Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3 Resume Mata Kuliah Geoteknik

Nama : Iswatun Khazanah

NIM : H061181004

Aspek-aspek Geoteknik

Perbaikan dan Daya Dukung Tanah

Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik
lainnya, tanah yang lepas (renggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat
volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga
dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat
mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemantapan
lereng timbunan (embankment).

Adapun teknik-teknik perbaikan tanah, antara lain:

1. Perbaikan secara mekanis

- Roller (mesin penggilas),

a. Smooth wheel roller, cocok untuk meratakanpermukaan tanahdasar dgn tekanan


rendah
b. Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgntekanan
dan“kneading” (remasan)
c. Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau

- Rammer

- Vibrator

a. Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir


b. Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikitmengandung
lempung atau lanau
c. Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal

2. Perbaikan secara hidrotis

- Preloading

- Dewatering
- Vertical drains

- Metoda elektrokinetik

3. Perbaikan secara fisik dan kimiawi

4. Inklusi dan perekangan

Terdapat kriteria pemilihan metode terbaik mana yang akan digunakan. Kriterianya antara lain
yaitu :
1. Jenis & Tingkat Perbaikan yang diinginkan
2. Jenis & struktur tanah, serta kondisi aliran air tanah
3. Biaya
4. Ketersediaan peralatan & material
5. Waktu konstruksi
6. Kemungkinan kerusakan struktur disekitarnya
7. Ketahanan material yang digunakan

Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat
pembebanan, yaitu tekanan geser yang disebarkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
gesernya. Hasil dari penyelidikan daya dukung tanah digunakan dalam perencanaan pondasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah seperti sifat-sifat dasar tanah, pengaruh
air tanah, bentuk pondasi di atasnya.

Interaksi Tanah dan Air

1. Infiltrasi , Proses masuknya air ke dalam tanah. Air yang menginfiltrasi mula-mula akan
di absorbsi untuk meningkatkan kelembaban tanah sampai batas kemampuan tanah
untuk mengabsorbsinya, selebihnya akan terus bergerak ke bawah.

2. Kandungan lengas mineral, Kandungan lengas tanah dapat dibedakan menjadi lengas
higroskopis yaitu air yang menyelimuti butir-butir partikel tanah, seperti pori-pori
mikro yaitu air kapiler di antara agregat primer.

3. Gerakan air kapiler , Gerakan air kapiler adalah pengisian lengas tanah yang berasal
dari tanah dibawahnya. Gerakan air kapiler dapat berupa gerakan air yang berhubungan
langsung dengan air tanah (ground water) atau gerakan kapiler dari bagian bawah ke
bagian lebih atasnya.
4. Perkolasi , Air yang mengalami infiltrasi pada suatu saat tertentu akan melampaui batas
tanah untuk menahan air, dimana pori-pori tanah telah terisi oleh air, maka air
kelebihannya akan terus bergerak ke bawah berupa perkolasi.

Klasifikasi Tanah dan Batuan

1. USCS (Unified Soil Classification System)

2. AASHTO (American Association of Highway and Transporting)

3. Mohr Circle (Lingkaran Mohr)

Tanah atau soil merupakan campuran atau himpunan partikel/butiran mineral tanah dari
berbagai ukuran yang relatif lepas (uncemented/partially cemented) yang dapat berupa
lempung, lanau, pasir, kerikil, boulder atau campuran diantara materialmaterial tersebut.
Diantara butir-butir tanah terdapat ruang/pori-pori yang dapat berisi udara atau air seperti pada
gambar yang tertera di bawah ini.

USCS, System klasifikasi tanah USCS dibuat berdasarkan sifat-sifat teknis material, yaitu
ukuran butir, gradasi, plastisitas, dan kompresibilitasnya. Sifat tanah berbutir kasar sangat
dipengaruhi oleh ukuran butiran dan gradasinya sedang sifat tanah berbutir halus oleh
plastisitasnya oleh karenanya klasifikasi dibuat berdasar ukuran butiran, gradasi dan
plastisitasnya.

Klasifikasi tanah menurut sistem USCS dibuat untuk tanah dengan diameter butiran kurang
dari 75 mm (3 inchi), tanah dibagi menjadi dua, yaitu: berbutir kasar dan berbutir halus
berdasar penyaringan melalui ayakan no.200 (Ø > 0.074 mm).
AASHTO

1) Ukuran butir tanah

- Kerikil

- Pasir

- Lumpur dan lanau

2) Plastisitas

3) Jika berbatu dan bongkah (ukuran lebih besar dari 75 mm) yang diuji, mereka
dipisahkan dari bagian dari sampel tanah dari mana klasifikasi tersebut dibuat.

Mohr Circle

1) Kriteria Keruntuhan Menurut Mohr-Coloumb Mohr Mohr (1980) menyuguhkan


sebuah teori tentang keruntuhan pada material yang menyatakan bahwa keruntuhan
terjadi pada suatu material akibat kombinasi kritis antara tegangan normal dan geser,
dan bukan hanya akibat tegangan normal maksimum atau tegangan geser maksimum
saja.
2) Garis keruntuhan yang dinyatakan oleh persamaan ddibawah berbentuk lengkung untuk
sebagian besar masalah-masalah mekanika tanah, garis tersebut cukup didekati dengan
sebuah garis lurus yang menunjukkan hubungan linier antara tegangan normal dan
geser.

Anda mungkin juga menyukai