Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

P E R K E M B A N G A N A R S I T E K T U R II

DISUSUN OLEH:

KEZIA RATNA KADANG

F 221 17 038

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR

1|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pada masa itu (1900-1940an) masih terkait akibat dari
industrialisasi. Sehingga muncul berbagai macam reaksi di bidang arsitektur. Munculnya
mesinmesin yang dapat membuat bahan bangunan dengan cara cepat dan juga sudah
mencapai standard yang ditentukan membuat kalangan arsitek mencoba dan mencari hal-hal
baru dalam hal desain. Begitu pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat
manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus adalah faktor utama
terciptanya arsitektur modern. Hal ini membuat munculnya banyak aliran arsitektur pada
masa itu.Khususnya aliranaliran yang terjadi antara 1900-1940 yang menjadi pertimbangan
banyak arsitek di masa itu.
Aliran-aliran arsitektur berkembang di beberapa Negara barat. Pada saat itu juga
bersamaan dengan terjadinya perang dunia satu dan ikut mempengaruhi perkembangan
arsitektur modern. Akibatnya banyak aliran-aliran arsitektur modern yang memiliki unsur
yang berbau politis. Selain itu gagasan-gagasan para tokoh arsitek serta karyanya
memberikan peranan penting kepada berkembangnya suatu aliran arsitektur. Gagasan-
gagasan tersebut di tuangkan secara nyata ke dalam bidang arsitektur. Yang kemudian
berkembang hingga ke Negara-negara lain.
Setiap aliran mempunyai ciri khas dan konsep masing-masing. konsep-konsep yang
terkandung dalam aliran ini kemudian di kembangkan oleh para arsitek-arsitek yang saat itu
sedang mencari suatu bentuk kharakter yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Beberapa
bangunan hasil dari pada pemikiran tersebut menjadi pelopor ataupun perhatian dalam dunia
arsitektur. Sebagian masyarakat menanggapi baik akan aliran tersebut. Namun sebagian
masyarakat ada juga yang melakukan penolakan terhadap aliran tersebut. Oleh karena itu
kaidahkaidah yang baik dan bersikap positif dalam aliran arsitektur dapat menjadi suatu
pembelajaran yang baik di masa yang akan datang, sehingga pemikiran-pemikiran tentang
suatu gagasan arsitektur menjadi dapat diterima oleh semua pihak.

2|Page
B. Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang disimpulkan dalam studi ini antara lain:

1. Apa yang melatar belakangi perkembangan arsitektur modern awal?


2. Jelaskan biografi dan ciri khas dari konsep arsitektur modern awal oleh salah satu tokoh
yang berperan penting dalam perkembangan arsitektur modern awal!
3. Berikan contoh karya arsitektur dari tokoh arsitek beserta implementasi konsep terhadap
karya arsitektur tersebut!

C. Tujuan

Penulisan makalah ini kiranya dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan


mahasiswa/i mengenai Perkembangan Arsitektur Modern Awal.

3|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Perkembangan Arsitektur Modern Awal

Dalam kurun waktu 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri kedua dalam bentuk
rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran. Timbulnya sistem fabrikasi dimana
sebagian besar unsur bangunan di buat di pabrik, penggunaan mesin-mesin, teknologi baja
tuang dan sebagainya, memungkinkan pembangunan hanya dalam waktu relatif singkat.

Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian: arsitek dalam hal bentuk, ruang dan
fungsi di satu pihak dan keahlian konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan
pelaksanaan bangunan di lain pihak. Dalam masa modernisasi awal teori-teori keindahan
khususnya dalam arsitektur oleh Pugin, Ruskin, Moris, dan lain-lain berkembang secara lebih
radikal menentang Classicissm, sebaliknya menekankan pada fungsionalisme dan purisme
atau kemurnian.

Pertentangan–pertentangan dalam dunia arsitektur tersebut dapat dikatakan sebagai


berikut :

 Arsitektur sebagai art vs arsitektur sebagai science


 Arsitektur sebagai form vs arsitektur sebagai space
 Arsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly
 Arsitektur sebagai karya manual vs arsitektur sebagai karya machinal

Ciri Umum dari gaya arsitektur yang melanda dunia pada akhir abad XIX dan awal abad
XX ini adalah asimetris, kubis, atau semua sisi (depan samping dan belakang) dalam
komposisi dan kesatuan bentuk, elemen bangunan jendela, dinding, atap, dan lain-lain
menyatu dalam komposisi bangunan.

Selain itu hanya terdapat sedikit atau tanpa ornamen pada bangunan. Hal ini memper-
lihatkan dengan jelas sebagai “perlawanan” arah dari arsitektur klasik dan juga sangat
berbeda dengan Modern-Eklektik, di mana ornamen, elemen-elemen bangunan (pondasi,
kolom, atap, jendela, dinding, dan lain-lain) yang terlihat jelas sebagai unsur tersendiri satu
dengan lain lepas, tidak dalam kesatuan. Pada masa ini muncul berbagai macam pergerakan
yaitu antara lain: Art and Craft, Art Nouveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School,
Rotterdam School,dan yang lainnya.
4|Page
B. Biografi dan Konsep Tokoh Arsitektur Modern Awal

Gambar 1

Otto Wagner, merupakan seorang arsitek kelahiran Wina, Austria dari keluarga kaya
birokrat kelas menengah atau borjuis. Setelah menyiapkan diri secara keras dan sungguh-
sungguh di Kremsmunster sebuah sekolah yang sangat bergengsi, ia melanjutkan pada
pendidikan arsitektur Vienna Polytechnic School (1857-59) dan kemudian Academy of Fine
Arts (1861-630. Karir Wagner sebagai arsitek dimulai bersamaan dengan masa terjadinya
ledakan pembangunan besar-besaran kota Wina antara tahun 1860 hingga tahun 1870.

