1) Struktur Bangunan
a. Konfigurasi elemen horizontal dan vertikal
b. Formasi elemen perteduhan (Konsep Tiang dan Pernaungan)
c. Cara di-diri-kan
2) Material yang digunakan, deskripsi karakteristik
3) Joinery / Sambungan
4) Transformasi dan perubahan skala dalam penyandingan rumah
dan lumbung yang dimilikinya
Lamban Pesagi secara vertikal dibagi menjadi
3 (tiga) lapisan yaitu lapis bawah (kolong
rumah), lapis tengah (wadah aktivitas) dan
lapis atas (atap).
STRUKTUR
Sementara secara horizontal terbentuk dari 3
(tiga) bangun yaitu bangun inti tertutup atap
utama yang berbentuk piramid dan bangun
BANGUNAN
tambahan di sisi belakang dan samping kiri.
Konfigurasi elemen
horizontal dan vertikal
Lapis atas
Struktur rangka atap adalah sistem bidang, pembebanannya merupakan pelengkung tiga sendi. Sedangkan
prinsip kesatuan hubungannya adalah konstruksi payung dengan elemen-elemen pokok pembentuk konstruksi
terpusat ke tengah.
Lapis tengah
1. alang kanan
2. alang tengah
3. alang kiri
4. alang pembangkok
5. tihang (tiang).
6. tihang rangkok (tiang pintu)
7. palijulang (lompatan pintu)
8. gagading lunas.
9. gagading (tempat dinding dipasang).
10. skur (siku-siku).
1
2.b
2.a
3 4
5
1 ). Pemasangan ari (tiang) memang sejak semula adalah tugas tukang kayu dengan
pembantunya.
2). Andar (atung manjang) dan penyesuk ari langsung dipasang untuk menahan ari supaya
tidak jatuh rubuh. Pada atung manjang dan nebak telah diatur dan dibuat lobanglobang
(pahak an) di mana tiang akan dipasang.
3). Jariau nebak (penyangga lantai) yang dipasang dengan susunan yang dikehendaki tentang
jarang dan rapatnya. Untuk memudahkan bekerja, maka dipasang papan-papan yang bersifat
sementara di atas jaijau. Papan-papan ini memang disiapkan untuk lantai..
Kesemua tahap-tahap a, b, c dikerjakan tukang kayu dan pembantunya.
4). Mendirikan bagian samping kiri dan kanan rumah (tengah rumah). Bagian ini memang
sehari sebelum acara upacara pendirian rumah (Lampung = butegak/betegei) memang sudah
disetel oleh tukang dalam keadaan ditidurkan di atas bangunan. Para pembantu batok/aber
mengangkat dan menegakkannya bersama-sama.
5). Setelah selesai bagian kiri dan kanan maka dipasanglah bagian yang melintang (bangkok).
Hal ini dikerjakan bersama-sama, sebab tinggal memasang saja karena sudah disetel dan dicoba
lebih dahulu oleh tukang.
6). Tahap selanjutnya ialah menggelarkan jarjau-jarjau untuk pelapon (panggar), langsung
dipasang papan-papan yang bersifat sementara. Barulah seluruh bahan bagian atas dipasang
satu persatu, yaitu:
● tiang bubung dan sekur tiang bubung.
● dipasang tulang bubung, disusul pemasangan kasau, selesai pemasangan kasau ini
diadakan upacara penaburan air dan penaburan kue-kue.
7). Biasanya pemasangan reng dan genteng/atap ijuk adalah hari berikutnya, penyelenggaraan
pemasangan genteng dikehendaki untuk rnenghindari hujan yang akan rnenyebabkan
bangunan rnenjadi lapuk.
MATERIAL
Kayu.
Batu.
Ijuk.
Material
Material untuk hampir keseluruhan Lamban Pesagi
menggunakan beberapa kayu dari daerah Lampung,
salah satunya seperti : kayu merbau, nangi dll
Tangga
Lantai
sistem sambungan konstruksi lantai rumah ini yang saling menjepit dan saling
tarik antara balok-balok yang terpasang membujur dengan balok-balok yang
terpasang melintang. Balok-balok lantai tersebut menjadi satu kesatuan yang
rigid yang ditumpukan langsung terhadap balok berpenampang segi delapan
lapis kedua yang langsung diteruskan terhadap kolom utama bangunan.
Namun pada gambar tersebut terlihat terjadi kesalahan rekonstruksi yang
seharusnya balok segi delapan besar tidak ditumpukan pada balok kecil di
bawahnya
TRANSFORMASI
DAN PERUBAHAN
SKALA
Transformasi dan perubahan skala dalam penyandingan rumah
dan lumbung yang dimilikinya.
Rusdi, Umar, Rizqi Arifin dkk. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Lampung.
Jakarta: Proyek Investarisasi dan Dokumen Kebudayaan Daerah.
Harsono, Dibyo T., 2017, Rumah Tradisional Lamban Pesagi Lampung Barat.
Patrawidya. Vol. 2