Kota Bandung merupakan salah satu destinasi wisata unggulan pariwisata Provinsi Jawa Barat.
Keistimewaan ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan utama para wisatawan, baik
yang berasal dari dalam negeri maupun mancanegara. Maka dibutuhkan Hotel yang mewadahi
berbagai fasilitas yang lengkap, mulai dari kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pertemuan,
kebutuhan rekreasi dan kebutuhan kebugaran. Akibat semakin pesatnya perkembangan teknologi,
adanya tuntutan zaman (perubahan iklim) serta tuntutan pasar mengakibatkan aspek sustainability
menjadi aspek yang sangat penting untuk dipenuhi sekarang ini.
Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Green Architecture, pengertian dan persyaratan
mengenai Green Building, tinjauan Sustainability Achitecture, serta memahami EDGE (Excellence In
Design for Greater Efficiencies). Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan menerapkan
desain bangunan yang akan di hitung dengan aplikasi EDGE. Sehingga akan mendapatkan efesiensi
energi, efesiensi material dan water saving yang optimal.
Sebagai kesimpulan, perancangan bangunan business hotel bintang 4 Bandung ini akan dihitung
dan diperoleh nilai saving energi, water dan materials menggunakan edge. Hasil tersebut merupakan
data yang diperlukan dalam penelitian ini.
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |1
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |2
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |3
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
of its useful life to form the resources for other mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu
architecture. masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan
ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan
(Bangunan seharusnya didesain untuk oleh masyarakat terkait.
meminimalisir penggunaan sumber daya dan
pada akhir penggunaannya bisa digunakan 4.4. Edge (Excellence In Design For Greater
untuk hal (arsitektur) lainnya). Efficiencies)
4. Respect for users
A green architecture recognizes the importance
of all people envolved with it.
(Green architecture mempertimbangkan
kepentingan manusia didalamnya).
5. Respect for site
A building will touch the earth lightly. EDGE (Excellence In Design For Greater
Efficiencies) adalah unsur pelengkap bagi
(Bangunan didesain dengan sertifikasi Greenship yang dikeluarkan oleh GBCI
sesedikit mungkin merusak alam). (Green Building Council Indonesia) yang
6. Holism berorientasi penghematan sumber daya secara
efisien untuk perumahan dan gedung komersil
All the green principles need to be (Pamungkas et. al, 2017).
embodied in a holistic approach to EDGE..adalah..sistem.sertifikasi..bangunan.hijau.
build environment. .untuk pasar.yang..sedang berkembang. Sistem
(Semua prinsip diatas harus secara menyeluruh yang telah dikembangkan oleh IFC, anggota Grup
dijadikan sebagai pendekatan dalam membangun Bank Dunia. EDGE merupakan sistem yang terukur
sebuah lingkungan). bagi para pelaku konstruksi guna
mengoptimalkan rancangan menjadi lebih layak
Dari 6 prinsip tersebut, yang berkaitan erat dengan investasi dan layak dipasarkan. Dengan proses
substansi judul adalah prinsip nomor 1 dan 2, sertifikasi yang cepat dan murah, EDGE selaras
yakni pertimbangan minimalisasi penggunaan dengan kebutuhan para pengembang untuk tetap
energi dan juga merespon iklim setempat. berada di jajaran terdepan dalam era bangunan
4.3. Sustainability Architecture hijau.
Arsitektur Berkelanjutan, adalah sebuah topik Piranti lunak EDGE akan menyajikan sejumlah
yang menarik. Akhir-akhir ini semakin banyak alternatif, bagaimana mendapatkan persentase
diberitakan dan dipromosikan dalam kalangan saving bangunan yang sesuai dengan standar. Hal
arsitek, karena arsitek memiliki peran penting tersebut akan memunculkan beberapa
dalam pengelolaan sumber daya alam dalam persentase dari saving enegy, saving water, dan
desain-desain bangunannya. Apresiasi yang besar saving material sehingga bisa membuat
bagi mereka yang turut mempromosikan pengguna didalamnya merasa nyaman tetapi
arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana juga bisa hemat pada pengeluaran yang
dalam menggunakan sumber daya alam yang berdampak baik terhadap perekonomian
makin menipis. pengguna bangunan.
Steele, (1997) Suistainable Architecture, adalah EDGE memfokuskan proses sertifikasi pada aspek
”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, teknis dengan hasil terukur. Cara kerja EDGE
tanpa membahayakan kemampuan generasi adalah dengan memasukkan data bangunan
mendatang, dalam memenuhi kebutuhan sedetail mungkin, kemudian memilih sistem dan
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |4
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |5
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
dept yang kecil. Massa direnggangkan dan dibuat (Tower Bank Mandiri). Karena bangunan ini
tidak sejajar agar dapat menerima cahaya dan berusaha untuk dapat menselaraskan dengan
menciptakan space untuk kolam renang. Kawasan sekitarnya.
Bangunan Sendiri dibagi2 yaitu bangunan A dan
B. Alasannya untuk menselaraskan dengan 5.4. Penerapan Konsep 4 Elemen Pada
menara masjid, Supaya antara masjid dan Perancangan
bangunan hotel lebih padu. Sehingga bangunan a. Elemen Api
hotel dapat selaras dengan lingkungan sekitarnya
terutama dengan masjid Bandung. Core Pada
Bangunan ini diletakkan diluar bangunan karena
mempertim- bangkan efesiensi ruang hotel
Sehingga yang nantinya menjadi perkuatan
bangunan pada shaft pipa. Dan Penghubung
Bangunan A dan B terdapat area kolam renang
dan koridor penghubung sendiri. Penghubung Pengaturan debt sangat berpengaruh terhadap
antar masa didesain lengkung agar bangunan hal ini. Natural light dari cahaya matahari sangat
yang dirancang tidak terkesan monoton. diperlukan guna menghemat penggunaan energi
lampu pada ruangan. Oleh karena itu debt
didesain tidak terlalu lebar dengan bukaan yang
sesuai sehingga cahaya alami dapat mencapai
sudut ruangan. Jika hal ini dapat tercapai ruangan
akan terang oleh cahya matahari sehingga tidak
perlu menggunakan lampu pada siang hari.
b. Elemen Air
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |6
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |7
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |8
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |9
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |10
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |11
PENERAPAN GREEN BULDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARSITEKTUR PADA
PERANCANGAN BUSINESS HOTEL BINTANG 4 BANDUNG
P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 4 |12