KELOMPOK 5
KELAS B
Fakultas Teknik
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota
(perencanaan infrastruktur khususnya).
Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas. Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada
suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air
tersebut.
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu
daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
(Suhardjono 1948:1)
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum
yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman,
bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke
badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaan tanah) dan atau bangunan resapan.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir. Kegunaan dengan adanya saluran
drainase ini antara lain :
Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.
Saluran air terbuka merupakan saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan
bebas.Pada saluran air terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat dapat dengan mudah
untuk dibersihkan, namun bau yang ditimbulkan dapat mengurangi kenyamanan.
Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang
ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Berikut definisi drainase perkotaan :
1. Drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada
kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan social budaya
yang ada di kawasan kota.
2. Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari
wilayah perkotaan yang meliputi daerah pemukiman, kawasan industry dan
perdagangan, kampus dan sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum, lapangan olah
raga, dan lain – lain.
Sistem jaringan drainase perkotaan umumnya dibagi atas 2 bagian yaitu :
1. Sistem Drainase Makro
Sistem drainase makro yaitu sistem saluran atau badan air yang menampung dan
mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (catchment Area ). Sistem
jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran
drainase primer, kanal – kanal dan sungai.
2. Sistem Drainase Mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan.
Bila ditinjau dari segi fisik (hirarki susunan saluran ) sistem drainase perkotaan
diklasifikasikan atas saluran primer, sekunder dan tersier.
a. Saluran primer adalah saluran yang memanfaatkan sungai dan anak sungai atau
saluran utama yang menerima aliran dari saluran sekunder.
b. Saluran sekunder adalah salauran yang menghubungkan saluran tersier dengan
saluran primer (dibangun dengan beton/plesteran semen)
c. Saluran tersier adalah saluran yang mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran
sekunder berupa plesteran, pipa dan tanah.
Gambar Gorong-Gorong
Fungsi gorong-gorong adalah sebagai berikut :
Mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya.Untuk itu disainnya harus juga
mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat berfungsi
mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah.
Sebagai jalan penghubung atau jembatan
𝑄 4,626
Kontrol Kecepatan: Vgorong=𝐴 = = 1,911 𝑚/𝑑𝑡 <2 m/dt (OK)
2,42
P = 2 (b + h) = 2(2,2 + 1,1) = 6,6 m
𝐴 2.42
R= 𝑃 = = 0,367𝑚
6.6
𝑉𝑔𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 2 1,911
Vgorong = K . R2/3 . (Igorong)1/2 > Igorong = [ 2 ] =[40 . ]2
0,3672/3
𝐾. 𝑅3
0,0005078
Maka,𝜆 (0,01989 + 𝑓 )𝑎
4𝑥
𝑠
0,0005078
=𝜆 (0,01989 + 2,42 ) 1,5
4𝑥
0,367
=0.0299
𝑆 . 𝐿 𝑣2
z=(1 + 𝑎 + 𝜆 )
4𝐹 2𝑔
0,367 . 10 1.9112
=(1 + 0,5 + 0.0299 4 . 2,42
) 2 . 10
Jadi kehilangan energi yang terjadi pada gorong-gorong tersebut adalah sebesar 0,276 m.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan
air, ada juga kata yang mempunyai arti yang sama yaitu drainage. Drainase merupakan suatu
sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah pemukiman, sarana pendidikan,
industri, pertanian, badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya, serta berupa penyaluran
kelebihan air pada umumnya, baik berupa air hujan, air limbah maupun air kotor lainya yang
keluar dari kawasan yang bersangkutan baik di atas maupun di bawah permukaan tanah ke
badan air atau ke bangunan resapan buatan. secara umum bahwa drainase dapat di definisikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari dan memahami tentang usaha untuk mengalirkan air
yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu.
Drainase memiliki berbagai manfaat seperti misalnya meningkatkan kesehatan
lingkungan. Ada 4 bentuk drainase yaitu persegi,segitiga,trapezium serta setengah lingkaran.
Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa drainase ini telah memenuhi syarat
dimana Q saluran lebih besar atau sama dengan Q rencana.
3.2 Saran
https://www.academia.edu/9368395/BAB_II_tugas_drainase_gorong_gorong
https://id.scribd.com/doc/141047340/perhitungan-gorong-gorong