Pada tahun 1894, ia menjadi Profesor pada Academy of Fine Arts dan satu
tahun kemudian yaitu tahun 1885, ia mempublikasikan buku berjudul Moderne Architektur,
di mana ia berbicara tentang perlunya arsitektur menyesuaikan dengan kehidupan modern.
Wagner merekomendasi dan sangat menekankan kepada kesederhanaan. Lebih jauh ia
mengemukakan bahwa gaya baru seharusnya realistis, merupakan ekspresi langsung dari
sistem konstruksi dan memikirkan adanya teknologi dan material modern. Fanatismenya
terhadap kehidupan modern terlihat pada pendapatnya:

“Keseluruhan dasar pandangan arsitektur yang berlaku sekarang seharusnya mengakui


bahwa titik tolak untuk penciptaan keindahan adalah kehidupan modern.”

Wagner meletakkan dasar-dasar dan doktrin dari Moderne Architektur, antara lain
tentang adanya garis-garis horizontal, atap datar, bentuk simetri yang menonjol, serta
penggunaan material secara jujur. Ia mengatakan bahwa berbagai kebutuhan dan tuntutan

5|Page
kehidupan modern seharusnya merupakan sumber inspirasi dari karya-karya arsitektural. Ia
kemudian merumuskan batasan fungsi “Hanya sesuatu yang praktis dapat menjadi indah.”

C. Implementasi Konsep dalam Karya Arsitektur Modern Awal

Konsep serta pola pemikiran Otto Wagner terungkap dalam berbagai karyanya antara lain
Post Saving Bank Office di Wina (1904-06). Masih ada pengaruh klasik pada wajah depan
bangunan terutama pada bentuknya yang simetris, bagian bawah dengan alur-alur horizontal
mirip dengan yang ada pada bangunan-bangunan Renaissance. Bentuk modernisasi semacam
ini sering idsebut sebagai Free Renaissance kare kebebasannya mengolah tetapi masih terlihat
cirinya. Perbedaan prinsip dalam hal ini disbanding dengan bangunan klasik ialah bahwa
bagian-bagian sudah mulai menyatu dalam komposisi, misalnya antara dinding, pintu, dan
jendela (Gambar 2).

Gambar 2

Gedung kantor tersebut merupakan bangunan pertama di Wina yang menggunakan


alumunium dan beton bertulang. Hall utama neratap kaca dua lapis, yang di atas berfungsi
sebagai atap bentuk pelana dan di bawahnya berfungsi sebagai plafon melengkung pada
bagian pinggirnya. Sistem atap ini menggantung pada dinding-dinding yang mengelilingi hall
utama ini (Gambar 3).

6|Page
Gambar 3

Karya lain Otto Wagner yang juga menjadi bangunan bersejarah menandai mulainya
zaman arsitektur modern, Rasionalis dan Art Nouveau adalah La Majolikahaus (1898-99)
sebuah blok apartemen di Wina. Wagner mengambil bentuk simetris pada bangunan ini sama
dengan Post Savings Bank Office . Bagian depannya berupa bidang datar seperti deor dengan
deretan monoton vertical horizontal jendela dan pintu pada bagian bawah.kesan simetris lebih
diperkuat dengan adanya balkon di kiri-kanan mengapit bidang luas dan lebar tersebut.

Adaptasi dan pemanfaatan hasil industry terlihat pada penggunaan baju rangka atap,
balustrade pada lantai dua dan tiga juga bergaya Art Nouveau. Kecuali itu penggunaan
keramik sebagai pelapis dinding dengan ornamen Art Nouveau berupa penyederhanaan
bentuk floral, bunga-bungaan berwarna kemerahan adalah elemen modern yang belum
pernah ada pada masa sebelumna. Berlatar belakang kekuning-kuningan hiasan berupa
gambar bunga merah tersebut terlihat kontras dan mencolok (Gambar 4).

7|Page
Gambar 4

Konsistensi Otto Wagner dalam bentuk simetris rupanya tidak sejalan dengan teori
Julien Guadet tentang keindahan modern yang telah diuraikan di atas anti simetris. Karlsplatz
Station (1894-1901) sebuah stasiun kereta api di Wina rancangan Wgner juga dalam bentuk
arsitektur simetris. Aspek modern-industrial menonjol pada bangunan ini terlihat pada
kesederhanaan bentuk dan penggunaan bahan baja dalam konstruksi utama dan kaca sebagai
penutup yang waktu itu mrupakan bahan bangunan baru. Bagian tengah beratap melengkung,
di sayap kiri dan kanan beratap datar membuat bentuk simetris lebih tegas dan kuat. Elemen
dekorasi Art Nouveau dalam bentuk penyederhanaan floral juga merupakan cirimodernisasi
khususnya dalam ornament (Gambar 5). Di sini tidak lagi terlihat molding maupun hiasan
lainnya berupa patung atau relief.

Gambar 5

8|Page
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Otto Wagner merupakan salah satu tokoh arsitektur yang berasal dari Austria yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan arsitektur modern khususnya pada masa arsitektur modern
awal. Wagner meletakkan dasar-dasar dan doktrin dari Moderne Architektur, antara lain
tentang adanya garis-garis horizontal, atap datar, bentuk simetri yang menonjol, serta
penggunaan material secara jujur. Ia mengatakan bahwa berbagai kebutuhan dan tuntutan
kehidupan modern seharusnya merupakan sumber inspirasi dari karya-karya arsitektural.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai