PSDA
Erosi dan Metode Konservasi
Tanah
2
2. JENIS-JENIS EROSI
a. Erosi Akibat Gaya Berat
Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya
merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika
massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka
terjadilah apa yang disebut dengan pembuangan massa. Dalam proses
terjadinya erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena
arus air dapat memindahkan material ke tempat-tempat yang jauh lebih
rendah. Proses pembungan massa terjadi terus menerus baik secara
perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan bencana
tanah longsor.
3
4
b. Erosi Akibat Angin
Hembusan angin kencang yang terus menerus di
daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel
halusBukit pasir di Namibia, Afrika batuan di daerah
tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya
bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.
Efek lain dari angin adalah jika partikel keras yang
terbawa dan bertumbukan dengan benda padat lainnya
sehingga menimbulkan erosi yang disebut dengan abrasi.
5
c. Erosi Akibat Air
Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian
rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan
maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang.
Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi
yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan
tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang
gndul.
Air merupakan faktor utama penyebab erosi
seperti aliran sungai yang deras. Makin cepat air yang
mengalir makin cepat benda yang dapat terkikis.
Arus dan gelombang laut termasuk pasang surut
laut merupakan faktor penyebab terjadinya erosi di
pinggiran laut atau pantai. Karena tenaga arus dan
gelombang merupakan kekuatan yang dapat
memindahkan batuan atau sedimen pantai.
6
7
EROSI OLEH AIR (Abrasi)
• Erosi ini terjadi terutama pada daerah dengan
kemiringan yang curam atau di daerah yang kurang
vegetasi atau di sungai. Disebabkan oleh air mengalir
8
Sheet erosion(erosi lembar) : erosi oleh air yang jatuh
dan mengalir di permukaan tanah secara merata sehingga
partikel-partikel tanah yang hilang merata di permukaan
tanah. Permukaan tanah menjadi lebih rendah secara
merata. Erosi ini terjadi bila permukaan tanah memiliki
ketahanan terhadap erosi yang relatif seragam.
Riil erosion(erosi alur) : erosi oleh air yang mengalir di
permukaan tanah dengan membentuk alur-alur kecil
dengan kedalaman beberapa senti meter. Erosi ini terjadi
pada permukaan tanah yang landai dan memiliki daya
tahan yang seragam terhadap erosi.
Gully erosion(erosi parit) : erosi oleh air yang mengalir di
permukaan tanah yang miring atau di lereng perbukitan
yang membentuk alur-alur yang dalam dan lebarnya
mencapai beberapa meter, dan berbentuk “V”.
9
Valley erosion: erosi oleh air yang mengalir di daerah perbukitan yang
membentuk lembah-lembah sungai atau lereng-lereng perbukitan. Alur
atau lembah berbentuk berbentuk “V”. Erosi dominan secara vertikal.
Stream erosion: erosi oleh air dalam bentuk aliran sungai. Lembah sungai
berbentuk “U”. Terjadi erosi lateral yang makin ke hilir makin dominan dan
dapat membentuk aliran sungai bermeander.
Erosi oleh gelombang: erosi terjadi oleh gelombang laut yang memukul ke
pantai. Erosi dapat dibedakan menjadi:
10
CONTOH GAMBAR
Erosi alur
12
Terjadi tanah longsor yang
di akibatkan oleh erosi air
dari sungai Grindulu yang
mengakibatkan pengikisan
di bagian tepi sungai, ini
terjadi di Desa
Kedungbendo, Kecamatan
Arjosari, Pacitan, daerah ini
merupakan daerah yang
dialiri oleh Sungai Grindulu
yang juga merupakan sungai
pembelah kab.Pacitan
13
PELAPUKAN
Pelapukan adalah proses alterasi dan
fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau
dekat permukaan bumi yang disebabkan karena
proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari
pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan
sedimen dan tanah (soil).
Di alam pada umumnya ke tiga jenis
pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja
bersama-sama, namun salah satu di antaranya
mungkin lebih dominan dibandingkan dengan
lainnya. Walaupun di alam proses kimia memegang
peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak
berarti pelapukan jenis lain tidakpenting.
14
• Jenis-jenis Pelapukan
1. Pelapukan Fisika
pelapukan yang disebabkan oleh perubahan
suhu atau iklim.
contoh : perubahan suhu yang ekstrim di gurun
(siang > panas sekali, malam > dingin sekali)
maka akan dengan mudah proses pelapukan
terjadi.
15
2. Pelapukan Kimia
pelapukan yang disebabkan oleh
tercampurnya batuan dengan zat - zat kimia.
contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik
yang mengandung bahan kimia
16
3. Pelapukan Biologi
pelapukan yang disebabkan oleh makhluk
hidup.
contoh: tumbuhnya lumut di batuan
17
Konservasi tanah adalah serangkaian
strategi pengaturan untuk mencegah erosi
tanah dari permukaan bumi atau terjadi
perubahan secara kimiawi atau biologi
akibat penggunaan yang berlebihan,
salinisasi, pengasaman, atau akibat
kontaminasi lainnya.
untuk menjaga kestabilan tanah di
daerah miring dan untuk mengurangi tingkat
erosi tanah, maka diperlukan beberapa
langkah antara lain sebagai berikut:
18
Strategi Konservasi Tanah
19
Metode Konservasi Tanah
• Secara Agronomis: memanfaatkan vegetasi
untuk membantu menurunkan erosi lahan.
• Secara Mekanis atau Fisik: berkonsentrasi
kepada penyiapan tanah supaya dapat
ditumbuhi vegetasi yang lebat, dan cara
memanipulasi topografi mikro untuk
mengendalikan aliran air dan angin.
• Secara Kimia: meningkatkan daya tahan
tanah/memperbaiki struktur tanah
sehingga lebih tahan erosi.
20
Konservasi Secara Agronomis
24
Strip menurut garis kontur (contour
strip cropping)
25
Strip Lapangan (field strip cropping)
26
Strip Berpenyangga (Buffer Strip
Cropping)
27
28
Pertanaman Berganda (Multiple Cropping)
• Berguna untuk meningkatkan produktivitas
lahan sambil menyediakan proteksi terhadap
tanah dari erosi.
• Sistem ini dapat dilakukan dengan baik dengan
cara: pertanaman beruntun (sequential
cropping), tumpang sari (inter cropping),
tumpang gilir (relay cropping)
29
Pertanaman beruntun (sequential cropping)
• Menggunakan dua atau lebih jenis tanaman pada
sebidang tanah, dimana tanaman kedua dan
berikutnya ditanam bersamaan dengan
pemanenan tanaman pertama.
• Untuk meningkatkan intensitas penggunaan
lahan.
30
31
Tumpang sari (intercropping)
• Adalah sistem bercocok tanam dengan dua atau
lebih jenis tanaman yang ditanam serentak
(bersaman) pada sebidang tanah baik secara
campuran (mixed intercropping) ataupun secara
terpisah-pisah dalam baris-baris yang teratur (row
intercropping).
32
33
Tumpang Gilir (Relay Cropping)
• Sistem dengan menggunakan dua atau lebih jenis
tanaman pada sebidang tanah, dimana tanaman
kedua atau berikutnya ditanam setelah tanaman
pertama berbunga, sehingga pada saat tanaman
pertama dipanen, tanaman kedua sudah mulai
tumbuh.
• Bertujuan untuk meningkatkan intensitas
penggunaan lahan dan meningkatkan frekuensi
tanam.
34
35
Pertanaman Lorong (Allay Cropping)
• Menggunakan dua atau lebih tanaman
pada sebidang tanah, dimana salah satu
jenis tanaman yang ditanam adalah
tanaman non pangan.
• Tanaman pokok/tanaman pangan
ditanam di lorong atau gang yang ada
diantara tanaman non pangan sebagai
pagar.
36
• Fungsi tanaman pagar:
Sumber pupuk hijau atau mulsa bagi tanaman pangan.
Pada tanah berlereng dan ditanam mengikuti garis
kontur dapat mengurangi erosi.
Hasil pangkasannya merupakan sumber nitrogen bagi
tanaman pangan, dan dapat memperbaiki struktur tanah.
Sumber kayu bakar bagi petani.
Sumber makanan ternak.
37
38
Penggunaan Mulsa
• Mulsa adalah sisa-sisa tanaman (crop residues) yang
ditebarkan diatas permukaan tanah.
• Keuntungan:
Memberi pelindung terhadap permukaan tanah dari
hantaman air hujan sehingga mengurangi laju erosi.
Mengurangi volume dan kecepatan aliran permukaan.
Memelihara temperatur dan kelembaban tanah.
Meningkatkan kemantapan struktur tanah.
Meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
Mengendalikan tanaman pengganggu (weeds).
39
Penghutanan Kembali (Reboisasi)
• Usaha untuk memulihkan dan
menghutankan kembali tanah yang
mengalami kerusakan fisik, kimia maupun
biologi.
• Cara yang cocok untuk menurunkan erosi
dan aliran permukaan, terutama pada
bagian hulu tangkapan air untuk mengatur
banjir.
40
• Syarat tanaman untuk reboisasi:
Mempunyai sistem perakaran yang kuat, dalam
dan luas, sehingga membentuk jaringan akar
yang rapat.
Pertumbuhannya cepat, sehingga mampu
menutup tanah dalam waktu singkat.
Mempunyai nilai ekonomis, baik kayunya
maupun hasil sampingnya.
Dapat memperbaiki kualitas/kesuburan tanah.
41
Konservasi Tanah Secara Mekanis
• Memperlambat aliran permukaan
• Menampung dan mengalirkan aliran
permukaan sehingga tidak merusak.
• Memperbesar kapasitas infiltrasi air
kedalam tanah dan memperbaiki aerasi
tanah.
• Menyediakan air bagi tanaman.
42
Metode mekanis:
• Pengolahan tanah.
• Pengolahan tanah menurut garis kontur.
• Pembuatan terras.
• Pembuatan saluran air (waterways).
• Pembuatan dam pengendali (check dam).
43
Pengolahan Tanah
• Adalah setiap manipulasi mekanik
terhadap tanah yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi tanah yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.
• Tujuan utama: menyiapkan tempat
tumbuh bagi benih, menggemburkan
tanah pada daerah perakaran,
membalikkan tanah sehingga sisa-sisa
tanaman terbenam di dalam tanah, dan
memberantas gulma.
44
• Pengolahan tanah dari segi konservasi tanah masing
sering diragukan, karena pengolahan tanah justru
merugikan.
• Pengolahan tanah akan memperbesar kemungkinan
timbulnya erosi pada lahan yang miring.
• Pengolahan tanah akan memperbesar kapasitas
infiltrasi, tetapi tanah menjadi gembur sehingga akan
mudah dihancurkan oleh hujan.
• Pengolahan tanah akan mempercepat mineralisasi
bahan organik, sehingga kemantapan agregat akan
menurun.
45
Usaha pengolahan tanah sebaiknya:
• Diolah seperlunya saja.
• Pengolahan tanah dilakukan pada saat
kandungan air yang tepat.
• Pengolahan tanah dilakukan sejajar
kontur.
• Mengubah kedalaman pengolahan tanah.
• Pengolahan tanah sebaiknya diikuti
dengan pemberian mulsa.
46
Pengolahan Tanah Menurut Kontur
• Pengolahan tanah dan penanaman
menurut garis kontur dapat mengurangi
laju erosi sampai 50% dibandingkan
pengolahan tanah dan penanaman
menurut lereng (up and down)
• Sistem ini hanya efektif untuk hujan
dengan intensitas rendah.
• Untuk hujan lebat, sebaiknya
dikombinasikan dengan penanaman strip.
47
Guludan (contour bunds)
• Adalah tumpukan tanah (galengan) yang
dibuat memanjang memotong lereng.
• Fungsi: untuk menghambat aliran
permukaan, menyimpan air diatasnya, dan
untuk memotong panjang lereng.
• Tinggi tumpukan tanah: 25 – 30 cm
dengan lebar dasar 25 – 30 cm.
• Diterapkan pada lahan dengan kemiringan
< 6%.
• Kurang efektif pada lahan yang peka erosi,
sehingga perlu guludan bersaluran.
48
49
Terras
• Adalah timbunan tanah yang dibuat melintang atau
memotong kemiringan lahan, yang berfungsi untuk
menangkap aliran permukaan, serta
mengarahkannya ke outlet yang mantap/stabil
dengan kecepatan yang tidak erosif.
50
Jenis terras:
• Terras pengelak (diversion terrace): untuk menangkap
aliran permukaan dan mengalirkanny memotong kontur
melalui outlet yang tepat. Cocok untuk lahan dengan
kemiringan kecil (1:250).
• Terras retensi (retention terrace): dibuat jika diperlukan
penyimpanan air dengan menampungnya di bagian bukit.
Untuk tanah permeabel dengan kemiringan kurang dari
4,5˚.
• Terras bangku (bench terrace): dibuat dengan jalan
memotong lereng dan meratakan tanah d bagian bawah
sehingga terbentuk suatu deretan anak tangga yang
dipisahkan oleh talud. Cocok untuk lahan dengan
kemiringan sampai 30˚ atau 50% yang masih difungsikan
sebagai lahan pertanian.
51
Diversion Terrace
52
Bench Terrace
53
Saluran Pembuang Air (Waterways)
• Untuk menghindari terkonsentrasinya aliran
permukaan di sembarang tempat, yang akan
membahayakan dan merusak tanah yang
dilewatinya.
• Tujuan utama: mengarahkan dan menyalurkan
aliran permukaan dengan kecepatan yang tidak
erosif ke lokasi pemubuangan yang sesuai.
• Macam saluran pembuang: saluran pengelak,
saluran terras, saluran berumput.
54
55
Sumur Resapan
• Konsep: sistem drainase dimana hujan yang jatuh di atap
atau lahan kedap air ditampung pada suatu sistem
resapan air.
Hujan
57
58
Referensi:
• Padilah, Sahrul.Sumber Daya Air Tanah dan Udara.9 September 2009
http://www.abidingpg/sumber-daya-air.html.
• http://www.slideshare.net/usmansipil/metode-konservasi-secara-mekanis-
teknik-sipil
• Pengendalian Sedimen dan Erosi Metode Konservasi Tanah
http://slideplayer.info/slide/3254680/
• KONSERVASI TANAH & AIR Pendahuluan Pengertian Dan Tipe Erosi Faktor
Penyebab Erosi Metoda Pengendalain Erosi Pengolahan Tanah: Macam Dan
Pengaruhnya. http://Slideplayer.Info/Slide/2028100/
• http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Laporan/airber.html
59
TERIMA KASIH
60