DISUSUN OLEH :
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN AJARAN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini bisa tersusun sampai selesai. Tak lupa pula kami
mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan dari pihak yang telah
berkonstribusi dalam memberikan sumbangan berupa materi ataupun
pikirannya.
Anggota Kelompok
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
4
perlindungan terhadap ekosistem, meningkatkan produktivitas kerja dari pengguna
serta berpengaruh baik terhadap kesehatan pengguna.7
Tujuan
1.4 Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pemanasan global saat ini tidak dapat dihilangkan begitu saja, namun manusia dapat
memperlambat dan mengurangi efek buruknya. Untuk mengurangi dampak ekstrem
tersebut, manusia harus berani mengubah diri untuk lebih memperhatikan alam.
Bangunan tempat berlindung akhirnya harus dikondisikan sedemikian rupa agar
manusia sebagai penghuni dapat mengurangi efek buruk tersebut. Salah satu upaya
untuk mengurangi dampak kerusakan global yang dikenal dengan global warming atau
pemanasan global terhadap ruang makro yaitu dengan memperbaiki ruang mikro
secara bersama-sama. Manusia sebagai penghuni planet bumi dituntut untuk “berpikir
global, bertindak lokal”.
Green Architecture hadir sebagai pendekatan desain bangunan yang mengubah pola
pikir dan kebiasaan manusia yang kurang menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Green Architecture berangkat dari kesadaran akan kerusakan lingkungan secara
global. Green Architecture menghendaki perbaikan pada sistem bangunan yang
menjamin kesejahteraan sekaligus meningkatkan kesehatan penghuninya.
7
b. Komponen Green Architecture
8
2.3 Penerapan Konsep Green Architecture pada kawasan pendidikan
1. Bentuk Massa
2. Bentuk Atap
3. Penampilan Bangunan
9
artifisial berbau menyengat lainnya dinilai tidak green. Bangunan ringan
menyentuh bumi dengan cara dibuat panggung dengan memperlihatkan kaki
kolom. Selain sebagai bagian struktur, kolom-kolom bangunan
diberdayakan sebagai tiang lilitan tanaman rambat.
4. Orientasi Bangunan
5. Konsep Struktur
Penutup atap berupa dak beton untuk yang ditanami menjadi kebun
atap. Atap miring menggunakan bahan genteng agar kolektor surya dapat
dipasang.struktur rangka kayu, bambu, dan beberapa menggunakan rangka.
Pada intinya, zona kebun dan kandang diwujudkan dalam bangunan yang
bematerial daur ulang seperti kayu, bambu, ijuk, genteng, batu kali dan
bahan material lainnya yang dapat di-reuse- recycle
Alami : kayu, bambu, batu alam, tanah liat, batu kali, rumbia, ijuk,
alang-alang, logam
Buatan : bata merah, genteng tanah liat, kaca, beton, batako, conblok
10
beton dapat membantu dan mendukung ide-ide green. Misalnya beton untuk
struktur rangka Rangka atap baja ringan.
6. Konsep Lanskap
Softscape
Hardscape
a. Perkerasan
11
Jalan masuk utama yang menghubungkan antar zona berupa
aspal.Jalan ini akan dilalui beberapa jenis kendaraan seperti
sepeda,mtor,mobil,dan bus.Jalur pejalan kaki(pedestrian)
menggunakan bahan conblock agar air yang jatuh ke permukaannya
dapat diserap tanah sehingga tidak menimbulkan genangan yang
mengganggu kenyamanan berjalan. Jalan penghubung antar massa
dalam suatu zona menggunakan bahan bervariasi dengan tetap
berpijak pada perlindungan terhadap lingkungan. Bahan yang
diaplikasikan yaitu batu kali, cetakan semen, cetakan koral, dan batu
koral. Pekarangan sekolah yang hampir berfungsi seperti plaza berupa
paving block. Air harus mengalir ke suatu tempat. Agar tidak
menggenang, harus dapat diserap tanah.
b. Pagar
Pagar sekaligus sebagai buffer kebisingan maka dipilih pagar
yang berbahan lunak. Tanaman rambat yang dililitkan pada tiang kayu
dan tali kawat dapat membentuk pagar yang green.
c. Pergola
Pergola dengan tanaman sulur untuk peneduhan di zona 01 yang
menghubungkan antar massa. Tanaman sulur untuk pergola yang
dapat diaplikasikan yaitu antara lain anggur, suruh, markisa,
mentimun.
d. Bak tanaman
Bak tanaman berwujud tanah yang ditinggikan, dibatasi oleh
formasi batu-batuan buatan pada kebun koleksi tanaman hias.
e. Lampu taman
Lampu taman untuk kebun koleksi tanaman hias, hanya berfungsi
untuk keamanan pada malam hari.
f. Penunjuk jalan
Penunjuk jalan dapat dibuat dari daur ulang kayu yang
dikreasikan sesuai karakter kegiatan .
g. Kolam
Kolam selain sebagai materi pengajaran juga bermanfaat sebagai
pendingin lingkungan dan pantulan dari sinar matahari ke air kolam
membantu penerangan alami. Kolam-kolam buatan berupa kolam
ikan-ikan hias, kolam enceng gondok, dan kolam irigasi.
h. Bak sampah
Bak sampah menggunakan bahan daur ulang ditempatkan di titik-
titik strategis diadakannya aktivitas untuk tetap menjaga kebersihan.
i. Bak kompos
Bak kompos terbuat dari batubata berbentuk box yang di
dalamnya adalah sampah- sampah organik yang sedang diproses
menjadi kompos.
j. Shelter
12
Shelter sebagai area istirahat sementara bagi pejalan kaki,
peneduhan saat hujan atau sebagai tempat untuk berkumpul atau
belajar. Diletakkan di zona 2 yaitu tempat kegiatan alam yang bersifat
terbuka. Oleh karenanya, shelter didesain terbuka dengan bahan
material green seperti batu bata dan kayu recycle.
8. Konsep Utilitas
Sistem Energi Listrik
Menggunakan listrik dari PLN dan panel surya secara mandiri. Juga
mempersiapkan generator (genset) pada kondisi darurat.
Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami, dari sinar matahari yang masuk melalui bukaan berupa
jendela, jendela atap, skylight dan clerestories.
Sistem Penghawaan
Sistem ini mengatur hal yang sangat penting dalam upaya melestarikan
dan memelihara lingkungan. Manajemen limbah berprinsip pada upaya
zerowaste dimana semua buangan, baik limbah maupun sampah,
diminimalisir pembuangannya. Limbah dan sampah ini dikelola sedemikian
rupa agar membentuk suatu siklus sehingga tak banyak sampah dan limbah
yang mencemari lingkungan kota.
13
2.4 Konsep Penerapan Green Architecture pada Kawasan Perdagangan
1. Pengertian
Pusat perdagangan adalah tempat untuk kebutuhan manusia, pusat
perdagangan tidak hanya menjadi tempat jual beli kebutuhan pokok, tetapi juga
menjadi fasilitasyang ditawarkan. Menurut Abdurrahmat dan Maryani secara
sederhana pusat perdagangan dapat diartikan sebagai pertukaran barang dan jasa
antara individu dan antar wilayah di permukaan bumi. Sedangkan pusat
perdagangan menurut anorga dalam lahurensha yaitu tempat beraktivitasnya
pembelian barang dengan maksud untuk dijual kembali kepada pedagang lain,
konsumen akhir atau pemakai industri. Pada jaman sekarang pusat perdagangan
sudah lebih berkembang seperti adanya pusat perdagangan yang biasa disebut mall,
menjadi salah satu tempat untuk perdagangan atau perbelanjaan. Pusat
perdagangan menjadi tempat yang menarik untuk beraktivitas seperti belanja,
berjalan-jalan, dan berdagang yang dilakukan oleh manusia.
Struktur bangunan
Menggabungkan material membrane yang dilengkapi insulasi dan roof garden
sebagai Atap pada bangunan dimana memperlihatkan struktur yang tidak
ditutupi, dan menggunakan material yang dapat menghindari efek matahari
pada atap gedung. Selain itu juga Penggunaan green roof adalah strategi dalam
penerapan tema Green Architecture, dimana menggunakan atap taman dengan
tujuan menambah ruangterbuka hijau dan menyalurkan oksigen. Pemanfaatan
air hujan yang dikumpulkan, kemudian diolah dan digunakan sebagai air flush
di toilet maupun untuk menyiram tanaman.
14
( struktur bangunan menggunakan membrane dan Roof garden )
a) Universal
menyediakan ramp pada pengunjung disabilitas supaya pengunjung
yang datang ke Nipah Mall merasakan kenyamanan saat berbelanja
tanpa harus kesulitan
(gambar ramp)
b) Penggunaan material
Penggunaan material pada kawasan sangat penting, karena melihat
fungsinya sebagai pusat perdagangan maka perlu adanya penentuan
material yang menarik dan juga memberikan karakter sesuai dengan
tema yang digunakan dalam perencanaan.
o Lantai
Pemilihan material lantai harus diperhatikan karena di area-area
tertentu perlu disesuaikan untuk memberikan kesan yang diharapkan
dari area tersebut, berikut beberapa material lantai yang akan
digunakan :
15
Keramik, yang digunakan ada yang berteksturhalus (Polished) dan
bertekstur kasar (Unpolished), pemasangan material unpolished berada
di area toilet dan entrance
Ubin beton, Perawatannya mudah. Penggunaan Ubin beton pada area
Outdoor
Grass block, Dengan penggunaan paving blok / grass blok sebagai
perkerasan jalan atau parkir maka air hujan masih dapat meresap ke
tanah
Grill cast, Penggunaannya pada bagian luar sebagai penutup lubang
ataupun drainase
o Dinding
Pemilihan material dinding sangat diperlukan untuk menyesuaikan
dengan rencana bangunan, berikut beberapa material penutup dinding
yang akan digunakan
Hemat energi
Menerapkan prinsip bangunan hemat energi membuat bukaan lebih besar dan
membuat sirkulasi udara agar udara luar bisa masuk mengalir kedalam bangunan
kemudian keluar secara cross ventilation, dengan cara ini bangunan dapat
mengurangi penggunakan listrik dan AC
Bukaan
Bukaan yang akan dibuat pada desain bangunan juga harus memperhatikan
aklimatisasi pada tempat bangunan yang akan di dirikan agar bisa memanfaatkan
kondisi dan sumber energi alami.
16
Gubahan bentuk bangunan
Gubahan bentuk bangunan harus memperhatikan bentuk tapak site yang ada agar
lingkungan disekitar tidak terganggu dan merusak lingkungan sekitar, dan
memiliki peresapan yang cukup dan penghijauan disekitar bangunan.
Holistik
yaitu menerapkan seluruh prinsip satu sampai prinsip enam, maka apabila suatu
bangunan sudah menerapkan 6 prinsip pendekan arsitektur hijau maka bangunan
tersebut sudah menerapkan bangunan arsitektur hijau
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penghematan pada bangunan merupakan suatu hal yang penting karena harus
memperhatikan sumber energi, terutama listrik dan AC menjadi sumber
penggunaan yang sering kita pakai sehari-hari.
2. Suatu bangunan harus dirancang dengan memperhatikan iklim setempat, karena
iklim sangat berpengaruh terhadap bentuk bangunan serta pemilihan
materialnya. Bentuk bangunan dan pemilihan material harus merespon terhadap
beberapa dampak iklim setempat, seperti kemiringan atap yang curam
merupakan bentuk respon dari bentuk bangunan terhadap dampak iklim, yaitu
curah hujan yang tinggi.
3. Pada lahan dimana bangunan kawasan berada, harus memastikan bahwa
eksisting di sekitarnya tetap terjaga, tidak merusak lingkungan, dan
konstruksinya tidak mengganggu lahan. Hal ini untuk menunjang keseimbangan
antara bangunan museum dengan lingkungan sekitar, terutama pohon-pohon
yang menjadi sumber penghijauan.
4. Selain itu, aspek universal dan kenyamanan bagi pengunjung adalah prinsip
penting bagi penerapan suatu bangunan, terutama museum yang merupakan
sarana pendidikan dan wisata. Karena harus memperhatikan segala kebutuhan
bagi pengunjung yang berkebutuhan khusus maupun pengunjung yang normal,
dengan ini memudahkan pengunjung untuk berjalan dan merasakan
kenyamanan baik didalam bangunan maupun sekitarnya.
5. Material yang digunakan harus memiliki nilai yang ekonomis, mudah
didapatkan, memiliki daya tahan yang kuat dan lama, ramah lingkungan, dan
pemasangan yang cepat sehingga bisa menghemat waktu dan biaya. Selain itu,
merancang sebuah tempat yang bisa mendaur ulang seperti penampungan air
juga merupakan hal yang penting, karena dengan ini dapat memanfaatkan
sumber daya dan menghemat pengeluaran.
18
DAFTAR PUSTAKA
19