Anda di halaman 1dari 8

EROSI

OLEH : M FARIL ARKHAN


RAMADHANI AHMAD
M FAIZ HABIBI
M REZKY ANGGIAT P
FADHLURAHMAN A
REI SATRIA NUGROHO
DIMAS PUTRA WIJAYA
ARIF BUDIMAN SIREGAR
RYENDI FERDIAN
ABDU GHATAN
 
Pengertian Erosi

Erosi adalah pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air dan


angin. Ada beberapa definisi, antara lain pengikisan dan penorekan
bahan-bahan yang disebabkan oleh air, angin dan cairan gletser.
Erosi dibedakan menjadi dua, yaitu erosi hgiologi (alami) dan
erosi dipercepat (accelerated erosion). Erosi geologi merupakan
erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang
tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak
berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Sedangakan
erosi dipercepat merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat
aktifitas manusia yang menganggu keseimbangan alam. Jumlah
tanah yang tererosi lebih banyak daripada tanah ang terbentuk.
Erosi ini berjalan sangat cepat sehingga tanah di permukaan
(topsoil) menjadi hilang.

B.  Jenis-jenis Erosi

1.Erosi Air
Erosi air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air hujan tersebut tidak
mampu memecahkan agregat (bahan-bahan mineral yang tidak
bergerak seperti batu kerikil dan debu) dan menghempaskan
partikel-partikel bersama percikan air hujan.
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai berikut :

a. Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur
sering di temukan sungai-sungai di bawah tanah.

b. Erosi percikan (Splash Erosion)


Cura hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melempar butr-
butir tanah sampai setinggi 1 meter keudara. Didaerah yang
berlereng, tanah yangt terlempar tersebut umumnya jatuh
kelereng dibawahnya

c. Erosi Lembar (Sheet Erosion)


Pemindahan tanah terjadi lember demi lember (lapis demi lapis)
mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi sepintas lalu tidak
terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi
dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan
habis.

d. Erosi Alur (Rill ERosion)


Dimulai dengan genagan-genagan kecil setempat-setempat di satu
lereng, maka bila air dalam genagan tersebut mengalir,
terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut
mudah di hilangkan dengan pengolahan tanah biasa.

e. Erosi Gully (Gully Erosion)


Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut. Karena alur
yang terus-menerus digerus oleh aliran-aliran air terutama
daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut
menjadi dalam dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-
alur tersebut tidak dapatb hilang dengan pengolahan tanah biasa.
f. Erosi Parit (Channel Erosion)
Arit-parit yang besar sering masih terus mangalir lama setelah
hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar
parit atau dinding (tebing) parit dibawah permukaan air, sehingga
tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala
Neader dari suatu aliran dapat meningkatan pengikisan tebing di
tempat-tempat tertentu (Beasley, 1972).
Erosi juga dapat mneyebabkan longsor. Tanah longsor terjadi
karena gaya grafitasi . pada umumnya, karena di bagian bawa
tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar di tembus
air) seperti batuan liat. Pada saat musim hujan, tanah di atasnya
menjadi jenuh air sehingga berat dan bergeser ke bawah melalui
lapisan yang licintersebut sebagai tanah longsor.

2.  Erosi angin

Erosi angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan


terbentuknya bukit-bukit pasir. Proses pengikisan bantuan yang
dilakukan oleh angin disebut deflasi. Proses erosi ini hanya
terjadi di daerah yang kering, misalnya : padang pasir dan pantai
berpasir
3. Erosi Gletser

Erosi gletser disebut juga extarasi gletser atau es. Terdapat di


daerah kutub dan puncak-puncak gunung tinggi seperti Gunung
Himalaya, Alpen, Rocky Mountain, pegunungan Jaya Wijaya.
 
 
4.    Erosi Abrasi

Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff. Cliff adalah lereng


dengan dinding bagian atas menggantung karena dinding bagian
bawah telah terkikis oleh gelombang air laut.
 
