Anda di halaman 1dari 20

SYSTEM STRUKTUR BELT TRUSS FRAME AND CORE

DISUSUN OLEH :

YOHANES BUDI SANTOSA(18093016)

DEDY MUCMIN BARUS(16090021)

DAVID LUMBAN TOBING(18090014)

HARIANTO(18090008)

MAHENDRA KASMAN(18090024)

DOSEN PENGAJAR :M.DAHARI, ST

MATA KULIAH: STRUKTUR DAN KONTRUKSI 4

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

1|Page
KATA PENGANTAR

Terimakasih kita panjatkan kehadiran Tuhan Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kepada
kita semua sehingga makalah ini dapat tersusun dan selesai dengan baik. Walaupun masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini tidak lepas karena semata mata manusia masih banyak
kekurangan.

Dalam penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari berbagai masalah dan pertimbangan yang
telah banyak penulis lalui. Oleh karena itu penulis ingin selalui memperbaiki susunan makalah yang telah
maupun akan dibuat selanjutnya. Bimbingan dan motivasi Guru, Dosen, dan semua teman teman sangat
berperan penting dalam terbentuknya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah sedikit pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca
khususnya Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan. Saya tentu berharap kepada Dosen pembimbing atau
Dosen pengampu mata kuliah STRUKTUR DAN KONTRUKSI 4 untuk selalu memberi masukan kepada
kami sehingga apabila di kemudian hari bisa menjadi lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Batam, 16 maret 2020

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...
……….2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..………3

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 tinjauan umum………..…………..……………………………………………….........4
1.2 latar belakang………………………………………………………….…………....… 4
1.3 maksud danTujuan………………………………………………………………..........5
1.4 batasan masalah………………..…………………………………….……….…….…..5
1.5 Sistematika penulisan………………………………………………………...….……..5

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 pengertian Sistem belt truss Frame and Core…….…………………....….…….……..7
2.2 cara kerja Sistem belt truss Frame and Core ……………………….…………………8
 

BAB III.  IMPLEMENTASI

3.1 shanghai tower……………………………………………………………….……….14

3.2 kontruksi shanghai tower……………………………………………………………..17

BAB IV. KESIMPULAN……………………………………………………………………..19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………20

3|Page
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 TINJAUAN UMUM

Semakin tinggi suatu bangunan, aksi gaya lateral menjadi semakin berpengaruh, sehingga
ayunan lateral dari bangunan akan menjadi demikian besar, sehingga pertimbangan kekakuan, dan
kekuatan struktur sangat menentukan dalam desain suatu bangunan. Derajat kekakuan struktur
sangat bergantung pada jenis sistem struktur yang dipilih. Lebih jauh lagi, efisiensi dari suatu
sistem struktur yang dipilih akan sangat bergantung dengan jenis bahan yang akan digunakan.
Dengan demikian jenis sistem struktur yang dipilih haruslah menghasilkan kekakuan maksimum,
tapi dengan massa bangunan yang seminimal mungkin. Dengan demikian akan dihasilkan sistem
struktur yang ringan dan kuat terutama dalam menahan gaya-gaya lateral pada bangunan terutama
gaya akibat gempa.

1.2 LATAR BELAKANG

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk
menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat
disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah
bangunan mengalami keruntuhan. Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-
beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemenelemen untuk selanjutnya disalurkan ke bagian
bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan.

Setelah banyak mengalami perkembangan jaman terdapat pula beberapa perkembangan


terhadap bentuk bangunan, sehingga sistem struktur pada bangunan juga dituntut untuk dapat
membentuk bentuk bangunan tersebut namun juga harus memperhatikan kekokohan bangunan
tersebut. Juga tidak lepas dari fungsi rungan bangunan tersebut, banyak bangunan yang
memerlukan ruangan yang dapat bergerak bebas dan fleksibel tanpa adanya sistem-sistem struktur

4|Page
bangunan yang menghalangi, hal ini akan menjadi permasalahan apabila sistem struktur bangunan
tersebut menerus hingga keatas sehingga ruangan fleksibel yang luas pada bangunan tidak dapat
tercipta, sedangkan dari segi fungsi ruangan tersebut harus ada di bangunan tersebut, maka
berkembanglah sistem struktur Belt Trussed and Core.

Dimana sistem Struktur ini terdapat lantai bangunan yang bebas sistem struktur sehingga
dapat digunakan dengan tingkat fleksibelitas yang tinggi, karena lantai tersebut didukung oleh
lantai struktur yang berada di atasnya.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari laporan struktur “Belt Trussed and Core” ini adalah untuk
memperluas wawasan dalam upaya penguasaan ilmu arsitektur khususnya perencanaan struktur
bangunan bertingkat tinggi dengan Belt Trussed and Coresystem.Dalam perencanaan struktur
interspatial ini penulis akan menggunakan standar nasional sebagai acuan, sehingga diharapkan
penulis mampu untuk merencanakan struktur bangunan gedung tahan gempa yang dapat
dipertanggung jawabkan dan memiliki nilai marketable, serta agar penulis dapat mengetahui
proses desain suatu pemodelan struktur dan pembebanan berdasarkan standar nasional tersebut
dengan akurasi permodelan struktur yang paling mendekati keadaan yang sebenarnya

1.4 BATASAN MASALAH

Ruang lingkup atau batasan masalah penulisan laporan dengan judul “Bangunan
Bertingkat Tinggi dengan Sistem Belt Trussed and Core” ini meliputi :

a) Pengertian struktur Belt Trussed and Core


b) Komponen sistem struktur Belt Trussed and Core
c) Penerapan serta contoh-contoh bangunan yang menggunakan sistem struktur Belt
Trussed and Core

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan dengan judul “Perencanaan Struktur Sistem Struktur


Bangunan Bertingkat Tinggi dengan sistem struktur Belt Trussed and Core” ini dibagi menjadi
beberapa bab dengan materi sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

5|Page
Meliputi tinjauan umum, latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup penulisan,
dan sistematika penulisan.

BAB II. PEMBAHASAN

Berisi tentang dasar-dasar teori dan referensi laporan tersebut.

BAB III. IMPLEMENTASI

Bab ini akan membahas tentang penerapan atau aplikasi dari teori-teori yang ada
dilapangan.

BAB VII. KESIMPULAN

Bab ini memuat tentang kesimpulan mengenai topik yang dibahas.

6|Page
BAB II

PEMBAHASAN
“BELT TRUSS FRAME AND CORE”

2.1 Pengertian

Sistem struktur belt truss frame dan core merupakan gabungan dari 2 sistem struktur dimana sistem
struktur belt truss berfungsi mengikat kolom fasade ke inti sehingga meniadakan aksi terpisah
rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai cap trussing apabila berada pada bagian atas bangunan, dan
belt trussing apabila berada di bagian bawahnya.

Denah dan potongan sistem belt trussed frame and core

Denah struktur penempatan rangka pada struktur belt truss serta analisis model sistem belt truss frame
and core

7|Page
Bagian dari sistem strukrur belt truss yaitu braced core, cap truss dan coloum exteroir

2.2 Cara Kerja sistem belt truss frame and core

Rangka yang diperkaku menjadi tidak efisien lagi di atas ketinggian 40 lantai karena banyak
sekali diperlukan bahan untuk membuat pengaku yang cukup kaku dan kuat. Efisiensi struktur
bangunan akan meningkat sebesar 30% dengan menggunakan rangka sabuk atau belt truss
horisontal untuk mengikat rangka ke inti. Rangka tersebut diikat secara kaku ke inti dan
dihubungkan dengan kolom eksterior. Apabila inti geser melentur, maka belt truss berlaku sebagai
lengan yang menyalurkan tegangan-tegangan aksial langsung ke kolom luar. Selanjutnya kolom-
kolom ini berlaku sebagai strut untuk melawan lendutan dari inti. Artinya, inti tersebut
mengumpulkan gaya geser horisontal, dan rangka sabuk meneruskan gaya geser vertikal dari inti ke
rangka fasade. Dengan demikian bangunan akan berlaku sebagai suatu kesatuan, serupa dengan
tabung kantilever.

8|Page
Perbandingan struktur dengan hanya menggunakan sistem core truss dengan diperkuat
dengan belt trussed frame, sehingga bangunan yang diperkuat dengan belt truss frame menjadi
lebih kaku dan tahan terhadap goncangan.

9|Page
Jumalha tingkat bangunan yang dapat
dibangun dengan rangka baja berdasar sistem
strukturnya. Dapat terlihat sistem belt truss
mampu membuat bangunan hingga sekitar 40
lantai

Bangunan dapat memiliki satu atau


beberapa rangka sabuk, lebih banyak rangka
yang digunakan, lebih baik pula intregrasi inti
dengan kolom fasade. Ia bisa ditempatkan di
dalam bangunan dimana pengaku diagonal
tidak akan merintangi fungsi-fungsi
bangunan. Penerapan prinsip struktur
penggunaan rangka sabuk di bagian atas dan tengah bangunan cukup ekonomis sampai dengan
ketinggian 60 lantai.

Diagram tegangan pada gambar 5.18 menggambarkan efisiensi relatif dari penggunaan
sendi pada rangka sabuk ke kolom luar dibandingkan dengan mengakukannya. Apabila rangka
tersebut disambung menerus pada kolom, maka seluruh sistem akan berlaku sebagai satu kesatuan
sehingga akan menggunakan hanya sebagian kecil dari kapasitasnya melawan gaya momen, yang
dinding-dindingnya (inti) relatif dekat ke sumbu netral bangunan hal ini dinyatakan pada distribusi
tegangan menerus untuk sistem kaku (gambar 5.18a).

10 | P a g e
Disisi lain, lengan elastis yang terkantilever dari inti dan disambung dengan sendi ke kolom
luar meningkatkan kapasitas melawan momen pada inti, dan melibatkan kolom eksterior, seperti
pada sistem kaku (Gambar 5.18b) akan tetapi, karena sambungan sendi geser tidak menginduksi
momen lentur pada kolom, maka kapasitas aksial dari kolom meningkat.

Reaksi bangunan rangka inti dengan rangka sabuk terhadap pembebanan lateral diberikan
pada gamabar 5.19.Apabila rangka disendi ke inti suatu struktur, (gambar 5.19a), maka inti akan
berlaku sebagai kantilever dan bagian atasnya akan bebas berputar. Rangka ini hampir tidak
melawan gaya rotasi. Apabila rangka ini diikat ke inti dengan menggunakan belt truss ( Gambar
5.19b), maka rotasi di bagian atas sistem ini akan ditiadakan karena kolom luar akan mengikat belt
truss tersebut ke bawah, tidak akan ada momen lentur pada kolom. Kekakuan parsial yang
diberikan di bagian atas sistem ini tercermin pada diagram momennya. Sistem ini tidak lagi berlaku
sebagai kantilever murni karena sebagian atasnya terikat, demikianpula bagian bawahnya.
Lendutan yang terjadi berupa kurva s datar dengan momen nol pada titik infleksi. Momen lentur di
bagian dasar bangunan tidak sebesar pada Gambar 5.19a

Kekuatan dan kekauan sistem ini selanjutnya ditingkatkan dengan menambah rangka sabuk
tambahan pada lantai-lantai antara di dalam bangunan ( Gambar 5.20c). pada setiap lantai yang
dilengkapi dengan rangka sabuk, rotasi akan dicegah. Kekakan yang terjadi di tempat-tempat ini
akan mengurangi besaran pada diagram momen. Momen lentur di bagian dasar bangunan tidak
sebesar pada gambar 5.19a

Kekuatan dan kekakuan siste ini selanjutnya ditingkatkan dengan menambah rangka sabuk
tabahanpada tiap lantai-lantai antara di dalam bangunan ( gambar 5.19c). pada setiap tingkat yang
dilengkapi dengan rangka sabuk, rotasi akan dicegah. Kekakuan yang terjadi di tempat-tempat ini
akan mengurangi besaran pada diagram momen. Momen lentur di bagian dasar bangunan akan

11 | P a g e
berkurang lagi karena terjadinya pergeseran dari gaya lateral ke gaya aksial, maka ayunan
bangunan menjadi berkurang.

Penerapan sistem belt truss pada bangunan bertingkat banyak, pada lantai 41 dan lantai 15 terdapat sistem
belt truss, dan terdapat truss untuk mentransfer beban pada setiap 3 lantai, dengan sistem struktur ini
dapat menahan beban dari angin, dimana didapat dari kekakuan yang diciptakan secara longitudinal dari
sistem belt truss

Pembangunan core pada sistem struktur belt truss and core

12 | P a g e
Pembuatan sistem belt truss

13 | P a g e
BAB III
IMPLEMENTASI

Implementasi bangunan yang menggunakan sistem struktur belt truss frame and core adalah:

1. Shanghai Tower/ Gensler


Arsitek: Gensler
Pemilik, Developer, Kontraktor: Shanghai Tower Construction & Development Co, Ltd
Lokais: Lujiazui Finance dan Trade Zone, distrik Pudong, Shanghai, Cina
Luas Area: 30.370 meter persegi
Area Terbangun: 380.000 meter persegi di atas permukaan tanah; 141.000 meter persegi di bawah
permukaan tanah
Jumlah Lantai: 121 lantai
Tinggi: 632 meter
Lokal Design Institute: Arsitektur Desain & Lembaga Penelitian Universitas Tongji
Insinyur Struktural: Thornton Tomasetti
MEP Engineer: Cosentini Associates
Arsitek Lansekap: SWA

Perspektif bangunan Shanghai Tower

Tower Shanghai (Chinese: 上海中心大厦, pinyin: Shànghǎi Zhongxin Dasha) adalah sebuah
Gedung pencakar langit supertinggi yang sedang dibangun di distrik Pudong Shanghai, China,

14 | P a g e
Dirancang oleh Gensler, Bangunan ini akan menjadi yang bangunan tertinggi dari kelompok
tiga bangunan supertinggi. di Pudong, dua lainnya adalah Jin Mao Tower dan Shanghai World
Financial Center. Setelah selesai pada 2014, bangunan akan berdiri sekitar 632 meter (2.073
kaki) tinggi dan akan memiliki 121 lantai, dengan luas lantai total 380.000 m2 (4,090,000 sq ft).

Pada saat selesai, Menara Shanghai akan menjadi gedung tertinggi di Cina, dan kedua tertinggi
di dunia, Sedangkan bangunan tertinggi pertama adalah Burj Khalifa di Dubai. Ini juga akan
menjadi struktur tertinggi di China dalam bentuk apapun, melebihi 600 meter (2.000 kaki)
Canton Tower di Guangzhou. Namun, pada Februari 2012, dilaporkan bahwa pencakar langit
lain Cina, Wuhan Greenland Financial Center, mungkin akan dirancang ulang untuk mencapai
ketinggian 636 meter (2.087 kaki), sehingga melebihi ketinggian Menara Shanghai.

DESAIN

Shanghai Tower dirancang oleh perusahaan arsitektur Amerika yaitu Gensler. Menara akan
mengambil bentuk dari sembilan bangunan silinder ditumpuk di atas satu sama lain, setinggi
121 lantai, dan bangunan ini akan tertutup oleh didnding curtain kaca pada bagian fasadnya
serta bagian dalamnya.Dimana antara lapisan terluar dan dalam akan berputar seperti seakan-
akan naik., Sembilan zona dalam ruangan akan menyediakan ruang publik bagi
pengunjung .Masing-masing kesembilan daerah tersebut akan memiliki atrium sendiri,
menampilkan kebun, kafe, restoran dan ruang yang disewakan dan menyediakan pemandangan
kota sebesar 360 derajat.

Kedua lapisan façade akan transparan, dan ruang sewaan dan acara akan disediakan di dasar
menara. Fasad transparan adalah fitur desain yang unik, karena kebanyakan bangunan hanya
memiliki façade tunggal dengan menggunakan kaca yang sangat reflektif terhadap penyerapan
panas yang lebih rendah , tapi double layer berupa kaca menara Shanghai ini akan lebih sulit
agar panas untuk masuk ke dalam bangunan. Setelah dibuka, menara diharapkan untuk
menampung sebanyak 16.000 orang setiap hari.

Ketika selesai, Menara Shanghai akan bergabung dengan Jin Mao Tower dan Shanghai World
Financial Center untuk membentuk pengelompokan pertama yang berdekatan dunia dari tiga
bangunan supertinggi. Its Jin Jiang Hotel, terletak di antara lantai 84 dan 110, akan menjadi
hotel tertinggi di dunia pada saat selesai.

15 | P a g e
Shanghai Tower,Jin Mao Tower(421 m) dan Shanghai World Financial Center (492m)

Sebagai simbol akan masa lalu, saat ini da masa depan shanghai

Desain Fasad kaca menara dimaksudkan untuk mengurangi beban angin pada bangunan sebesar
24%, yang berarti bahan bangunan lebih sedikit diperlukan, termasuk baja struktural 25% lebih
sedikit,hal ini diharapkan dapat menghemat biaya bahan sekitar 58 juta US $ .Meskipun
sebagian besar energi menara akan disediakan oleh sistem listrik konvensional, turbin angin
vertikal yang terletak di dekat bagian atas menara. akan menghasilkan hingga 350.000 kWh
listrik tambahan per tahun. Selain itu, berlapis ganda façade kaca dimaksudkan untuk
mengurangi kebutuhan untuk pengkondisian udara dalam ruangan, dan terdiri dari kaca yang
diperkuat dengan toleransi yang tinggi untuk perubahan suhu.Strategi lain termasuk tembok
pembatas spiral yang merupakan bagian integral sistem pengumpulan air hujan, dan
penggunaan teknologi panas bumi untuk memberikan energi untuk pemanasan bangunan dan
sistem pendinginan. Bahan yang bersumber secara lokal dengan tingakat daur ulang konten
yang tinggi, yang digunakan bila tersedia dan sekitar 33% dari situs ini didedikasikan untuk
ruang hijau.

