Anda di halaman 1dari 30

ANALISA OBJEK ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH : TRI WURYANINGSIH (41217320005)


MATA KULIAH : PERANCANGAN ARSITEKTUR 03
DOSEN PENGAMPU : YUDHA KARTIKA, ST, M.Ars

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BEKASI
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………
1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………....
2
BAB 1 BEDAH KARYA FUNGSI SEJENIS ………………………………...
3
1.1 Konsep Bangunan ……………………………………………………...
3
1.2 Komposisi dan Bentuk Tatanan Bangunan …………………………..
4
1.3 Elemen Selubung Bangunan …………………………………………..
5
1.4 Material Dinding, lantai, dan Atap …………………………………...
6
1.5 Penyikapan Terhadap Kontur ……………………………………......
7
1.6 Penyikapan Terhadap Lingkungan Sekitae, Bangunan, Vegetasi, Sirkulasi
8
1.7 Penyikapan Terhadap Iklim, Pencahayaan, Sirkulasi Udara, Green Building
12
1.8 Program Ruang ………………………………………………………….
16
1.9 Orientasi Bangunan ……………………………………………………...
18
2.0 Struktur Bangunan ………………………………………………………
20
BAB II SURVEY DAN ANALISA ……………………………………………...
25
2.1 Analisa Penyikapan Potensi View Kedalam dan Keluar Tapak ………
25
2.2 Analisa Penyikapan Pencahayaan Matahari …………………………..
25
2.3 Analisa Penyikapan Sirkulasi Pencapaian Kedalam dan Keluar Tapak
25
2.4 Analisa Penyikapan Kontur Pada Tapak ……………………………… 25
2.5 Analisa Penyikapan Mempertahankan Vegetasi Ekisting ……………. 26
2.6 Analisa Penyikapan Kebisingan dari Dalam dan Luar Tapak ………. 26
2.7 Analisa Penyikapan Pergerakan Udara ……………………………….. 26
2.8 Analisa Penyikapan Iklim ………………………………………………. 26
BAB III ANALISA TAPAK ……………………………………………………. 27
2.9 Profil Tapak ……………………………………………………………... 27
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 29
BAB 1
BEDAH KARYA
1.1 Antwerp management school/ HUB

Berada di Boogkeers 5, Antwerpen, Belgium


Analisis :
1.1.1 Konsep bangunan
Bangunan ini mengusung konsep desain kontemporer, dimana ciri-ciri desain
kontemporer terdapat pada bangunan ini , seperti :
- Penggunaan jendela dan bukaan yang banyak dan besar merupakan hal
yang lazim ditemukan pada produk-produk desain kontemporer.

- Penggunaan warna-warna netral seperti putih, hitam, dan grayscale.


- Penggunaan Material yang Natural, tanpa finishing.

- Penggunaan furnitur minimalis dengan desain ringan lebih sering


digunakan.

- Konsep terbuka juga merupakan salah satu ciri dari desain kontemporer
dimana denah dan penataan ruang minim adanya sekat ruangan dan
tembok.
1.1.2 Komposisi bentuk dan tatanan bangunan
Memiliki bentuk dasar bangunan segi lima (pentagon) yang mengalami
pengurangan disatu sisi. Pola yang dihasilkan oleh siteplan yaitu pola linear.

1.1.3 Element selubung bangunan


Material yang digunakan untuk selubung bangunan yaitu, dinding : beton
fabrikasi dan batu bata. lantai : batu alam
1.1.4 Material dinding, lantai, dan atap
Material dinding yang dipakai adalah beton fabrikasi dan dinding batu bata.
Untuk lantai sebagian besar menggunakan material kayu dan parquet.
1.1.5 Penyikapan terhadap kontur
Berada di kontur tanah yang cukup rata dan stabil, sehingga tidak diperlukan
metode cut and fiil yang berlebih pada lokasi tapak.

1.1.6 Penyikapan terhadap lingkungan,vegetasi, dan sirkulasi


Sirkulasi yang dipakai pada bangunan ini lebih mengarah kepada natural
ventilation dengan ciri memiliki banyak bukaan berupa jendela.
1.1.7 Penyikapan terhadap iklim, pencahayaan, dan sirkulasi udara, green build
Karena pada dasarnya bangunan ini menggunakan natural ventilation maka
untuk pencahayaan maupun sirkulasi lebih kepada penggunaan cahaya alami
yang masuk kedalam ruangan melalui banyaknya jendela yang ada pada
bangunan ini.

1.1.8 Program ruang


Memiliki 3 pintu dibagian depan dan samping, terdapat juga ruang kelas,
toilet, ruang program eksekutif, tempat parkir bawah tanah, penyimpanan
sepeda, ruang arsip, auditoria, dll.
1.1.9 Orientasi bangunan
Bangunan ini menghadap ke dua sisi yaitu utara dan selatan.
1.1.10 Struktur bangunan
Struktur bangunan menggunakan pondasi pada bangunan bertingkat pada
umumnya yaitu menggunakan pondasi footplate dan juga retaining wall untuk
area basement.
1.2 Boarding School in Nimes / MDR Architects
Terletak di : Nimes, France
Analisis :
1.2.1 Konsep bangunan
Mengusung konsep modern design, pada bangunan ini terdapat banyaknya
bukaan dan warna netral dipilih untuk bangunan ini.

1.2.2 Komposisi bentuk dan tatanan bangunan


Bentuk dasar yang dipakai oleh bangunan ini yaitu persegi panjang. Pola yang
dihasilkan oleh siteplan yaitu pola linear dimana tiap ruang saling terkait satu
sama lain.
1.2.3 Element selubung bangunan
Element selubung bangunan yang menonjol terletak pada material dinding
yang menggunakan dinding bata dan alumunium composite panel (ACP).
1.2.4 Material dinding, lantai, dan atap
Untuk material dinding menggunakan ACP, lantai menggunakan material
parquet, dan atap menggunakan material beton.
1.2.5 Penyikapan terhadap kontur
Pada bangunan ini, untuk menyikapi kontur pada tapak maka bangunan dibuat
lebih tinggi menggunakan tiang beton.

1.2.6 Penyikapan terhadap lingkungan, vegetasi, dan sirkulasi


Sirkulasi pada bangunan berjalan dengan cukup lancar dengan adanya
beberapa akses masuk.

1.2.7 Penyikapan terhadap iklim, pencahayaan, sirkulasi udara, green build


Pencahayaan dan sirkulasi udara pada bangunan ini memanfaatkan
pencahayaan alami.

1.2.8 Program ruang


Memiliki 2 pintu dengan fasilitas kamar tidur, kamar mandi, dll.
1.2.9 Orientasi bangunan
Bangunan menghadap ke sisi utara dan selatan, sehingga pencaahayaan alami
dapat dimaksimalkan.

1.2.10 Struktur bangunan


Menggunakan sistem pondasi bangunan bertingkat pada umumnya yaitu
pondsi telapak dan tiang pancang.
1.3 Vida Bekasi Marketing Office /Andra Matin
1.3.1 Konsep Bangunan
Dirancang oleh arsitek Andra Matin, master plan Vida Bekasi dibangun dalam
konsep tropical urbanism. Konsep ini bermakna kehidupan yang sadar dan responsif terhadap
iklim tropis dan diwujudkan pada kawasan urban berdesain kontemporer.

1.3.2 Potongan dan Struktur


Pada bangunan ini berada ditanah yang berkontur, namun untuk mengatasinya bangunan ini
menggunakan teknik fill. Pada bangunan ini menggunakan atap hanya dak saja.
1.3.3 Orientasi Bangunan
Orientasi pada bangunan ini menghadap ke selatan
1.3.4 Material Bangunan
Sebagian besar bangunan ini menggunakan material beton seperti pada bagian kolom maupun
atap bangunan.
1.3.5 Analisa Pencahayaan
Analisa pencahayaan pada bangunan ini sangat baik, karena cukup terbuka dan memiliki
banyak jendela jendela besar full kaca.

1.3.5 Analisa udara


Untuk Analisa cukup baik, karena didukung bangunan yg terbuka dan banyak pepohonan di
sekitarnya dan terdapat inner court
BAB II
ANALISA TAPAK

2.1 Analisa Penyikapan Potensi View Kedalam dan Keluar Tapak


View yang paling baik untuk melihat bangunan asrama ini adalah dari dua titik. Titik pertama
yaitu pada jalan MT. Haryono yang berada disebelah barat bangunan. Dan untuk titik kedua
yaitu pada taman ria rio yang berada pada sisi selatan bangunan.

2.2 Analisa Penyikapan Pencahayaan Matahari


Pada sisi sebelah timur bangunan akan lebih banyak mendapat sinar matahari pada saat pagi
sampai dengan siang hari, sedangkan untuk sisi sebelah barat akan lebih banyak mendapatkan
sinar matahari saat sore hari. Untuk menyikapi cahaya dan panas berlebih yang masuk
kedalam bangunan, maka solusinya dengan menambah vegetasi dan orientasi bangunan akan
lebih diperhatikan.
2.3 Analisa Penyikapan Sirkulasi Pencapaian Kedalam dan Keluar Tapak
Pada sisi sebelah barat tapak terdapat jalan raya besar yang dapat dimanfaatkan sebagai area
untuk drop in dan drop off kendaraan. Untuk sirkulasi dalam tapak sendiri akan dibuat jalan
yang cukup untuk dilalui mobil maupun bus.

2.4 Analisa Penyikapan Kontur Pada Tapak


Area tapak ini memiliki kontur miring yang mana natinya akan digunakan teknik cut untuk
membuat gedung asrama dan bangunan kapelnya, sedangkan untuk gedung pengelola akan
menggunakan teknik cut and fill.
2.5 Analisa Penyikapan Mempertahankan Vegetasi Ekisting
Vegetasi pada area ekisting nantinya akan ada beberapa yang dipertahankan, mengingat
bahwa area tapak membutuhkan banyak vegetasi untuk lahan terbuka hijau maupun
membantu mengatasi masalah-masalah lainnya seperti pengudaraan dan pencahayaan. Selain
itu nantinya vegetasi akan ditambahkan untuk membuat taman dan lahan terbuka hijau yang
lebih rapi dan tertata.

2.6 Analisa Penyikapan Kebisingan dari Dalam dan Luar Tapak


Sumber kebisingan pada tapak antara lain bersumber pada beberapa hal. Diantaranya adalah
dari suara kendaraan bermotor, aktivitas manusia, dan pengerjaan proyek disekitar tapak.
Untuk menyikapi hal tersebut maka yang perlu dilakukan antara lain menambah vegetasi dan
memberi jarak yang cukup antara sumber kebisingan dengan area gedung.
2.7 Analisa Penyikapan Pergerakan Udara
Kecepatan angina pada daerah tapak rata-rata berkisar 11 km/jam, hal ini dapat dimanfaatkan
untuk memaksimalkan sirkulasi udara pada bangunan. Untuk menyikapi hal tersebut maka
dapat dilakukan hal-hal seperti memperbanyak lahan terbuka hijau dan memperbanyak
bukaan pada bangunan agar sirkulasi udara dapat lancar.

2.8 Analisa Penyikapan Iklim


Iklim yang terdapat di Indonesia sendiri yaitu iklim tropis yang mana untuk menyikapi hal
tersebut dapat dilakukan beberapa cara untuk mengantisipasi pergantian musim berupa :
- Membuat bukaan yang banyak agar cahaya matahari dan udara dapat
masuk kedalam bangunan secara maksimal. Hal tersebut juga bisa
dimanfaatkan untuk menghemat energy.
- Membuat teritisan untuk mengantisipasi tempias dari air hujan saat musim
penghujan tiba.

Anda mungkin juga menyukai