Anda di halaman 1dari 13

PENATAAN LANSKAP PADA RESORT DI PULAU DERAWAN SEBAGAI

PENUNJANG PHSYCOLOGICAL COOLING DI DALAM BANGUNAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh :
EKA NOVIA MAYASARI
NIM. 0910653028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
MALANG
2013
PENATAAN LANSKAP PADA RESORT DI PULAU DERAWAN SEBAGAI
PENUNJANG PHSYCOLOGICAL COOLING DI DALAM BANGUNAN
(STUDI KASUS : PHSYCOLOGICAL COOLING)

Eka Novia Mayasari, Ir. Rr. Haru Razziati,MT. Ir. Rinawati P. Handajani, MT.
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya – Malang
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail : ekanoviamayasari@gmail.com ,

ABSTRAK
Resort merupakan akomodasi penginapan yang berada di daerah yang memiliki tempat
wisata atau objek wisata. Resort merupakan salah satu akomodasi yang biasanya terletak di pesisir
pantai, pegunungan, perkebunan dan daerah rekreasi lainnya. Pulau Derawan merupakan sebuah
tempat yang memiliki objek wisata yang sangat menarik salah satunya adalah keindahan pantai
yang belum tercemar dan biota bawah laut. Pada saat ini perkembangan pulau Derawan diarahkan
ke permukiman dan akomodasi penginapan (resort/cottage). Iklim yang ada di pulau Derawan ini
cukup esktrim misalnya angin yang berhembus dari laut menuju ke daratan dan masuk kedalam
bangunan membawa efek gerah, sehingga di perlukan alternatif untuk mengurangi kecepatan angin
yang membawa efek gerah kedalam bangunan. Lanskap merupakan salah satu alternatif untuk
mengurangi kecepatan angin dan sebagai filter terhadap angin. Penataan lanskap pada pulau
Derawan ini sangat kurang sekali sehingga di perlukan penataan lanskap pada bangunan resort
sehingga orang yang berada di dalam hunian dapat merasa nyaman. Kenyamanan di dalam
bangunan nyatanya pada saat ini sangat di butuhkan oleh para penghuni. Bangunan adalah tempat
atau wadah untuk beristirahat setelah seharian beraktifitas di luar hunian. Dengan iklim yang cukup
ektsrim ini kenyaman di dalam bangunan sangat di butuhkan bagi para penghuni. Penataan lanskap
difungsikan untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan atau pengunjung setelah seharian
melakukan aktifitas di luar hunian.
Kata kunci: resort, iklim, penataan lanskap dan kenyamanan bangunan

ABSTRACT

Resort is the accommodation in the area who have sight or attractions. Resort one of the
accommodations which is usually located on the coast distant, mountains, plantations and other area
recreational areas Derawan island is a place that has not been polluted and underwater biota. At this
time in the development of the Derawan island point to settlement and accommodation lodging
(resort/cottage). Climate in Derawan island is quite extreme as the wind that blows from the sea to
the mainland and into the building carrying sultry effect, so that alternatives necessary to reduce
wind speed and as a filter against the wind. Landscape arrangement on building the resort so people
who are in the shelter can feel comfortable. Comfort in the container to rest after a day of activities
outside the residence. With a fairly extreme climate comfort inside the building is need for
residents. Landscape arrangement function to provide comfort to the tourists or visitors after a day
of activities outsidethe residence.
Key word: Resort, climate, landcape arrangement and comfort of the building
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pulau Derawan adalah sebuah dengan kecepatan angin minimum 3 knot
kepulauan yang terletak pada kabupaten dengan arah 320 FFo. Angin yang
Berau Kalimantan Timur dengan tingkat berhembus dari laut ke darat membawa
perkembangan yang lebih cepat efek didalam bangunan menjadi panas
dibanding pulau yang ada di kepulauan dan gerah, sehingga diperlukannya solusi
ini. yang tepat untuk memasukkan suhu udara
Pulau Derawan memiliki iklim yang dingin dan nyaman ke dalam
yang sangat ekstrim. Suhu udara bangunan.
sepanjang tahun relatif konstan yaitu rata-
rata berkisar 26,680C dan memiliki suhu
tertinggi yaitu 35,60C. Sehingga dapat
dikatakan suhu di kabupaten Berau ini
mencapai ambang atas dilihat dari
standart suhu nyaman menurut tata cara
Grafik 2. Rata-Rata Kecepatan Angin dan
perencanaan teknis konservasi energi Arah Angin Per Bulan
Sumber: Dinas Statistika Kabupaten Berau
pada bangunan. (2011).
Penataan lanskap kenyataannya
pada saat ini sangat dibutuhkan bagi
bangunan sebagai penetralisir panas
matahari yang akan masuk kedalam
bangunan. Tujuan dari perancangan
lanskap adalah meningkatkan keindahan,
Grafik 1. Suhu tertinggi dan terendah perbulan. kenyamanan dan keamanan lingkungan,
Sumber: Dinas Statistika Kabupaten Berau, 2012
menyelamatkan dan memperbaiki
Arah angin secara umum
lingkungan dan membantu dalam
mengikuti musim yang ada di Indonesia,
pemenuhan kebutuhan manusia dalam
yaitu musim barat (angin Utara) dan
memanfaatkan kebutuhan lahan secara
musim timur (angin Selatan).
Lanskap diolah untuk mengalirkan udara
Berdasarkan Grafik 2 kecepatan angin,
yang kotor menjadi bersih sehingga
kecepatan angin dapat mencapai 22 knot
diperlukannya penambahan unsur 1. Pepohonan besar / kecil dan semak
vegetasi disekitar bangunan sebagai filter. dapat digunakan untuk menyaring aliran
angin
Pengertian Lanskap
2. Pepohonan dapat digunakan sebagai
Menurut Hakim (2003) Arsitektur
saluran angin (channel wind).
lanskap adalah ilmu seni yang
3. Vegetasi dapat mereduksi radiasi sinar
mempelajari pengorganisasian ruang dan
matahari.
massa, dengan mengkomposisikan
4. Area hijau dapat menjadi lebih dingin
elemen-elemen lanskap alami dan buatan,
pada siang hari, dan biasanya sedikit
sehingga tercipta keselarasan lingkungan
melepas panas pada malam hari.
hidup dalam suatu ekosistem.
Dampak keberadaan vegetasi di
Simonds (1983) menyatakan
sekeliling bangunan terhadap iklim
lanskap merupakan suatu bentang alam
(Givoni, 1998) antara lain adalah sebagai
dengan karakteristik tertentu yang dapat
berikut:
dinikmati oleh seluruh indera manusia,
- Mereduksi solar heat gain dengan efek
dengan karakter yang menyatu secara
pembayangan
alami dan harmonis untuk memperkuat
- Sebagai insulasi
karakter lanskap tersebut. Menurut
- Mereduksi pantulan radiasi sinar
Morrow (1987) lanskap adalah
matahari
permukaan bumi yang tidak dicakup oleh
- Mereduksi kecepatan angin di sekeliling
lautan namun lebih sempit dari yang
bangunan.
dapat diambil sekejap oleh mata termasuk
- Mereduksi energi matahari untuk
kota-kota serta pedesaan dan padang
pemanasan
gurun, halaman serta taman, tempat
parkir serta taman, atap bangunan, dan
Teori Pergerakan Angin
dapat diklasifikasikan sebagai buatan
Menurut Boutet (1978), terdapat
manusia atau alam.
perbedaan antara angin dan pergerakan
udara. Pergerakan udara adalah
Peran Tata Lanskap bagi Bangunan
perpindahan posisi oleh udara. Angin
Beberapa prinsip pemilihan vegetasi
adalah bentuk alami dari pergerakan
berkaitan dengan efisiensi energi menurut
udara. Berdasarkan teori Robinette
McClenon (1979) adalah sebagai berikut:
(1983), ada dua prinsip dalam pengendali 1. Pohon yang hidup sepanjang tahun
angin, yaitu kecepatan dan arah kecepatan dapat mengurangi cahaya matahari
angin di lokasi. Kecepatan angin hingga 8%.
berfungsi untuk menentukan ukuran 2. Pohon yang sering mengalami musim
barrier atau filter yang digunakan. gugur dapat mengurangi cahaya dalam
rentang 5%- 4%. (Hastings and Crenshaw
P 1-9).

