LOUVRE, PARIS
Abstrak
Pembangunan pyramida yang bergaya futuristik ini sempat mengundang kontroversi luas di
masyarakat Perancis, karena dianggap tidak sesuai dengan style bangunan Louvre yang antik. Kelompok
yang menentang pembangunan pyramida mengatakan bahwa proyek ini adalah ‘Pharaonic Complex’ dari
Mitterand. Meskipun demikian pyramida tetap dibangun, dan pada akhirnya menjadi kebanggaan orang
Paris. Desain dari Pyramida yang bertolak belakangan dengan desain awal bangunanlah yang menjadikan
pertentangan. Desain bangunan yang sebelumnya sangat detail dengan ornamen, kemudian diberi
penambahan bangunan modern yang minim detail dan bangunan inilah yang justru menjadi main entrance
dari Louvre Museum. Akan tetapi justru pembentukkan desain modern pada Louvre Museum justru
menjadi daya tarik sendiri. Kita dapat melihat perpaduan antara dua style desain yang berbeda, namun
tetap memiliki kesan unik dan harmonis.
Kata kunci : Museum Louvre, kontras menarik
Pendahuluan
museum Louvre (bahasa Perancis:Musée du Louvre; bahasa Inggris: the Louvre Museum)
adalah salah satu museum terbesar, museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen
bersejarah di dunia. Museum Louvre terletak di Rive Droite Seine, Arondisemen pertama di
Paris, Perancis. Hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas
60.600 meter persegi.
Museum ini bertempat di Istana Louvre (Palais du Louvre) yang awalnya merupakan benteng
yang dibangun pada abad ke-12 di bawah pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat di ruang
bawah tanah museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali hingga membentuk Istana Louvre yang
sekarang ini. Pada tahun 1682, Louis XIV memilih Istana Versailles sebagai kediaman pribadi,
meninggalkan Louvre untuk selanjutnya dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi
kerajaan.[5] Pada tahun 1692, di gedung ini ditempati oleh Académie des Inscriptions et Belles
Lettres dan Académie Royale de Peinture et de Sculpture. Académie tetap di Louvre selama 100 tahun
berikutnya. Selama Revolusi Perancis, Majelis Nasional Perancis menetapkan bahwa Louvre harus
digunakan sebagai museum untuk menampilkan karya-karya bangsa.
Museum ini dibuka pada tanggal 10 Agustus 1793 dengan memamerkan 537 lukisan. Mayoritas
karya tersebut diperoleh dari properti gereja dan kerajaan yang disita Pemerintah Perancis. Karena
masalah struktural dengan bangunan, museum ditutup pada tahun 1796 hingga 1801. Jumlah koleksi
museum meningkat di bawah pemerintahan Napoleon dan museum berganti nama menjadi Musée
Napoléon. Setelah kekalahan Napoleon dalam Pertempuran Waterloo, sebagian besar karya-karya yang
disita oleh pasukannya kembali ke pemilik asli mereka. Koleksi museum ini ditingkatkan lagi selama
pemerintahan Louis XVIII dan Charles X, dan selama masa Imperium Perancis Kedua, museum berhasil
memperoleh 20.000 koleksi. Koleksi museum terus bertambah dengan adanya sumbangan dan hadiah
yang terus meningkat sejak masa Republik Perancis Ketiga. Pada tahun 2008, koleksi museum dibagi
menjadi delapan departemen kuratorial: Koleksi Mesir kuno, benda purbakala dari Timur
Dekat, Yunani, Etruskan, Romawi, Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis, Cetakan dan Seni
Gambar.
Kajian Pustaka
Arsitektur klasik
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman
klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi.
Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari
turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat
dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak
memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau
marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara
formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam
ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga
tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi
rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah
bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan
yang rumit.
Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang
tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan
kuburan orang-orang Mesir.
Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan
modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur
Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang
dibangun pada masa sekarang.
Pembahasan
museum Louvre , paris
Piramida Louvre merupakan sebuah piramida kaca dan besi besar, dikelilingi oleh tiga piramida kecil, di
taman Museum Louvre (Musée du Louvre) di Paris, Perancis. Piramida utama berperan sebagai pintu
masuk utama ke museum. Selesai dibangun tahun 1989, bangunan ini menjadi markah tanah bagi kota
Paris.
Rencana asli
Bahan yang padat ditujukan pada orang yang mati, tapi bahan yang tembus pandang ditujukan pada orang
yang hidup
Kontroversi
Pembangunan piramida menimbulkan kontroversi karena banyak orang menganggap struktur
futuristik tersebut terlihat berbeda di depan Museum Louvre dengan arsitekturnya yang klasik. Beberapa
orang menuduh Mitterand mengidap penyakit "komplek Firaun". Sementara yang lainnya bangga atas
gaya arsitekturnya yang kontras sebagai penggabungan berhasil antara bangunan lama dan baru, klasik
dan ultra-modern.Piramida utama adalah yang terbesar dari beberapa piramida kaca yang dibangun dekat
museum, termasuk La Pyramide Inversée yang mengarah ke bawah yang berguna sebagai ventilasi bagi
mall bawah tanah di depan museum.Selama tahap perencanaan, terdapat rencana bahwa rancangannya
akan meliputi sebuah puncak di piramida untuk memudahkan pembersihan kaca. Rencana ini dihapus
karena pernyataan dari
Kesimpulan
Detail dari Piramida Kaca pada Louvre Museum hanya berupa susunan space frame yang strukturnya
diekspos. Bangunan ini juga memiliki Plaza yang dapat digunakan sebagai Open Space, ruang terbuka
yang dapat menjadi tempat bersosialisasi masyarakat Paris. Tidak terdapat penghijauan sebagai pelembab
suhu pada plaza ini, akan tetapi diganti dengan penggunaan air sebagai elemen pelembab. Main Entrance
yang berbentuk segitiga kaca dengan struktur space frame, memberikan pencahayaan alami. Open space
bagi masyrakat yang ingin bersosialisasi. Kolam berfungsi untuk melembabkan udara di sekitar museum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.discoverwalks.com/blog/the-best-way-to-see-mona-lisa-at-the-louvre/
http://byandrabrata-freakyfamous.blogspot.com/2014/01/kritik-deskriptif-static-terhadap-musee.html
http://andraselalutertawa.blogspot.com/2011/01/kritik-arsitektur-dengan-metode-doktrin.html
http://www.apel.web.id/id3/1192-1089/Piramida-Louvre_244355_apel.html