Anda di halaman 1dari 27

PETUNJUK PRAKTIKUM

STRUKTUR KONSTRUKSI DAN BAHAN III


STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

Disusun oleh:
TIM SKB III

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019 - 2020


PRODI ARSITEKTUR
JOB SHEET LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR KONSTRUKSI DAN BAHAN III
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020 - 2021


LAPORAN
PRAKTIKUM MATA KULIAHSTRUKTURKONSTRUKSIDAN BAHAN III
SEMESTERGENAP TAHUN AJARAN 2020-2021

SISTEMSTRUKTURRIGIDFRAME
PRAKTIKUM 1

JOB SHEET
STRUKTURBANGUNANTINGGI
KELAS :
KELOMPOK :
Anggota Kelompok
NAMA :AKMAL MUBARAK
NIM :2004104010022

NAMA :ALMAULIKA
NIM :2004104010062

NAMA :SINDY AMELIA


Tanggal Penilaian
NIM :2004104010075

Nilai

PRAKTIKUM 1
JOBSHEET Paraf Dosen
SISTEMSTRUKTURRIGIDFRAME
LANDASAN TEORI

RIGID FRAME

Rigid frame disebut juga rangka momen, adalah sistem


pendukung vertikal yang juga berfungsi sebagai sistem penahan beban
lateral. Sistem struktur ini dibangun dengan elemen balok dan kolom,
Kolom
baik kaku atau semi kaku (semirigid) yang bergabung dengan sambungan
(coloum)
penahan momen.

Balok
(a)
(beam)

Gambar 1.1 elemen balok dan kolom pada sistem rigid frame

Rigid frame dikembangkan pada akhir 1800-an sebagai


sistem yang layak untuk struktur bertingkat dari baja dan beton
bertulang. Struktur ini merupakan fitur dari konsep bearing wall, karena
(b) struktur awal rigid frame umumnya bergantung pada dinding pasangan
bata untuk memikul beban lateral.

Gambar 1.2 sambungan kolom dan balok; (a) sambungan kaku; Sumber : Taranat S Bungale, Structural Analysis and Design of
(b) sambungan semi-kaku Tall Building (Singapore: McGraw-Hill Int., 1988)

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 01


LANDASAN TEORI

RIGID FRAME

Perilaku rigid frame dapat dipelajari dengan


mengisolasi segmen rangka total, dan mengamati pengaruh
beban aksial dan momen lentur pada masing-masing
komponen struktur dan interaksinya satu samalain.
Subassemblage seperti itu ditunjukkan pada Gambar 1.3.

Jika subassemblage tahan terhadap goyangan,


efek beban aksial kolom dan momen lentur yang diterapkan
Gambar 1.3. subassemblage balok-kolom (a) letak subassemblage;
pada sambungan ditunjukkan pada Gambar 1.4a. Momen lentur
(b)H, tinggi lantai ke lantai. L, rentang balok.
ditahan oleh keempat komponen struktur yang berpotongan
sebanding dengan kekakuan relatifnya (I/L). Beban aksial
ditahan langsung oleh kolom-balok tetapi menyebabkan momen
kolom tambahan karena efek Pδ. Ketika deformasi lateral
rangka, juga disebut sebagai goyangan, tidak tertahan, efek
perbesaran momen karena PΔ juga ikut berperan, di mana
adalah goyangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.4b.

Analisis rangka kaku memerlukan perhitungan beban, gaya,


dan faktor kekakuan berikut:
• Momen akibat beban gravitasi
• Momen akibat beban lateral Gambar 1.4(a) subassemblage balok dan kolom ditahan terhadap
• Beban aksial kolom goyangan, (b) subassemblage balok dan kolom yang tidak
• Simpangan lateral (Δ) dikekang terhadap defleksi lateral goyang (Δx) menyebabkan
• Pemeriksaan stabilitas yang mencakup efek Pδ dan PΔ momen tambahan pada sub-rakitan.

Sumber : Taranat S Bungale, Structural Analysis and Design of


Tall Building (Singapore: McGraw-Hill Int., 1988)
JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME
LANDASAN TEORI

RIGID FRAME

Ketinggian maksimum bangunan dengan Ketinggian maksimum bangunan dengan


system struktur rigid frame dengan konstruksi system struktur rigid frame dengan konstruksi
beton bertulang adalah 20 – 25 lantai. baja adalah 30 – 35 lantai.

