FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 ARSITEKTUR
UNIVERSUTAS TADULAKO
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................(2)
DaftarI Isi...................................................................................................................(3)
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................(3)
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................(3)
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................(3)
1.3 Tujuan..................................................................................................................(3)
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................(4)
2.1 Pengertian Arsitektur Hijau..................................................................................(4)
2.2 Apa Saja Prinsip-Prinsip Desain Arsitektur Hijau...............................................(5)
2.3 Apa Saja Ciri-Ciri Arsitektur Hijau......................................................................(5)
2.4 Contoh Banguna Arsitektur Hijau........................................................................(6)
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................(11)
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................(11)
Daftar Pustaka...........................................................................................................(12)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Bangunan Tinggi Yang Menerapkan Prinsip Arsitektur
Hemat Energi” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan dukungan
baik materi maupun pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas
dalam mata kuliah Green Arsitektur. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Wacana Mengenai Green Building perlahan namun pasti menembus dunia perancangan
dan konstruksi. Penyebab utamanya yaitu sistem dan pelaksanaan pembangunan yang sering
kali menggunakan banyak energi bumi, merusak habitat dan lingkungan sekitar, juga
mengganggu kehidupan manusia sekitarnya. Namun manusia terus ber-inovasi agar bumi
yang kita tinggali ini tidak semakin rusak dengan tetap berkembangnya berbagai macam
pembangunan, berbagai macam upaya seperti efisiensi penggunaan sumber daya pada
konstruksi, proses pembangunan dengan penuh kehati-hatian agar tidak merusak sekitarnya,
dan lain sebagainya dilakukan demi mengurangi dampak negatif yang selama ini terus
menerus disumbangkan oleh pembangunan kepada lingkungan. Seluruh aspek dan pihak
terlibat untuk mewujudkan hal ini, pada akhirnya ditemukanlah istilah istilah seperti bangunan
ramah lingkungan, bangunan berkelanjutan, bangunan hijau, bangunan hemat energi dan lain
sebagainya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang kemudian
disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa Yang Dimaksud Arsitektur Ekologi?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Prinsip-Prinsip Desain Arsitektur Ekologi?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Ciri-Ciri Arsitektur Ekologi?
4. Apa Contoh Bangunan Yang Menerapan Arsitektur Ekologi?
1.3. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Arsitektur Ekologi
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip-Prinsip Desain Arsitektur Ekologi
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri Arsitektur Ekologi
4. Untuk Mengetahui Contoh Bangunan Yang Menerapan Arsitektur Ekologi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Green Building
Bangunan ramah lingkungan (green building) adalah suatu konsep bangunan dimana
dalam proses perencanaan, pembangunan, pengoperasian, perawatan dan peruntuhan selalu
mengutamakan penghematan sumber daya alam seminimal mungkin, pemanfaatan lahan
dengan bijak, mengurangi dampak terhadap lingkungan, menjaga kualitas mutu udara, dan
memprioritaskan kesehatan penghuninya dengan mengedepankan pembangunan yang
berkelanjutan.
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2010 tentang Kriteria dan
Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan, menyebutkan bahwa green building adalah green
building adalah suatu bangunan yang menerapkan prinsip lingkungan dalam perancangan,
pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaannya dan aspek penting penanganan dampak
perubahan iklim. Prinsip lingkungan yang dimaksud adalah prinsip yang mengedepankan dan
memperhatikan unsur pelestarian fungsi lingkungan.
Berikut definisi dan pengertian green building atau bangunan ramah lingkungan dari beberapa
sumber buku:
• Menurut Persatuan Insinyur Indonesia (2016), green building adalah bangunan yang
sejak perencanaan, pembangunan dalam masa konstruksi dan dalam pengoperasian
serta pemeliharaan selama masa pemanfaatannya menggunakan sumberdaya alam
seminimal mungkin, pemanfaatan lahan dengan bijak, mengurangi dampak lingkungan
serta menciptakan kualitas udara di dalam ruangan yang sehat dan nyaman.
• Menurut A Public Private Pernership for Advancing Housing (2005), green building
adalah sebuah pendekatan konsep desain dan penilaian bangunan yang memperkecil
dampak lingkungan, mengurangi konsumsi energi dari bangunan dan mendukung
kesehatan serta produktivitas penghuninya.
• Menurut US EPA (2009), green building adalah suatu konsep pembangunan
berkelanjutan yang mengarah pada strukur dan penerapan proses yang mewujudkan
lingkungan yang hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai
pemilihan tempat sampai desain konstruksi, perawatan, renovasi dan peruntuhan.
• Menurut Green Building Council Indonesia (2012), green building adalah bangunan
yang dimana sejak awal mulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian
hingga dalam operasional pemeliharaannya memperlihatkan dan memperhatikan
aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya
alam, menjaga kualitas mutu udara di ruangan, dan memprioritaskan kesehatan
penghuninya yang semuanya berpegang pada kaidah pembangunan yang berkelanjutan.
Gedung NMT ini diresmikan oleh Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama, pada
September 2012 lalu. Gedung ini meraih penghargaan dengan menjadi juara pertama Gedung
Hemat Energi pada Penghargaan Efisiensi Energi Nasional pada 2013. Pada September
kemarin, Gedung NMT kembali meraih penghargaan yang lebih bergengsi lagi, yaitu sebagai
Energy Efficient Building kategori Tropical Building yang dilombakan pada ASEAN Energy
Award 2014 di Vientiane, Laos.
Menurut Sudarman Sutanto selaku Building Manager Kampus UMN, luas bangunan
Gedung NMT ini sekitar 32 ribu meter persegi. Sedangkan luas total seluruh lahan yang
dimiliki UMN adalah 8 hektar, dengan pemanfaatan 40 persen, atau 2,4 hektar terbangun.
Jumlah lantai yang ada di Gedung NMT ini seluruhnya 13 lantai. Pada setiap satu lantai,
rata-rata ada 14 ruang kelas. Jadi, totalnya ada sekitar 125 kelas, di mana per kelas dapat
menampung 40 mahasiswa. Daya tampung gedung ini secara keseluruhan adalah sebanyak
5.000 mahasiswa. Paling bawah Gedung NMT ini mulai dari basement, khusus untuk parkir
2.000 motor, dan mushola. Lantai 1 dipergunakan untuk kantin. Lantai 2 ada kantin, sebagian
kelas, dan ruang-ruang Unit Kegiatan Mahasiswa. Lantai 3, ada Theatre dan kelas, sementara
lantai 4 tidak ada. Lantai 5, bahagian tengahnya merupakan sambungan dari Theatre, dan
selebihnya ruang kelas. Lantai 6 sampai 11, pada umumnya adalah ruang kelas, termasuk ada
juga untuk Laboratorium Desain Komunikasi Visual, dan Laboratorium Komputer. Sedangkan
pada lantai 12, difungsikan untuk Business Incubator yang kami biasa kami sebut sebagai
Skystar Ventures,” urai Sudarman kepada penulis, pada Kamis (30 Oktober 2014) di Kampus
UMN.
Mengusung konsep gedung terbuka dan hemat energi, ruangan koridor di sisi pinggir
Gedung New Media Tower Kampus UMN ini tidak membutuhkan banyak lampu penerang dan
pendingin ruangan. Karena memang, pada sisi kiri nampak kulit bagian luar gedung yang
menggunakan aluminium dan diberi lubang-lubang.
Seberapa Pentingkah Penerapan Konsep ‘Green Building’ untuk Indonesia? – Green Building Jakarta