Disusun Oleh:
NIM :5183250017
FALKUTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review. Adapun tugas ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Tekni Lingkungan. Selama penyusunan makalah CBR ini,
saya banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, makalah CBR ini dapat terselesaikan. Saya juga menyadari bahwa dalam
pembuatan CBR ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, saya mengucapkan terima
kasih kepada para pembaca semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, December2020
DAFTAR ISI
a) Pendahuluan ............................................................................................................5
b) Prinsip dan parameter ukuran green .......................................................................7
a. Kesimpulan .............................................................................................................13
PENDAHULUAN
a. Informasi Bibliografi
❖ IDENTITAS BUKU
RINGAKASAN BUKU
A. Pendahuluan
Sebuah bangunan gedung yang menerapkan konsep green building akan berdampak
positif. Keuntungan yang bisa ditawarkan oleh green building adalah menciptakan bangunan
yang sehat untuk menyehatkan penghuni di dalamnya. Selain itu, keuntungan lain dari green
building terbagi dalam manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan.
Efisiensi Energi
Efisiensi energi meliputi segala aspek elemen bangunan yang mengonsumsi banyak energi
secara langsung maupun tidak langsung seperti pemilihan selubung bangunan, penggunaan
peralatan listrik, perkondisian udara, dan lain-lain. Praktik-praktik inovatif dapat diterapkan
sejak tahap desain hingga pengoperasian gedung untuk menciptakan efisiensi dalam
penggunaan energi.
Efisiensi Air
Meningkatnya penggunaan air bersih dan adanya pencemaran merupakan bagian dari
penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas air bersih. Kualitas air dapat diperbaharui secara
alami melalui siklus hidrologi tetapi penggunaan air oleh manusia untuk aktivitasnya merusak
kualitas air lebih cepat daripada kemampuan alam untuk memulihkan kualitas air. Buruknya
kualitas air dan pemakaian air bersih yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya krisis air
bersih.
Siklus material
Kriteria material yang ramah lingkungan bisa dengan penggunaan material lokal,
menggunakan material bekas, daur ulang, prefabrikasi, atau material yang memiliki fitur
ramah lingkungan (seperti hemat air, hemat energi, mudah pemeliharaan). Dapat juga
memilih material yang industrinya telah menerapkan ramah lingkungan pada proses
produksinya (OJK dan GBCI, 2013).
Dasar-Dasar Pencahayaan
Menurut sumbernya, sistem pencahayaan di bangunan dapat dikategorikan menjadi 2
macam, yaitu sistem pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan. Pencahayaan
alami (dayhghting) adalah pencahayaan yang berasal dari matahari, yang masuk dan
terkontrol ke dalam gedung, baik secara langsung maupun menyebar (diffuse) melalui
lubang cahaya.
Sedangkan pencahayaan buatan (artificial hght) adalah pencahayaan yang berasal dari
sumber selain sumber cahaya alami, yang biasa dijumpai adalah lampu atau luminer.
Pencahayaan buatan sangat diperlukan untuk posisi ruangan yang sulit dicapai oleh
pencahayaan alami atau pencahayaan alami tidak mencukupi.
Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun
yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan penghuni melihat secara detail untuk melakukan kegiatan visual secara
mudah, memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman, tidak
menimbulkan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja, serta
memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak
menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang. Untuk mendapatkan pencahayaan
yang sesuai dalam suatu ruang diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan
kebutuhannya.
Standart pencahayaan
Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung diatur
dalam SNI 03-6575-2001. Dengan mengacu pada standar perancangan pencahayaan
alami dan buatan, lahirlah SNI 03-6197-2000 mengenai Konservasi Energi pada Sistem
Pencahayaan. Berdasarkan standart tersebut, tingkat pencahayaan minimum yang
direkomendasikan tidak boleh kurang dari nilia yang tetera pada tabel berikut.
ENERGI
Energi adalah daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan
termasuk bahan bakar, listrik, energi mekanik, dan panas. Sumber energi adalah sebagian
sumber daya alam, antara lain berupa minyak dan gas bumi, batu bara air, panas bumi,
gambut, biomassa, dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
dimanfaatkan sebagai energi. Kini, ketersediaan sumber energi kian terbatas serta
meningkatnya kebutuhan energi yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energi
yang disebabkan oleh meningkatnya industri maupun pertambahan jumlah penduduk
serta adanya peningkatan kesejahteraan. Terjadi ketidakseimbangan antara sisi supply dan
sisi demand. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengambil langkah kebijakan
energi, salah satunya adalah konservasi energi (Prihandita, 2012).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia, alam dan lingkungan memang merupakan satu kesatuan yang tak
boleh kita pisahkan. Begitupula, bangunan dan lingkungan juga. Green & smart
building merupakan konsep yang harus dimiliki dalam pembangunan demi
menciptakan bangunan yang modrn dan ramah lingkungan. Konsep Green &
smart building menciptakan kenyaman pada tempat tinggal dan lingkungan.