Gambar 1 : Prinsip pergerakan angin


Sumber: Boutet (1978)

Pola Aliran Udara yang Terbentuk


Gambar 3: Bentuk tajuk terhadap
Akibat Penataan Vegetasi pembayangan akibat matahari
Sumber: Robinette, Gray O. 1983
Massa udara yang berhembus
Vegetasi sangat berpengaruh pada
tidak dapat dirubah pergerakannya tetapi
kecepatan angin.
dapat dikurangi kecepatannya dengan
Vegetasi menyediakan area lebih luas
adanya vegetasi disekitarnya. Pada
dibandingkan dengan bentuk lainnya.
dasarnya, vegetasi dapat mengurangi
Menurut studi iklim yang dilakukan oleh
kecepatan angin akibat adanya
C. G. Bates vegetasi dapat mengurangi
penghalang. Vegetasi merupakan tempat
kecepatan angin lebih besar dibandingkan
mengalirkan udara sehingga kecepatan
menggunakan bentuk lainnya seperti
angin dapat dikurangi. (Olgyay p.78).
massa bangunan dan bangunan massif.

Gambar 2: Aliran angin terhadap penataan


vegetasi
Sumber: Robinette, Gray O. 1983

Vegetasi yang digunakan akan


mempengaruhi jenis vegetasi dan
pembayangan yang dibentuk oleh
Gambar 4: Pola angin terhadap Bentuk
vegetasi: tajuk
Sumber: Robinette, Gray O. 1983
2. Metode Penelitian pendekatan desain. Pada tahapan ini
Metode yang digunakan pada mengumpulkan ide-ide, konsep-
perancangan ini adalah metode deskriptif konsep dan kriteria desain untuk di
dan metode perancangan, degan beberapa aplikasikan terhadap desain. Pada
tahapan dalam perancangan : tahapan ini menghasilkan gambar-
1. Tahap pertama mengumpulkan gambar yang menjelaskan konsep-
informasi yang terkait dengan tapak, konsep desain yang berupa, layout
perancnagan resort, kenyamanan plan, site plan, denah, tampak,
bangunan dan penataan lanskap. Serta potongan bangunan, potongan
melakukan tinjauan tentang kodisi kawasan detail-detail dan prespektif.
tapak yang ada di kepulauan derawan. Metode perancangan yang digunakan
Dengan dilakukan pengumpulan data adalah sebagai berikut: Metode
kualitatif, kuantitatif, tinjauan tapak, pragmatik dilakukan dengan cara
lingkungan untuk proses penelitian melakukan segala kemungkinan dan
sebelumnya nantinya akan membantu berangkat berdasarkan pola aliran
dalam proses perancangan dan proses angin ke dalam tapak. Metode
eksplorasi desain resort. pragmatik ini digunakan dalam setiap
2. Tahap kedua adalah melakukan proses perolehan tatanan dan
tahapan memilih alternatif yang berisi bentukan massa, baik 2 dimensi
konsep yang paling tepat dengan maupun 3 dimensi hingga
tapak. Konsep berisi gagasan-gagasan menghasilkan tatanan massa yang
dasar dalam perancangan penataan baik dan pengolahan ruang luar yang
lanskap pada resort sebagai penunjang dapat menunjang kenyamanan.
kenyamanan thermal di dalam
3. Hasil dan Pembahasan
bangunan. Alternatif yang di hasilkan
Penataan lanskap pada resort
berupa : alternatif konsep tapak,
dilakukan dengan beberapa tahapan untuk
alternatif konsep lanskap, alternatif
menghasilkan desain yang dapat
konsep ruang, alternatif konsep
memberikan kenyamanan bangunan,
bentuk.
antara lain:
3. Tahap ketiga adalah metode
perancangan merupakan metode
Analisa Angin hidup liar menempati tanah-tanah kosong
Kecepatan angin pada Kabupaten Berau yang ada di pulau ini. Jenis tanaman yang
ini mencapai 17 knot. Angin cenderung ada di pulau ini dari jenis penutup tanah,
berhembus dari arah timur dan selatan. tanaman semak, tanaman peneduh,
Angin yang berhembus cukup kencang tanaman yang dapat di konsumsi,
dan membawa efek gerah dan panas tanaman liar, tanaman obat-obatan,
kedalam bangunan, sehinga tanaman rambat dan sebagainya.
diperlukannya penggunaan elemen Kriteria vegetasi untuk resort dan
penunjang seperti: kenyamanan adalah sebagai berikut:
 Adanya filter pada arah datang angin Kriteria Vegetasi

misalnya penggunaan elemen vegetasi Resort Kenyamanan


Memiliki nilai estetika Dapat mengurangi
dan air.
yang menonjol debit air pasang
 Vegetasi yang digunakan dapat
pantai
dijadikan pengarah angin sehingga Menarik untuk dilihat/ Dapat mencegah
angin yang berhembus dari laut tidak pemandangan visual terjadi abrasi dan

langsung menyebar dan membawa yang baik erosi


Memiliki berbagai Dapat mengurangi
panas
macam fungsi, misalnya kecepatan angina
 Vegetasi yang digunakan juga harus
dapat dijadikan
menetralkan angin yang membawa pembatas, pengarah,
efek gerah ke dalam bangunan tanaman pagar dan

 Penataan masa bangunan searah tanaman hias


Memiliki warna yang Dapat mengurangi
dengan angin, bukaan, besar bukaan,
menarik dan cerah kadar garam pantai
dan penambahan elemen air disekitar
Dapat dijadikan sebagai Sebagai penyubur
bangunan. area teduh tanah

Sebagai pembatas fisik Pencegah debu


Analisa Vegetasi
untuk daerah pesisir
Jenis tanah yang ada di Pulau
Sebagai pembatas Dapat mengurangi
Derawan cukup subur sehingga banyak pandang terhadap ruang kelembaban
jenis tanaman yang dapat hidup dan luar dan hal yang tidak

tumbuh dengan subur di Pulau ini. menyenangkan

Tanaman yang ada di pulau Derawan


Pengendali iklm Dapat digunakan pohon kelapa dan pohon cemara pantai.
sebagai pelestarian Vegetasi yang digunakan pada
air tanah
perancangan lanskap ini menggunakan
Peredam Kebisingan Dapat digunakan
vegetasi eksisting di sekitar tapak karena
sebagai pemecah
angin telah disesuaikan dengan iklim yang ada
Sistem perakaran masuk Dapat digunakan di pulau Derawan dan telah disesuaikan
kedalam tanah dan tidak sebagai dengan kebutuhan dan kegunaan masing-
merusak konstruksi pelindung/barier
masing tanaman. Vegetasi yang
bangunan terhadap angin
digunakan dapat dilihat pada table berikut
tidak beracun, tidak Sebagai pengarah
berduri, dahan tidak angina ini.
mudah patah, perakaran Nama
tidak menggang pondasi Pohon Kelapa
Ketinggian tanaman
bervariasi
Jenis tanaman tahunan
atau musiman
Mampu menyerap Cemara Pantai
cemaran udara
Tabel 1 : Kriteria vegetasi untuk resort dan
kenyamanan

Analisis Ruang Luar Nyamplungan

Ruang luar dalam perancangan


resort ini merupakan faktor terpenting
dalam perancangan. Ruang luar
Bambu
membentuk pola-pola sirkulasi yang
difungsikan untuk mengarahkan angin
kedalam bangunan.
A. Vegetasi
Vegetasi yang ada di tapak dan Tanaman Waru

disekitar tapak merupakan pohon-pohon Laut

yang mengalihkan pandangan dan sebagai


penetral radiasi matahari yaitu berupa
Tanaman Jarak menjadi ciri khas dari bangunan yang ada
Pagar (Jatropha di Kalimantan yaitu panggung.
curcas L.,
Euphorbiaceae)
Tanaman
Mangkuk
Gambar 5: Keadaan kontur dan Aplikasi desain
resort di Pulau Derawan
Anggrek Hitam
Pola sirkulasi yang digunakan
adalah radial dengan loby sebagai
pusatnya. Sebelum memasukki hunian
pengunjung diharapkan dapat reservasi
Bunga Sepatu terlebih dahulu di loby.

Gambar 6: loby pada desain resort


Tabel 2 : Vegetasi yang digunakan di Pulau
Derawan
Konsep Dasar Lanskap
Selain tanaman yang disebutkan
Konsep dasar dalam perancangan
masih memungkinkan penggunaan
lansekap pada resort ini adalah memberi
tanaman lain, sesuai dengan kebutuhan
kenyamanan di dalam bangunan.
dan fungsi yang akan diselesaikan.
Konsep yang dihadirkan pada penataan
Konsep Tapak landsekap adalah sebagai berikut :
Kondisi kontur pada pulau
Derawan ini relatif datar. Kontur yang
datar tidak dirubah sehingga keaslian
kontur akan tetap terjaga dan tidak
merusak sekitar lingkungan dari pulau
Derawan. Massa bangunan yang ada
dipulau Derawan diarah untuk Gambar 7 : Pola yang terbentuk
terhadap pola angin yang berhembus
menggunakan bangunan panggung yang
1. Mempertahankan kontur alami. Vegetasi pada plaza di rancang
2. Menggunakan material alami. semakin menuju kebangunan semakin
3. Elemen-elemen ruang luar. tinggi dengan harapan dapat
mengarahkan angin dapat masuk ke
Konsep Lanskap
dalam bangungan. Penambahan elemen
Konsep ruang luar/penataan
air dijadikan sebagai filter untuk
vegetasi terbentuk karena arah angin yang
mengurangi panas yang terbawa oleh
akan dialirkan ke dalam bangunan
angin. Pada area plaza ini menggunakan
sehingga diperlukannya penataan ruang
tanaman pagar/semak dan perdu.
luar yang dapat dengan baik
Tanaman pagar digunakan sebagai
mengarahkan angin kedalam bangunan.
pengarah dan perdu digunakan sebagai
Konsep ruang luar yang terbentuk sebagai
filter panas.
berikut:
Pembentuk elemen ruang luar ini
Pengolahan ruang luar terjadi
dibentuk dengan adanya pola angin.
akibat pola angin yang berhembus ke
Ruang luar dibentuk sebagai elemen
dalam menuju bangunan. Pada pola
pengarah angin ke dalam bangunan.
lanskap ini terdiri tanaman pagar dan
Terjadinya ruang luar sebagai berikut :
pohon sebagi penghalang angin dan
sekaligus sebagai pengarah angin menuju
bangunan.

Gambar 9: Pola landskap yang terbentuk akibat


arah datang angin
Pola ruang luar ini terjadi akibat
pola angin yang berhembus dan
diarahkan menuju bangunan. Perletakkan
pohon didekat bukaan berfungsi untuk

Gambar 8: Pengolahan ruang luar pada penataan


mengarahkan angin menuju ke bukaan
vegetasi terhadap pola angin dan tidak menyebar ke berbagai tempat.
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Perancangan resort pada pulau
Gambar 10: Pola ruang luar akibat angin yang
Derawan ini memiliki kriteria dapat
berhembus
memberikan kenyamanan di dalam

Hasil Desain bangunan dengan penataan lanskap


atau penataan ruang luar. Penataan
lansekap yang digunakan
menggunakan elemen soft material
dan hard material.
b. Pada penataan vegetasi yang ada di
pulau Derawan ini menggunakan
vegetasi yang ada di pulau Derawan
sehingga tidak perlu menyesuaikan
untuk pola hidup tanaman. Penataan
vegetasi diarah pada vegetasi yang
dapat mengarahkan angin dan sebagai
filter angin yang membawa panas ke
dalam bangunan, sehingga perlu
ditunjang dengan elemen lain pada
ruang luar seperti penambahan air di
taman, penataan bukaan pada
bangunan, arah hadap bangunan
searah dengan angin dan penggunaan
Gambar 11: Hasil Desain pada zona A material bangunan pada resort.
c. Penggunaan bentuk bangunan
lingkaran dan persegi yang di
modifikasi ini dapat menunjang
dalam mengoptimalkan masuknya Boutet, Terry. 1987. Controlling Air
angin ke dalam bangunan. Movement, New York:MCGraw-Hill
d. Pola-pola vegetasi yang digunakan Robinette, Gray O, 1983. Energy Efficent
membentuk lorong-lorong pada Site Design, New York,USA van
lanskap menuju ke bangunan Nosstrand Reinhold Company Inc
sehingga angin dapat menuju ke White, Edward T. 1985. Buku
bangunan tanpa terhalangi. SumberKonsep, Sebuah Kosakata
Bentuk-Bentuk Arsitektural, Bandung:
Saran Intermatra
Perancangan resort pada pulau Ching, DK. 2000. Arsitektur: Bentuk,
Derawan ini fokus terhadap penataan Ruang dan Tanaman. Jakarta
lanskap yang menunjang kenyamanan Lippsmeier, Georg (1994), Tropenbau
thermal di dalam bangunan. Perancangan Building in the Tropics, Bangunan
resort ini diharapkan dapat memberikan Tropis(terj.), Jakarta: Erlangga.
kontribusi bagi peranjangan resort yang Szokolay S.V, et. al (1973), Manual of
akan datang, walaupun dalam Tropical Housing and Building,
perancangan ini terdapat banyak Bombay: Orient Langman.
kekurangan. Dengan adanya penataan Egan, M. David (1975), Concept in
lansekap di resort ini diharapkan dapat Thermal Comfort, London: Prentice-
memberikan kenyaman thermal bagi para Hall International.
penghuni. BasariaTalarosha 2005. Menciptakan
Kenyamanan Thermal Dalam
Daftar Pustaka Bangunan. Jurnal Sistem Teknik
Hakim, Rustam. 2003. Komponen Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005
Perancangan Arsitektur Lansekap Peraturan Menteri Peerjaan Umum. 2008.
Prinsip- Unsur dan Aplikasi Desain Pedoman Penyediaan Dan
edisi 2, Jakarta. Penerbit Bumi Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Aksara Kawasan Perkotaan. Jakarta
Tjahjono, Gunawan. Indonesian Heritage Dinas Pariwisata. 2013. Data Pengunjung
2002. Buku Antar Bangsa oleh Pulau Derawan. Kabupaten Berau
Grolier International, Inc. Jakarta
Dinas Statistika. 2013. Data iklim
Kabupaten Berau. Kabbupaten Berau
Vita Krisnadewi. Peningkatan Nilai Guna
Lahan Kritis Di Propinsi Kalimantan
Timur Dengan Tanaman Pakan
Ternak. Jurnal Lokakarya Nasional
Tanaman Pakan Ternak.
Propinsi Kalimantan Timur. (Sumber
Neraca Kualitas Lingkungan Hidup
Daerah 2000)

Anda mungkin juga menyukai