Anda di halaman 1dari 25

PRANATA PE M BAN G U

NAN

SEISMIC
BUILDING DESIGN
PRANATA PE M BAN G U
NAN

VERY DARMAWAN – 21020117120017


M. LUTHFI WALLIYUDIN – 21020117120020
RAUSHAN FIKRI H.R - 21020117120023
ZAINAL ABRAR - 21020117120044
GERALDO AJI PANGESTU H. - 21020117140050

K E LA S

A
SEISMIC BUILDI
NG

Pendekatan Seismic
Design
Dalam merancang sebuah desain bangunan
seismoresistant perlu adanya kecocokan
dengan struktur. Hal itu untuk proses evakuasi
mitigasi bencana saat terjadi gempa.
Merancang karakteristik bangunan haruslah
estetis dan menyesuiankan morfologi.

S.R.A. (Seismic Resistant Architecture)

03
Mengapa Pendekatan
Seismic Design itu penting

?
Indonesia yang terletak di Ring Of Bangunan tahan gempa

1 Fire beban gempa dapat dating


secara tiba-tiba dengan kekuatan
beragam sehingga destruktif
menguntungkan secara kemanusian
dan secara ekonomi (mahal diawal
lebih baik daripada membahayakan
2
dimanasa operasionalnya)

3
Gempa jadi berbahaya karena
bangunan ditempati tidak
bangunan yang tahan gempa.

04
SEISMIC BUILDI
NG
Daerah Rawan Gempa di Indonesia

05
pranata pembangunan

SEISMIC
BUILDIN
G

PERATURAN YANG MENJADI ACUAN

?
Internasional
• ICC IBC (2009): International
Building Code
• ASCE/SEI 7-10, Minimum
desain loads for building and
other structur

Nasional
SNI 1726 : 2012 Tata cara
perencanaaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan Gedung
dan non gedung

06
SNI 1726 : 2012 pranata pembangunan

Tata cara perencanaaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan


SEISMIC
Gedung dan non gedung BUILDIN
G
Faktor Keutamaan (I) dan Kategori Resiko
Kategori resiko berdasarkan SNI 2012 dibagi menjadi empat yaitu kategori resiko
I, II, III dan IV. Nilai faktor keutamaan untuk kategori resiko I dan II adalah 1,0
kategori III 1.25 dan kategori IV 1.5. Deskripsi untuk setiap kategori dapat dilihat
pada tabel 1 SNI 2012.

Kategori Desain Seismik


Kategori desain seismik baru diperkenalkan di SNI 2012. Kategori desain sesimik
dibagimenjadi enam yaitu kategori desain seismik A, B, C, D, E dan F. Kategori
desain seismik ditentukan oleh kategori resiko struktur yang ditinjau (I-IV) dan
nilai paramater gempa dari situs dimana struktur atau bangunan tersebut akan
dibangun (SDS dan SD1). Kategori desain seismik ini akan menentukan tipe struktur
apa yang dapat digunakan yang nantinya berpengaruh pada nilai R (Koefision
Modifikasi Respon) dan pendetailan dari desain struktur tersebut.

Bahaya (Hazard) Geologi dan Investigasi Geoteknik


Untuk kategori desain seismik C, D, E dan F diharuskan untuk dilakukan
investigasi geoteknik  yang meliputi analisis stabilitas lereng, lukuefaksi,
penurunan total dan beda penurunan, dan perpindahan permukaan akibat
patahan. Khusus untuk kategori desain seismik D, E dan F investigasi geoteknik
harus mencakup gaya seismik dinamik tanah dan potensi likuefaksi. Untuk
menghitung potensi likuefaksi digunakan PGAM (Peak Ground Accelecation,
terkoreksi untuk kelas situs). PGAM didapat dengan mengalikan nilai PGA dengan
FPGA, yaitu suatu faktor untuk menyesuaikan PGA dengan kelas situs. PGA adalah
MCR rata-rata geometrik (Maximum Considered Earthquake, geometric mean)
yang didapat dari peta PGA di SNI 2012.Dalam ASCE7-05, PGA untuk analisis
likuefaksi dapat digunakan nilai Ss/2.5.
07
PRANATA PE M BAN G U NA
N

Prinsip
Seismic Design Approach 08
Pergerakan Lempeng Bumi
Tanah tempat kita berpijak adalah benda yang solid,
namun lebih jauh didalamnya lapisan yang menopang
daratan-daratan yang kita pijak selalu berada dalam
pergerakan. Ratusan juta tahun lalu benua-benua di
Bumi menyatu namun hingga saat ini benua-benua
tersebut bergerak sangat perlahan untuk berpencar.
Dari perspektif itu kita dapat mengetahui bahwa
lempengan bumi ini sebetulnya dinamis
(SEISMIC DESIGN FOR ARCHITECTS, Andrew Charleson 2008)

Terlebih pada daerah ring-of-fire (termasuk Indonesia)


pergerakan lempeng bumi sangat aktif.

09

Prinsip Seismic
Design Approach
Momen Inersia & Gaya Lateral
Bangunan yang terkena gempa akan
mengalami momen inersia yang disebabkan
oleh gaya lateral.
Momen inersia adalah gerakan yang bekerja
dipicu gaya gempa (Gaya lateral) dan akan
terus bekerja menerus sampai dihentikan oleh
gaya lain (gaya reaksi dari struktur, maupun
terhenti oleh benda lain).
Oleh karena itu gaya lateral inilah yang perlu
diantisipasi dengan baik dalam pendekatan
desain secara seismic dalam perancangan
arsitektur.
(SEISMIC DESIGN FOR ARCHITECTS, Andrew Charleson 2008)

10

Prinsip Seismic
Design Approach
(SEISMIC DESIGN FOR ARCHITECTS, Andrew Charleson 2008)

11

Prinsip Seismic
Design Approach
Massa Berat masa bangunan diusahakan seringan
mungkin ; pemilihan bahan utama struktur, bahan
Bangunan finishing seringan mungkin. Hal ini untuk
mengantisipasi kemampuan daya dukung tanah
selain faktor jumlah lantai dan ketinggian bangunan.

Kekakuan Struktur yang terlalu fleksibel akan mengayun hebat


saat gempa, sementara struktur yang sangat kaku
menyebabkan maka massa bangunan akan dipaksa
untuk mengikuti sepenuhnya pergerakan tanah,
sehingga percepatan yang dialami bangunan akan
praktis sama dengan percepatan tanah (akibatnya
rawan goncangan hebat di dalam interior).
Disarikan Dari:
(PERANCANGAN BANGUNAN TAHAN GEMPA. M. Ade Kurnia H, ST, MT - Univ Simalungun)
(SEISMIC DESIGN FOR ARCHITECTS, Andrew Charleson 2008)

12

Prinsip Seismic
Design Approach
Redaman Sifatnya melawan gaya inersia yaitu gaya yang timbul
akibat massa bangunan mengalami percepatan F =
m.a yang besar kecilnya tergantung dari bahan yang
dipakai, bentuk struktur, sifat tanah dan sifat getaran
yang dialami.

Kekuatan Kuat struktur bangunan secara keseluruhan harus


masih dapat bertahan tanpa runtuh walaupun sudah
terjadi kerusakan pada bagian struktur maupun non-
struktur.
Kekuatan struktur juga dapat bermanfaat agar terdapat
waktu untuk evakuasi atau meminimalisir reruntuhan
bila pengguna terjebak di dalam bangunan.
Disarikan Dari:
(PERANCANGAN BANGUNAN TAHAN GEMPA. M. Ade Kurnia H, ST, MT - Univ Simalungun)
(SEISMIC DESIGN FOR ARCHITECTS, Andrew Charleson 2008)

13

Prinsip Seismic
Design Approach
Duktilitas Duktilitas dapat diartikan kekenyalan, kelenturan,
atau keplastisan suatu sistem struktur. Tujuan dari
adanya duktilitas adalah menentukan bagian mana
saja dari struktur yang aman untuk bergerak sebagai
upaya disipasi gaya gempa.

Sifat Liat Untuk menghasilakan bangunan yang kuat terhadap


perilaku gempa, bangunan itu harus mempunyai
(Toughness) kekuatan dan duktilitas yang kuat. Kombinasi sifat
kuat dan duktilitas dari bangunan dinamakan sifat
liat (toughness) dari bangunan. Semakin tinggi sifat
liat dari bangunan semakin baik perilakunya
terhadap gempa.
Disarikan Dari:
(PERANCANGAN BANGUNAN TAHAN GEMPA. M. Ade Kurnia H, ST, MT - Univ Simalungun)
(SEISMIC DESIGN FOR ARCHITECTS, Andrew Charleson 2008)

14

Prinsip Seismic
Design Approach
pranata pembangunan

SEISMIC
BUILDIN
G

• Pengembangan desain konseptual.


• Pemilihan sistem struktur yang
tepat.
• Menentukan performance
objectives dari bangunan.
• Menghitung/memperkirakan gaya
gempa eksternal.
• Menghitung/memperkirakan gaya
gempa internal (analisis linear).
• Proporsi komponen-komponen
struktural.
• Mengevaluasi performance
bangunan (drift bangunan, drift per
lantai, gaya dalam elemen LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN SEISMIC BUILDING
struktural).
• Final detailing elemen struktural.
• Quality Assurance.
15
1.
1 Rangka-rangka menerus vertical maupun horizontal

2.
2 Set-Back & Kantilever yang didesain dengan bijak(seperlunya)
serta proposional sesuai dengan standar perhitungan

3 Masa bangunan yang ringan

4.
4 Center Of Gravity rendah
5 Terdapat cara aman untuk disipasi gaya gempa seperti
5.
dilatasi

16

Seismic
Design
Pemisahan bangunan ini hanya terjadi pada bagian struktur Contoh terjadinya kerusakan akibat gempa pada bagian
bangunan, sehingga saat terjadi gempa distribusi tekanan pertemuan bangunan bila design dilakukan tanpa
tidak akan mempengaruhi bagian bangunan lainnya pemisahan struktur / dilatasi

17

Seismic
Design
Braced Frame Share Wall
1 2

Frame vertical yang memindahkan muatan Shear wall adalah jenis struktur dinding
lateral dari lantai dan atap ke fondasi. yang berbentuk beton bertulang yang
braced Frame dirancang untuk menahan biasanya dirancang untuk menahan gaya
beban lateral geser yang diakibatkan oleh gempa bumi.
Dengan dibuatnya dinding shear wall pada
setiap titik rawan maka gaya lateral gempa
dapat diredam oleh dinding geser itu

18 Struktur
Seismic
Design
Diafragma Rangka Momen-Resistan
3 4

Sambungan kolom atau balok kolom rangka


Lantai dan atap dapat sebagai bidang momen-resistan dirancang untuk menahan
horizontal yang kaku, untuk memindahkan gaya geser dan lentur. Sambungan kolom
gaya lateral ke elemen penahan vertical atau balok dirancang dengan hati-hati agar
seperti dinding atai bingkai kaku namun memungkinkan deformasi
untuk pembuangan energi dengan
memanfaatkan keuletan baja ( beton
bertulang dapat dirancang sebagai
Moment-Resistant juga)

19 Struktur
Seismic
Design
Telah digunakan sejak tahun 1978, konstruksi sarang laba-
laba dinilai tahan terhadap gempa hingga 9 Skala Richter Salah Satu Kontruksi
(SR). Konstruksi yang merupakan karya anak bangsa ini juga
dikenal sebagai sistem pondasi pertama di dunia yang
Tahan Gempa
mampu memaksa tanah menjadi struktur bangunan.
Sejak Desember 2007 hingga Desember 2009, KSLL banyak
diterapkan di berbagai daerah rawan gempa seperti
Manokwari, Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat dan
KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA
sebagainya. Pada kurun waktu tersebut, sistem konstruksi ini TAHAN GEMPA
juga telah mendapat lima penghargaan. Salah satunya
adalah Upakarti untuk kategori Rintisan Teknologi sebagai
Pondasi Ramah Gempa.
• Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih
menerus yang dibawahnya dikakukan oleh rib – rib
tegak yang pipih tetapi tinggi.

• Ditinjau dari segi fungsinya, rib – rib tersebut ada 3


macam yaitu rib konstruksi, rib settlement dan rib
pengaku.

• Penempatan / susunan rib – rib tersebut sedemikian


rupa, sehingga denah atas membentuk petak – petak
segitiga dengan hubungan yang kaku (rigid).

20 Struktur
Seismic
Design
21 Struktur
Seismic
Design
22 Hal-Hal yang dihindari dalam
Seismic
Design
Tokyo Skytree Tower pemancar sinyal televisi dan radio ini juga difungsikan sebagai
tower observasi. Berlokasi di Sumida, Tokyo, bangunan ini memiliki
ketinggian 634 meter. Tower ini pun menjadi bangunan dengan
struktur tertinggi setelah Burj Khalifa.
Bangunan ini memiliki dasar denah berbentuk segitiga yang berubah
menjadi lingkaran ke atasnya. Denah bentuk segitiga memang
dianggap kokoh dan dapat menjaga kestabilan bangunan dan
lingkaran yang berada pada bagian atasnya dapat mengantisipasi
hembusan angin pada ketinggian dari berbagai arah.

Tokyo Skytree ini juga menggunakan oil damper


yang berlokasi di ketinggian 125 meter dari bawah
kolom pusatnya. Kolom pusat atau tengah ini
berfungsi sebagai penyeimbang sehingga rangka
luar bangunannya dapat ikut bergerak ketika gempa
terjadi. Sedangkan sistem peredam getar akan
menjaga gravitasi tower agar selalu seimbang pada
bagian atasnya dengan bagian bawah. Selain
adanya kolom ini, pondasi bangunan ini juga
didesain tahan gempa dengan empat tiang pancang
dan beton bertulang dikedalaman 50 meter
dibawah tanah sehingga memiliki dasar yang kuat.

23 Contoh
Seismic
Design
Television house
Dari adanya contoh bangunan tersebut, dapat disimpulkan beberapa
sistem yang digunakan untuk merancang bangunan tahan gempa di
Jepang cukup beragam. Seperti halnya penggunaan oil
damper sebagai peredam getaran, batang karbon fiber fleksibel
agar dapat menstabilkan bangunan ketika bergetar, isolasi seismic
untuk memisahkan getaran tanah dari gempa bumi ke bangunannya,
dan juga struktur kolom segitiga serta pondasi tiang
pancang. Dinding bangunan dibuat fleksibel dapat bergoyang
sehingga tidak kaku dan tidak hancur ketika menerima getaran dari
gempa bumi.

Rumah privat di Perfektur Osaka ini didesain tahan


terhadap bencana gempa bumi. Bangunannya
terintegrasi dengan sistem isolasi seismic dan
penyalur beban di bagian bawah bangunan yang
membuat hunian tetap stabil saat gempa terjadi.
Rumah ini berdiri di atas podium yang terdapat
rongga kosong di bagian tengahnya. Area tersebut
kemudian menjadi area masuk ke dalam rumah.
Dengan membuat rongga antara rumah dengan
tanahnya dan terhubung dengan isolator seismic,
rumah akan terpisah dari getaran yang terjadi pada
tanah di bawahnya.

24 Contoh
Seismic
Design
TERIMA
KASIH
pranata pembangunan

SEISMIC
BUILDIN
G

Anda mungkin juga menyukai