Anda di halaman 1dari 11

DRAINASE GORONG-GORONG

KELOMPOK 5

KELAS B

Apresa (217 19 0064)

Sri Chynta Niar N (217 19 0076)

Marselinus Nasot (217 19 0088)

Adam Bin Aris (1218 19 0154)

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Parepare

2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota
(perencanaan infrastruktur khususnya).

Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas. Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada
suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air
tersebut.
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu
daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
(Suhardjono 1948:1)
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum
yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman,
bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke
badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaan tanah) dan atau bangunan resapan.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir. Kegunaan dengan adanya saluran
drainase ini antara lain :
Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.
Saluran air terbuka merupakan saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan
bebas.Pada saluran air terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat dapat dengan mudah
untuk dibersihkan, namun bau yang ditimbulkan dapat mengurangi kenyamanan.
Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang
ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Berikut definisi drainase perkotaan :
1. Drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada
kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan social budaya
yang ada di kawasan kota.
2. Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari
wilayah perkotaan yang meliputi daerah pemukiman, kawasan industry dan
perdagangan, kampus dan sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum, lapangan olah
raga, dan lain – lain.
Sistem jaringan drainase perkotaan umumnya dibagi atas 2 bagian yaitu :
1. Sistem Drainase Makro
Sistem drainase makro yaitu sistem saluran atau badan air yang menampung dan
mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (catchment Area ). Sistem
jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran
drainase primer, kanal – kanal dan sungai.
2. Sistem Drainase Mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan.
Bila ditinjau dari segi fisik (hirarki susunan saluran ) sistem drainase perkotaan
diklasifikasikan atas saluran primer, sekunder dan tersier.
a. Saluran primer adalah saluran yang memanfaatkan sungai dan anak sungai atau
saluran utama yang menerima aliran dari saluran sekunder.
b. Saluran sekunder adalah salauran yang menghubungkan saluran tersier dengan
saluran primer (dibangun dengan beton/plesteran semen)
c. Saluran tersier adalah saluran yang mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran
sekunder berupa plesteran, pipa dan tanah.

1.2 Tujuan Melakukan Perancangan Drainase


1. Untuk mengetahui debit puncak disuatu kawasan.
2. Untuk merancang suatu dimensi saluran dari debit puncak yang telah
direncanakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gorong-Gorong


Gorong-gorong adalah sebuah lubang pembuangan air atau pipa yang memungkinkan
air untuk mengalir di bawah jalan, kereta api, jalan, atau obstruksi lainnya. Gorong-gorong
berbeda dari jembatan terutama dalam ukuran dan konstruksi. Gorong-gorong umumnya
lebih kecil daripada jembatan, mulai dari pipa 0,3 meter (1 ft) hingga struktur beton
bertulang besar . Gorong-gorong biasanya dikelilingi oleh tanah.

Gorong-gorong merupakan bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air


(saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), di
bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan sebagai jembatan ukuran
kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai bagian drainase ataupun
selokan jalan.

Gambar Gorong-Gorong
Fungsi gorong-gorong adalah sebagai berikut :
 Mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya.Untuk itu disainnya harus juga
mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat berfungsi
mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah.
 Sebagai jalan penghubung atau jembatan

2.2 Konstruksi Gorong-Gorong


Rute transportasi melintas sungai dapat menggunakan jembatan atau gorong-gorong.
Gorong-gorong tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Bentuk dapat meliputi bulat,
elips, beralas datar, berbentuk buah pir, dan kotak / box. Gorong-gorong dapat terbuat dari
beton, baja galvanis, aluminium, atau plastik, yang biasanya polyethylene mempunyai
kerapatan / density tinggi.
Dua atau lebih bahan dapat dikombinasikan untuk membentuk struktur komposit.
Misalnya, struktur baja bergelombang yang open-botomed atau terbuka di bagian bawah
yang juga sering dibangun di atas pondasi beton. Plastik pengikat gorong-gorong juga
dimasukkan ke dalam beton yang rusak atau struktur baja dalam rangka untuk memperbaiki
struktur tanpa menggali dan menutup jalan.
Gorong-gorong dapat dibuat dari berbagai jenis material:
1. Gorong-goromg dari baja

Gambar Gorong-Gorong Baja


Gorong-gorong baja biasanya menggunakan Corrugated Steel Pipe, kalau diterjemahkan
secara bebas berarti Pipa Baja Bergelombang. Gorong gorong baja ini terutama dari jenis
Multi Plate Pipe telah menjadi alternatif jembatan kayu dan box culvert beton , hal ini
disebabkan gorong – gorong baja memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan
penggunaan kayu ataupun beton, di antara keuntungan tersebut antara lain :
 Harga murah
 Waktu pengerjaan cepat
 Instalasi yang mudah, tidak memerlukan tenaga ahli khusus
 Memiliki umur pakai yang panjang (bisa sampai 25 tahun)
 Mudah dalam pengangkutan
 Bisa dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya apabila sudah tidak digunakan.
2. Gorong-gorong dari PVC

Gambar Gorong-Gorong PVC


Gorong-gorong PVC biasanya digunakan untuk gorong-gorong dengan ukuran
kecil. Pada tempat-tempat yang rendah dan tempat penyaluran air dari parit agar dibuatkan
gorong-gorong sesuai dengan ukuran parit.
3. Gorong-gorong beton
Gorong-gorong beton disebut juga culvert box adalah gorong-gorong cor di pabrik
(precast) ataupun dicor ditempat, dimensi tergantung kepada debit air yang akan dialirkan
melalui gorong-gorong. Gorong-gorong yang dicor di pabrik dapat utuh dengan bentuk profil
bulat atau persegi ataupun trapesium, ataupun modular yang terpisah atas dengan bawah.
Gambar Gorong-Gorong Beton

2.3 Kriteria Perencanaan


Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air
(dari saluran irigasi atau saluran pembuang) melewati bawah jalan atau jalan kereta
api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas
basah saluran hulu maupun hilir. Sebagian dari potongan melintang mungkin
berada di atas. Dalam hal ini gorong-gorong berfungsi sebagai saluran terbuka
dengan aliran bebas.

2.4 Data Perencanaan


Untuk tujuan perencanaan, gorong-gorong mempunyai ketentuan:
 Kecepatan aliran :
Gorong-gorong pada saluran irigasi, v = 1,5 – 2,0 m/dt
Gorong-gorong pada saluran pembuang, v = 3,0 m/dt
 Ukuran standard :
Diameter pipa minimum, dmin = 0,60 m (dipakai di saluran primer)
 Untuk gorong-gorong segi empat, dapat dibuat dari:
~ Beton bertulang
~ Pasangan batu dengan plat beton bertulang sebagai penutup.
Gorong-gorong yang akan dihitung adalah gorong-gorong G1 yang terletak di saluran
primer SI Pakista, dengan data-data sebagai berikut :
 Data saluran :
Q = 4.262m3/dt K = 40
b = 4.05m A = 6.641 m2
h = 1,15 m w = 0,6 m
V = 0,7 m/dt I = 0,0004
 Data jalan :
Lebar jalan = 10,00 m (termasuk bahu jalan)
Elevasi muka jalan = 1,5 m (dari tinggi muka air saluran pada bagian
persilangan)
Lebar bahu jalan diasumsi = 2 m (bahu jalan kiri+kanan)
2.4 Perhitungan Dimensi Gorong-Gorong
Panjang gorong-gorong, L = 10 m Karena L < 20 m, maka termasuk gorong- gorong
pendek.
Vgorong direncanakan = 2 m/dt
𝑄 4,626
𝐴= = = 2,131𝑚2
𝑉𝑔𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 2
Direncanakan gorong-gorong segi empat dari pasangan batu (K = 60) dengan
penutup dari plat beton bertulang. Dianggap gorong-gorong terisi penuh.
A=b x h ; ddengan b=2h
Maka, A=2ℎ2 > 2,131 =2ℎ2
2,131
ℎ=√ = 1,032𝑚
2
Dipakai, h=1,1m
b=2h=2x1,1=2,2m
A= b x h = 2,2 x 1,1=2,42𝑚2

𝑄 4,626
Kontrol Kecepatan: Vgorong=𝐴 = = 1,911 𝑚/𝑑𝑡 <2 m/dt (OK)
2,42
P = 2 (b + h) = 2(2,2 + 1,1) = 6,6 m
𝐴 2.42
R= 𝑃 = = 0,367𝑚
6.6
𝑉𝑔𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 2 1,911
Vgorong = K . R2/3 . (Igorong)1/2 > Igorong = [ 2 ] =[40 . ]2
0,3672/3
𝐾. 𝑅3

Besarnya kehilangan energi yang terjadi untuk pipa persegi


𝑆 . 𝐿 𝑣2
𝑧 = (1 + 𝑎 + 𝜆 )
4𝑓 2𝑔
Dimana :
Z=Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong persegi (m)
F=Luas penampang basah gorong-gorong (m2) = A
L=Panjang gorong-gorong (m)
S=Keliling basah gorong-gorong (m) = R
g=Percepatan gravitasi = 10 m/dt2
v=Kecepatan dalam gorong-gorong (m/dt)
a = 0,5
a = 1,5

0,0005078
Maka,𝜆 (0,01989 + 𝑓 )𝑎
4𝑥
𝑠

0,0005078
=𝜆 (0,01989 + 2,42 ) 1,5
4𝑥
0,367

=0.0299
𝑆 . 𝐿 𝑣2
z=(1 + 𝑎 + 𝜆 )
4𝐹 2𝑔
0,367 . 10 1.9112
=(1 + 0,5 + 0.0299 4 . 2,42
) 2 . 10
Jadi kehilangan energi yang terjadi pada gorong-gorong tersebut adalah sebesar 0,276 m.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan
air, ada juga kata yang mempunyai arti yang sama yaitu drainage. Drainase merupakan suatu
sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah pemukiman, sarana pendidikan,
industri, pertanian, badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya, serta berupa penyaluran
kelebihan air pada umumnya, baik berupa air hujan, air limbah maupun air kotor lainya yang
keluar dari kawasan yang bersangkutan baik di atas maupun di bawah permukaan tanah ke
badan air atau ke bangunan resapan buatan. secara umum bahwa drainase dapat di definisikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari dan memahami tentang usaha untuk mengalirkan air
yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu.
Drainase memiliki berbagai manfaat seperti misalnya meningkatkan kesehatan
lingkungan. Ada 4 bentuk drainase yaitu persegi,segitiga,trapezium serta setengah lingkaran.

Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa drainase ini telah memenuhi syarat
dimana Q saluran lebih besar atau sama dengan Q rencana.

3.2 Saran

Agar saluran drainase tidak mengalami masalah, diperlukan penanaman kesadaran


pada masyarakat bahwa tindakan yang dapat merusak atau mengganggu fungsi dari drainase
berdampak buruk untuk masa yang akan datang dan dapat merugikan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9368395/BAB_II_tugas_drainase_gorong_gorong

https://id.scribd.com/doc/141047340/perhitungan-gorong-gorong

Anda mungkin juga menyukai