Sumber : Taranat S Bungale, Structural Analysis and Design of


Tall Building (Singapore: McGraw-Hill Int., 1988)
JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME
STUDI LITERATUR

Swiss Bellin Hotel Damocentrum Surabaya adalah salah satu


bangunanPerhotelan di Surabaya yang dibangun oleh
PT.Pembanguna Perumahan.Terdiri dari 14 lantai dan 1
lantai basement.Tidak hanya basement,hotel ini juga
dilengkapi dengan aula,kolam renang,meeting room,food
court and resto dan juga ruang lobi.

Atap

Aula B
Nama Gedung :Swiss Bellin Hotel
Damocentrum Surabaya
Lokasi :Jln.Bintoro,No.21-25, Aula A
Surabaya
Fungsi Gedung :Gedung Perhotelan
Jumlah Lantai :14 Lantai dan 1 Lantai Basement
Guestroom
Tinggi Gedung :64,60 Meter
Panjang Gedung :38,50 Meter
Lebar Gedung :30 Meter Meeting Room
Material :Beton Bertulang
Food court and resto
Sistem Struktur :Rigid Frame Loby
Konstruksi Atap :Rangka Baja dan Dack Beton Loby and food court
Basement

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 02


STUDI LITERATUR
Bangunan Swiss Bellin Hotel Surabaya ini
menggunakan sisitem struktur rigid Frame
karena terdiri dari kolom dan balok peletakan kolom

Denah
9
Atap kerangka baja Peletakan
Kolom 12

9
6,5 8 8 8 8
Pada pola peletakan
Kolom bangunan ini
berbentuk persegi
Panjang dan berpola
Balok rigid.

Dimensi:
Kolom Basement :90 X 90 CM
Kolom Lantai 1- Atap :80 X 80 CM
Balok Induk :40/80 CM
Balok Anak :30/60 CM
Potongan A Potongan B

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 02


STUDI LITERATUR
Dimensi dan Detail Kolom

Detail balok

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 02


STUDI LITERATUR

TAMPAK UTARA TAMPAK SELATAN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 02


STUDI LITERATUR

TAMPAK BARAT TAMPAK TIMUR

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 02


KONSEP DESAIN

TRANSFORMASI BENTUK
Bagian atas diperkecil sehingga
menjadi persegi Panjang karena
bentuk bangunan dalam studi literatur
berbentuk persegi Panjang.

TAMPAK BARAT

BENTUK AWAL TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2 Bagian bawah ditambah podium


pada bagian depan dan
belakang bertujuan untuk
menghindari terjadinya guling.

Bagian atas dibuat bertingkat karena bangunan studi literatur


yang memiliki konsep seperti tangga tang semakin rendah pada
bagian kanan .Tetapi pada desain di buat pada bagian kanan dan
kiri semakin rendah agar memiliki konsep yang seimbang dan
menyerupai kupiah teuku umar yang merupakan salah seorang
pahlawan aceh.
JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 03
KONSEP DESAIN

Denah peletakan kolom Denah peletakan kolom Denah peletakan kolom


lantai basement lantai 1 – lantai 2 lantai 3 – lantai 5

Denah peletakan
kolom lantai 19

Denah peletakan
Note: kolom lantai 18 Denah peletakan
Kolom diletakkan di tiap perjumpaan kolom lantai 17 Denah peletakan kolom
sumbu X dan Y lantai 6 – lantai 16
JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 03
KONSEP DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 03


KONSEP DESAIN

DESKRIPSI GEDUNG

HAL KETERANGAN

DIMENSI H= 1/10 X L(bentang)


Gedung utama BALOK = 60 cm
B = 2/3 x H
=40 CM
DIMENSI Luas balok + (2x5 cm)
KOLOM =40+10 =50 cm(minimum)
BENTANG
Podium ANTAR 6M
KOLOM
TINGGI Basement= 4 M
File Lantai +/- 0.00
ANTAR Lantai biasa=3,7 M
basement
LANTAI
Enterance TINGGI 19 Lantai X 3,7 M
GEDUNG =70,3 meter

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 03


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


HASIL DESAIN

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 04


POSTER

JOB SHEETPRAKTIKUM 1 SISTEMSTRUKTUR RIGIDFRAME 05


PRODI ARSITEKTUR
MATA KULIAH STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BAHAN III

Anda mungkin juga menyukai