Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRUKTUR BELT TRUSS

Disusun Oleh :
Mirza Amri Maulana
M Faisal Harits
RR Zahra Dian Irasanti

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Struktur Belt Truss” dengan lancar. Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Bahan yang diampu oleh Bapak Choirul
Amin, ST.MT

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Dalam penyusunannya tak lepas dari berbagai sumber, baik dari referensi maupun dari
internet. Meski demikian, makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
isinya maupun struktur penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan makalah dikemudian hari.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, umumnya kepada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin.

Semarang, 21 Maret 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN...............................................................................................................................................................4
1.1 TINJAUAN UMUM...............................................................................................................................................4
1.2 LATAR BELAKANG................................................................................................................................................4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................................................................................5
1.4 BATASAN MASALAH............................................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI “BELT TRUSS FRAME AND CORE”.............................................................................................................6
2.1 Pengertian...........................................................................................................................................................6
2.2 Cara Kerja sistem belt truss frame and core........................................................................................................7
BAB III............................................................................................................................................................................ 11
IMPLEMENTASI.............................................................................................................................................................11
BAB IV............................................................................................................................................................................ 15
KESIMPULAN................................................................................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TINJAUAN UMUM


Semakin tinggi suatu bangunan, aksi gaya lateral menjadi semakin berpengaruh, sehingga
ayunan lateral dari bangunan akan menjadi demikian besar, sehingga pertimbangan kekakuan,
dan kekuatan struktur sangat menentukan dalam desain suatu bangunan. Derajat kekakuan
struktur sangat bergantung pada jenis sistem struktur yang dipilih. Lebih jauh lagi, efisiensi dari
suatu sistem struktur yang dipilih akan sangat bergantung dengan jenis bahan yang akan
digunakan. Dengan demikian jenis sistem struktur yang dipilih haruslah menghasilkan kekakuan
maksimum, tapi dengan massa bangunan yang seminimal mungkin. Dengan demikian akan
dihasilkan sistem struktur yang ringan dan kuat terutama dalam menahan gaya-gaya lateral pada
bangunan terutama gaya akibat gempa.

1.2 LATAR BELAKANG


Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk
menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat
disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah
bangunan mengalami keruntuhan. Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan
beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemenelemen untuk selanjutnya disalurkan
ke bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan.

Setelah banyak mengalami perkembangan jaman terdapat pula beberapa perkembangan


terhadap bentuk bangunan, sehingga sistem struktur pada bangunan juga dituntut untuk dapat
membentuk bentuk bangunan tersebut namun juga harus memperhatikan kekokohan bangunan
tersebut. Juga tidak lepas dari fungsi rungan bangunan tersebut, banyak bangunan yang
memerlukan ruangan yang dapat bergerak bebas dan fleksibel tanpa adanya sistem-sistem
struktur bangunan yang menghalangi, hal ini akan menjadi permasalahan apabila sistem struktur
bangunan tersebut menerus hingga keatas sehingga ruangan fleksibel yang luas pada bangunan
tidak dapat tercipta, sedangkan dari segi fungsi ruangan tersebut harus ada di bangunan tersebut,
maka berkembanglah sistem struktur Belt Trussed and Core.

Dimana sistem Struktur ini terdapat lantai bangunan yang bebas sistem struktur sehingga
dapat digunakan dengan tingkat fleksibelitas yang tinggi, karena lantai tersebut didukung oleh
lantai struktur yang berada di atasnya.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari laporan struktur “Belt Trussed and Core” ini adalah untuk
memperluas wawasan dalam upaya penguasaan ilmu arsitektur khususnya perencanaan struktur
bangunan bertingkat tinggi dengan Belt Trussed and Core system.Dalam perencanaan struktur
interspatial ini penulis akan menggunakan standar nasional sebagai acuan, sehingga diharapkan
penulis mampu untuk merencanakan struktur bangunan gedung tahan gempa yang dapat
dipertanggung jawabkan dan memiliki nilai marketable, serta agar penulis dapat mengetahui
proses desain suatu pemodelan struktur dan pembebanan berdasarkan standar nasional tersebut
dengan akurasi permodelan struktur yang paling mendekati keadaan yang sebenarnya

1.4 BATASAN MASALAH


Ruang lingkup atau batasan masalah penulisan laporan dengan judul “Bangunan
Bertingkat Tinggi dengan Sistem Belt Trussed and Core” ini meliputi :

a) Pengertian struktur Belt Trussed and Core

b) Komponen sistem struktur Belt Trussed and Core

c) Penerapan serta contoh-contoh bangunan yang menggunakan sistem struktur Belt Trussed and
Core
BAB II

KAJIAN TEORI “BELT TRUSS FRAME AND CORE”

2.1 Pengertian
Sistem struktur belt truss frame dan core merupakan gabungan dari 2 sistem struktur
dimana sistem struktur belt truss berfungsi mengikat kolom fasade ke inti sehingga meniadakan
aksi terpisah rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai cap trussing apabila berada pada bagian
atas bangunan, dan belt trussing apabila berada di bagian bawahnya.

Denah dan potongan sistem belt trussed frame and core

Denah struktur penempatan rangka pada struktur belt truss serta analisis model sistem belt truss
frame and core

Bagian dari sistem strukrur belt truss yaitu braced core, cap truss dan coloum exteroir
2.2 Cara Kerja sistem belt truss frame and core
Rangka yang diperkaku menjadi tidak efisien lagi di atas ketinggian 40 lantai karena
banyak sekali diperlukan bahan untuk membuat pengaku yang cukup kaku dan kuat. Efisiensi
struktur bangunan akan meningkat sebesar 30% dengan menggunakan rangka sabuk atau belt
truss horisontal untuk mengikat rangka ke inti. Rangka tersebut diikat secara kaku ke inti dan
dihubungkan dengan kolom eksterior. Apabila inti geser melentur, maka belt truss berlaku sebagai
lengan yang menyalurkan tegangan-tegangan aksial langsung ke kolom luar. Selanjutnya kolom-
kolom ini berlaku sebagai strut untuk melawan lendutan dari inti. Artinya, inti tersebut
mengumpulkan gaya geser horisontal, dan rangka sabuk meneruskan gaya geser vertikal dari inti
ke rangka fasade. Dengan demikian bangunan akan berlaku sebagai suatu kesatuan, serupa
dengan tabung kantilever.

Perbandingan struktur dengan hanya menggunakan sistem core truss dengan diperkuat dengan
belt trussed frame, sehingga bangunan yang diperkuat dengan belt truss frame menjadi lebih kaku
dan tahan terhadap goncangan.
Jumlah tingkat bangunan yang dapat dibangun dengan rangka baja berdasar sistem strukturnya.
Dapat terlihat sistem belt truss mampu membuat bangunan hingga sekitar 40 lantai

Bangunan dapat memiliki satu atau beberapa rangka sabuk, lebih banyak rangka yang
digunakan, lebih baik pula intregrasi inti dengan kolom fasade. Ia bisa ditempatkan di dalam
bangunan dimana pengaku diagonal tidak akan merintangi fungsi-fungsi bangunan. Penerapan
prinsip struktur penggunaan rangka sabuk di bagian atas dan tengah bangunan cukup ekonomis
sampai dengan ketinggian 60 lantai.

Diagram tegangan pada gambar 5.18 menggambarkan efisiensi relatif dari penggunaan
sendi pada rangka sabuk ke kolom luar dibandingkan dengan mengakukannya. Apabila rangka
tersebut disambung menerus pada kolom, maka seluruh sistem akan berlaku sebagai satu
kesatuan sehingga akan menggunakan hanya sebagian kecil dari kapasitasnya melawan gaya
momen, yang dindingdindingnya (inti) relatif dekat ke sumbu netral bangunan hal ini dinyatakan
pada distribusi tegangan menerus untuk sistem kaku (gambar 5.18a).
Disisi lain, lengan elastis yang terkantilever dari inti dan disambung dengan sendi ke kolom
luar meningkatkan kapasitas melawan momen pada inti, dan melibatkan kolom eksterior, seperti
pada sistem kaku (Gambar 5.18b) akan tetapi, karena sambungan sendi geser tidak menginduksi
momen lentur pada kolom, maka kapasitas aksial dari kolom meningkat.

Reaksi bangunan rangka inti dengan rangka sabuk terhadap pembebanan lateral diberikan
pada gamabar 5.19.Apabila rangka disendi ke inti suatu struktur, (gambar 5.19a), maka inti akan
berlaku sebagai kantilever dan bagian atasnya akan bebas berputar. Rangka ini hampir tidak
melawan gaya rotasi. Apabila rangka ini diikat ke inti dengan menggunakan belt truss ( Gambar
5.19b), maka rotasi di bagian atas sistem ini akan ditiadakan karena kolom luar akan mengikat
belt truss tersebut ke bawah, tidak akan ada momen lentur pada kolom. Kekakuan parsial yang
diberikan di bagian atas sistem ini tercermin pada diagram momennya. Sistem ini tidak lagi
berlaku sebagai kantilever murni karena sebagian atasnya terikat, demikianpula bagian
bawahnya. Lendutan yang terjadi berupa kurva s datar dengan momen nol pada titik infleksi.
Momen lentur di bagian dasar bangunan tidak sebesar pada Gambar 5.19a

Kekuatan dan kekauan sistem ini selanjutnya ditingkatkan dengan menambah rangka
sabuk tambahan pada lantai-lantai antara di dalam bangunan ( Gambar 5.20c). pada setiap lantai
yang dilengkapi dengan rangka sabuk, rotasi akan dicegah. Kekakan yang terjadi di tempat-
tempat ini akan mengurangi besaran pada diagram momen. Momen lentur di bagian dasar
bangunan tidak sebesar pada gambar 5.19a

Kekuatan dan kekakuan siste ini selanjutnya ditingkatkan dengan menambah rangka sabuk
tabahanpada tiap lantai-lantai antara di dalam bangunan ( gambar 5.19c). pada setiap tingkat
yang dilengkapi dengan rangka sabuk, rotasi akan dicegah. Kekakuan yang terjadi di tempat-
tempat ini akan mengurangi besaran pada diagram momen. Momen lentur di bagian dasar
bangunan akan berkurang lagi karena terjadinya pergeseran dari gaya lateral ke gaya aksial,
maka ayunan bangunan menjadi berkurang.
Penerapan sistem belt truss pada bangunan bertingkat banyak, pada lantai 41 dan lantai 15
terdapat sistem belt truss, dan terdapat truss untuk mentransfer beban pada setiap 3 lantai,
dengan sistem struktur ini dapat menahan beban dari angin, dimana didapat dari kekakuan yang
diciptakan secara longitudinal dari sistem belt truss

Pembangunan core pada sistem struktur belt truss and core

Pembuatan sistem belt truss


BAB III

IMPLEMENTASI

Implementasi bangunan yang menggunakan sistem struktur belt truss frame and core adalah:

1. Shanghai Tower/ Gensler

Arsitek: Gensler Pemilik, Developer, Kontraktor: Shanghai Tower Construction & Development Co,
Ltd

Lokasi: Lujiazui Finance dan Trade Zone, distrik Pudong, Shanghai, Cina Luas

Area: 30.370 meter persegi

Area Terbangun: 380.000 meter persegi di atas permukaan tanah; 141.000 meter persegi di
bawah permukaan tanah

Jumlah Lantai: 121 lantai

Tinggi: 632 meter

Lokal Design Institute: Arsitektur Desain & Lembaga Penelitian Universitas Tongji

Insinyur Struktural: Thornton Tomasetti MEP

Engineer: Cosentini Associates Arsitek

Lansekap: SWA

Perspektif bangunan Shanghai Tower

Tower Shanghai (Chinese: 上 海 中 心 大 厦 , pinyin: Shànghǎi Zhongxin Dasha) adalah sebuah


Gedung pencakar langit supertinggi yang sedang dibangun di distrik Pudong Shanghai, China,
Dirancang oleh Gensler, Bangunan ini akan menjadi yang bangunan tertinggi dari kelompok tiga
bangunan supertinggi. di Pudong, dua lainnya adalah Jin Mao Tower dan Shanghai World
Financial Center. Setelah selesai pada 2014, bangunan akan berdiri sekitar 632 meter (2.073
kaki) tinggi dan akan memiliki 121 lantai, dengan luas lantai total 380.000 m2 (4,090,000 sq ft).

Pada saat selesai, Menara Shanghai akan menjadi gedung tertinggi di Cina, dan kedua tertinggi di
dunia, Sedangkan bangunan tertinggi pertama adalah Burj Khalifa di Dubai. Ini juga akan menjadi
struktur tertinggi di China dalam bentuk apapun, melebihi 600 meter (2.000 kaki) Canton Tower di
Guangzhou. Namun, pada Februari 2012, dilaporkan bahwa pencakar langit lain Cina, Wuhan
Greenland Financial

Center, mungkin akan dirancang ulang untuk mencapai ketinggian 636 meter (2.087 kaki),
sehingga melebihi ketinggian Menara Shanghai.

DESAIN

Shanghai Tower dirancang oleh perusahaan arsitektur Amerika yaitu Gensler. Menara akan
mengambil bentuk dari sembilan bangunan silinder ditumpuk di atas satu sama lain, setinggi 121
lantai, dan bangunan ini akan tertutup oleh didnding curtain kaca pada bagian fasadnya serta
bagian dalamnya. Dimana antara lapisan terluar dan dalam akan berputar seperti seakan-akan
naik., Sembilan zona dalam ruangan akan menyediakan ruang publik bagi pengunjung .Masing-
masing kesembilan daerah tersebut akan memiliki atrium sendiri, menampilkan kebun, kafe,
restoran dan ruang yang disewakan dan menyediakan pemandangan kota sebesar 360 derajat.

Kedua lapisan façade akan transparan, dan ruang sewaan dan acara akan disediakan di dasar
menara. Fasad transparan adalah fitur desain yang unik, karena kebanyakan bangunan hanya
memiliki façade tunggal dengan menggunakan kaca yang sangat reflektif terhadap penyerapan
panas yang lebih rendah , tapi double layer berupa kaca menara Shanghai ini akan lebih sulit agar
panas untuk masuk ke dalam bangunan. Setelah dibuka, menara diharapkan untuk menampung
sebanyak 16.000 orang setiap hari.

Ketika selesai, Menara Shanghai akan bergabung dengan Jin Mao Tower dan Shanghai World
Financial Center untuk membentuk pengelompokan pertama yang berdekatan dunia dari tiga
bangunan supertinggi. Its Jin Jiang Hotel, terletak di antara lantai 84 dan 110, akan menjadi hotel
tertinggi di dunia pada saat selesai.

Shanghai Tower,Jin Mao Tower(421 m) dan Shanghai World Financial Center (492m)
Sebagai simbol akan masa lalu, saat ini da masa depan shanghai

Desain Fasad kaca menara dimaksudkan untuk mengurangi beban angin pada bangunan sebesar
24%, yang berarti bahan bangunan lebih sedikit diperlukan, termasuk baja struktural 25% lebih
sedikit,hal ini diharapkan dapat menghemat biaya bahan sekitar 58 juta US $ .Meskipun sebagian
besar energi menara akan disediakan oleh sistem listrik konvensional, turbin angin vertikal yang
terletak di dekat bagian atas menara. akan menghasilkan hingga 350.000 kWh listrik tambahan
per tahun. Selain itu, berlapis ganda façade kaca dimaksudkan untuk mengurangi kebutuhan
untuk pengkondisian udara dalam ruangan, dan terdiri dari kaca yang diperkuat dengan toleransi
yang tinggi untuk perubahan suhu. Strategi lain termasuk tembok pembatas spiral yang
merupakan bagian integral sistem pengumpulan air hujan, dan penggunaan teknologi panas bumi
untuk memberikan energi untuk pemanasan bangunan dan sistem

pendinginan. Bahan yang bersumber secara lokal dengan tingakat daur ulang konten yang tinggi,
yang digunakan bila tersedia dan sekitar 33% dari situs ini didedikasikan untuk ruang hijau.

Pemilik Tower Shanghai, Shanghai Tower Construction & Development Co, Ltd, berharap akan
diberikan sertifikasi dari China Green Building Komite dan US Green Building Council untuk
desain bangunan ini.

Dinding fasad kaca bagian luar dan dalam

Kontruksi

Sistem konstruksi yang dipakai dalam menara ini adalah sistem belt truss frame dari baja serta
core.Pada tahun 2008, Lahan mulai disiapkan untuk konstruksi, dan acara peletakan batu
pertama diadakan pada tanggal 29 November 2008, setelah melakukan studi dampakbangunan
terhadap lingkunga. Pembangunan menara akan menggunakan teknik untuk membuat bangunan
ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan energi. Pada akhir April 2011, tulangan baja
menara telah naik ke lantai 18, sedangkan inti core telah mencapai lantai ke 15, dan framing
lantai sudah selesai sampai ke lantai 4. Rangka baja truss digunakan untuk membangun inti latai
per lantai pada menara ini. Pada bulan September 2011, perusahaan Jepang Mitsubishi Electric
Corp mengumumkan bahwa mereka telah memenangkan tender untuk membangun sistem lift
Menara Shanghai. Mitsubishi Electric akan menyediakan semua dari 106 menara lift, termasuk
tiga berkecepatan tinggi model mampu melakukan perjalanan pada 1.080 meter (3.540 kaki) per
menit - setara dengan 64,8 kilometer (40,3 mil) per jam. Yang merupakan lift tercepat di dunia.
Pada akhir Desember 2011,pondasi menara telah selesai, dan konstruksi baja telah naik di atas
30 lantai. Pada awal Februari 2012, inti beton menara mencapai ketinggian 230 meter (750 kaki),
dengan sekitar lima puluh lantai selesai. Pada Mei 2012, tinggi inti menara yaitu 250 meter (820
kaki), sementara lantai telah dibuat hingga ketinggian 200 meter (660 kaki). Awal September
2012, inti memiliki mencapai ketinggian 338 meter (1.109 kaki) [25] Menara ini diharapkan telah
mencapai lantai 86 -. sekitar 400 meter (1.300 kaki) tingginya -. pada akhir 2012 . Pada bulan-
bulan pertama 2012, celah-celah besar mulai muncul di tanah dekat lokasi pembangunan menara.
Ini disalahkan pada penurunan tanah, yang kemungkinan disebabkan oleh ekstraksi air tanah
yang berlebihan di daerah Shanghai, bukan oleh berat Menara Shanghai. Menara Shanghai
direncanakan selesai pada tahun 2014, [1] tetapi sebagian akan dibuka untuk umum pada tahun
2012.

Pembangunan bangunan dengan struktur belt truss frame and core


BAB IV

KESIMPULAN

Belt trussed frame and core merupakan salah satu alternative struktur bangunan
bertingkat tinggi. Penggunaan belt truss berfungsi mengikat kolom sebagai pengganti balok
yang berat dan homogeny. Hal ini merupakan perwujudan efisiensi dalam membangun
bangunan bertingkat tinggi.

Core sebagai inti berfungsi sebagai pengaku bagi bangunan. Suatu struktur inti
bangunan yang menerus, kemudian menyalutkan beban ke dalam tanah.

Truss sebagai pengikat pada bangunan bertingkat tinggi, tentu saja di


pertimbangkan bagaimana bangunan dibuat secara ringan, namun tetap kuat terhadap
gaya lateral. Oleh karena itu, balok digantikan dengan truss, yang mengikat atau
menghubungkan antar kolom yang kemudian berfungsi untuk meredam torsi.

Truss sebagai pengganti balok beton, selain ringan, truss menggantikan beton
karena hemat dari sisi pembiayaan. Misalnya saja, pada saat terjadi gempa, jika
menggunakan beton, apabila terjadi crack pada satu bagian saja, sulit untuk membenahi
struktur, karena cor beton bersifat homogeny. Bila menggunakan truss, bagian yang terjadi
kerusakan bisa saja diganti dengan yang baru, karena truss dipasang (dirakit), bukan
disatukan.

Pengimplementasian sistem struktur ini terdapat pada beberapa bangunan antara


lain Shanghai Tower.
DAFTAR PUSTAKA

 Schueller, Wolfgang. 1989. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi.Pt Eresco: Bandung


 Schodek , 1999
 http://www.slideshare.net/chuhonsan/l4-vertical-structure-pt2-2
 http://orientalsheetpiling.com/Download/High-rise.pdf
 http://www.archdaily.com/
 wikipedia.com
 http://www.structuremag.org/article.aspx?articleID=393

Anda mungkin juga menyukai