Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ATAP BETON

Disusun Oleh :
Chusnia Faiqotul M
Guza Fanda Z.F.A
Mirza Amri Maulana
M Faisal Harits

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Atap Beton”
dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Teknologi Bahan yang diampu oleh Bapak I Wayan Andhika
W, ST.MT

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Dalam penyusunannya tak lepas dari berbagai sumber, baik dari


referensi maupun dari internet. Meski demikian, makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isinya maupun struktur
penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran positif untuk
perbaikan makalah dikemudian hari.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,


umumnya kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
Aamiin.

Semarang, 14 Oktober 2019

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... 2


Daftar Isi .................................................................................................... 3
BAB I.......................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.4 Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 5
BAB II ......................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................... 6
2.1 Pengertian............................................................................................ 6
2.2 Ukuran dan Jenis Batako ..................................................................... 7
2.3 Cara Pemasangan ............................................................................... 7
BAB III ........................................................................................................ 8
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ............................................................ 8
3.1 Kelebihan ............................................................................................. 8
3.2 Kekurangan.......................................................................................... 8
BAB IV ..................................................................................................... 10
KESIMPULAN .......................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 10
Daftar Pustaka ......................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atap merupakan bagian mahkota dari bangunan. Atap berfungsi


sebagai bagian dari keindahan dan pelindung bangunan dari pengaruh
angin, hujan, sinar matahari, petir dan lain sebagainya. Atap terdiri dari dua
komponen penting, yaitu struktur kuda-kuda di bawah penutup atap yang
berfungsi untuk menahan beban penutup atap dan konstruksi penutup atap
yang berguna sebagai kulit pelindung kuda-kuda dan elemen bangunan
dibawahnya. Rangka kuda-kuda yang umum digunakan oleh masyarakat
Indonesia antara lain terbuat dari kayu, beton maupun baja ringan.

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang sangat cepat berimplikasi pada


pertumbuhan kebutuhan perumahan. Hal itu akan berdampak pada
kebutuhan material bangunan yang meningkat. Sebagai material
bangunan, beton dan kayu merupakan material yang paling banyak
digunakan untuk membangun rumah tinggal. Beton bertulang merupakan
campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air dan baja
tulangan. Namun material ini cukup mahal jika hanya digunakan untuk
membangun rumah sederhana. Sedangkan kayu merupakan material
struktural dari alam yang relatif lebih ekonomis, tetapi kayu merupakan
material dari alam yang langka. Kelangkaan kayu akan membuat bahan
bangunan ini tidak ekonomis lagi. Oleh karena itu diperlukan bahan
alternatif yang bisa menggantikan material tersebut sebagai material bahan
bangunan khususnya sebagai bahan pembuatan struktur rangka kuda-
kuda.

Genteng beton adalah bahan atap bangunan yang dimana memiliki suatu
standar mutu yang ditentukan oleh SNI 0096:2007. Genteng beton memiliki
kualitas syarat mutu yaitu sifat tampak, ukuran, kerataan, beban lentur,
penyerapan air dan ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas).
Genteng beton dibedakan menjadi 2 jenis yaitu genteng beton profil dan
genteng beton rata.

1.2 Identifikasi Masalah


a. pertama yang terjadi adalah belum mengetahui proses
pembuatan atap beton secara langsung. Terdiri dari bahan yang
di gunakan dalam membuat atap, takaran dalam pencampuran
bahan, proses pencetakan atap, ukuran atap, dan lain
sebagainnya.

b. Masalah yang kedua ialah kualitas atap beton. Banyak dari


masyarakat yang kurang teliti dengan kualits dari atap beton.
Kebannyakan orang membeli atap beton itu di lihat dari segi
fisiknya, tapi belum tahu kekuatan atau ketahanan atap beton itu
sendiri.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan pendahuluan/latar belakang dan identifikasi
masalah di atas. Maka rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana proses pembuatan dari atrap beton?
2) Bagaimana cara membedakan kualitas atap beton yang baik
dengan kualitas atap beton yang kurang baik?

1.4 Tujuan dan Manfaat


1. Agar kita dapat mengetahui proses dari pembuatan atap beton.
2. Supaya dapat membedakan kualitas atap beton.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Genteng beton adalah bahan atap bangunan yang dimana memiliki


suatu standar mutu yang ditentukan oleh SNI 0096:2007. Genteng beton
memiliki bahan dasar berupa pasir, semen, air, kapur mill, dan fly ash.
Genteng beton memiliki kualitas syarat mutu yaitu sifat tampak, ukuran,
kerataan, beban lentur, penyerapan air dan ketahanan terhadap rembesan
air (impermeabilitas). Genteng beton dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
genteng Genteng Moenir flat dan dak beton bertulang.

