Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Iswatun Khazanah

NIM : H061181004
Resume 3 Mata Kuliah Geomorfologi
PENGANGKATAN DAN EROSI

Pengangkatan tektonik biasanya terjadi karena pergerakan lempeng tektonik sehingga


menyebabkan pergeseran lapisan bumi, baik secara vertikal maupun horizontal. Pergerakan
tersebut dikenal dengan sebutan tektonisme. Kenampakan yang dihasilkan dari pergeseran
lempeng tersebut biasanya menghasilkan patahan maupun lipatan sehingga menghasilkan
perubahan bentuk muka bumi. Gerakan tektonik sendiri dibedakan menjadi 2 maca, yaitu gerak
epirogenesa dan gerak orogenesa.

Macam-macam Gerakan Tektonik

- Gerakan Epirogenesa
Gerak epirogenesa merupakan gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi, dan biasanya
gerakan tersebut dilakukan secara horizontal dan vertikal. Gerakan ini diakibatkan oleh
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung secara lama, bergerak dengan
lambat dan juga berada di wilayah yang sangat luas. Gerak epirogenesa terbagi menjadi dua,
epirogenesa positif dan epirogenesa negatif. Epirogenesa positif adalah gerakan epirogenesa di
mana terjadi gerakan turunnya sebuah daratan, sehingga terlihat seolah-olah permukaan air
menjadi naik. Contohnya, terjadinya penurunan di beberapa pulau di Indonesia. Sedangkan,
gerak epirogenesa negatif terjadinya kenaikan suatu daratan, sehingga terlihat seolah-olah
permukaan air laut menjadi turun. Contohnya seperti peristiwa naiknya daratan tinggi plato di
Colorado, mengalami kenaikan sekitar 1.000 meter.

- Gerakan Orogenesa
Gerak orogenesa dapat diartikan sebagai suatu gerakan yang membentuk pegunungan.
Pengertian sederhananya orogenesa merupakan sebuah gerakan yang terjadi pada permukaan
bumi dan gerakan tersebut bisa berupa sebuah gerakan yang terjadi pada permukaan bumi dan
gerakan tersebut bisa berupa gerakan vertikal maupun horizontal. Gerakan ini yang biasa
mengakibatkan lipatan dan juga patahan.
Erosi
Erosi pada umumnya diartikan sebagai proses penghanyutan tanah oleh desakan air dan angin.
Menurut Arsyad (1980), erosi yaitu perpindahan tanah atau bagian tanah dari satu tempat ke
tempat lainnya. Erosi terbagi beberapa macam, antara lain:
- Erosi Geologi, merupakan erosi yang timbul sejak permukaan bumi terbentuk sehingga
terkikisnya batuan.
- Erosi normal, merupakan erosi pengangkutan tanah atau bagian-bagian tanah yang
terjadi di bawah keadaan alami.
- Erosi dipercepat, merupakan pengangkutan tanah secara laju lebih cepat dari erosi
normal dan lebih cepat dari pembentukan tanah.

Adapun berdasarkan penyebabnya, erosi terbagi atas beberapa penyebab sebagai berikut:
- Abrasi, merupakan pengikisan atau perusakan pantai akibat terpaan gelombang laut
terpaan gelombang laut terhadap dinding pantai secara terus-menerus. Contohnya
abrasi terdapat di Pantai, Parangtritis, Yogyakarta.
- Ablasi, merupakan pengikisan yang disebabkan oleh air.
- Korasi dan Deflasi, merupakan pengikisan batuan yang dilakukan oleh butir-butir pasir
yang ditiup oleh angin, sedangkan proses terbawanya pasir yang ditiup oleh angin
disebut deflasi.
- Eksarasi, merupakan erosi gletser yang dilakukan oleh gerakan longsoran es atau es
yang mencair menuruni pegunungan. Hasil pengikisan batuan terseret ke bawah dan
ketika tenaga pengangkut melemah, maka material-material akan terendapkan.

Bentuk-bentuk Erosi

Menurut Arsyad (2010), dari segi bentuknya dibedakan menjadi 7 macam erosi yaitu:

- Erosi percikan (Splash Erotion), merupakan erosi yang membuat terlemparnya partikel-
partikel dari massa tanah yang diakibatkan oleh pukulan butiran hujan secara langsung.
- Erosi lembar (Sheet Erotion), merupakan pengangkatan suatu lapisan tanah yang
tebalnya merata dari suatu permukaan tanah.
- Erosi Alir, (Rill Erotion), merupakan pengangkutan tanah dari alur tertentu pada
permukaan tanah, yang menimbulkan parit-parit kecil dan dangkal.
- Erosi parit (Gully Erotion), merupakan proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi
alur yang dibentuk sudah demikian besar, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan
pengolahan tanah biasa.
- Erosi tebing sungai atau saluran, terjadi sebagai akibat tebing sungai oleh air yang
mengalir dari bagian atas tebing.
- Longsor, merupakan suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanah ya
terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar.
- Erosi internal, terangkutnya internal butir-butir primer ke bawah ke dalam celah-celah
atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air atau udara.

Bahaya Erosi

- Faktor Erosivtas Hujan ( R ), merupakan kemampuan hujan dalam mengerosi tanah.


Faktor utamanya yaitu hujan.
- Faktor Erodibilitas Tanah (K), merupakan faktor kepekaan tanah terhadap erosi. Nilai
erodibilitas tanah yang tinggi pada suatu lahan menyebabkan erosi yang menjadi lebih
besar dan sebaliknya.
- Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng. Faktor panjang adalah jarak horizontal dari
permukaan atas yang mengalir ke bawah dimana gradien lereng menurun.
- Indeks Penutupan Vegetasi dan Pengolahan Lahan (CP), faktor yang menggambarkan
dampak kegiatan pertanian dan pengelolaannya pada tingkat erosi tanah.

Anda mungkin juga menyukai