Anda di halaman 1dari 36

TEORI ARSITEKTUR

Fungsi, Ruang, Bentuk & Ekspresi


FUNGSI

 Fungsi dalam pengertian sederhana


adalah kegunaan

 Fungsi juga dapat dimaknai sebagai


suatu cara untuk memenuhi keinginan

 Fungsi timbul sebagai akibat adanya


kebutuhan manusia dalam
mempertahankan dan
mengembangkanhidup

 Arsitektur memiliki kemampuan untuk


menjalankan serta melaksanakan
berbagai fungsi dikatakan sebagai
Multifungsionalitas Arsitektur
Geofrey Broadbent

Fungsi adalah apa saja yang


diekspresikan dan diinformasikan
arsitektur. Ada 6 fungsi :

1. ENVIRONMENTAL FILTER (Penangkal


Faktor Lingkungan)
2. CONTAINER ACTIVITY (Wadah Kegiatan)
3. CAPITAL INVESTMENT (Investasi/
Penanaman Modal)
4. SYMBOLIC FUNCTION (Fungsi Simbolik)
5. BEHAVIOR MODIFIER (Pengarah Perilaku)
6. AESTHETIC FUNCTION (Fungsi Estetika)
Christian Norberg-
Schulz

Fungsi adalah tugas dan pekerjaan


yang harus dijalankan oleh sebuah
lingkungan. Ada 4 fungsi :

1. PHYSICAL CONTROL
(Pengendali Faktor Alam)
2. FUNCTIONAL FRAME
(Kerangka Fungsi)
3. SOCIAL MILIEU
(Lingkungan Sosial)
4. CULTURAL SYMBOLIZATION
(Simbol Budaya)
Larry L. Ligo

Fungsi adalah tugas atau efek yang


ditimbulkan arsitektur. Ada 5 fungsi :

1. STRUCTURE FUNCTIONAL/
STRUCTURAL ARTICULATION
(Fungsi Struktur/Artikulasi Struktural)
2. PHYSICAL FUNCTION
(Fungsi Fisik)
3. PSYCHOLOGICAL FUNCTION
(Fungsi Psikologis)
4. SOCIAL FUNCTION
(Fungsi Sosial)
5. CULTURE / EXISTENTIAL FUNCTION
(Fungsi Budaya/Keberadaan)
Jan Mukarowsky

Fungsi adalah segenap potensi arsitektur


untuk memberikan makna terhadap
lingkungan. Ada 5 fungsi :

1. EXPRESSIVE FUNCTIONAL
(Fungsi Ekspresi)
2. AESTHETIC FUNCTION
(Fungsi Estetik)
3. ALLUSORYFUNCTION
(Fungsi Kenangan)
4. TERRITORIAL FUNCTION
(Fungsi Teritori/ Batas)
5. REFERENTIAL FUNCTION
(Fungsi Acuan)
Simpulan

 Arsitektur tidak hanya memiliki dan


memerankan satu macam fungsi,
melainkan mampu melaksanakan
sejumlah fungsi.
 Masing-masing fungsi yang dapat
dilaksanakan oleh arsitektur itu
terbentuk dari sudut tinjau dan
pemahaman tertentu atas arti dan
pengertian dari fungsi yang dipakai
oleh penulisnya.
 Semakin banyak fungsi yang dapat
dilaksanakan oleh arsitektur dapat
dipakai untuk memberikan penilaian
terhadap tinggi-rendah, dan kaya-
miskinnya kualitas sesuatu obyek
bangunan.
RUANG

Pengertian ruang
 Menurut Lao Tzu.

Ruang adalah “kekosongan” yang ada


disekitar kita maupun disekitar obyek atau
benda, ruang yang terkandung didalam
adalah lebih hakiki ketimbang materialnya,
yakni masa. Kekosongan yang
terbingkaikan oleh elemen pembatas pintu
dan jendela, boleh dianggap sebagai
ruang transisi yang membatasi bentuk
arsitekur yang fundamental.
Ada tiga tahapan hirarki ruang :
 pertama, ruang sebagai hasil dari
perangkaian secara tektonik;
 kedua, ruang yang dilingkup bentuk
stereotomik dan
 ketiga, ruang peralihan yang membentuk suatu
hubungan antara di dalam dengan dunia
diluar.
 Menurut Plato
Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat
dan teraba, menjadi teraba karena
memiliki karakter yang jelas berbeda
dengan semua unsur lainnya. Plato
mengatakan : kini, sgala sesuatunya harus
berwadaq, kasat mata, dan teraba: namun
tak ada sesuatupun yang dapat kasat mata
tanpa adanya api, tak ada sesuatupun
yang dapat teraba bila tak bermassa, dan
tak ada sesuatupun yang dapat bermassa
tanpa adanya unsur tanah. Maka Tuhanpun
menciptakan dunia dari api dan tanah ….
Meletakan air dan udara diantara api dan
tanah dan membuatnya sebanding antara
yang satu dengan lainnya, sehingga udara
terhadap air sebanding dengan air
terhadap tanah; demikian ia membuat
dunia ini sebagai kesatuan yang kasat
mata dan teraba. (Cornelis van d Ven,
1995).
 Menurut Aristoteles
Ruang adalah sebagai tempat (topos), tempat
(topos) sebagai suatu dimana, atau sesuatu place
of belonging, yang menjadi lokasi yang tepat
dimana setiap elemen fisik cenderung berada.
Aristoteles mengatakan : „wadaq-wadaq semata
bergerak ke atas dan kebawah menuju tempatnya
yang tetap„ dan ‟setiap hal berada di suatu
tempat yakni dalam sebuah tempat‟. „Suatu
tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki suatu
wadaq”. (Cornelis van d Ven, 1995). Karakteristik
dari ruang dirangkum menjadi lima butir:
 Tempat melingkupi obyek yang ada padanya.
 Tempat bukan bagian dari yang dilingkupinya.
 Tempat dari suatu obyek tidak lebih besar dan
tidak lebih kecil dari obyek tersebut.
 Tempat dapat ditinggalkan oleh obyek serta
dapat dipisahkan dari obyek itu
 Tempat selalu mengikuti obyek, meskipun obyek
terus berpindah sampai berhenti pada
posisinya.
 Menurut Josef Prijotomo
Ruang adalah bagian dari bangunan yang
berupa rongga, sela yang terletak diantara
dua obyek dan alam terbuka yang
mengelilingi dan melingkup kita. Bukan
obyek rinupa dan ragawi tidak terlihat
hanya dapat dirasakan oleh pendengaran,
penciuman dan perabaan.

 Menurut Rudolf Arnheim


Ruang adalah sesuatu yang dapat
dibayangkan sebagai satu kesatuan
terbatas atau tidak terbatas, seperti
keadaan yang kosong yang sudah disiapkan
mempunyai kapasitas untuk diisi barang.
 Menurut Immanuel Kant
Ruang bukanlah suatu obyektif atau
nyata merupakan sesuatu yang subyektif
sebagai hasil pikiran dan perasaan
manusia. Ruang meruapakan suatu ide
a priori, bukan suatu obyek empirik,
yang dihasilkan dari pengalaman-
pengalaman eksterior. Dalam bukunya
Prolegomena, Kant menulis, bahwa
konsep-konsep a priori tidak berasal
dari pengalaman, namun sepenuhnya
berasal dari opini dalam pemahaman
murni. Selain dari a priori intuisi, Kant
juga mengenakan kualitas
ketidakterbatasan terhadap ruang dan
waktu.
Unsur Pembentuk Ruang

“Salah satu perasaan kita yang penting


mengenai ruang adalah perasaan
teritorial. Perasaan ini memenuhi
kebutuhan dasar akan identitas diri,
kenyamanan dan rasa aman pada
pribadi manusia”. (Edward T. Hall)

Secara umum ruang di bentuk oleh tiga


elemen pembentuk ruang:
 Bidang alas/lantai (the base plane).

 Bidang dinding/pembatas (the vertical


space devider)
 Bidang langit-langit/atap (the
overhead plane).
Suatu ruang tidak saja mempunyai bentuk
secara fisik tetapi juga mempunyai
kualitas, secara fisik ruang dibentuk oleh
bidang alas, bidang dinding dan bidang
langit-langit sedangkan kualitas ruang
ditentukan oleh faktor-faktor penentu
keterangkuman ruang.

Faktor-faktor tersebut adalah


 dimensi,
 wujud,
 konfigurasi,
 permukaan,
 sisi bidang dan
 bukaan-bukaan
HUBUNGAN RUANG

Ruang Dalam Ruang

Ruang yang lebih besar


berfungsi sebagai
kawasan 3 dimensi untuk
ruang yang dikandungnya

Ruang yang lebih kecil


mempunyai orientasi yang
berbeda dengan ruang
pembungkusnya

Ruang yang terkandung


mempunyai bentuk yang
bereda dengan ruang
pembungkusnya
HUBUNGAN RUANG

Ruang dihubungkan oleh ruang lain

Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat


dihubungkan oleh ruang ketiga atau ruang
perantara
Ruang pertama dapat berbeda dalam bentuk atau
orientasi untuk menunjukkan fungsi berhubungan

Ruang pera ntara dapat menjadi linier dalam


bentuk, untuk menghubungkan dua ruang yang
berjauhan
HUBUNGAN RUANG

Ruang dihubungkan oleh ruang lain

 Ruang perantara
dapat menjadi
dominan dalam
hubungan dan
menjadi mampu
untuk
mengorganisir
ruang-ruang
sekitarnya

