Anda di halaman 1dari 32

BANGUNAN PEMBASAHAN GAMBUT

SEKAT KANAL
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kebakaran lahan gambut (lahan
basah), peristiwa tahunan yang
mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan kerugian sosial
ekonomi bagi masyarakat
Indonesia, dan lingkungan global

Usaha pemadaman api dilahan gambut,


yang jauh lebih sulit di bandingkan
dengan kebakaran hutan ditanah mineral,
disebabkan penyebaran api tidak hanya
terjadi pada vegetasi di permukaan,
namun juga di bawah permukaan lahan
gambut

Situasi dan kondisi, iklim dan Rekayasa teknis, pembasahan di lahan gambut (re-
hidrologis lahan gambut, serta
wetting) adalah dengan membangun sarana/prasana
tindakan exploitasi oleh manusia di
lahan gambut, memicu tingginya yang dapat mencegah air di lahan gambut terbuang
potensi kebakaran, maka diperlukan keluar sehingga tingkat kebasahan lahan dapat terus
upaya teknis dalam upaya pencegahan terjaga.
kebakaran dilahan gambut
LATARBELAKANG
LATAR BELAKANG

Pencegahan kebakaran di lahan Usaha dan pendekatan teknis


gambut, merupakan upaya teknis tersebut dapat dilakukan
yang dapat dilakukan untuk melalui upaya pembasahan
mencegah kerusakan dan di lahan gambut (re-
kebakaran lahan gambut
wetting)

Upaya dan praktek di lapangan


Guna mencapai upaya pencapaian
dalam pembangunan
pelaksanaan pembuatan bangunan
infrastruktur pembasahan di
pembasahan di lahan gambut yang
lahan gambut, berbagai type
lebih terkoordinasi, terstruktur dan
dan jenis bangunan yang
berstandart, maka diperlukan panduan
dibangun di lapangan masih
teknis, perencanaan dan pelaksanaan
variatif, dengan model dan
bangunan pembasahan di lahan
tingkat keberhasilan yang juga
gambut
bervariatif
TUJUAN
TUJUAN
 Sebagai acuan standar dalam perencanaan, dan
pelaksanaan bangunan pembasahan di lahan gambut,
sehingga terhindar dari kesalahan, dan kegagalan teknis;
 Menghindarkan kegagalan pelaksanaan di lapangan dalam
perencanaan, dan pelaksanaan fisik bangunan
pembasahan;
 Meningkatkan kualitas perencanaan, dan pelaksanaan
bangunan pembasahan di lahan gambut;
 Melindungi tim kerja dari kesalahan secara teknis, dan
administratif;
 Acuan monitoring, evaluasi, dan kinerja infrastruktur
bangunan pembasahan di lahan gambut.
SASARAN
SASARAN

 Membangun dan meningkatkan kualitas bangunan


pembasahan di lahan gambut sesuai dengan
tujuan kegiatan
 Terpenuhinya aspek teknis dan muatan lokal
dalam pengembangan infrastruktur pembasahan
lahan gambut.
PENGERTIAN
PENGERTIAN

 Bangunan Pembasahan di Lahan Gambut adalah usaha penyediaan,


pengaturan dan pengelolaan air di lahan gambut agar dapat
tertahan/tidak terbuang selama mungkin, sehingga lahan terhindar
dari kekeringan dan bahaya kebakaran.
 Sekat Kanal (Tabat) adalah bangunan pembasahan lahan gambut untuk
menahan/mencegah terbuangnya air permukaan di lahan gambut
dengan menutup saluran/kanal pembuangan/pengering gambut.
Bangunan berupa sekat melintang pada saluran/kanal berguna untuk
mempertahankan stabilitas pembasahan di lahan gambut, sehingga
tetap terbasahi/tidak kering ketika musim kemarau.
PRINSIPDASAR
PRINSIP DASARKEGIATAN
KEGIATAN

 Efisien dan efektif,


terencana, dan terbangunnya sekat kanal yang sesuai dengan kebutuhan lapangan, dan
kemampuan pembiayaan dalam meningkatkan pembasahan di lahan gambut yang paling
optimal.
 Transparansi dan Akuntabel,
tersedianya desain perencanaan dan pelaksanaan yang dapat dipertangung jawabkan sesuai
aturan teknis maupun administratif.
 Partisipatif,
adanya peran serta masyarakat lokal dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pemeliharaan infrastruktur pembasahan gambut.
 Inovatif,
adanya muatan lokal dan terobosan baru yang dapat meningkatkan kapasitas dan fungsi
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan kegiatan pembasahan gambut.
 Perhitungan RAB berdasarkan analisa harga satuan pekerjaan SNI 2016,
tertuang dalam lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.28 Tahun 2016, dan Analisa
Bow
TIPE SEKAT KANAL SECARA UMUM
TIPE SEKAT KANAL SECARA UMUM

 Tipe Sekat Kanal Tanpa Peluap Air (Spill Way)


 dikhususkan pada Zona Lindung/Konservasi

 Tipe Sekat Kanal dengan peluap air (Spill Way)


 dikhususkan pada Zona Budidaya/Area Produksi Lain
JENIS SEKAT KANAL
JENIS SEKAT KANAL
 Sekat Kanal Sementara (Jangka Pendek)
Sekat sementara dirancang untuk durasi jangka pendek yang dibangun dalam
rangka antisipasi musim kemarau panjang dan/atau dibangun pada saat terjadi
kebakaran hutan dan lahan gambut yang sifatnya sangat mendadak. Contoh;
sekat gambut yang dipadatkan, sekat kayu satu lapis, sekat karung tanah.
 Sekat kanal Semi Permanen
Sekat semi permanen dirancang untuk umur konstruksinya antara 2-5 tahun.
Bahan konstruksi sekat untuk umur dengan durasi menengah dapat berupa kayu
kelas 1/2 dan tahan air dikombinasikan dengan karung tanah mineral atau
gambut matang (saprik). Sedangkan bahan konstruksi dari batu dengan disusun
lepas dan ditumpuk dan diikat/dibungkus dengan bronjong/kawat sesuai tinggi
dan ukuran sekat yang diperlukan. Susunan batu-batu tersebut umumnya dilapisi
dengan lembaran kedap air (geotextile/terpal) guna mengurangi rembesan
melalui sekat. Contoh; sekat kayu dua lapis, sekat bronjong.
 Sekat Kanal Permanen
Bahan tahan lama seperti beton bertulang, cast-in-situ atau pre-cast digunakan
untuk struktur sekat permanen. Sebagai struktur, beton relatif sangat jauh lebih
tahan lama dibandingkan bahan lain. Contoh sekat yang jangka panjang adalah
sekat beton, pre-cast, sekat kayu tiga lapis atau lebih.
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Kayu
Sekat dengan bahan konstruksi struktur/rangka utama terbuat dari
kayu (umumnya kayu bulat) terdiri dari dua jenis yaitu sekat dengan
rangka satu lapis (single sheet pile) atau juga sering disebut plank
dam dan multi-lapis (multi-sheet piles)
1. Sekat kayu satu lapis umumnya untuk kegiatan penyekatan kanal
yang berdimensi kecil (lebar kanal kurang dari 1.5 meter), dengan
debit air dan kecepatan air yang relatif sangat kecil.
2. Sekat Kayu Multi-Lapis adalah sekat kayu yang dibangun dengan
barisan/susunan vertikal kayu bulat (lebih dari satu susunan) dan
diantara susunan barisan kayu bulat vertikal tersebut diisi dengan
karung-karung tanah mineral atau tanah gambut matang
(hemik/saprik) dan pada dinding bagian dalam sekat kanal multi
lapis dilapisi dengan geotextile/terpal.
Sekat Kanal Satu Lapis
Sekat Kanal Multi Lapis
Sekat Kanal Multi Lapis Tanpa Peluap (non-spillway)
Sekat kanal dengan peluap/spillway
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Sak Tanah (Soil Bags Dam)
Sekat dengan cara mengisi sejumlah tanah (mineral/gambut matang) ke
dalam karung-karung (goni atau plastik) yang kemudian di diletakkan
dalam badan kanal sampai ketinggian tertentu dengan tujuan untuk
menghambat arus dan mempertahankan muka air. Penggunaan sekat
kanal tipe karung-karung tanah ini direkomendasikan hanya pada kanal-
kanal berdimensi kecil (<2 meter) dan dangkal.
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Batu (Stone Dam)
Sekat dengan cara menempatkan batu-batu secara lepas atau ditumpuk di
atas lapisan terpal atau geotextile pada badan kanal. Jenis dan spesifikasi
batu yang dipergunakan untuk bahan sekat harus disesuaikan dengan
ketersediaan batu setempat dan memenuhi standar yang diinginkan serta
mampu untuk menahan aliran air dan debit air kecil-sedang. Aplikasi sekat
batu direkomendasikan pada kanal-kanal berdimensi kecil (<2 meter) dan
pada kawasan gambut dangkal.
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Gambut Dipadatkan (Compacted Peat)
Sekat dengan cara menumpukkan galian tanah gambut pada badan kanal kemudian
dipadatkan dengan menggunakan bucket excavator atau stamper atau alat pemadat
lainnya, sampai tingkat kepadatan dan kestabilan yang mampu untuk menahan arus
dan mempertahankan muka air yang diinginkan. Dimensi compacted peat harus
relatif cukup besar, proporsional dengan ukuran kanal agar konstruksinya kuat dan
mampu menahan air dan menggunakan gambut matang (hemik/saprik) dan bukan
tanah gambut yang sudah mengalami kekeringan yang berulang karena tanah gambut
yang demikian akan menolak menyerap air (hydrophobic).
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Bronjong
Sekat dengan cara membungkus tumpukan batu-batu yang ditata sedemikian rupa
dengan kawat bronjong (gabions atau bantalan gabion) pada badan kanal atau
saluran. Sekat ini memiliki pori yang relatif besar (longgar) maka sebaiknya dilapisi
dengan lapisan kedap air (goetextile atau terpal) di bagian hulu sekat sehingga
rembesan air yang berlebihan melalui sekat bisa diminimalisir/dicegah.
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Beton
Sekat yang terbuat dari beton digunakan untuk kanal yang terletak pada lokasi
dengan kedalaman gambut tipis-sedang dan lapisan di bawah tanah gambut adalah
mineral (alluvial), dimana daya dukung tanahnya sudah relatif kuat untuk menahan
beban struktur bangunan beton tersebut.
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL

 Sekat Beton Pra-Cetak (Pre-Cast)


Sekat yang terbuat dari beton pra cetak yang sudah dibuat/dicetak terlebih dahulu
dan dipasang pada badan kanal/saluran yang ingin disekat . Konstruksi sistem
penahan beton pracetak ini lebih cepat dan lebih mudah, kelemahannya pada saat
mobilisasi ke lokasi yang sulit dijangkau.
MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL

 Jenis-jenis Sekat Beton Pra-Cetak (Pre-Cast)

Sekat Beton Pra-cetak Hollow Block Sekat Kanal Pracetak PVC


MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL

 Jenis-jenis Sekat Beton Pra-Cetak (Pre-Cast)

Sekat Kanal Pracetak Panel


MODELKONSTRUKSI
MODEL KONSTRUKSISEKAT
SEKATKANAL
KANAL
 Sekat Pintu Air
Sekat yang konstruksinya berupa bangunan pintu air (beton, baja, kayu) yang ditempatkan
pada badan kanal/saluran. Muka air di dalam kanal dapat diatur dengan cara menaikkan atau
menurunkan pengatur (regulator) pintu air pada tingkat yang dipersyaratkan/diinginkan. Pintu
air merupakan struktur dari bendung yang berfungsi untuk mengatur, membuka, dan menutup
aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Pintu air dapat terbuat dari konstruksi
beton, besi atau kayu dengan pintu melintang yang dapat diangkat dengan memutar kemudi
atau sistem buka-tutup menyerupai klep. Ukuran pintu disesuaikan dengan dimensi atau
besarnya kanal/saluran.
DESAINSEKAT
DESAIN SEKATKANAL
KANALBERDASAR
BERDASARFUNGSI
FUNGSIKAWASAN
KAWASAN
 Lokasi restorasi gambut berdasarkan fungsi kawasan terdiri dari kawasan
dengan fungsi konservasi/lindung dan fungsi budidaya.
 Sekat kanal pada kawasan konservasi/lindung bertujuan untuk konservasi air,
dengan demikian diharapkan tinggi muka air yang dipertahankan setinggi-
tingginya mendekati muka gambut.
 Sekat kanal yang direkomendasikan untuk kawasan dengan fungsi
konservasi/lindung adalah sekat kanal tanpa pengatur muka air (peluap),
khususnya sekat kayu, gambut yang dipadatkan, dan sekat karung tanah.
 Sekat kanal pada kawasan budidaya bertujuan untuk pengaturan muka air ,
sehingga ambang batas muka air yang harus dipertahankan minimal 40 cm di
bawah permukaan gambut (PP 57 tahun 2016).
 Sekat Kanal yang direkomendasikan untuk kawasan budidaya terdiri dari sekat
kayu, batu, beton, beton pra-cetak, dan pintu air. Dengan memiliki perangkat
pengatur muka air berupa peluap , namun elevasi peluap tidak boleh lebih
dalam dari 40 cm sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2016
tentang pengelolaan dan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut.
ATURANDESAIN
ATURAN DESAINSEKAT
SEKATPP.
PP.57
57TAHUN
TAHUN2016
2016

