Anda di halaman 1dari 7

VITRUVIUS

I. Biodata Vitruvius
1.1

Who
(Siapa yang dimaksud dengan Vitruvius ?)
Marcus Vitruvius Pollio (lahir 80-70 SM, meninggal setelah 15 SM),
umumnya dikenal sebagai Vitruvius, seorang penulis, arsitek, insinyur sipil dan
insinyur militer Romawi selama abad ke-1 SM, yang dikenal karena naskah
multi-volumenya yang berjudul De architectura.
Dalam keterangannya sendiri, Vitruvius menjabat sebagai prajurit artileri,
kelas ketiga dalam pangkat militer. Mungkin ia menjabat sebagai seorang
perwira senior dari artileri yang bertugas sebagai doctores ballistarum (ahli
artileri) dan seorang libratores yang benar-benar mengoperasikan mesin-mesin.

I.2

Where
Dimana Vitruvius dilahirkan ?
Sebagai seorang penulis, arsitek, insinyur sipil dan militer romawi, banyak
yang belum mengetahui dimana seorang Viturvius lahir. Vitruvius lahir di
Formia, Italia. Formia adalah sebuah kota dan comune di Provinsi Latina, di
pantai Mediterania Lazio (Italia). Terletak di antara Roma dan Naples, dan
terletak di Roman era Appian Way. Formia didirikan di zaman kuno oleh Laconi
dan bernama dalam bahasa Yunani, (hormiai, berarti "tempat
pendaratan") dan kemudian dalam bahasa Latin awal, Ormiae. Di era Republik
Romawi disebut Formiae (berasal dari Hormia atau Ormiai, untuk pendaratan
yang sangat baik). Itu adalah sebuah resor yang terkenal selama imperial era.

I.3

When
Kapan Vitruvius dilahirkan ?
Vitruvius lahir pada abad sebelum masehi yang lebih tepatnya 70-80 SM.
Dan meninggal pada abad 15 M. kehidupan yang dijalani oleh Vitruvius sangat
banyak menghasilkan temuan-temuan yang bermanfaat di bidang arsitektur,
militer, dan sipil.

I.4

What
Apa yang dilakukan Vitruvius selama hidupnya ?
Vitruvius adalah seorang penulis romawi, arsitek, dan juga seorang ahli
mesin selama ia melakukan wajib militer untuk Romawi. Sedikit tentang
kehidupan Vitruvius, nama panggilannya adalah Marcus. Sejarah kehidupannya
dapat ditemukan pada karyanya yang masih bertahan, yaitu buku berjudul De
Architectura. Lahir di masyarakat Romawi, Vitruvius kemudian menjadi seorang
arsitek dan ahli mesin. Ia kemudian mengabdikan dirinya untuk militer dibawah
kekuasaan Julus Caesar di kota Hispania dan Gaul. Sebagai seorang ahli mesin
di bidang militer, spesialisasinya adalah membuat mesin perang untuk angkatan
bersenjata Romawi. Dia mengkhususkan diri dalam konstruksi busur dan mesin
artileri perang scorpio untuk pengepungan. Hal ini menimbulkan spekulasi
bahwa Vitruvius ditugaskan bersama kepala insinyur Caesar, Lucius Cornelius
Balbus. Pada tahun-tahun terakhir masa pemerintahan kaisar Augustus, melalui
saudara perempuannya Octavia Minor, mendorong Vitruvius untuk pensiun dari
pekerjaannya. Octavia juga menjamin kebebasan finansialnya. Setelah Augustus
wafat, Vitruvius memutuskan untuk pensiun. Kemudian, ia menuliskan karyakaryanya dibawah perlindungan Octavia. Tanggal kematiannya tidak diketahui,
hal ini menunjukkan bahwa dia hanya menikmati sedikit popularitas selama
hidupnya.
Buku De architectura adalah karyanya yang paling fenomenal. Saat ini
lebih dikenal dengan nama The Ten Book on Architecture, adalah karya bangsa
Yunani yang dipersembahkan untuk kaisar Augustus. Buku ini adalah satusatunya buku utama dalam arsitektur yang bisa bertahan dari zaman Yunani.
Dikarenakan banyak karya-karya yang musnah karena peperangan dan lain hal.
Selain dikenal melalui tulisannya, ia juga adalah seorang arsitek. Satu-satunya
bangunan yang diketahui dirancang oleh Vitruvius, adalah Basilika di Fanum
Fortunae, cikal bakal dari kota Fano. Basilika adalah bangunan yang dipakai
untuk pengadilan, bangunan administrasi, pernah pula beralih fungsi menjadi
gereja pada masa Kristen awal. Basilika sudah lama hancur, namun pemerintah
Yunani melakukan usaha untuk merekonstruksinya kembali.
Vitruvius kadang salah diartikan sebagai arsitek pertama, tetapi lebih
tepatnya mendefinisikan ia sebagai arsitek Romawi pertama, yang berhasil
membuat catatan atau buku yang bisa bertahan, sehingga dapat diturunkan

kepada generasi berikutnya. Dapat dicatat pula bahwa Vitruvius mempunyai


pengetahuan yang lebih luas dari arsitek modern, dikarenakan arsitek Romawi
banyak mempelajari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Di zaman
Romawi arsitektur adalah subjek yang lebih luas dari saat ini yang termasuk
bidang arsitektur, manajemen konstruksi, teknik konstruksi, teknik kimia, teknik
sipil, teknik material, teknik mesin, teknik militer dan perencanaan perkotaan;
arsitektur insinyur mempertimbangkan dia yang pertama dari mereka disiplin,
spesialisasi sebelumnya dikenal sebagai arsitektur teknis. Pada era modern
mereka dapat disebut sebagai ahli mesin, arsitek, arsitek lansekap, dan artist
yang digabungkan. Secara etimologi, kata arsitek diambil dari bahasa Yunani
yang berarti ahli atau pembuat. Buku pertama dari The Ten Books
misalnya, berhubungan dengan banyak subjek yang sekarang dikenal dalam
cakupan arsitektur lansekap. Padahal pada saat itu belum dikenal ilmu arsitektur
lansekap.
1.5

Why
Kenapa Vitruvius menjadi terkenal ?
Vitruvius merupakan seorang arsitek yang cukup terkenal pada abadnya.
Karena selain menjadi arsitek, Vitruvius juga mengeluarkan buku yang berjudul
De architectura. Buku De architectura adalah karyanya yang paling fenomenal.
Saat ini lebih dikenal dengan nama The Ten Book on Architecture, adalah karya
bangsa Yunani yang dipersembahkan untuk kaisar Augustus. Buku ini adalah
satu-satunya buku utama dalam arsitektur yang bisa bertahan dari zaman
Yunani. Dikarenakan banyak karya-karya yang musnah karena peperangan dan
lain hal. Selain dikenal melalui tulisannya, ia juga adalah seorang arsitek. Satusatunya bangunan yang diketahui dirancang oleh Vitruvius, adalah Basilika di
Fanum Fortunae, cikal bakal dari kota Fano. Basilika adalah bangunan yang
dipakai untuk pengadilan, bangunan administrasi, pernah pula beralih fungsi
menjadi gereja pada masa Kristen awal. Basilika sudah lama hancur, namun
pemerintah Yunani melakukan usaha untuk merekonstruksinya kembali.
Hal yang paling terkenal dalam bukunya, De architectura, bahwa sebuah
bangunan harus memenuhi tiga aspek, yaitu firmitas, utilitas, dan venustas. Yang
dimaksud di sini adalah harus kuat atau tahan lama (dalam hal ini mempunyai
struktur yang kuat), kelengkapan fungsi, dan yang terakhir adalah keindahan

atau estetika. Menurut Vitruvius, arsitektur adalah tiruan dari apa yang terjadi di
alam. Seperti burung yang membangun sarangnya, manusia juga membangun
tempat tinggalnya dari bahan-bahan alam, yang memberikan mereka tempat
berlindung atau berteduh dari alam itu sendiri.
Buku De Architectura karya Vitruvius ditemukan kembali pada tahun
1414, oleh Poggio Bracciolini. Edisi pertamanya ditulis kembali di Roma oleh
Fra Giovanni Sulpitius pada 1486. Kemudian diikuti penerjemahan ke dalam
bahasa Italia (como, 1521), prancis (jean martin, 1547), inggris, jerman (walter
H. Ryff, 1543), Spanyol dan beberapa bahasa lain, sehingga karyanya menyebar
ke berbagai penjuru dunia. Buku ini dengan cepat menjadi inspirasi utama bagi
arsitektur renaissance, barok, dan neoklasik.
II.

Teori Vitruvius
3.1

Firmitas
Firmitas merupakan kekokohan, kekuatan, dan ketahanan suatu bangunan
arsitektur, dengan kata lain firmitas adalah struktur dari suatu bangunan. Aspek
ini mencakup pada penyaluran beban yang baik dari bangunan ke tanah serta
pemilihan material yang tepat mulai dari karakteristik dari setiap jenis material
hingga cara dan membuatnya.
Sebuah bangunan dikatakan memenuhi aspek unsur firmitas dengan baik,
apabila bangunan tersebut dapat berdiri dan tahan atau kokoh dalam jangka
waktu yang lama sesuai dengan kebutuhan awal rancangan bangunan. Selain itu,
bangunan tersebut aman dalam digunakan untuk menampung kebutuhan civitas.
Salah satu contoh penerapan aspek firmitas pada bangunan adalah struktur
dari suatu bangunan.

Gambar. Aspek Firmitas (Struktur) Pada Bangunan

Struktur pada bangunan terdiri atas, pondasi merupakan struktur bagian


bawah yang diterapkan pada suatu bangunan, lalu terdapat kolom dan balok
yang menopang bagian badan suatu bangunan, serta struktur atap yang
merupakan struktur bagian atas bangunan.
3.2

Utilitas
Teori Vitruvius yaitu utilitas yang merupakan bagian dari pemahaman
kebutuhan dan fungsi dari suatu bangunan, hubungan antar ruang, dan teknologi
bangunan (pencahayaan, penghawaan, plumbing, kelistrikan). Jika dalam
penataan suatu kota utilitas yang dimaksud merupakan pemahaman mengenai
dimana harus meletakan bangunan tempat suci, taman kota, bangunan pmerintah
dll.
Utilitas meliputi kebutuhan, fungsi dan denah. Arsitektur mewadahi
kegiatan, oleh karena itu fungsi merupakan salah satuhal utama yang
diperhatikan. Suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan
dalam bangunan. Arsitektur mempunyai fungsi yang tidak hanya mewadahi
civitas dengan segala aktivitas dan segala perabot yang dibutuhkan, melainkan
juga memberikan suasana, image, dan mengarahkan pikiran, perasaan serta
perilaku dari para penggunanya. Hal ini mempengaruhi bentuk denah bangunan
yang semakin kompleks. Sedangkan hal yang ditekankan pada utilitas adalah
mengatur ruang yang baik didasarkan pada fungsi serta hubungan antar ruang.

Gambar
diatas
Gambar : Denah Rumah Tinggal

salah

merupakan
satu contoh

dari pemahaman utilitas menurut Vitruvius. Denah tersebut merupakan ruang


hasil dari eksplorasi semua kebutuhan dari aktifitas serta kegiatan civitas
pengguna rumah, hasil penentuan hubungan antar ruang, yang menghasilkan
fungsi sebagai wadah kegiatan sehari hari pemilik rumah.
3.3

Venustas
Venustas merupakan aspek yang mendukung firmitas dan utilitas pada
suatu bangunan, yang mana venustas adalah aspek keindahan pada suatu
bangunan. Aspek venustas meliputi seni, keindahan, dan tampak pada suatu
bangunan. Keindahan dapat berdasarkan pengalaman dan budaya yang dilihat
dari suatu zaman atau masa, serta seimbang dan selaras dengan alam.
Keindahan yang berkaitan dengan zaman atau masa berupa selera
masyarakat dalam menanggapi keindahan, sehingga keindahan tersebut dapat
dikatakan dengan mode atau style. Keindahan dalam arsitektur dapat dikatakan
berhasil, apabila dapat dikomposisikan dan diseimbangkan dengan aspek
firmitas dan utilitas.

Keindahan berkaitan dengan budaya berupa beberapa aturan-aturan yang


berlaku pada suatu daerah, dapat berhubungan dengan pengaturan massa
bangunan, ruang, penggunaan ornament pada bangunan, hingga warna.
Keindahan ini lebih bersifat mengatur dan biasanya harus diikuti serta ditaati
sesuai aturan yang ada.
Berikut ini adalah salah satu contoh penerapan venustas pada bangunan
adalah gedung Pantheon di Roma, Italia.

Gambar. Venustas Pada Bangunan Gedung Pantheon di


Roma, Italia
Sumber: google.co.id/

Pantheon menerapkan aspek venustas pada bangunan, yang mana berupa


penerapan prinsip keindahan irama berupa pengulangan kolom-kolom romawi
pada tampak bangunan. Keindahan pada bangunan berkaitan dengan masa
kebudayaan Bangsa Romawi, seperti kepala bangunan (entablature) yang khas
dengan ornamennya dan badan bangunan yang terdiri dari kolom-kolom
Romawi disusun secara beraturan.

Anda mungkin juga menyukai