 Bentuk ruang
perantara dapat
ditentukan hanya
oleh bentuk dan
orientasi dua
ruang yang
dihubungkan
HUBUNGAN RUANG
JENIS SIRKULASI PENGHUBUNG RUANG

Melewati Ruang

• Integritas ruang dipertahankan


• Konfigurasi jalan luwes
• Untuk menghubungkan jalan utama dengan ruang-
ruang dapat digunakan ruang antara

Menembus Ruang

• Sirkulasi dapat menembus sebuah ruang


• Menerus sumbunya, miring atau sepanjang sisinya
• Dalam memotong sebuah ruang, sirkulasi membentuk
wilayah-wilayah tertentu untuk aktifitas dan gerak
dalam ruang tersebut
HUBUNGAN RUANG
JENIS SIRKULASI PENGHUBUNG RUANG

Melewati Ruang

• Lokasi ruang menentukan arah sirkulasi


• Hubungan ini digunakan untuk memasuki ruang
secara fungsional atau ingin melambangkan
ruang-ruang penting
HUBUNGAN RUANG
POLA SIRKULASI PENGHUBUNG RUANG

Melewati Ruang

• Lokasi ruang menentukan arah sirkulasi


• Hubungan ini digunakan untuk memasuki ruang
secara fungsional atau ingin melambangkan
ruang-ruang penting
PENCAPAIAN KE BANGUNAN
POLA SIRKULASI PENGHUBUNG RUANG

Langsung (Frontal)
• Suatu pencapaian yang
mengarah langsung ke suatu
tempat masuk melalui
sebuah jalan yang merupakan
sumbu lurus
• Tujuan visual dalam
pengakhiran pencapaian
terlihat jelas, dapat
merupakan fasade muka
keseluruhan bangunan atau
tempat masuk
Tersamar (Oblique)
• Pencapaian tersamar
meninggikan efek
perspektif pada fasade
depan sebuah bangunan
• Jalan dapat dirubah
arahnya satu atau
beberapa kali untuk
menghambat dan
memperpanjang
Berputar (Spiral)
• Pencapaian tersamar Jalan
yang berputar
memperpanjang urutan
pencapaian dan
mempertegas bentuk tiga
dimensi bangunan sewaktu
bergerak mengelilinginya
• Pintu masuk bangunan
mungkin dapat dilihat
secara terputus-putus atau
disembunyikan sampai titik
tiba
ORGANISASI RUANG
POLA ORGANISASI RUANG

Terpusat (Centralized)
• Organisasi ruang yang mempunyai
suatu pusat berupa ruang dominan,
dimana sejumlah ruang sekunder
dikelompokkan olahnya

Linier
• Organisasi ruang yang merupakan
suatu urutan linier ruang-ruang yang
terdiri dari ruang-ruang yang berulang

Radial
• Organisasi ruang yang memiliki
sebuah ruang pusat sebagai tempat
mulainya ruang-ruang linier
berkembang menurut bentuk jari-jari
ORGANISASI RUANG
POLA ORGANISASI RUANG

Cluster (Berkelompok)
• Organisasi ruang yang terdapat
ruang yang dikelpmpokkan oleh
letaknya atau secara visual
menempati letak bersama

Grid

• Organisasi ruang yang ruang-


ruangnya diorganisis dalam
kawasan struktur grid
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI TERPUSAT
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI TERPUSAT
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI LINIER
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI LINIER
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI RADIAL
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI RADIAL
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI GRID
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI GRID

dasarnya
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI CLUSTER

Organisasi cluster menggunakan cara perletakan sebagai dasar


untuk menghubungkan suat ruang terhadap ruang lainnya

Berdasakran Bentuk ruang :

• Pengulangan bentuk
(Repetitive Spacces)

• Menggunakan
bentuk dasar
(Sharing a Common
Shape)

• Bentuk dan ukuran


yang berbeda tapi
disatukan oleh visual
atau sumbu
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI CLUSTER

Organisasi cluster menggunakan cara perletakan sebagai dasar


untuk menghubungkan suat ruang terhadap ruang lainnya

Berdasakran Bentuk ruang :

• Pengulangan bentuk
(Repetitive Spacces)

• Menggunakan
bentuk dasar
(Sharing a Common
Shape)

• Bentuk dan ukuran


yang berbeda tapi
disatukan oleh visual
atau sumbu
ORGANISASI RUANG
ORGANISASI CLUSTER

Organisasi cluster menggunakan cara perletakan sebagai dasar


untuk menghubungkan suat ruang terhadap ruang lainnya

Berdasakran Bentuk ruang :

• Pengulangan bentuk
(Repetitive Spacces)

• Menggunakan
bentuk dasar
(Sharing a Common
Shape)

• Bentuk dan ukuran


yang berbeda tapi
disatukan oleh visual
atau sumbu

Anda mungkin juga menyukai