Pemilik Tower Shanghai, Shanghai Tower Construction & Development Co, Ltd, berharap akan
diberikan sertifikasi dari China Green Building Komite dan US Green Building Council untuk
desain bangunan ini.

16 | P a g e
Dinding fasad kaca bagian luar dan dalam

Kontruksi

Sistem konstruksi yang dipakai dalam menara ini adalah sistem belt truss frame dari baja serta
core.Pada tahun 2008, Lahan mulai disiapkan untuk konstruksi, dan acara peletakan batu pertama
diadakan pada tanggal 29 November 2008, setelah melakukan studi dampakbangunan terhadap
lingkunga. Pembangunan menara akan menggunakan teknik untuk membuat bangunan ramah
lingkungan dan mengurangi penggunaan energi.
Pada akhir April 2011, tulangan baja menara telah naik ke lantai 18, sedangkan inti core telah
mencapai lantai ke 15, dan framing lantai sudah selesai sampai ke lantai 4. Rangka baja truss
digunakan untuk membangun inti latai per lantai pada menara ini. Pada bulan September 2011,
perusahaan Jepang Mitsubishi Electric Corp mengumumkan bahwa mereka telah memenangkan
tender untuk membangun sistem lift Menara Shanghai. Mitsubishi Electric akan menyediakan
semua dari 106 menara lift, termasuk tiga berkecepatan tinggi model mampu melakukan
perjalanan pada 1.080 meter (3.540 kaki) per menit - setara dengan 64,8 kilometer (40,3 mil) per
jam. Yang merupakan lift tercepat di dunia.
Pada akhir Desember 2011,pondasi menara telah selesai, dan konstruksi baja telah naik di atas 30
lantai.Pada awal Februari 2012, inti beton menara mencapai ketinggian 230 meter (750 kaki),
dengan sekitar lima puluh lantai selesai. Pada Mei 2012, tinggi inti menara yaitu 250 meter (820
kaki), sementara lantai telah dibuat hingga ketinggian 200 meter (660 kaki). Awal September

17 | P a g e
2012, inti memiliki mencapai ketinggian 338 meter (1.109 kaki) [25] Menara ini diharapkan telah
mencapai lantai 86 -. sekitar 400 meter (1.300 kaki) tingginya -. pada akhir 2012 .
Pada bulan-bulan pertama 2012, celah-celah besar mulai muncul di tanah dekat lokasi
pembangunan menara. Ini disalahkan pada penurunan tanah, yang kemungkinan disebabkan oleh
ekstraksi air tanah yang berlebihan di daerah Shanghai, bukan oleh berat Menara
Shanghai.Menara Shanghai direncanakan selesai pada tahun 2014, [1] tetapi sebagian akan
dibuka untuk umum pada tahun 2012.

Pembangunan bangunan dengan struktur belt truss frame and core

BAB IV
18 | P a g e
KESIMPULAN

Belt trussed frame and core merupakan salahsatu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.
Penggunaan belt truss berfungsi mengikat kolomsebagai pengganti balok yang berat dan homogeny. Hal
ini merupakan perwujudan efisiensi dalam membangun bangunan bertingkat tinggi.
Core sebagai inti berfungsi sebagai pengakubagi bangunan. Suatu struktur inti bangunan yang
menerus, kemudian menyalurkan beban kedalam tanah.
Truss sebagai pengikat pada bangunan bertingkat tinggi, tentu saja di pertimbangkan bagaimana
bangunan dibuat secara ringan, namun tetap kuat terhadap gaya lateral. Oleh karena itu, balok digantikan
dengan truss, yang mengikat atau menghubungkan antar kolom yang kemudian berfungsi untuk meredam
torsi.
Truss sebagai pengganti balok beton, selain ringan, truss menggantikan beton karena hemat dari sisi
pembiayaan. Misalnya saja, pada saat terjadi gempa, jika menggunakan beton, apabila terjadi crack pada
satu bagian saja, sulit untuk membenahi struktur, karena corbeton bersifat homogeny. Bila menggunakan
truss, bagian yang terjadikerusakan bisa sajadigantidengan yang baru, karena truss dipasang (dirakit),
bukan disatukan.
Pengimplementasian sistem struktur ini terdapat pada beberapa bangunan antara lainShanghai
Tower.

19 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

 Schueller, Wolfgang. 1989. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi.Pt Eresco: Bandung


 Schodek , 1999
 http://www.slideshare.net/chuhonsan/l4-vertical-structure-pt2-2
 http://orientalsheetpiling.com/Download/High-rise.pdf
 http://www.archdaily.com/
 wikipedia.com
 http://www.structuremag.org/article.aspx?articleID=393

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai