Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah dengan judul
“Bangunan Ramah Lingkungan”.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Orang tua penulis yang memberikan do’a serta ilmu demi kelancaran membuat
karya tulis ilmiah.
2. Bapak Ir. Arif Mudianto, MT. yang telah membimbing dalam proses pembuatan
karya tulis ilmiah ini.
3. Shania Gracia Harlan yang telah memberikan banyak motivasi dan semangat
kepada penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini sehingga terselesaikan
tepat waktu.
Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya karya
tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini memberikan informasi yang bermanfaat
dan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bagi para pembaca khususnya saya
pribadi selaku penulis.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Desain atau rancangan sebuah bangunan harus mengacu kepada konsep ramah
lingkungan. Satu hal yang patut disadari yaitu bahwa pembuatan sebuah bangunan itu
menghasilkan karbondioksida terbesar, yang dampaknya terlihat langsung pada kasus
global warming serta climate change.
Indonesia merupakan negara tropis yang dilewati oleh garis katulistiwa sehingga
dilimpahi sinar matahari yang cukup sepanjang tahun, serta suhu yang cukup stabil.
Dengan memperhatikan kondisi geografis tersebut, maka energi alternatif matahari sangat
cocok diterapkan di Indonesia. Konstruksi bangunan juga harus memperhatikan unsur
penggunaan bahan/material dan bentuk bangunan yang mampu mengurangi penggunaan
lampu untuk pencahayaan, dan AC untuk pendingin ruangan.
Menurut Corsini (1997), konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu
dan kelembaban udara adalah menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari,
melalui penentuan bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna
dan menyeluruh ke semua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman
yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan
langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara panas.
1
1.2 Tujuan Masalah
Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan
dan Presentasi serta untuk mengetahui bangunan ramah lingkungan dan hemat energi
yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
• Kenali potensi lingkungan
• Pertimbangkan ukuran bangunan
4
a) Manfaat Lingkungan
• Meningkatkan dan melindungi biodiversitas dan ekosistem
• Memperbaiki kualitas air dan udara
• Mengurangi aliran limbah
• Konservasi dan restorasi sumber daya alam
b) Manfaat Ekonomi
• Mengurangi biaya operasional
• Menciptakan, memperluas dan membentuk pasar untuk produk dan pelayanan
ramah lingkungan
• Memperbaiki produktivitas pengguna gedung
c) Manfaat Sosial
• Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan
• Meningkatkan kualitas estetika
5
• Perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup melalui upaya
pelestarian
• Mitigasi resiko keselamatan, kesehatan, perubahan iklim, dan bencana
6
BAB III
METODOLOGI
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
4.2 Konstruksi Dan Material Bangunan Ramah Lingkungan
Terdapat banyak aspek yang harus diperhatikan ketika merancang sebuah
bangunan. Berikut ini adalah berbagai contoh yang telah dicontohkan oleh para arsitektur
yang peduli akan lingkungannya.
Pertama, kita bisa meniru konsep rumah panggung. Dengan adanya jarak antara
tanah dengan lantai, maka area tanah dibawah lantai masih bisa berfungsi untuk
penyerapan air. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengurangi banjir.
Kedua, harus diperhatikan masalah pencahayaan. Jika rumah mempunyai titik-titik
masuknya cahaya yang cukup, maka akan mengurangi penggunaan lampu pada siang hari.
Ketiga, masalah ventilasi. Jika pertukaran udara di rumah cukup, maka akan
mengurangi penggunaan AC maupun kipas angin, ditambah lagi jika rumah mempunyai
ruang terbuka hijau maka udara yang keluar masuk rumah akan lebih bersih begitupun
suhu udara akan menjadi lebih rendah. Masalah sanitasi juga harus diperhatikan, misalnya
perancangan saluran pembuangan air dan penempatan tempat sampah organik maupun
anorganik.
Pemilihan material untuk membangun sebuah bangunan juga akan berpengaruh
terhadap efek keramah-tamahan lingkungan. Pertama, gunakan sumber daya yang bisa
diperbarui. Sumber daya yang bisa diperbarui misalnya material bangunan dari kayu,
bebatuan dan semacamnya yang pada umumnya adalah material alami yang banyak
terdapat di lingkungan sekitar dan mudah untuk diperbarui kembali. Selanjutnya kita bisa
menggunakan kembali material bangunan yang masih layak pakai, dan mengolah limbah
atau material sisa bangunan untuk dapat dimanfaatkan kembali.
Berikut ini adalah contoh berbagai bahan yang bisa dipilih untuk menghasilkan
sebuah rumah yang ramah lingkungan. Low E-Glass, yang bisa digunakan untuk kaca
jendela yang akan menyerap panas sehingga ruangan tidak akan terlalu panas dan berarti
penggunaan AC juga bisa dihemat. Rain Harversting yang memanfaatkan air hujan
dengan cara menampungnya dan digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari seperti
menyiram tanaman sampai untuk toilet. Storage Heating adalah penyimpanan sumber
panas yang nantinya akan digunakan untuk menghangatkan ruangan pada saat suhu dingin
tiba, sehingga penggunaan mesin penghangat ruangan dapat dikurangi.
9
Adapun beberapa bahan material alami lainnya adalah :
1) Hempcrete
Hempcrete merupakan material konstruksi yang terbuat dari campuran bahan
alami yaitu kapur dan rami. Hempcrete pertama kali digunakan dalam konstruksi untuk
membangun dinding pengisi bantalan non-berat di Perancis pada awal 1990-an.
Hempcrete terbuat dari campuran rami dengan kapur dan air dengan berat hanya sekitar
seperdelapan dari berat beton biasa.
Sifat ringan hempcrete juga dapat mengurangi energi yang terkandung dalam
bangunan dengan mengurangi emisi yang terkait dengan pengangkutan material. Bisa
digunakan di berbagai iklim dan tanah. Keuntungan utama dari menggunakan hempcrete
ini adalah dapat digunakan untuk membangun berbagai jenis area konstruksi mulai dari
dinding hingga atap. Berdasarkan temuan penelitian, hempcrete memiliki kemampuan
untuk mengatur kelembapan di dalam dinding dan menyimpan energi panas
2) Ashcrete
Ashcrete adalah salah satu inovasi material bangunan yang ramah lingkungan.
Sesuai dengan namanya, ashcrete terbuat dari 97 persen bahan daur ulang fly ash, bottom
ash, borat, dan turunan kimia klorin yang merupakan produk hasil pembakaran batu bara.
Bahan material satu ini dianggap sebagai bahan bangunan berkelanjutan yang
ramah lingkungan karena terbuat dari bahan daur ulang dan memiliki energi perwujudan
yang rendah. Keunggulan penggunaan ashcrete mampu menggantikan penggunaan semen
tradisional, memiliki daya rekat yang sangat kuat dan dapat menurunkan emisi karbon.
Selain itu, ashcrete membutuhkan lebih sedikit air daripada semen biasa dan lebih mudah
digunakan saat cuaca dingin.
3) Timbercrete
Timbercrete adalah bahan bangunan yang terbuat dari serbuk gergaji dan beton
dicampur bersamaan. Timbercrete dianggap dapat membantu mengurangi limbah serbuk
kayu yang dihasilkan dari pemotongan menggunakan gergaji. Kemudian, dapat menjaga
udara tetap bersih dari karbon, anti peluru dan tahan terhadap api.
10
Lebih ringan dari beton/bata konvensional, bobot timbercrete bisa mencapai 900-
1000 kilogram per meter kubik. Karena memiliki bobot yang lebih ringan, timbercrete
sangat tepat untuk digunakan pada bangunan lebih dari satu lantai. Pemanfaatan
timbercrete pada bengunan lebih dari satu lantai dapat mengurangi berat total bangunan
sehingga dapat menghemat biaya saat membuat elemen struktur.
Saat ini dibeberapa negara maju telah banyak industri penghasil timbercrete,
timbercrete sendiri banyak dimanfaatkan sebagai pengganti bata dan beton block (paving
block) dan lain sebagainya. Timbercrete dapat dibentuk menjadi seperti balok, batu bata,
dan pavers.
11
memungkinkan terjadinya pertukaran udara di dalam dan di luar bangunan secara
terus-menerus.
Ventilasi berfungsi mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan dan sebaliknya
sehingga terjadi pergantian udara yang sehat untuk dihirup. Seiring dengan
keluarnya udara dari dalam, ventilasi juga menjadi saluran keluarnya polusi dari
dalam rumah.
Sirkulasi udara ini bertujuan menciptakan ketersediaan udara bersih yang rendah
polusi dengan maksud sekaligus menjaga kelembapan dan suhu yang nyaman bagi
penghuni di dalam bangunan. Ventilasi bangunan adalah faktor penting yang bisa
berdampak, tidak hanya kepada produktivitas dan kegiatan penghuninya, potensi
tersebarnya penyakit infeksi pernapasan juga bisa dikurangi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membangun ventilasi bangunan:
• Volume dan kualitas udara luar yang dapat masuk melalui ventilasi.
Ventilasi yang baik tidak hanya dapat mengalirkan, tapi sebaiknya bisa
menyaring udara juga.
• Arah pergerakan udara, sebisa mungkin dari area yang bersih ke area yang
kotor.
• Udara dari luar harus dapat masuk ke tiap ruangan, menggantikan polusi
yang terjadi di dalam rumah.
• Luas dan jumlah ventilasi ini juga harus memperhatikan luas, bentuk, dan
jumlah ruangan, jumlah orang yang berada dalam bangunan, jenis dan
jumlah perabot di dalam ruangan.
Ventilasi bertujuan :
• Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh
keringat dan sebagainya dan gas-gas pembakaran (CO2) yang ditimbulkan
oleh pernafasan dan proses-proses pembakaran.
12
• Menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi dan
sebagainya.
• Menghilangkan kalor yang berlebihan.
• Membantu mendapatkan kenyamanan termal.
Umumnya ada dua jenis utama ventilasi, yaitu ventilasi alami dan ventilasi
mekanik. Ventilasi alami biasanya memanfaatkan tiupan angin yang masuk
melalui jendela, pintu, dan ventilasi-ventilasi di atas pintu atau jendela. Sementara
ventilasi mekanik menggunakan kipas angin yang ditempatkan di dalam ruangan
atau dipasang pada dinding untuk mengeluarkan dan memasukkan udara ke dalam
ruangan.
13
Pada kategori ini, segala bentuk optimalisasi efisiensi penggunaan energi pada
bangunan, komisioning ulang pada peralatan pengkondisian udara, penghematan
energi pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara, pencatatan dan
pengawasan penggunaan energi, operasi dan perawatan peralatan AC, penggunaan
energi terbarukan dan pengurangan emisi energi, tercakup di dalamnya.
3. Water Conservation
Kategori ini meliputi sub pengukuran konsumsi air, pemeliharaan dan
pemeriksaan sistem plumbing, efisiensi penggunaan air bersih, pengujian kualitas
air, penggunaan air daur ulang, penggunaan sistem filtrasi untuk menghasilkan air
minum, pengurangan penggunaan air dari sumur dalam dan penggunaan
keran auto stop.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Green Building atau Bangunan Hijau adalah bangunan yang siklus hidupnya di
mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
renovasi dan pembongkaran yang memperhatikan dampak negatif dan
menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan.
2. Sinar dari matahari dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan komponen
yang disebut dengan sel surya. Sel surya merubah sinar matahari menjadi arus
listrik DC. Arus yang dihasilkan sebanding dengan intensitas sinar matahari yang
diterima dan juga sebanding dengan luas permukaan dari sel surya yang terpapar
sinar matahari.
3. Pemilihan material untuk membangun sebuah bangunan juga akan berpengaruh
terhadap efek keramah-tamahan lingkungan. Pertama, gunakan sumber daya yang
bisa diperbarui. Sumber daya yang bisa diperbarui misalnya material bangunan
dari kayu, bebatuan dan semacamnya yang pada umumnya adalah material alami
yang banyak terdapat di lingkungan sekitar dan mudah untuk diperbarui kembali.
Selanjutnya kita bisa menggunakan kembali material bangunan yang masih layak
pakai, dan mengolah limbah atau material sisa bangunan untuk dapat
dimanfaatkan kembali.
5.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://elsyara15.wordpress.com/2014/02/04/makalah-tentang-konsep-pembangunan-
yang-berkelanjutan-green-building/ (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021)
https://properti.kompas.com/read/2021/09/03/110000721/ketahui-tiga-bahan-bangunan-
ramah-lingkungan-?page=all (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021)
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/225/jbptppolban-gdl-andreinari-11241-3-bab2--6.pdf
(Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021)
https://www.kompas.com/properti/read/2021/08/05/090000721/mengenal-hempcrete-
material-konstruksi-alami-dari-kapur-dan-rami?page=all (Diakses pada tanggal 25
Oktober 2021)
https://properti.kompas.com/read/2021/09/03/110000721/ketahui-tiga-bahan-bangunan-
ramah-lingkungan-?page=all (Diakses pada tanggal 25 Oktober 2021)
16