Atap beton biasanya dipasang pada rumah yang memiliki desain


minimalis. Tingkat kualitas dan keawetannya tak perlu diragugan lagi. Atap
beton ini sangat awet walaupun terjadi kebakaran. Namun, sesuai kualitas
atap seperti ini lebih mahal jika dibandingkan dengan genteng tanah liat.
2.2 Ukuran dan Jenis Batako

2.3 Cara Pemasangan

1. Siapkan adukan
2. Pasang mistar pengukur lapisan bata secara tegak lurus, ukur
dengan unting-unting.
3. Pasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat (water
pas atau slang air).
4. Tentukan ketebalan lapisan arah vertikal pada mistar ukur sesuai
ketebalan bata ditambah tebal spesi (6-10 mm).
5. Pastikan bahwa permukaan batako dalam kondisi bersih dan bebas
dari debu agar adukan dapat merekat sempurna.
6. Mulailah pemasangan pada lapis pertama yag didahului
pemasangan adukan/spesi sebagian dasar.
7. Lanjutkan lapis berikutnya dan kontrol ketegakan pasangan dengan
alat untin-unting.
8. Bila terdapat sisa adukan yang menempel tidak sempurna (melebihi
ketebalan bata) maka bersihkan segera sebelum mengeras.
9. Rawat pasangan bata yang sudah selesai dengan melindungi dari
sinar matahari secara langsung, misalnya dengan menggunakan
plastik atau penyiraman air.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 Kelebihan

Dibandingkan dengan model atap runcing atau tertutup, atap dak beton
bisa menjadi tambahan ruang misalnya sebagai ruang cuci karena
bentuknya yang datar layaknya lantai rumah biasa.
Dak beton memungkinkan penambahan tinggi bangunan, misalnya
dari rumah 2 lantai menjadi 3 lantai dan seterusnya sepanjang
konstruksinya kuat dan memungkinkan.
Dak beton merupakan salah satu jenis dak yang paling kuat dan tidak
mudah rusak. Tahan terhadap cuaca, baik panas, hujan maupun terpaan
angin kencang.
Ketebalan dak beton yang dikerjakan dengan baik akan mampu meredam
panas sinar matahari dengan baik. Walaupun demikian, banyak yang
menambah dengan plafon gypsum dari bagian langit- langit demi
kenyamanan ekstra serta estetika.
Minim biaya perawatan & mudah dibersihkan. Dak beton umumnya juga
tidak harus dihiasi dan pembersihan hanya dengan cara biasa, misalnya
disapu dan disiram untuk mengenyahkan debu.

3.2 Kekurangan

 Sulit untuk dibongkar. Jadi renovasi rumah untuk dak beton umumnya tidak
bisa lagi dikerjakan secara parsial, tetapi pembongkaran total
serta membutuhkan ventilasi yang baik dan tidak boleh terlalu lembap,
sehingga kurang cocok untuk bangunan yang berukuran kecil.
 Secara umum, dak beton memang bisa menahan endapan air. Tetapi jika
tidak dikerjakan dengan teliti, maka kebocoran bisa saja terjadi. Sehingga
tidak jarang dak beton harus dilapisi dengan bahan waterproof seperti cat
anti bocor.

 Dak beton tergolong cukup mahal, terutama dari segi pembuatannya.


Pengerjaan dak beton harus menggunakan tenaga konstruksi profesional
karena pengerjaan sendiri masih sangat jarang dan membutuhkan mesin
serta keahlian khusus.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang


pengertian atap beton adalah bahan atap bangunan yang dimana memiliki
suatu standar mutu yang ditentukan oleh SNI 0096:2007 dan biasa dipakai
pada rumah berdesain minimalis.
Daftar Pustaka

 http://repository.wima.ac.id/7783/1/BAB%20I.pdf
 https://rumahlia.com/perawatan/atap/kelebihan-dan-kekurangan-
genteng-beton
 http://eprints.ums.ac.id/21711/3/BAB_I.pdf
https://www.dekoruma.com/artikel/68282/apa-itu-dak-beton

Anda mungkin juga menyukai