B.            Penyebab Erosi

1. Curah hujan
Intensitas hujan dapat mepengaruhi erosi. Semakin deras hujan,
maka semakin besar erosi yang di timbulkan. Selain itu curah
hujan yang jatuh di permukaan tanah yang kekuatnnya sangat
besar untuk memecahkan gumpalan-gumpalan tanah.
Penghancuran gumpalan tanah tersebut selain memudahkan
pengangkutan partikel-partikel tanah ketempat lain, partikel-
partikel tanah menjadi halus dan dapat enutupi pori-pori tanah
sehingga menyebabkan peresapan air kedalam tanah menjadi
terhambat. Akibatnya, aliran permukaan (run off) menjadi lebih
besar sehingga kemungkinan terjadinya erosi juga meningkat .

2. sifat-sifat tanah.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap
erosi adalah tekstur tanah, sruktur tanah,daya infiltrasi/
permeabilitas tanah, dan kandungan bahan organic.

3. lereng / Topografi
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin
panjnag.

4. Vegetasi
Vegetasi memunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi
air hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah,
menghambat aliran permukaan dan memperbanyakair infiltrasi,
serta penyerapan air dalam tanah diperkuat oleh transpirasi
(penguapan air) melalui vegetasi.

5. Manusia
Tindakan manusia sering kali berdampak buruk terhadap
lingkungan yaitu menyebabkan erosi di percepat. Contoh
pengndulan hutan di daerah pegunungan menyebabkan erosi dan
banjir.
 
1.    Erosi air diakibatkan oleh kekuatan atau volume air yang
besar dan kemiringan lereng. Semakin curam lereng semakin
besar erosinya. Dan keadaan vegetasi, semakin lebar vegetasi
yang ada semakin kecil erosi yang yerjadi.
2.    Erosi angin diakibatkan oleh angin kencang yang
mengandung pasir melintasi batuan-batuan yang
mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan membentuk
batu  cendawan.
3.    Erosi gletser diakibatkan oleh cairan gletser atau es.
4.    Erosi abrasi disebabkan oleh gelombang air laut yang terus
menerus menghantam bibir pantai.
 
D. Akibat Erosi
1.        Erosi air mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat
yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Membawa
tanah dari daerah asalnya ke tempat yang lain, dan juga bisa
mengakibatkan frakmega atau hancuran batuan.
2.        Erosi angin mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
3.        Erosi gletser mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari
bukit atau gunung salju.
4.        Erosi abrasi mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan
dinding bagian atas menggunung karena dinding bagian
bawah tanah terkikis oleh gelombang air laut).

E. Cara Penanggulangan Erosi

·           Cara menanggulangi erosi air, yaitu dengan membuat


terasering, menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.
·           Cara menanggulangi erosi angin, yaitu dengan membuat
oasis buatan, dan mengaliri air atau menanami pohon-pohon,
seperti : kaktus, pakis dan lain-lain yang bisa menyimpan air.
·           Cara menanggulangi erosi gletser adalah dengan cara
menanami pohon-pohon untuk menghalangi longsorang salju.
·           Cara menanggulangi erosi abrasi dengan cara memecah
ombak-ombak yang besar dengan cara membuat benteng atau
karung buatan.
 
 

 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa


Erosi adalah pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air, angin, es
dan gelombang laut. Tanah longsor yang baru-baru ini sering
terjadi di negara kita disebabkan karena pengkisan tanah oleh air
hujan sehingga tanah menjadi longsor. Jika hal itu terjadi di
daerah dekat dengan pemukiman penduduk akan berakibat fatal.
Rumah penduduk tertimbun tanah sehingga dapat memakan
korban jiwa.
Cara menanggulangi erosi air adalah dengan cara membuat
terasering, menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.

 
 Saran

Dari uraian yang telah kami sampaikan di depan, kami dapat


memberikan saran, antara lain :
1.        Jangan menebang pohon secara sembarangan karena hal
ini dapat mengakibatkan tanah tidak mampu untuk menahan
air yang datang dengan jumlah besar.
2.        Tanamilah kembali lahan-lahan gundul di sekitar kita agar
dapat menahan air hujan sehingga kita bisa terhindar dari
bencana tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai