Masyarakat awam umumnya berpendapat bahwa membran atau fabric (kain, PVC,
atau fiberglass) adalah material untuk jenis struktur yang sederhana. Umumnya
material tersebut digunakan dalam bangunan-bangunan yang tidak permanen hingga
semi permanen seperti tenda pramuka, tenda pernikahan, shelter, atap carport,
penutup lapak, ataupun tenda penaung pada pasar tradisional. Padahal di lain pihak,
dunia arsitektur telah mengembangkan penggunaan tenda dan mengaplikasikannya
pada bangunan dengan inovatif. Bangunan-bangunan yang menggunakan material
tersebut juga bukanlah bangunan-bangunan kecil, melainkan bangunan-bangunan
publik berskala besar seperti airport, stasiun, stadion, convention center, hall, dan lain
sebagainya. Kekuatan dan ketahanan bangunan berstruktur membran tersebut juga
terbukti sangat baik. Beberapa produsen material tenda menyatakan bahwa produknya
dapat bertahan hingga 15 tahun (PT. Kattya Tenso Membrane: 2011).
Saat ini, terdapat pemahaman yang bias antara tenda sebagai material dan tenda
sebagai sistem struktur (tensile structure). Ketika seseorang membicarakan struktur
tenda, ada prinsip kerja tertentu yang membedakannya dengan sistem struktur lain.
Akan tetapi ketika tenda digunakan sebagai material, ia dapat dipadukan dengan
berbagai sistem struktur lain, misalnya penopang rangka kaku. Kedua sistem ini
memiliki cara kerja yang berbeda. Perbedaan inilah yang perlu dipahami lebih jauh.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan struktur tenda dan kaitannya dengan struktur
membran?
2. Bagaimana cara kerja struktur tenda (tensile structure) dan struktur rangka kaku?
3. Bagaimana proses konstruksi struktur tenda dengan sistem membran dengan rangka
kaku?
1.3.Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan struktur tenda dengan struktur membran.
2. Mengetahui cara kerja struktur tenda dan struktur membran rangka kaku.
LANDASAN TEORI
dengan mengalami terutama tegangan tarik dalam semua arah. Struktur membran
cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara struktur tersebut dibebani sehingga
Contoh sederhana dari struktur membran ini adalah payung. Saat payung
menyebabkan tegangan tarik ini adalah rusuk-rusuk serta dukungan batang tekan
pada tangkai payung sehingga payung dapat menahan gaya tekan.
Struktur membran pada dasarnya memikul beban dengan dua cara, yaitu :
Tegangan tarik.
Tegangan tarik pada membran ini bekerja pada lengkung utama (lengkung pada
2 arah utama) yang saling tegak lurus dan tegangan tarik pada dua arah ini
berdasarkan atau serupa dengan sistem pada kabel menyilang. Tegangan tarik
ini berhugungan dengan membran itu sendiri sebagai bidang tipis yang dalam
Tegangan ini dihubungkan dengan terjadinya puntiran atau torsi pada membran.
Antara tegangan tarik dan geser terjadi kerjasama dalam memikul beban.
tekan dan jika terjadi tekanan yang berlebihan akan roboh. Karena itu diperlukan
tegangan tarik pada permukaan membran untuk mendukung beban yang ada.
Cara stabilisasi pada membran adalah dengan memberikan rangka penumpu pada
membran atau memberi prategang yang diperoleh dari gaya-gaya arah luar pada
perbatasan atau tepian membran atau prategang yang diperoleh dari tekanan udara
Contoh pemberian prategang dengan gaya dari luar adalah struktur tenda. Stabilisasi
membran ditandai dengan penggunaan kabel-kabel tarik atau pretension sehingga
terjadi tegangan pada membran dengan arah tegak lurus di seluruh permukaannya.
Contoh pemberian prategang yang diperoleh dari tekanan udara pada bagian dalam
pada permukaan membran. Tekanan udara dalam harus selalu lebih besar daripada
tekanan udara luar, supaya dalam permukaan membran tidak terjadi tegangan tekan
pada saat terjadi pembebanan. Kestabilan diperoleh akibat adanya tegangan tarik
yang terjadi dalam menahan beban. Akibat adanya tekanan udara dalam yang lebih
Merupakan struktur yang ditumpu udara. Struktur ini mempunyai tekanan udara
rendah kurang lebih 3-6 psf. Udara harus dikontrol konstan terus-menerus.
berkala.
Di dalam struktur net dan tenda terdapat prinsip-prinsip umum yang perlu diketahui
Kelengkungan
yang datar, karena akan membutuhkan gaya prategang yang besar untuk
Kondisi tumpuan
Tumpuan titik tinggi selalu didukung kolom tekan berujung sendi dan titik rendah
diangker ke tanah. Pada tumpuan titik rendah akan terjadi gaya angkat dan gaya
dorong pada pondasi karena adanya prategang pada membran yaitu dengan
memikul beban. Membran adalah bidang furnikular tipis sehingga tidak mampu
Beban thermal diakibatkan dari perubahan suhu atau temperatur yang relatif
cukup besar pada struktur bangunan, seperti perubahan suhu siang dan malam.
pergerakan angin untuk dibelokkan atau dihentikan. Energi kinetik akan berubah
menjadi energi potensial yang menyebabkan tekanan atau hisapan. Kekuatan dari
tekanan atau hisapan ini juga tergantung dari kecepatan angin, bentuk geometri
4. Bahan membran
Bahan membran umumnya berupa lembaran atau bidang yang terdiri atas
anyaman bahan tekstil yang kedap air / udara dan bahan pelapis.
Pada dasarnya semua bahan membran mengalami kerusakan dalam batas waktu
Bangunan ini berfungsi sebagai music hall. Struktur bangunan terdiri dari
permanen dan non permanen. Struktur permanen terletak pada bagian panggung
dan fasilitas penunjang, sedangkan non permanen terletak pada bagian atap yang
pendukung tiang lengkung, terletak pada sambungan struktur permanen dan non
Eksterior bangunan
menggunakan tumpuan titik deskret dengan titik tertinggi pada bidang lengkung.
terendah (jacking).
struktur tenda dan berdinding kaca. Denah paviliun ini berbentuk oval dan terletak di
Eksterior bangunan
yang menempel pada membran atap. Setelah jangkar dibuat, dibangun tiang-tiang
dengan tiang-tiang sehingga membran atap terangkat, lalu ujung dari tiap-tiap kabel