Anda di halaman 1dari 10

KAISON APUNG

(FLOATING CAISSON)
OLEH :
TAZKIA CITA RIARDI
5423154861
Pondasi Kaison / Pondasi Sumuran
 Pada dasarnya, pondasi kaison merupakan pondasi yang berbentuk
kotak, bulat atau konbinasi bentuk-bentuk tersebut dengan
tampang melintang yang dimensinya relatif besar.
 Pondasi Kaison umumnya dipergunakan apabila tanah dasar di
bawah bangunan tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk
memikul beban dan berat bangunannya sehingga memerlukan
kedalaman tertentu hingga mendapatkan lapisan tanah yang cukup
mampu untuk memikul beban dan berat bangunan yang akan
didirikan.
 Beberapa Tipe Pondasi Kaison, menurut cara pembuatannya :
1. Pondasi Kaison terbuka (open caisson)
2. Kaison pneumatic (pneumatic caisson)
3. Kaison apung (floating caisson)
Kaison Apung (Floating Caisson)
 Kaison Apung merupakan salah satu tipe dari Pondasi Kaison
yang dibedakan menurut cara pembuatannya.
 Kaison Apung itu sendiri disebut juga Kaison Box, yaitu
Kaison yang tertutup pada bagian dasarnya.
 Kaison Apung terbuat dari beton bertulang yang dicetak di
daratan dan peletakkan nya dilakukan dengan
mengapungkan kaison tersebut setelah beton mengeras.
 Kaison apung pun pada dasarnya memiliki beberapa ruang
sekatan didalamnya.
Pembenaman kaison ke dalam air atau tanah yang berair, dilakukan dengan
dengan cara mengisikan, pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya, dengan
syarat Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter
di bawah puncak kaison untuk mencegah air masuk ke dalamnya.
Keuntungan dan Kelemahan Pondasi
Kaison Apung
Keuntungan :
 Biaya Pelaksanaan yang rendah
 Dapat digunakan apabila penggunaan Kaison lain tidak
memungkinkan

Kelemahan :
 Tanah Dasar halus digali atau ditimbun untuk mencapai elevasi
yang diinginkan
 Fondasi hanya cocok digunakan apabila tanah Fondasi berada
didekat permukaan tanah
 Tanah pendukung sering tidak padat, karena pemadatan tanah
didalam air sangat sulit.
Proses Pelaksanaan Kaison Apung
1. Kaison dirakit terlebih dahulu. Perakitan Kaison dimulai
dengan perakitan tulangan slab pada bekisting/platfrom
mengambang yang dimana terdapat batang penopang dan
pengunci untuk mengikat Kaison yang akan dirakit. Setelah
slab siap, dirakit juga konstruksi bagian atas Kaison.
2. Setelah perakitan Kaison selesai, batang penopang dan
penguncipun dilepas untuk melakukn proses pemindahan
kaison dari platfrom apung.
3. Kaisonpun mengapung dengan sendirinya. Dipandu dengan
kabel dari pantai dan kapal derek, ke lokasi akhir
pemasangan.

4. Saat Kaison mencapai posisi akhir, rongga pada kaison mulai


diisi dengan bahan granular (pasir, kerikil, air, atau beto)
kedalamnya dengan dibantu Traktor, dozer, pemuat dan
truk untuk proses pengisian Kaison. Proses ini bertujuan
untuk membenamkan Kaison kedalam air.

Anda mungkin juga menyukai