Jarak antar sekat yang terlalu jauh dan beda muka air (water head difference)
yang tinggi antara bagian hilir dan hulu diantara sekat berpotensi terjadinya
gerusan pada bagian hilir sekat (ilustrasi >40 cm)
ATURANDESAIN
ATURAN DESAINPP.
PP.57
57TAHUN
TAHUN2016
2016

Jarak antar sekat optimal dengan beda muka air antara bagian hulu dan hilir
antar sekat relatif tidak besar (ilustrasi <30 cm)
TAHAPANPEMBUATAN
TAHAPAN PEMBUATANSEKAT
SEKATKANAL
KANAL

 Tahapan Pra-Konstruksi
1. Sosialisasi awal tentang program pembasahan gambut sebagai
rangkaian proses PADIATAPA;
2. Survei lapangan;
3. Penentuan lokasi, dan jumlah sekat kanal;
4. Pemilihan desain tabat/sekat kanal beserta dengan spesifikasi
teknisnya;
5. PADIATAPA (Persetujuan atas dasar awal tanpa ada paksaan);
6. Analisis kebutuhan tenaga kerja, dan bahan material sekat kanal;
7. Estimasi biaya penyekatan;
8. Proses pembentukan kelompok yang melaksanakan konstruksi;
9. Penetapan waktu pelaksanaan konstruksi;
10. Perjanjian kerjasama dengan kelompok pelaksana konstruksi;
11. Pelatihan teknis; dan
12. Pengadaan dan mobilisasi bahan, peralatan dan tenaga kerja.
TAHAPANPEMBUATAN
TAHAPAN PEMBUATANSEKAT
SEKATKANAL
KANAL

 Tahapan Konstruksi
1. Pembersihan dan Pengukuran di lokasi rencana pembangunan
tabat/sekat kanal;
2. Pekerjaan pembangunan struktur sekat kanal (Melancip,
Memancang, Baut Mur, Kistdam, Pasak Pengunci);
3. Pemasangan pelapis kedap air (terpal/geotextile);
4. Pemasukan karung berisi material tanah mineral/lempung/gambut
matang, dan perataan penimbunan permukaan tanah atas badan
sekat kanal;
5. Pemasangan penutup peluap; dan
6. Pekerjaan perapihan (Tiang Penanda Sekat dengan landasan rabat
beton)
TAHAPANPEMBUATAN
TAHAPAN PEMBUATANSEKAT
SEKATKANAL
KANAL

 Tahapan Paska-Konstruksi
1. Demobilisasi tenaga kerja, dan peralatan;
2. Pemasangan instrumen pemantauan tinggi muka air (bila
diperlukan):
3. Penyerahan aset kepada kelompok masyarakat atau pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota;
4. Pengecekan, monitoring, dan evaluasi sekat kanal yang telah
dibangun;
5. Pekerjaan pemeliharaan sekat kanal/tabat.
KONTRIBUTOR
KONTRIBUTOR
 Dohong Alue, 2017., Modul Sekat Kanal Berbasis Masyarakat;
 Dohong Alue, 2005., Panduan penyekatan Parit dan Saluran;
 Ng Kok Seng, 2011., Guidelines for Design and Construction of Check
Dam;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai