6. Pasang lis/skirting bamboo disekelilingi dinding. Paku lis
kearah dinding bukan ke lantai bambu.
f) Kelebihan :
a. Harganya relatif murah
b. Lebih ramah lingkungan
c. Memberikan kesan sejuk terhadap ruangan
d. Lebih anti rayap
g) Kekurangan :
a. Kurang tahan air
b. Mudah pecah jika terkena paku
c. Mudah tergores
d. Tidak tahan benda-benda kimia.
3. Keramik
Keramik adalah ubin lantai yang terbuat dari tanah liat dan dilapisi dengan
glazur.
f) Kekurangan :
a. Menciptakan kesan dingin
b. Termasuk material keras dan licin sehingga kurang nyaman
diinjak, apabila basah.
c. Mudah pecah saat pemasangan maupun pengangkutan.
d. Nat antar keramik yang kotor akibat noda susah dibersihkan.
4. Lantai Vinyl
Pengertian lantai vinyl adalah bahan penutup lantai yang terbuat dari
polimer sintetik yang dipercantik dengan pigmentasi dan penambahan warna.
a) Tipe vinyl :
e) Kelebihan :
a. Harga relatif sangat murah
b. Mudah dipasang dan cocok digunakan untuk melapisi lantai
diberbagai ruangan.
c. Mudah dibersihkan cukup disapu dan dipel sesekali.
d. Fleksibel, tahan lama dan tidak mudah rusak serta tahan air.
f) Kekurangan :
a. Jika rusak atau robek, susah dibetulkan kembali dan hrus diganti
keseluruhan.
b. Proses pembuatannya mengandung banyak unsur kimia. Bahan-
bahan tersebut dapat memengaruhi kualitas udara dalam jangka
waktu lama dirumah.
5. Homogenous tile (Granite tile)
Pengertian homogenous tile adalah material penutup lantai dan
dinding yang terbuat dari bahan-bahan seperti tanah liat, silika dan kaolin
yang dicampur menjadi satu sehingg homogenous.
a) Ukuran : 40 x 40cm sampai 120 x 120cm.
c) Aplikasi : untuk tepi tangga, lantai, dan teras (saat ada perbedaan
ketinggian).
d) Kelebihan :
a. Material homogenous tile memiliki kekuatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan material keramik tile.
b. Memiliki tampilan mewah dan tersedia dalam bermacam-
macam motif dan warna.
6. Paving Block