Anda di halaman 1dari 27

PERKOTAAN

TEORI
INTEGRASI RUANG KOTA
(FINDING The Lost Space- Roger
Trancik 1985)
MODERN PASKA MODERN


Kapitalistik Industrialisasi

Paradigma Paska Modern;


Teori –Teori Modern; · Rasio berpusat pada subyek
· Rasionalistik · Nilai-nilai subyektif
· Individualisme · Pandangan Subyektifitas Obyek
· Kebebasan universal
· Kebenaran berpihak pd
postulat-postulat
PARADIGMA ILMU
KOTA
PENGETAHUAN KOTA
KOTA KOTA
LOKAL
LOKAL
LOKAL Ilmu Peng. Kota2 Lokal
Eksplorasi
LOKAL
Reduksi Ideologi Komunikasi dengan subyek/ pelaku
Lost Space Kebenaran ilmu pengetahuan
Non Place ditentukan oleh subyek-pelaku

TEORI-TEORI YANG MEMBERIKAN


DISTORSI TEORI-TEORI APRESIASI PADA SUBYEK-SUBYEK
MODERN
TEORI
INTEGRASI RUANG KOTA
Teori Figure Ground
• Alat yang baik untuk mengidentifikasikan,
tekstur dan pola-pola sebuah tata
• Teori
ruangfigure ground,(urban
perkotaan berkaitan dengan
fabric), serta
hubungan teksturalmasalah
mengidentifikasikan antara bentuk yang
keteraturan
dibangun (building
massa/ruang mass) dan ruang
perkotaan.
terbuka (open space).
MANFAAT TIPE POLA SOLID-
Teori figure ground : VOID:
• Membentuk ruang • 1. Grid
luar yang • 2. Angular
mempunyai hirarki. • 3. Curvilinear
• Merencanakan • 4. Radial
kota agar lebih concentric
terintegrasi. • 5. Axial
• Mengupayakan • 6. Organic
agar terbentuk
ruang yang teratur.
Teori Linkage
memperhatikan dan menegaskan hubungan-hubungan dan
dinamika sebuah tata ruang perkotaan atau urban fabric.
• Lima elemen linkage visual,a. yang
Linkage Visual
menghasilkan hubungan
• Dalam linkage secara
visual dua visual,
atau lebih
yakni: banyak fragmen kota dihubungkan
menjadi
garis, satu
koridor, kesatuan
sisi, sumbu,secara visual.
dan irama
Linkage Struktural
b. Linkage
Struktural
• Lingkage
Struktural dua
atau lebih bentuk
struktur kota
digabungkan
menjadi satu
kesatuan dalam
tatanannya
Linkage
sebagai Bentuk Kolektif
• Suatu datum yang bersifat spasial
• merupakan sebuahdan
Dinamika susunan garis-garis
hubunganlahan,
bagian-
aliran
bagiangerakan yangsuatu
kota seperti diarahkan, sumbu
komposisi musik
yang
dengan organisasional
suatu sistem datum.
Linkage
sebagai Bentuk Kolektif
Menghubungkan struktur-struktur
seperti bingkai yang linear atau
sebagai grid. Linkage dicapai
melalui hirarki-hirarki yang bersifat
open ended

Muncul dari penambahan


Komposisi dua dimensi dan akumulasi bentuk dan struktur
individual yang hubungan antara yang biasanya berdiri di
masing-masing agak abstrak. samping ruang terbuka public.
Tipe ini dikembangkan secara
organis.
3. Teori Place
• Sebuah place adalah sebuah space yg
memiliki suatu ciri khas tersendiri
Christian Norberg-Schulz (1979)

• Suatu place yang baik adalah: perasaan


yg kita miliki terhadap-nya, terwujud &
dilindungi ol medan spasial tersendiri
dg pembatasannya (Peter Smithson,
1991)

• Suatu place adalah penyatuan antara


bentuk, warna, tekstur ruang dengan
budaya manusia (Rapopport, 1977)
3. Teori Place
• Place adalah ruang yang telah menjadi satu dengan
budaya manusia sehingga menciptakan karakter ruang
tertentu yang membedakannya dengan tempat yang lain
(Trancik, 1991)

• Place terdiri dari estetika ruang, dan lansekap sejarah


(Hayden, 1991)

• Dalam pandangan teori tersebut place adalah ruang


yang terdiri dari unsur-unsur material fisik, budaya
manusia dan waktu yang membuatnya berbeda
dengan yang lain.

• Manusia memerlukan suatu sistem places (tempat-


tempat tertentu) yang berarti dan stabil untuk
mengembangkan kebudayaannya.
a. Konteks Kota
Konteks dan Kontras

• Pada dasarnya a.1. Tipologi


pembentukan dua elemen Objek tipologi elemen place :
pokok: •Bentuk tempat.
• Statis & Dinamis, dapat •Perbandingan elemen secara
dilihat dalam dua spasial (lebar & panjang).
karakteristik dasar yang •Enclosure, persentase
bersifat arsitektural, yaitu lingkungan dibatasi massa
rupa dan tampak. Ruang •Pembatasan dan pembukaan
statis/dinamis terdiri dari secara spasial
empat aspek yaitu (Rob •Pada dasarnya tipologi bentuk
Krier & Mc Cluskey): sebuah tempat tidak selalu sudah
tipologi, skala, morfologi, jelas karena bisa jadi terjadi
dan identitas. percampuran antara sifat statis &
dinamis.
a.2. Skala
Adalah hubungan antara lebar/panjang dan tinggi ruang.

Skala yang kesannya agak sempit


Skala Perkotaan Secara Vertikal

Skala yang kesannya agak luas (sunyi)

Skala yang kesannya harmonis


a.3. Morfologi
a.4. Identitas
• Morfologi berarti
memperhatikan hubungan
place dan place lain. • Identitas perlu diperhatikan:
• Konteks elemen tersebut, • Ciri khas tempat
kombinasi antara elemen • Bahan-bahan yang dipakai.
elemennya (percampuran • Pola-Pola
elemen). • Warna
• Bagaimanakah cara • Kegiatan
penghubungannya. • Inilah beberapa pertanyaan
• Bagaimanakah elemen- yang penting terhadap
elemen diulang. gambaran sebagai suatu
• Aspek itu sangat penting identitas tertentu di dalam
bagi suasana di dalam konteksnya.
suatu konteks tempat
tertentu.
b. Citra Kota
• Citra kota adalah gambaran mental dari sebuah
kota sesuai dengan rata-rata pandangan
masyarakatnya.
• Kevin Lynch (1969) menemukan tiga komponen
yang sangat mempengaruhi gambaran mental
orang terhadap suatu kawasan, yaitu :
• Potensi ‘dibacakan, > identitas
• Potensi disusun’ > struktur
• Potensi ‘dibayangkan’ > makna
• Citra kota dapat dibagi menjadi lima elemen,
yaitu :
b.1. Pathways
• Adalah jaringan dimana
manusia akan bergerak dari
suatu tempat ke tempat lain.
• Aktivitas khusus sepanjang
jalan, akan membentuk
karakternya.
• Karakteristik fasade
bangunan
• Tampilan pathways (aspal,
paving block) dll.
• Pathways merupakan
kerangka kota yang
membentuk struktur kota.
• Struktur kota yang terbentuk
adalah : linier, radial, grid
b.2. District
• Pada dasarnya, kota
merupakan integrasi dari
berbagai kegiatan fungsional,
biasanya memusat pada suatu
kawasan tertentu.
• Distrik terdiri atas satu jenis
kegiatan fungsional atau
campuran dari berbagai
macam kegiatan fungsional.
Adapun komponen-komponen
yang menentukan karakteristik
fisik distrik yaitu : tekstur,
space, form, topografi, detail,
simbol, tipe bangunan, tingkat
perawatan, use, aktivitas, dan
pemukiman.
b.3. Edge
• Edge (batasan) adalah
elemen-elemen linear yang
bukan merupakan path dan
biasanya berupa batas
antara dua area.
• Dapat diartikan bahwa
batasan merupakan
pengakhiran distrik tertentu.
• Edge bersifat menerus dan
tidak terasa tajam. Di
Negara maju, misalnya
kawasan perdagangan
intensitas bangunan sangat
tinggi. Edge dapat berupa
fungsionl alam (sungai,
gunung, hutan, dll).
Landmark
• Landmark merupakan tanda
fisik yang dapat memberikan
info bagi pengamat dari
suatu jarak.
• Unsur landmark, yaitu :
• Tanda fisik, berupa elemen
visual
• Informasi yang memberikan
gambaran secara cepat dan
pastiJarak, harus dikenali
pada suatu jarak
Kriteria Landmark
• Ciri khas yang Ditinjau dari Aspek
mudah diingat Bentuk
• Bentuk yang jelas • Dibentuk dari
• Mudah dikenali suatu elemen
• Memiliki hirarki atau bangunan
fisik secara visual • Berupa
• Nilai lebih kawasan/urban
dibanding historis space yang
dan estetis memanjang atau
cluster.
• Elemen visual
diperkuat dengan
Kedudukan Landmark
• Secara tidak terencana,
Proses Pembentukan Landmark
seperti terjadi pada kota-
• Memperluas arah pandang kota kuno
• Membuat kontras • Terencana, melalui
• Meletakkan landmark pada suatu tempat yang
kesadaran memiliki
tentang urban
hirarki visual secara strategis atau istimewa
design

Fungsi landmark
• Sebagai sarana
informasi
• Sebagai orientasi
lingkungan
b.5. Node ( Simpul )

• Salah satu bentuk Ciri-ciri Node


landmark adalah • Pusat kegiatan
node, yaitu pusat • Pertemuan beberapa ruas
aktivitas atau jalan
kegiatan. • Tempat pergantian alat
• Contohnya adalah transportasi
square yang
merupakan suatu • Perwujudan Node
pusat kegiatan • Secara konseptual, berupa
atau aktivitas titik kecil dalam kota
rekreatif dan
budaya. Node
• Secara realitas, berupa
merupakan suatu square skala besar, bentuk
titik pusat kegiatan linear, keseluruhan pusat
fungsional suatu distrik pada tingkat yang luas
kota.
Estetika Suatu Place
1. ORIENTASI
•• G
CiriCullen: memakai istilah ‘ optik ‘ :
khas sebuah
Pandangan
kota adalah yang ada (existing view). Fokus
pada satu
adanya dareah–saja.
kawasan
Pandangan
kawasan yangyang timbul (emerging view).
Fokus pada kaitan antara satu daerah & yg
dapat dilihat atau
lain.
dipahami sebagai
serial vision
Artinya sebuah
kota tidak dapat
dilihat dalam satu
Estetika Suatu Place
2. POSISI
• Orang selalu ‘Saya disini, bukan
membutuhkan suatu disana ’
perasaan terhadap Menurut Cullen, perasaan
posisinya dalam terhadap posisi orang
lingkungannya, dimana sangat tergantung dua
dia berada, baik secara faktor, yaitu pada tingkat
sadar maupun tidak batasnya (enclosure)
sadar. Perasan orang serta tingkat perlindungan
terhadap identitas tempat (exposure).
selalu mempunyai dua
sisi, yaitu :

Estetika Suatu Place
‘Ini adalah ini, bukan itu !’
3. Isi
Orang membedakan bahan-bahan melalui rupanya,
Perasaan
warnanya,mengenai satu tempat
polanya, sifatnya, juga dipengaruhi
skalanya,dll. Perasaanoleh apa
orang
yang ada.satu keadaan pada suatu tempat tergantung pada
terhadap
Aspek perasaan
dua faktor, terhadap
yaitu pada identitas
tingkat itu mempunyai
komformitas dua
dan pada
segi, yaitu :
tingkat kreativitas.

Anda mungkin juga menyukai