Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.1.2 Pemeriksaan Berat Volume (Volumetric Weight Test)
ASTM D 2937–83
3.1.2.1 Tujuan
Untuk mengetahui berat volume tanah () dalam keadaan tidak terganggu
(undisturbed).
3.1.2.2 Teori Dasar
Berat volume tanah adalah perbandingan antara berat total tanah terhadap
isi total tanah dan dinyatakan dalam notasi  (g/cm3). Secara matematis dapat
ditulis :

Keterangan :
 = Berat volume tanah (g/cm3)
W = Berat tanah (g)
V = Volume tanah (cm3)
Para ahli tanah juga kadang-kadang menyebut berat volume yang
didefinisikan dengan persamaan di atas sebagai berat volume basah (moist unit
weight). Berat volume dinyatakan dalam satuan Inggris sebagai pound per feet
cubic (lb/ft3). Sedangkan dalam satuan SI yang digunakan adalah Newton per
meter kubik (N/m3).
Berat volume dipengaruhi oleh berat butiran padat, kadar air, dan volume
total. Hubungan antara berat volume, berat volume kering, dan kadar air dapat
dituliskan dengan :

Keterangan :
d = Berat volume kering (g/cm3)
 = Berat volume basah (g/cm3)
w = Kadar air (%)

Kelompok 1 30
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

3.1.2.3 Peralatan
a. Cincin silinder dengan berat dan volume tertentu.
b. Minyak pelumas.
c. Pisau perata.
d. Timbangan dengan ketelitian 0,1 g.
3.1.2.4 Prosedur Percobaan
a. Ambil cincin silinder, bersihkan bagian dalamnya dan timbang,
kemudian beri minyak pelumas.
b. Dengan menggunakan sample extruder, tanah undisturbed dikeluarkan
dari tabung sampel dan diisikan ke cincin. Kedua permukaan tanah
harus diratakan dengan pisau.
c. Cincin yang berisi tanah undisturbed tersebut ditimbang kemudian
dicatat.
d. Sampel tanah dikeluarkan.
3.1.2.4 Pengolahan Data
a. Berat tanah + cincin diperoleh dari penimbangan = (Wt + Wr)
b. Berat cincin diperoleh dari penimbangan = (Wr)
c. Berat tanah (Wt) = (Wt + Wr)-Wr
d. Volume cincin (Vr) = ¼  d² t
e. Volume tanah (V) = Volume cincin
f. Berat volume tanah () = Wt
V
Contoh pengolahan data:

1. Berat tanah + cincin diperoleh dari penimbangan

(Wt + Wr) = 178,75 g

2. Berat cincin diperoleh dari penimbangan (Wr) = 59,37 g


3. Berat tanah (Wt = (Wt + Wr) – Wr) = 199,38 g
4. Volume cincin (Vr = ¼  d² t) = 49,48 cm3
5. Volume tanah (V = Volume cincin) = 49,48 cm3
6. Berat volume tanah = 2,41 g/cm3

Kelompok 1 31
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

3.1.2.6 Analisa dan Kesimpulan


a. Analisa
Pada percobaan kali ini kita melakukan pemeriksaan dengan 3 buah
sampel. Adapun data berat isi yang diperoleh pada pemeriksaan masing-
masing sampel adalah 2,41 g/cm3, 2,28 g/cm3, 2,27 g/cm3 sehingga dari
data ini diperoleh berat volume rata-rata sebesar 2,32 g/cm3. Nilai berat
isi ini didapat dari perbandingan nilai berat tanah dengan volume tanah.
Nilai berat volume dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan
kepadatan tanah dilapangan. Semakin besar nilai berat volume, maka
tanah tersebut semakin padat. Nilai berat volume dapat digunakan sebagai
patokan dalam aplikasi lapangan, salah satunya dalam penentuan berat
tanah galian di lapangan.
b. Kesimpulan
Percobaan pemeriksaan berat isi tanah ini dilakukan pada 3 sampel,
dimana sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah tanah
undisturbed. Harga berat volume rata-rata adalah 2,32 g/cm3, artinya pada
setiap 1 cm3 volume tanah mempunyai berat 2,32 g.

Kelompok 1 32

Anda mungkin juga menyukai