Anda di halaman 1dari 29

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

ARSITEKTUR
FUNGSIONALISME, RASIONALISME & KUBISME
(1900-1940)
KELOMPOK II :

ADRYAN S. LUAN (221 14 013)

KRISTOFORUS O. YOSTAR (221 14 014)

EUSTAKHIUS H. BRIA (221 14 015)

JANCE MECO (221 14 017)

SILVANO ANGGAR (221 14 000)

EUKARIS T. NARA KIRI (221 14 000)

KLETUS P. M. BLIKOLOLONG (221 14 023)

FRANSISCO T. D. C. WOTAN (221 14 024)


A. ARSITEKTUR FUNGSIONALISME
Arsitektur fungsionalisme adalah arsitektur yang menerapkan pola dan konsep
keindahan yang timbul semata–mata oleh adanya fungsi dari elemen-elemen
bangunan. Bangunan terbentuk oleh bagian-bagiannya apakah dinding, jendela,
pintu, atap dan lain – lain tersusun dalam komposisi dari unsur-unsur yang semuanya
mempunyai fungsi.

Louis Henry Sullivan (1856-1924)

Louis Henry Sullivan dilahirkan pada tanggal 3 September 1856, di Boston,


Massachusetts, Amerika Serikat. Menurut Sullivan fungsi dalam alam merupakan merupakan
suatu kekuatan yang disebut sebagai : “semangat kreatifitas yang tidak terbatas dan fungsi
dari pada fungsi”. Setiap objek yang ada dibumi adalah ekspresi dari fungsi. Sehingga
muncul suatu prinsip dasar Sullivan; “form follows function” (bentuk mengikuti fungsi).

Sullivan memandang arsitektur sebagai seni dan wujud dari suatu yang hidup, tumbuh
dan berkembang. Sullivan berpegang teguh pada sifat kebijaksanaan dan dasar seni
arsitektur. Maka dalam bentuk arsitektur modern ia tidak lepas dari kemegahan, prinsip
keselarasan, keseimbangan, simetris. Hal ini dicapai dengan sumbu bangunan yang jelas,
tata ruang, komposisi, kemurniaan material, penyusunan unit bangunan dan lain
sebagainya.
Beberapa karya dari Henry Sulivvan
Sullivan Center (1899)

Sullivan Center , sebelumnya dikenal sebagai Carson, Pirie, Scott dan Company
Building atau Carson, Pirie, Scott dan Company Store, adalah bangunan komersial di
South State Street di sudut East Madison Street di Chicago, Illinois . Ini dirancang oleh Louis
Sullivan untuk perusahaan ritel Schlesinger & Mayer pada tahun 1899, dan diperluas
olehnya dan kemudian dijual ke HG Selfridge & Co.
Karakter Arsitektur

 Karakter Ruang Luar

Bagian eksterior dari bangunan Suvillan


Center terdapat balok dan kolom yang
timbul yang berfungsi sebagai
sunscreen
 Karakter Ruang Dalam

Ruang Dalam dari bangunan Sullivan Center. Dimana interior tidak dibatasi dinding. Jika
dibatasi pun itu dengan tujuan atau fungsi tertentu.
 Karakter Bentuk dan Tampilan

Karakter bentuk dan tampilan dari bangunan Sullivan Center. Balok dan kolom yang
dibuat timbul memberikan kesan formal dan kaku pada bangunan.
 Karakter Sturktur dan Konstruksi

Struktur kolom yang berpola Grid dengan kolom bagian luar berbentuk persegi dan kolom
dalam adalah kolom silinder.
 Karakter Unsur-Unsur Arsitektural

Kolom yang disengajakan


timbul membuat kesan
arsitektural, kemudian bentuk
jendela yang besar dan
menggunakan kaca polos
memnuat pencahayaan yang
baik masuk ke dalam. Bagian
pemisah di lt. 1 dan 2 membuat
kesan megah dan arsitektural.
Ornamen yang terdapat pada bangunan Suvillan Center
yaitu berupa ukiran tumbuhan organik. Ornamen ini
terdapat pada entrance dan puncak kolom.
B. Arsitektur Rasionalisme (Futurism)

Arsitektur Rasionalisme adalah suatu karya arsitektur yang menerapkan konsep


rasionalisme (mendasarkan rasio atau pemikiran yang logis) kedalam sebuah bangunan
arsitektur baik secara fungsional,faktor kenyamanan, maupun estetika.

Ciri Arsitektur Rasionalisme :

 Penggunaan bahan-bahan baru dan


struktur yang kelihatan (pada constructicism).

 Tutupan atap yang datar.

 Proses yang sederhana.

 Kaca-kaca besar dan menutupi permukaan


internal ruang bangunan.

 Bentuk bangunan mengikuti fungsi.


 Tokoh Arsitektur

Gruppo 7 adalah sekelompok arsitek Italia yang ingin mereformasi arsitektur dengan
mengadopsi rasionalisme. Ini dibentuk pada tahun 1926 oleh Luigi Figini, Guido
Frette, Sebastiano Larco, Giuseppe Pagano, Gino Pollini, Carlo Enrico Rava, Giuseppe
Terragni dan Ubaldo Castagnoli, diganti tahun berikutnya oleh Adalberto Libera.
Gruppo 7 menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencapai jalan tengah antara
klasisisme dan arsitektur yang terinspirasi secara industri.
Casa del Fascio , casa Littoria ,
atau casa del Littorio adalah
sebuah bangunan yang
menampung cabang
lokal Partai Fasis Nasional dan
kemudian Partai Fasis Republik
di bawah rezim Fasisme Italia , di
Italia dan koloninya .Di pusat
kota besar, itu disebut palazzo
del Littorio atau palazzo
Littorio . Littorio berarti lictor ,
pembawa fiksi lictorii , simbol
kekuatan Romawi yang
diadopsi oleh partai Fasis.
Karakter Arsitektur

 Karakter Ruang Luar


C. Arsitektur Kubisme (1910-1920)
Cubism berasal dari kata kubus yaitu bentuk ruang dibatasi
olehenam bidang masing-masing berupa bujur sangkar. Kubisme tidak sepenuhnya
abstrak, karena masih terlihat elemen-elemen
dari alam, binatang, manusia maupun pemandangan.
Dalam penerapan konsep fungsionalisme, purisme atau rasionalisme mewujudkan
bangunan “bersih”, ”murni” tanpa hiasan, sederhana berupa komposisi bidang, kotak,
balok, dan kubus. Memandang bahwa seluruhnya merupakan kesatuan bentuk,
sehingga disebut arsitektur cubisme.

Le Corbusier (1887-1965)

Charles-Edouard Jeanneret, yang dikenal dengan sebutan Le


Corbusier (October 6, 1887 – August 27, 1965), adalah seorang arsitek
dan penulis kelahiran Perancis-Swiss, yang sangat terkenal karena
kontribusinya pada modernisme atau international-style.

Le Corbusier memiliki paham bahwa Ekspresi dari Purism adalah


ekspresi yang menampilkan kemurnian bangunan yang sepi
ornamen, sejalan dengan adagium arsitektur modern yang menilai
bahwa: "Ornament is a crime", teori ini muncul karena adanya
keinginan untuk melepaskan diri dari penggunaan ornamen dengan
berprinsip bahwa tanpa ornamen bangunan bisa tampak lebih indah.
Salah satu karya Le
Corbusier
 VILLA SAVOYE
 Tahun pembangunan 1920-1931, Lokasi berada kurang
lebih 20 Km di Utara-Barat Paris.
 pemilik rumah Madame Savoye
 Berdenah segi empat, dua lantai berkesan kotak putih
melebar horizontal disangga kolom-kolom, di tengah
halaman luas,
 Dinding lantai dasar, pintu dan jendela berada di
belakang kolom-kolom berwarna gelap, kontras dengan
bidang putih di atasnya.
 Di bagian belakang dindingnya melengkung karena
setengah lingkaran.
 Karakter Arsitektur
Karakter
Ruang Luar

Adanya jarak antara kolom-kolom dan


dinding yang gelap tersebut, membuat
bagian diatas kolom terkesan ringan
seolah-olah hanya disangga oleh
kolom-kolom silindris relatif sangat kecil.

Selain teras dan taman terbuka pada


lantai utama, atap datar di gunakan
untuk taman dan berjemur (solarium).
Jendela pada Villa Savoye juga
memanjang dari ujung sisi ke sisi lainnya
mengelilingi bangunan berbentuk segi
empat ini.
Ramp dan tangga menyatukan
ruang bawah dan di atasnya
yang satu melayang ringan,
lainnya melingkar spiral
mengekspresikan seni plastis dan
teknologi beton bertulang
Karakter Ruang
Dalam

Pada lantai dasar terdapat dua kamar


tidur pelayan , sebuah kamar tidur sopir,
ruang cuci, garasi untuk tiga mobil, hall,
tangga, dan pada sumbu melintang
terdapat ramp untuk naik ke lantai utama
dan menerus hingga lantai atap
datarnya.
Dalam lantai utama yang luas, hanya
terdapat tiga kamar tidur, satu kamar
tidur utama dengan ruang riasnya
untuk Madame Savoye, kamar tidur
anak dan kamar tiur tamu.

Semua kamar mandi meskipun terletak


di tengah, tetapi mendapat mendapat
sinar matahari langsung, karena pada
atapnya yang datar terdapat jendela
kaca.
Di luar kamar-kamar tersebut,
bagian besar lantai utama di
gunakan untuk ruang keluarga
dekat dengan dapur dan
sebagian lainnya untuk teras
terbuka tanpa atap.
Karakter Bentuk dan
Tampilan
Untuk style/langgam
banguanan ini mewujudkan
bangunan bersih, murni tanpa
hiasan sederhana yang lebih
menampilkan bidang-bidang
datar dan tiang-tiang polos
dengan tidak menggunakan
ornamen-ornamen yang rumit
juga menggunakan warna putih
sehingga kesan kejujurannya
semakin kuat.
Ekspresi
Meskipun bentuk bangunan
yang sederhana berupa kubus
namun tetap mengutamakan
terhadap aspek lingkungan
hidup dengan memanfaatkan
Skala
Bangunan ini
menggunankan skala
normal yang terdiri atas
tiga lantai dengan tetap
menjaga keselarasan
terhadap alam
Keseimbangan dan
Proporsi
Kesan seimbang dari
tampilan bngunan ini
dapat di lihat dengan
bentuk dan ukuran
jendela yang sama, jarak
antara tiang-tiang
penopang vertikal yang
Karakter struktur dan
konstruksi
 Keseluruhan bangunan ini menggunakan sitem konstruksi beton
bertulang dengan menggunakan sruktur grid system. Bangunan di
sangga oleh kolom-kolom yang membuat bagian di atasnya terkesan
ringan seolah-olah hanya di sangga oleh kolom-kolom silindris relatif
sangat kecil. Atap bangunan yang datar menggunakan plat beton
bertulang.
Karakter unsur-unsur
arsitektural
 jendela lebar berfungsi sebagai bidang atau dinding yang
menyatukan ruang luar dan ruang dalam. Ramp dan tangga yang
menyatukan ruang bawah dan di atasnya yang satu melayang
ringan dan yang lainnya melingkar spiral.
 Perbedaan pola lantai pada tiap-tiap ruangan yang memberi kesan
tersendiri yang secara tidak langsung menjadi pembagi antar ruang.
Karakter ornamen dan dekorasi
 Penerapan unsur-unsur ornamen dalam bangunan ini terletak pada
elemen-elemen bangunannya sendiri, misalnya jendela yang
mengeliling bangunan, atap datar, dan material kaca yang
menyatukan ruang luar dan dalam, kaca juga berfungsi untuk
memasukan cahaya yang maksimal ke dalam ruangan, warna
yang di gunakan warna putih polos, pola lantai yang berbeda
pada tiap-tiap ruangan.

Anda mungkin juga menyukai